Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 318 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Recently, international trade regime has rejected cultural perceptions of what is safe to eat, overturning millennial of tradition. In WTO Agreement on Sanitary and Phytosanitary Measures (SPS), science has been used as the arbiter in resolving disputes related to food safety. However, the SPS Agreement is under attack by many parties, critics cite concern on ethical, local culture, unpredictably changing technology, etc. The WTO-SPS approach is increasingly challenged for its balance in favor of economic consideration towards its a unique cultural identities. Food as culture and food as commerce. Dispute on Beef Hormones is the ideal example on this matter. The local perception of food and food safety, evolution of food production technologies, and security aspects of food, then being explored, in order to analyze the relationship between SPS Agreement, food tradition, science and technology. At the end, it is realized that no matter how strong the faith in science and economics, it is unwise to dismiss the deeply-rooted beliefs of many people in the world."
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Kajian perkembangan industri dan perdagangan domestik sektor produk tekstil, kulit, kimia, dan karet dimaksudkan untuk memberikan masukan kepada Indonesia untuk meningkatkan partisipasi pada aktivitas ISO/TC produk tekstil, kulit, kimia, dan karet dalam mengantisipasi tingkat perkembangan pada sektor industri tersebut. Kajian ini dilakukan menggunakan metodologi deskriptif analitis dengan melakukan studi literatur tentang perkembangan industri dan perdagangan produk domestik dalam kaitannya dengan lingkup ISO/TC. Hasil dari kajian ini adalah terdapat kelompok industri terpilih yang meliputi empat komoditi, yaitu industri tekstil, industri kulit dan barang-barang dari kulit, industri kimia dan barang-barang dari bahan kimia, industri karet dan barang-barang dari karet. Mengingat kelompok industri memiliki nilai ekspor yang relatif besar dibandingkan industri pengolahan lainnya maka keikutsertaan Indonesia sebagai P-member dalam ISO/TC terkait perfu tetap dipertahankan dan ditingkatkan. Adanya ketersediaan bahan baku yang cukup potensial serta Indonesia termasuk negara agraris menjadikan pengolahan sektor produk tersebut cukup berkembang. Adapun untuk nilai impor rata-rata kecil selama Indonesia mampu memenuhi kebutuhan konsumen dalam negeri walaupun belum seluruhnya, dengan ketersediaan industri pengolahan yang cukup banyak."
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Sejak dibentuknya Organisasi Perdagangan Dunia (WTO) yang mengarah pada perdagangan yang bebas dan transparan, masalah penerapan standar dan penilaian kesesuaian menjadi perhatian di kalangan pelaku usaha, terutama masalah penerapan standar sistem manajemen mutu (ISO 9001). Standar ISO 9001 merupakan standar sistem manajemen mutu dan bersifat sukarela serta dapat diterapkan oleh berbagai jenis, bentuk, dan ukuran organisasi. Untuk itu dalam memasuki perdagangan dunia yang bebas dan transparan tersebut pelaku usaha perlu melakukan upaya dan strategi yang salah satunya adalah dengan menerapkan ISO 9001. Untuk membuktikan bahwa suatu industri atau organisasi telah menerapkan dan memenuhi persyaratan ISO 9001 adalah melalui assesmen oleh lembaga pihak ketiga yang independen, kredibel, dan transparan. Lembaga pihak ketiga tersebut dikenal dengan Lembaga Sertifikasi Sistem Mutu (LSSM). Penerapan standar ISO 9001 merupakan alat untuk meningkatkan daya saing produk baik di pasar nasional maupun internasiohal. Penerapan ISO 9001 di kalangan industri diharapkan tidak hanya akan memberikan jaminan konsistensi produk yang dihasilkan, tetapi juga dapat meningkatkan efisiensi, kerapian dalam dokumentasi dan mampu telusur serta memberikan image/citra yang positif terhadap kepercayaan pasar sehingga pelanggan akan merasa puas terhadap produk yang dibelinya (costumer satisfaction).
"
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Pada setiap pengukuran, akan dihasilkan sejumlah data yang perlu dievaluasi. Metode statistik merupakan alat untuk memantau mutu hasil pengukuran atau pengujian. Gambaran mutu hasil pengukuran dapat dilihat melalui besaran ketidakpastian, yang akan memberikan banyak informasi tentang pengukuran tersebut. Sebelum mengevaluasi data pengukuran perlu dilakukan pemeriksaan terhadap data pengukuran apakah perlu dieliminasi atau tidak. Eliminasi titik-titik data harus konsisten dan tidak bergantung pada personil yang melaksanakan pengukuran dan bisa berdasarkan keinginan. Seorang peneliti yang kompeten akan bekerja keras untuk memelihara kekonsistenan di dalam analisis data primer. Ada beberapa bentuk analisis data yang dapat digunakan untuk mengevaluasi seluruh data pengukuran sebelum perhitungan hasilnya, di antaranya kriteria chauvenet, kertas grafik probabilitas, z-score atau X (chi-square)."
JSTA 7:1 (2005)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
"This study aimed at assessing the impact of male and female migration on women empowerment and livelihood. Formal survey was conducted at 12 villages in four districts including 7 villages of rianfed and 5 villages of irrgated low land area. Two hundred and ninety seven of respondents were interviewed longterm for international and seasonal for rural to rural/city migration... "
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ma`ruf
"ABSTRAK
Sebagai sarana transaksi, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. menyediakan
perjanjian baku. Perjanjian baku digunakan karena efektif dan efisien. Di sisi lain
perjanjian baku yang dibuat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. tersebut
menimbulkan persoalan baru karena tidak mempresentasikan posisi kesetaraan
asali karena kekuatan tawar yang tidak seimbang antara PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk. yang memiliki kedudukan lebih kuat secara psikologis dan
ekonomis dibandingkan dengan konsumen sebagai pengguna jasa. Menjadi
permasalahan kemudian adalah adakah penerapan konsep kesetaraan asali dalam
perjanjian baku yang dibuat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. dan
bagaimanakah implikasi hukum sebagai akibat tiadanya konsep kesetaraan asali
dalam perjanjian baku yang dibuat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk.
Penelitian yang dilakukan adalah yuridis normatif, yang diwujudkan dengan
melakukan studi dokumentasi berbagai sumber hukum, bahan kepustakaan serta
artikel yang relevan dengan pembahasan. Hasilnya kemudian dianalisa secara
deskriptif komparatif untuk memperoleh gambaran bagaimana posisi kesetaraan
asali dalam perjanjian baku yang dibuat PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk

ABSTRACT
As a means of its transaction, PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk. draws a
standard contract. A standart contract is used because of its effectiveness and
efficiency. On the other side, a standard contract made by PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk. raises problems as it doesn’t reflect originally position of equality
because doesn’t balanced bargaining position of PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk. has a position which is psychologically and economically superior against its
consumer as client. The issues to be addressed are there originally position of
equality concepts in standard contract drawn by PT. Telekomunikasi Indonesia
Tbk. and law implication there are not originally position of equality concepts in
standard contract drawn by PT. Telekomunikasi Indonesia Tbk
There search is juridical normative, it conduct docu,ent study on sources of law,
library materials, and articles relevant with the research topic. Then it analyses
data in descriptive and qualitative manner in order to obtain a description about
originally position of equality in standard contract drawn by PT. Telekomunikasi
Indonesia Tbk"
Universitas Indonesia, 2009
T37266
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sumbayak, Evan G.
"Penelitian yang dilakukan pada tesis ini adalah menganalisis peningkatan Quality of Service pada jaringan dengan menerapkan teknologi differentiated service (DiffServ) pada jaringan MPLS. Jaringan akan disimulasikan pada GNS3. Teknologi MPLS DiffServ akan dibandingkan dengan jaringan yang menggunakan MPLS biasa dan jaringan IP. Pada tesis ini akan dibuat skenario untuk menganalisis performa jaringan melalui parameter QoS seperti jitter, delay, dan throughput. Pada jaringan akan dilewatkan tiga jenis traffic yaitu HTTP, FTP, dan VoIP. Pada transfer FTP digunakan file dengan ukuran 10 MB dan 1,1 MB. Traffic akan dibuat menggunakan filezilla dan IP SLA. Pengukuran throughput dan delay dilakukan dengan wireshark, sedangkan jitter dilakukan dengan IP SLA.
Dalam penelitian ini, saat jaringan hanya di digunakan untuk transfer file, tidak ada perbedaan performa jaringan. Perbedaan performa dapat dilihat ketika salah satu router dimatikan saat transfer file dan jaringan dilewati berbagai traffic. Saat salah satu router dimatikan, MPLS DiffServ lebih cepat melakukan unduhan kembali selama 18,0% pada klien pertama dan 10,6% pada klien kedua dibandingkan OSPF. Pada parameter kerusakan suara (ICPIF) MPLS DiffServ lebih baik 20% dan 25% dibandingkan OSPF pada klien pertama dan kedua. Hasil keseluruhan menunjukkan MPLS DiffServ memberikan QoS yang lebih baik dari jaringan MPLS ataupun OSPF.

Research conducted in this thesis is to analyze the performance of Quality of Service (QoS) in network by applying differentiated service (DiffServ) on MPLS networks. Networks in this research will be simulated on GNS3. MPLS DiffServ will be compared with network with usual MPLS and IP. At this thesis will be created scenario to analyze network performance via QoS parameter such as jitter, delay and throughput. There are three traffic will pass the networks, HTTP, FTP, and VoIP. FTP transfer use file with size 10 MB and 1,1 MB. Traffic will be created using filezilla and IP SLA. Throughput and delay measure with wireshark, and IP SLA used to measure jitter.
In this research, when network is used only for transfer file, there was no difference in network performance. Performance difference can be seen when one router is shutting down when the file transfer and many traffic pass the network. When one router isThe result is turned off, MPLS DiffServ perform faster 18% on first client and 10,6% on second client than OSPF. in damage parameter (ICPIF) MPLS DiffServ better 20% adn 25% compared to OSPF. The overall result showed MPLS Diffserv provides a better QoS than OSPF or MPLS network.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
T35060
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Habibie
"Sistem sensor kapasitif pengidentifikasi bahan dengan dua elektroda merupakan sensor yang berfungsi untuk mendeteksi bentuk karakteristik suatu bahan dalam hal ini adalah dari kasus beberapa jenis tanah. Jenis Bahan uji tanah pada skripsi ini meliputi tanah (tambang) Lampung, tanah Medan, tanah DTE, dan tanah Bogor. Pada pengkajian kali ini dilihat karakteristik setiap bahan uji tanah dengan memanfaatkan efek impedansi terhadap perubahan frekuensi dalam rentang spektralnya. Sistem sensor ini memanfaatkan pengaruh perubahan impedansi yang terjadi pada elektroda sensor. Impedansi akan berubah jika material dielektrik dengan konduktivitas diantara dual plat berubah. Sistem identifikasi ini juga memanfaatkan spektral noise dari sinyal keluarannya, dengan sinyal yang diberikan berbentuk pulse dalam rentang frekuensi sinyal 1,3,5,7,10,30,50,70,100,300,500,700 KHz dan 1,3,5,7,10 MHz. Pengujian dilakukan dengan mengolah data dari sekali pengukuran yang menghasilkan 1000 paket data dengan banyaknya data per paket 16384 (214) dalam interval 4[ns] per sampling datanya. Data dari hasil pengukuran, diolah dengan cara statistik. yang meliputi : Rata-rata, Standar deviasi dan Reciprocal dari standar deviasi. Pegambilan data dilakukan dengan DSO picoscope, dan pengolahannya menggunakan perangkat lunak Matlab. Hasil dari analisis konsistensi bahan uji berbeda-beda. Untuk analisis perbandingan sudah terlihat perbedaan karakteristik setiap jenis tanah melalui grafiknya.

Capacitive sensor system to identify material with two electrode are sensor whoch have function to detect characteristic kind of soil material. Identification of soil material include : soil of Lampung, soil of Medan, soil of DTE, and soil of Bogor. On this analysis is looking for characteristic each of soil material utilizing impedance effect toward changing of spectral frequency. The sensor is utilizing effect of impedance changing which occurs in the sensor electrode. Impedance will be change, if the dielectric of material with conductivity between two plate is change. the identification of sensoris also using spectral noise from outut sinal. Waveform signal application is pulse with frequency signal is 1.3.5.7.10,30,50,70,100,300,500,700 KHz and 1,3,5,7,10 MHz. The tested of material carried out of recording 1000 data set on each capture which has produce 16384/set with interval is 4ns/ data sampling. Processing and analyze data using different from each material. For comparative analysis has shown differences in the characteristics of each type soil through the graph.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S46405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>