Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 129 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Lingga Widastri
"Penelitian ini dilakukan bertujuan untuk mengetahui lokasi di wilayah
Kabupaten Pasuruan yang air tanah daiamnya terintrusi air laut serta
membandingkan metode isotop alam dengan metode pengukuran kandungan
anion dan kation dalam menentukan intrusi air laut terhadap lapisan air tanah
dalam. Penelitian ini dilakukan di 18 wilayah Kabupaten Pasuruan. Metode
yang dilakukan adalah analisis kimia fisik (parameter suhu, konduktivitas dan
pH), analisis komposisi anion dan kation dengan menggunakan AAS dan
spektrofotometer UV-Vis, serta analisis isotop dan^^H dengan
menggunakan spektrometer massa. Hasil penelitian menunjukkan parameter
suhu, konduktivitas dan pH tidak cukup untuk menyimpulkan adanya intrusi
air laut. Diagram piper trilinear menunjukkan adanya intrusi pada sampel.
Parameter isotop dan menunjukkan semakin tinggi elevasi lokasi air
tanah-dalamnya maka kandungan dan semakin depleted atau miskin.
Komposisi isotop dari sampel air tanah berada disekitar garis meteoric local
(5^H) = 8,1389 (5^®0) + 14, 645, dan bukan komposisi air laut. Metode
isotop alam dan metode anion-kation saling mendukung untuk menyimpulkan
bahwa air tanah dalam di wilayah Kabupaten Pasuruan belum terintrusi air
laut."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Haries Setiadi Adriansyah
"ABSTRACT
Unit Pengolahan Sampah UPS Merdeka 2 merupakan tempat pengolahan sampah organik yang terletak di Depok, Jawa Barat. UPS juga menghasilkan air lindi yang berasal dari sampah organik yang berpotensi mencemari air tanah dangkal sekitarnya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui jumlah sampah masuk dan komposisi sampah di UPS, karakteristik air lindi yang dihasilkan sampah, serta kualitas air tanah disekitar UPS dengan parameter pH, suhu, BOD, COD, Nitrit, Nitrat, Amonia, KMnO4, Besi Fe, dan Fecal Coliform. Kualitas air tanah dianalisis dengan mengetahui tingkat pencemaran berdasarkan indeks pencemar dan hubungan dengan variasi jarak dari UPS. Hasil penelitian menunjukan bahwa jumlah sampah yang masuk ke UPS sebesar 0,954 ton/hari volume rata-rata sampah 1449,20 liter/hari. Kemudian dengan komposisi sampah organik sebesar 93,4 dan non-organik sebesar 6,4. Kemudian kualitas air lindi di UPS menunjukan parameter pH, suhu, BOD dan COD melebihi batas baku mutu. kualitas air tanah dangkal di sekitar UPS dapat dilihat bahwa nilai rata-rata parameter pH, BOD, COD, Nitrat, masih berada diatas baku mutu dan rata-rata parameter lain masih berada di batas baku serta tidak terlihat hubungan yang signifikan antara variasi jarak dengan kualitas air tanah. Dapat disimpulkan bahwa indeks pencemar air tanah dangkal penduduk tergolong cemar ringan hingga cemar sedang.

ABSTRACT
Waste Processing Unit UPS Merdeka 2 is an organic waste processing facility located in Depok, West Java. UPS also produces leachate that comes from organic waste has potential to pollute surrounding shallow groundwater. Purpose of this research is to know the amount of solid waste and solid waste composition at UPS, leachate characteristic, and ground water quality around UPS with pH, temperature, BOD, COD, Nitrite, Nitrate, Ammonia, KMnO4, Fe and Fecal Coliform. Groundwater quality was analyzed by knowing pollution levels based on pollutant index and relation with distance variation from UPS. Results showed that the amount of waste that goes into the UPS is 0.954 ton day the average volume of waste is 1449.20 liters day. Then with the composition of organic waste of 93.4 and non organic by 6.4. Then leachate water quality at UPS shows the parameters of pH, temperature, BOD and COD exceed the quality standard. shallow groundwater quality around the UPS can be seen that the average value of pH, BOD, COD, Nitrate parameters is still above the standard and the average of other parameters is still within the standard limit and there is no significant relationship between the distance variation and the quality groundwater. Then the polluted groundwater pollutant index is classified as mild pollutants. "
2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atiek Nora Nurmala
"Kotamadya Yogyakarta mengalami pertumbuhan penduduk yang
cukup pesat. Pada akhir tahun 1983 jumlah penduduk Kotamadya
Yogyakarta tercatat 408.500 jiwa (Dinas Statistik Kodya
Yogyakarta, 1987) dan pada akhir tahun 1994 jumlah penduduk
Kotamadya Yogyakarta tercatat 459.417 jiwa. Dengan luas 32,5
km , kepadatan penduduk rata-rata 14.136 jiwa per kilometer
persegi dan laju pertumbuhan penduduk setiap tahun sebesar
1,7 11 , maka kebutuhan untuk kehidupan semakin meningkat
diantaranya kebutuhan air. Berdasarkan data PDAM Tirtamarta
Kotamadya Yogyakarta, 42,5% dari jumlah penduduk yang dapat
dilayani kebutuhan air minumnya melalui jasa pelayanan,
sedangkan sisanya didapat dari air tanah.
Dari data tersebut dapat dipastikan bahwa air yang dikonsumsi
berasal dari air tanah. Adanya air dalam tanah suatu daerah
tidak tenlepas dari kondisi geohidrologi, curah hujan, penggunaan
tanah, dan pemanfaatan air tanah oleh daerah tersebut.
Kotamadya Yogyakarta dengan tingkat pertunthuhan yang cukup
pesat, berarti bertambahnya pemukiman penduduk dan saranasarana
lain yang turnbuh dan berkembang sesuai dengan pertumbuhan
penduduknya. Perkembangan Kotamadya Yogyakarta belum
diinthangi dengan penataan kota secara baik, sehingga banyak
menimbulkan akibat sampingan yang tidak diinginkan. Beberapa
daerah di kota mi ada yang tidak layak untuk dihuni, seperti
daerah dataran banjir dan daerah teras sungai, yang kadangkadang
dilanda banjir. Akibat lainnya adalah pada sistim
pernbuangan linthah, sistim sanitasi yang masih belum baik di
beberapa tempat di Kotamadya Yogyakarta. Berbagai macam
industri juga tumbuh di Kotamadya Yogyakarta, mulai dan
industri besar (aneka industri) dan industri kecil yang
tercatat pada Dinas Perindustrian. Industri tersebut baik
besar maupun kecil sangat potensial untuk menghasilkan limbah
yang dapat mencemari air. Efek samping penataan kota yang
kurang baik dan pertumbuhan yang cepat dengan segala dampaknya,
mengakibatkan penurunan mutu air di daerah kota, termasuk
air tanah.
Penelitian kualitas air tanah secara spatial dan menyeluruh
di wilayah mi belum pernah dilakukan, yang ada adalah data
pengujian sumur-sumur bar dalam dan data pengujian untuk
kasus-kasus tertentu. Semua penelitian tersebut belum dapat meniberikan informasi tentang seberapa jauh peñurunan mutu air
tanah di Kotarnadya Yogyakarta telah terjadi, dan khususnya
hubungannya dengan penggunaan tanah yang ada kaitannya dengan
pertumbuhan penduduk Kotamadya Yogyakarta.
Berdasarkan hal tersebut maka, masalah dalam penelitian mi
adalah : Bagaimana sebaran kualitas air tanah dangkai di
Kotamadya Yogyakarta ? Apakah variabei penggunaan tanah dan
variabel kepadatan penduduk Kotamadya Yogyakarta berpengaruh
terhadap sebaran kualitas air tanah dangkai Kotamadya Yogyakarta
?
Berdasarkan hasil analisis 170 sampel air tanah, maka konsentrash
Daya Hantar Listrik maksimum 895 .umhos/cm dan minimum
236 .umhos/cm, konsentrasi kesadahan total maksimum 338 mg/i
dan minimum 77,3 mg/l, konsentrasi suifat maksimum 250 mg/i
dan minimum 6 mg/i. Atas dasar konsentrasi ketiga unsur yang
diteliti serta mengacu pada baku mutu kualitas air jninum yang
ditetapkan MENKLH, maka di wiiayah penelitian dapat dibedakan
menjadi empat, yaitu : Kuaiitas air tanah sangat baik (konsentrasi
DHL < 350 £ltnhos/cm, konsentrasi kesadahan total < 15
mg/l, konsentrasi sulfat < 145 mg/1), kuaiitas air tanah baik
(konsentrasi DHIJ 350 - 475 umhos/cm, konsentrasj kesadahan
total 15 - 25 mg/l, konsentrasi suifat 145 - 175 mg/i)
kualitas air tanah sedang (konsentrasi DHL1 47€ - .600
Almhos/cm, konsentrasi kesadahan total 26 - 60 mg/l, konsentrasi
sulfat 176 - 210 mg/i), kualitas air tanah buruk
(konsentrasj DHL > 600 Almhos/cm, konsentrasj kesadahan total
60 mg/l, konsentrasi suifat > 210 mg/i)
Kualitas air tanah sangat baik tersebar cukup ivas di sebelah
timur Kotamadya Yogyakarta dan sebagian kecil tersebar di
sebelah utara dan tengah dari wiiayah peneiitian. Kualitas
air tanah baik tersebar di sebagian wiiayah bagian utara,
tengah dan selatan wiiayah peneiitian. Kualitas air tanah
sedang tersebar merata di seiuruh wiiayah peneiitian, begitu
.pula dengan kuaiitas air tanah buruk.
Dari hasil pembahasan didapatkan bahwa baik atau tidaknya
kualitas air minum di Kotamadya Yogyakarta tidak tenlepas
dari pengaruh penggunaan tanah di suatu tempat, dan mi
berarti kepadatan penduduk juga turut mempengaruhi.
Berdasarkan anaiisis peta dapat dikatakan bahwa wilayahwiiayah
dengan kepadatan pemukiman tinggi berkepadatan
penduduk tinggi dan di wilayah hilirnya, mempunyai kualitas
air tanah dengan konsentrasi unsur kimia yang lebih tinggi
dibandingkan dengan wilayah lain. Wiiayah-wiiayah pemukiman
dan wiiayah yang berpenduduk padat ditanibah wilayah iridustri meniberikan volume limbah yang besar. Di samping itu, wilayah
pemukiman relatif lebih kedap air dibanding wilayah
sekitarnya sehingga air hujan yang menjadi limpasan di
wilayah pemukiman lebih besar mengakibatkan tingkat
pengenceran air tanah oleh air hujan berkurang"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1996
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dani Hermawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S35935
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novia Tri Ambarwati
"Cekungan Air Tanah Jakarta merupakan daerah penyimpan air tanah yang memiliki manfaat sebagai sumber air baku pemenuhan segala kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya. Penggambaran kondisi potensi air tanah di CAT Jakarta perlu dilakukan untuk mengetahui potensi air yang tersimpan mengalami kondisi berlebih (surplus) atau mengalami kondisi kekurangan sumber daya air tanah (defisit). Dalam penelitian ini, dilakukan analisis potensi cadangan air tanah berdasarkan analisis menggunakan Metode Thiessen Polygon untuk memperoleh cakupan area luasan hujan, Metode Modifikasi Penman untuk mengetahui besar nilai evapotranspirasi potensial, dan Metode F.J. Mock untuk mengetahui besar nilai neraca air di CAT Jakarta. Data yang dipergunakan dalam penelitian ini yaitu data curah hujan, data klimatologi (data suhu udara, lama penyinaran matahari, kelembapan udara relatif, kecepatan angin rata-rata, dan letak stasiun pengukuran), data tutupan lahan, dan data kependudukan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh kondisi geologi (porositas) terhadap besar ketersediaan air tanah, mengetahui besar potensi debit ketersediaan air tanah di CAT Jakarta sebagai pemenuh kebutuhan air bersih di DKI Jakarta dan sekitarnya, dan mengetahui kondisi indeks kekritisan air tanah di CAT Jakarta. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi rekomendasi untuk kondisi cadangan air tanah di CAT Jakarta sebagai upaya konservasi dan mengontrol penggunaan air tanah di CAT Jakarta. Berdasarkan hasil analisis perhitungan neraca air, diperoleh potensi air tanah di CAT Jakarta mengalami kondisi defisit/kekurangan sumber daya air dengan debit sebesar -875.330.761,41 m3/tahun pada tahun 2019. Debit kebutuhan air tanah untuk kebutuhan domestik di CAT Jakarta mencapai angka sebesar 1.031.257.969,5 m3/tahun pada tahun 2018. Kondisi air tanah di CAT Jakarta pada tahun 2016 – 2020 berada dalam kondisi indeks kekritisan air >100% yang terklasifikasi ke dalam kondisi sangat kritis. Disimpulkan bahwa potensi air tanah di CAT Jakarta tidak mampu memenuhi kebutuhan air domestik di DKI Jakarta dan sekitarnya serta kondisi di mana air tanah tidak dapat dimanfaatkan oleh masyarakat, sehingga membutuhkan sumber air bersih alternatif sebagai pemenuh kebutuhan air domestik.

The Jakarta Groundwater Basin is a groundwater storage area that has benefits as a source of raw water to meet all clean water needs in DKI Jakarta and its surroundings. It is necessary to describe the condition of groundwater potential at the Jakarta CAT to determine the potential for stored water to be in excess (surplus) or experiencing a shortage of groundwater resources (deficit). In this study, an analysis of the potential for groundwater reserves was carried out based on the analysis using the Thiessen Polygon Method to obtain the coverage area of the rain area, the Penman Modification Method to determine the potential evapotranspiration value, and the F.J. Mock method to find out the value of the water balance in the Jakarta CAT. The data used in this study are rainfall data, climatological data (air temperature data, duration of sunshine, relative humidity, average wind speed, and the location of the measurement station), land cover data, and population data. This study aims to determine the effect of geological conditions (porosity) on the availability of groundwater, to determine the potential discharge of groundwater availability in the Jakarta CAT as a source of clean water in DKI Jakarta and its surroundings, and to determine the condition of the groundwater criticality index in the Jakarta CAT. This research is expected to be a recommendation for the condition of groundwater reserves in the Jakarta CAT as an effort to conserve and control the use of groundwater in the Jakarta CAT. Based on the results of the analysis of the water balance calculation, it was found that the groundwater potential in the Jakarta CAT is in a state of deficit/lack of water resources with a discharge of -875,330,761.41 m3/year in 2019. The discharge of groundwater needs for domestic needs in the Jakarta CAT reached a number of 1,031,257,969.5 m3/year in 2018. Groundwater conditions in the Jakarta CAT in 2016 – 2020 are in a condition of water criticality index >100% which is classified into very critical condition. It is concluded that the groundwater potential in the Jakarta CAT is not able to meet the domestic water needs in DKI Jakarta and its surroundings and the conditions in which groundwater cannot be utilized by the community, thus requiring alternative sources of clean water to meet domestic water needs."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Maysarah
"Penyediaan akses air bersih yang memadai saat ini menjadi tantangan berat bagi Pemerintah Kota Bekasi. Berdasarkan data dari Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan PDAM Bekasi Tahun 2018, kedua PDAM ini baru mampu melayani 21,76 % wilayah Kota Bekasi. Masih terbatasnya cakupan layanan penyediaan air bersih menyebabkan masyarakat masih menggunakan air tanah diantaranya melalui sumur gali atau sumur bor. Hal ini sangat rentan terhadap pencemaran air tanah yang salah satunya ditandai dengan adanya kontaminasi fekal. Penelitian ini dilakukan untuk mengidentifikasi tingkat pencemaran dan sebaran fekal pada air tanah serta mengkaji faktor-faktor seperti data sosio-ekonomi, kejadian turunnya hujan 24 jam sebelum pengambilan sampel air, jenis sumur, dan jarak antara sumur dan tangki septik yang berisiko menyebabkan kontaminasi fekal pada air tanah di Kota Bekasi dengan lokasi studi yakni Kelurahan Jatiluhur, Kelurahan Sumur Batu, dan Kelurahan Jatirangga. Sebanyak 255 sampel air dari berbagai jenis sumur diambil pada musim hujan. Pengujian kualitas air tanah dilakukan dengan parameter pH, suhu, total coliform, dan E. coli. Pengujian total coliform dan E. coli dilakukan dengan menggunakan IDEXX Colilert-18 dimana konsentrasi E. coli dihitung menggunakan metode Most Probable Number (MPN). Hasil pengujian menunjukkan bahwa kadar pH rata-rata yaitu 5,5; suhu rata-rata sebesar 28,8°C; konsentrasi rata-rata Total Coliform yakni 868,9 MPN/100 mL dan konsentrasi E. coli rata-rata sebesar 276,5 MPN/100 mL. Hasil penelitian menunjukkan 60% sumber air tanah pada 3 (tiga) kelurahan terkontaminasi E. coli dimana 24% diantaranya memiliki konsentrasi E. coli melebihi 100 MPN/100 mL. Selain itu, terdapat terdapat perbedaan kontaminasi E. coli yang signifikan pada ketiga kelurahan dari hasil uji Kruskal-Wallis. Berdasarkan uji statistik, diketahui bahwa jenis sumur seperti sumur gali dan jarak antara sumur dan tangki septik yang berjarak <5 meter dan 5-10 meter secara signifikan mempengaruhi kontaminasi E. coli di air tanah.

Provision access to adequate clean water is currently a serious challenge for the Bekasi City Government. Based on data from Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirta Patriot dan PDAM Bekasi in 2018, both of them are only able to serve 21,76%. The limited scope of clean water supply services causes the community to still use groundwater from dug wells or boreholes. This is very susceptible to groundwater pollution, one of which is characterized by fecal contamination. This study aims to identify the level of fecal pollution and distribution in groundwater and assess factors such as socio-economic data, rainfall events 24 hours before water sampling, types of wells, and the distance between wells and septic tanks that are risk of fecal contamination in groundwater in Bekasi City with the study locations are Jatiluhur, Sumur Batu, and Jatirangga Urban Village. A total of 255 water samples from various types of wells were taken during the rainy season. Groundwater quality testing is carried out with parameters pH, temperature, total coliform, and E. coli. Testing for total coliform and E. coli was carried out using IDEXX Colilert-18 where the concentration of E. coli was calculated using the Most Probable Number (MPN) method. The test results show that the average pH level is 5.5; average temperature of 28.8 ° C; the average concentration of Total Coliform was 868.9 MPN / 100 mL and the average concentration of E. coli was 276.5 MPN / 100 mL. The results showed 60% of groundwater sources in 3 (three) villages were contaminated with E. coli where 24% of them had E. coli concentrations exceeding 100 MPN / 100 mL. In addition, there are significant differences in E. coli contamination in the three villages based on Kruskal-Wallis test result. Based on statistical tests, it is known that the type of wells such as dug wells and the distance between the well and the septic tank which are <5 meters and 5-10 meters significantly influence E. coli contamination in groundwater."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhri Rafi
"Kota Pekanbaru belum terlayani air bersih seluruhnya oleh PDAM. Hal ini menyebabkan semakin banyak masyarakat membuat sumur air tanah dangkal. Pada kecamatan Bukit Raya keberadaan air tanah dangkal yang masih melimpah di daerah Kota Pekanbaru. Situasi ini, air tanah dangkal dapat semakin menurun daya dukungnya akibat bertumbuhnya populasi dan menurunnya lahan terbuka. Interaksi antara manusia dengan sumber daya air tanah dangkal menjadi perhatian untuk diteliti. Karenanya tujuan penelitian untuk menganalisis sumber, daerah resapan, kualitas, ketersediaan, daya dukung air tanah dangkal, pengetahuan, sikap, tindakan, perilaku kebutuhan air tanah dangkal oleh rumah tangga, dan deskripsi model keberlanjutanya. Pengumpulan data penelitian ini dilakukan dengan penyebaran kuesioner, dan analisis air tanah dangkal. Analisis penelitian ini dengan metode analisis interpretasi, statistik dan deskriptif. Hasil penelitian sumber air tanah dangkal berasal dari pasir, daerah resapan yang cenderung menurun dalam 5 tahun, kualitasnya pada kondisi cemar. Analisis statistik pengetahuan, sikap dan tindakan memiliki pengaruh 32,4% terhadap perilaku kebutuhan rumah tangga. Ketersediaan air tanah dangkal hingga tahun 2030 adalah sedangkan kebutuhan air bersih hingga tahun 2030 adalah. Status daya dukung air tanah dangkal aman. Model keberlanjutan air tanah dangkal untuk kebutuhan rumah tangga masih berlanjut dengan skenario hemat air dan peningkatan distribusi air PDAM.

The city of Pekanbaru has not been fully served by clean water by the PDAM. This causes more and more people to make shallow groundwater wells. In Bukit Raya District, shallow groundwater is still abundant in Pekanbaru City. This situation, ground air is decreasing, increasing support, and decreasing open land. Talk between humans and groundwater resources Therefore, the purpose of the study is to analyze sources, regions, quality, participation, air carrying capacity, knowledge, attitudes, actions, needs, groundwater, households, and description of the sustainability model. The research data collection was carried out by distributing questionnaires, and analysis of shallow groundwater. The analysis of this research was interpretive, statistical and descriptive analysis methods. The results of groundwater research from sand, catchment areas that tend to decline in 5 years, the quality is in polluted conditions. Statistical analysis of knowledge, attitudes and actions has a 32.4% influence on household needs behavior. The need for ground water up to 2030 is 251,117,828.62 m3, while the need for clean water until 2030 is 71,485,794.97 m3. The carrying capacity of shallow groundwater is safe. The groundwater sustainability model for household needs still uses air-saving schemes and increases PDAM water distribution.
"
Depok: Sekolah Ilmu Lingkungan Universitas Indonesia, 2020
T54585
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Algio Tantomo
"Air tanah adalah sumber daya yang terletak di bawah permukaan tanah yang dapat memberikan informasi dan gambaran mengenai kondisi suatu lingkungan Dikarenakan fungsi air yang sangat penting maka perlu di lakukan penelitian mengenai kondisi kualitas air Salah satu permasalahan yang terjadi pada wilayah Jakarta Selatan adalah penurunan muka air tanah relatif terhadap muka air laut yang dapat disebabkan oleh beberapa faktor antara lain curah hujan, topografi dan tutupan lahan. Upaya dalam pengurangan pengambilan air tanah secara berlebihan juga perlu dilakukan agar tidak terjadi penurunan muka air tanah yang dapat menyebabkan intrusi air laut kedalam air tanah sehingga air tanah tidak lagi dapat dikonsumsi oleh masyarakat di masa yang akan datang. Salah satu upaya dalam menanggulangi penurunan muka air tanah tersebut adalah melakukan zonasi terhadap kondisi hidrogeologi di Cekungan Air Tanah Jakarta. Metode yang digunakan dalam penelitian ini yaitu analisis penurunan muka air tanah pada sumur warga sekitar apartemen di Jakarta Selatan, analisis hidrogeokimia air tanah, dan kualitas air tanah. Ketiga metode ini dikombinasikan sehingga menghasilkan sebuah peta yang representatif dalam mengetahui kondisi hidrogeologi pada wilayah Jakarta Selatan Hasil dari analisis penurunan muka air tanah pada wilayah apartemen Jakarta Selatan menunjukkan bahwa telah terjadi penurunan muka air tanah pada periode bulan Januari 2020 dan bulan Agustus 2020 dengan wilayah penurunan terbesar berada pada bagian selatan dari Jakarta Selatan sebesar 12-15 mdpl. Hasil analisis hidrogeokimia air tanah menunjukan bahwa air tanah yang berada pada Jakarta Selatan memiliki satuan salinitas berupa air tawar yang memiliki jenis air berdasarkan nilai konduktivitas berupa air tanah segar serta memiliki tingkatan intursi, terintrusi sedang pada bagian utara, terintrusi sedikit pada bagian tengah dan tidak terintursi pada bagian selatan dari wilayah penelitian. Kandungan komposisi kimia air tanah pada Jakarta Selatan bersumber dari mineral-mineral yang terlarutkan dari litologi di sekitar yang memiliki fasies air tanah adalah Ca-HCO3 dimana kandungan kimia ini membuat air tanah pada Jakarta Selatan bersifat sadah, menengah dan sangat sadah. Hubungan antar ion juga dapat menunjukan bahwa air tanah di Jakarta Selatan berkorelasi dengan litologi dari akuifer yaitu batupasir yang mengandung mineral Ca2+ dan HCO3-. Berdasarkan analisis kualitas air tanah Terdapat indikasi pencemaran air tanah pada wilayah Kebayoran Lama berdasarkan analisis bau, rasa dan pH dan indikasi pencemaran pada wilayah Jagakarsa, Setia Budi, Tebet, Mampang Prapatan, Pasar Minggu dan Kemang berdasarkan analisis nilai pH yang bersifat asam. Hal ini menjadikan satu- satunya wilayah yang memiliki air tanah layak konsumsi adalah wilayah Pesanggarahan dan sekitarnya dikarenakan memiliki nilai baku mutu yang memenuhi standar Peraturan Menteri Kesehatan tahun nomor 492 tahun 2010.

Ground water is a resource that is located below the ground surface that can provide information and an overview of the condition of an environment. Due to the very important function of water, it is necessary to conduct research on the condition of water quality. One of the problems that occur in the South Jakarta area is a decrease in groundwater level. relative to sea level which can be caused by several factors, including rainfall, topography and land cover. Efforts to reduce excessive groundwater extraction also need to be made so that there is no lowering of the groundwater level which can cause sea water intrusion into groundwater so that groundwater can no longer be consumed by the community in the future. One of the efforts to overcome the decline in groundwater level is zoning the hydrogeological conditions in the Jakarta Groundwater Basin. The method used in this research is the analysis of the lowering of the groundwater level in the wells of residents around apartments in South Jakarta, the hydrogeochemical analysis of groundwater, and the quality of ground water. These three methods are combined to produce a map that is representative in knowing the hydrogeological conditions in the South Jakarta area.The results of the analysis of the reduction in groundwater level in the South Jakarta apartment area show that there has been a decrease in the groundwater level in the period January 2020 and August 2020 with the area of decline. the largest is in the southern part of South Jakarta at 12-15 masl. The results of the hydrogeochemical analysis of groundwater show that groundwater in South Jakarta has a salinity unit in the form of fresh water which has a type of water based on the conductivity value in the form of fresh ground water and has a level of intrusion, is moderately intrusive in the northern part, is slightly intruded in the middle and is not intruded. in the southern part of the study area. The chemical composition of groundwater in South Jakarta comes from dissolved minerals from the surrounding lithology which has a groundwater facies, which is Ca-HCO3, where this chemical content makes groundwater in South Jakarta hard, medium and very hard. The relationship between ions can also show that groundwater in South Jakarta is correlated with the lithology of the aquifer, namely sandstones containing Ca2 + and HCO3- minerals. Based on the analysis of groundwater quality, there are indications of groundwater pollution in the Kebayoran Lama area based on analysis of smell, taste and pH and indications of pollution in the Jagakarsa, Setia Budi, Tebet, Mampang Prapatan, Pasar Minggu and Kemang areas based on the analysis of acidic pH values. This makes the only area that has groundwater fit for consumption is the Pesanggarahan area and its surroundings because it has a quality standard value that meets the standards of the Minister of Health Regulation number 492 of 2010."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hariz Reinaldhi Kaeni
"Pencemaran air tanah yang terus meningkat pada masa kini dengan berbagai risikonya, mendesak perlunya pencegahan dan pengendalian terhadap sumber pencemar salah satunya dengan mempelajari mekanisme penjalarannya. Diperlukan pemahaman rembesan dan penjalaran pencemar di dalam sistem air tanah melalui pemodelan matematis, pemodelan fisik di lab dan pemodelan fisik di lapangan. Ketiga pemodelan tersebut memiliki kekurangan yang dapat dipenuhi pemodelan lainnya. Seperti dibutuhkannya pemodelan fisik di lab untuk menyimpulkan bahwa suatu model matematis dapat divalidasi. Sementara tiap pemodelan memerlukan suatu protokol untuk mendapatkan hasil yang didapatkan dapat diulangi. Skripsi ini bertujuan untuk mengembangkan suatu protokol pemodelan fisik pengamatan penjalaran pencemar pada akuifer berlapis. Pada percobaan ini menggunakan variasi tiga lapisan yang diharapkan dapat jelas teramati perbedaan aliran air tanah pada lapisan yang berbeda, dimana nantinya akan terjadi refraksi. Selanjutnya untuk diamati dan dianalisa proses aliran air dan pencemaran pada aliran air tanah.

Increasing of ground water pollutant urge to prevent and control it's resource, one of them is by studying it?s spreading mechanism. Understanding of infiltration and spreading at ground water should be done by using mathematic model and also physical model at laboratory and site. All of them have disadvantages which might fulfilled by another model. Such as physical model at laboratory is needed to validate mathematic model. Meanwhile, a protocol is needed to obtain repeatable result in modelling process. This research has a purpose to develop a protocol of physical model of pollutant spreading observation in stratified aquifer. Using three layers as a varian is assumed that the difference of flow at ground water can be observed clearly, which is called refraction. Then, the process of flow and pollutant spreading at ground water will be observed and analyzed."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S63459
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Widiastuti
"Keberadaan TPA sebagai tempat pemrosesan akhir sampah menjadi suatu kebutuhan bagi pengelolaan persampahan di Kota Depok, salah satunya adalah dengan keberadaan TPA Cipayung yang menerapkan sistem controlled landfill. Salah satu masalah yang timbul dari aktivitas TPA adalah kemungkiman terjadinya pencemaran air tanah dangkal akibat rembesan air lindi yang tidak sepenuhnya tersalurkan dengan baik ke kolam stabilitasi lindi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik air lindi dan pengaruhnya terhadap kualitas air tanah dangkal pemukiman warga di sekitar TPA. Metode yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kuantitatif dengan parameter yang diuji berupa suhu, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Merkuri Hg , Kadmium Cd , dan fecal coliform. Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kualitas air dari 17 titik sampling yang diambil menggunakan teknik purposive sampling, dengan menarik 3 garis lurus yang berpusat pada kolam stabilitasi air lindi, variasi jarak setiap 100 meter pada radius jangkauan adalah 600 m. Hasil penelitian menunjukan bahwa kualitas air lindi masih berada di atas baku mutu pada parameter BOD, COD, dan Total Nitrogen, yaitu sebesar 4178.0 mg/L, 70556.0 mg/L dan 373.3 mg/L untuk titik influen, dan 3142.0 mg/L, 9055.2 mg/L, dan 350 mg/L untuk titik efluen. Selain dipengaruhi oleh jarak,kadar pencemaran di masing-masing titik uji juga disebabkan oleh perbedaan ketinggian muka air tanah antar radius jarak. Indeks Pencemaran pada air tanah dangkal warga tergolong cemar ringan dan cemar sedang.

The presence of TPA as a place of landfill becomes a necessity for waste management in Depok City, one of them is TPA Cipayung which applied controlled landfill in their system. One of the problems that arise from landfill activity is shallow ground water quality due to leachate water that is not well absorbed into leachate stabilization pond and be leaked. This study aims to determine the characteristics of leachate and their effect on shallow groundwater quality of residents around the landfill. The method is by using a quantitative approach with parameters tested for temperature, pH, Total Suspended Solids TSS , Biological Oxygen Demand BOD , Chemical Oxygen Demand COD , Total Nitrogen TN , Mercury Hg , Cadmium Cd , And fecal coliform. In this study, water quality measurements of 17 sampling points were taken using purposive sampling technique, by drawing 3 straight lines with leachate stability rsquo s pond as benchmark, the distance variation every 100 meters at a radius of 600 meters. The results showed that leachate quality was still above the standard of BOD, COD, and Total Nitrogen parameters 4178.0 mg L, 70556.0 mg L and 373.3 mg L for influent point, and 3142.0 mg L, 9055.2 mg L, and 350 mg L for the effluent point. In addition of effect by distance, the pollution levels at each test point are also caused by height differences in water surface between every distance in sampling radius. Pollution Index in shallow groundwater of shallow groundwater is as lightly contaminated and moderately contaminated."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67475
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>