Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sri Essa Ramadhani
"Dana bergulir merupakan program pemerintah Kota Payakumbuh dalam rangka memperluas akses masyarakat untuk memperoleh modal usaha khususnya bagi pengusaha mikro. Di Kota payakumbuh program ini sudah ada semenjak tahun 2003. Sampai akhir tahun 2009 dana yang digulirkan telah mencapai Rp. 29.851.500.000,-. Sasarannya adalah sektor pertanian, perdagangan, industri, peternakan, koperasi dan usaha lainnya. Melihat perkembangan perekonomian Kota Payakumbuh, sektor industri mengalami pertumbuhan yang lambat Kota Payakumbuh, padahal kedepan sektor ini akan menjadi leading sector bagi sektor ekonomi lainnya.
Sehingga perlu upaya konkrit dari pemerintah Kota Payakumbuh untuk mewujudkan hal tersebut, termasuk memberikan kemudahan akses dana bagi sektor industri. Diharapkan dengan adanya program dana bergulir mikro semakin banyak pengusaha mikro khususnya sektor industri memperoleh akses dana untuk mengembangkan usaha. Dengan demikian bisa lebih meningkatkan pendapatan pengusaha industri dan meningkatkan pertumbuhan sektor industri.
Penelitian ini akan mengevaluasi Program dana bergulir dari segi penggunaan input, perolehan output, outcome, manfaat dan dampak program terhadap masyarakat/nasabah pemanfaat dana bergulir. Di mana dampak program akan dilihat melalui peningkatan pendapatan pengusaha sektor industri dengan melakukan uji beda dua rata-rata. Berdasarkan hasil evaluasi program ternyata ditemukan bahwa penyaluran dana bergulir belum disertai pembinaan oleh pengelola terhadap nasabah (sektor industri) sehingga pengusaha tersebut berkembang secara otodidak saja. Selanjutnya berdasarkan uji beda dua rata-rata pendapatan pengusaha mikro sektor industri meningkat sesudah memperoleh dana bergulir.
Dari hasil penelitian, direkomendasikan beberapa kebijakan yang mungkin dapat diterapkan oleh BLUD Dana Bergulir Usaha Mikro Kota payakumbuh dalam usaha peningkatan pendapatan pengusaha mikro sektor industri di Kota payakumbuh.

Revolving-Fund Program is a Payakumbuh City Government Program in order to expand access to the community to obtain venture capital, especially for Micro-Ventures. The Program has already existed since the year 2003 in Payakumbuh. By the end of 2009 the funds revolved has reached Rp. 29.851.500.000,- directed towards the agricultural, trade, industry, farming, cooperatives and other sectors.
In the future , the industry sector will be the front runner of the economy development in Payukumbuh, but unfortunately it is still developing at a slow rate. It needs concrete efforts of the Payukumbuh Governments to accomplish this, including providing the ease of access to funds for industry sectors. It is expected that The Micro Revolving-Fund Program could provide more microentrepreneurs, particularly in the industry sector, the ease of access to obtain funds to develop their business, thus able to further improve the proceeds of entrepreneurs and the growth in the industrial sector.
This Research will evaluate the Revolving-Fund Programs in terms of the input, output, outcome, earnings, benefits and impacts of the program to the community/customer that make use of the program. To evaluate the impact of the program, it will be viewed through the increased in the proceeds of industry sectors entrepreneurs using two-test average.
Based on the results of the evaluation, the revolving-fund distribution is not complemented by coaching by the administrator to the customer (industrial sector), as a consequence they developed themselves as self-taught entrepreneurs. Based on the two-test average, the industry sectors? micro entrepreneurs? proceeds increased after acquiring the Revolving-Fund. As a conclusion, it is recommended that some policies may be applied by the Payakumbuh?s BLUD Micro-Ventures? Revolving-Fund in increasing the revenue of micro-entrepreneurs in the industrial sector in Payakumbuh City."
Depok: Fakultas Eknonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2011
T28058
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
California: Sage, 1987
320.02 Pol
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Aqira Mayang Putri
"ABSTRAK
Profil Perusahaan Tinkerlust adalah sebuah perusahaan startup yang bergerak di bidang fashion e-commerce dan baru berdiri selama satu tahun di Jakarta. Tinkerlust dibentuk oleh 2 orang wanita pecinta fashion pada Maret 2015 lalu, dan memiliki tujuan untuk memudahkan orang dalam menjual dan membeli barang preloved atau secondhand. Tinkerlust bermula dari pemikiran bahwa banyak perempuan yang gemar membelanjakan uangnya pada produk fashion tertentu. Ketika perempuan sudah memiliki banyak barang, sering kali mereka malas untuk menjualnya kembali atau tidak terpikir untuk menjual namun tidak tahu pula akan dikemanakan barang-barang tersebut. Tinkerlust menerapkan sistem konsinyasi. Keadaan dimana penjual dapat menitipkan produknya ke sejumlah toko dengan sistem bagi hasil. Dalam hal ini, para wanita pecinta fashion yang ingin menjual barang secondnya dapat menitipkan ke Tinkerlust untuk dijual, kemudian nantinya akan ada bagi hasil antara Tinkerlust dan penjual.Analisis SituasiStrengthsPerusahaan Tinkerlust merupakan perusahaan yang mengutamakan sifat jiwa muda, dinamis dan memiliki ide-ide baru untuk karyawannya sehingga dapat diandalkan untuk perkembangan perusahaan.Tinkerlust memiliki budaya organisasi yang tidak kaku sehingga setiap karyawannya terkecuali pemimpin perusahaan memiliki kedekatan yang seringkali dapat menghilangkan rasa penat setelah bekerja.Tinkerlust memiliki pemimpin perusahaan yang cukup berambisi untuk mencapai segala tujuan perusahaan dan masih memiliki pemikiran yang terbuka sehingga mereka pasti akan dapat menerima masukkan dari setiap karyawannya selama itu masih masuk akal dan disanggupi.Tinkerlust hadir tidak hanya memberi 39;tempat 39; untuk para penjual dan pembeli, tapi Tinkerlust juga membangun hubungan dengan mereka melalui beberapa penawaran dan kemudahan lain yang membedakan Tinkerlust dengan kompetitornya.WeaknessMiskomunikasi antar karyawan yang kadang berujung pada kekecewaan penjual atau pembeli dan akan berakibat pada hilangnya kepercayaan dari penjual dan pembeli kepada Tinkerlust.Pembagian jobdesc karyawan yang terkadang masih kurang jelas dapat mengakibatkan miskomunikasi antar karyawan, dan memungkinkan terjadinya hubungan yang kurang harmonis dan lingkungan kerja yang kurang nyaman.Kurangnya komunikasi internal yang baik sehingga memungkinkan kinerja karyawan yang kurang optimal yang akan berpotensi berdampak pada operasional perusahaan.Ambisi yang dimiliki pemimpin perusahaan terkadang membuat jenuh karyawan karena mengutamakan pekerjaan tanpa mengingat faktor komunikasi informal dengan karyawannya. Hal ini dapat berdampak pada timbulnya jarak antara pimpinan dan karyawan.Pemimpin perusahaan yang masih sering terkesan sebagai lsquo;boss rsquo; bukan pemimpin yang merangkul karyawannya sehingga terjadi kurangnya intensitas komunikasi interpersonal dalam konteks informal, sering kali menimbulkan rasa tidak nyaman dan jarak antara pimpinan dan karyawan.Tidak adanya program internal yang dilakukan secara rutin untuk meningkatkan hubungan antar individu dalam perusahaan. OpportunitiesTinkerlust bekerjasama dengan beberapa individu yang sudah memiliki nama di dunia fashion sehingga memungkinkan Tinkerlust untuk memiliki akses yang lebih luas untuk menjangkau target penjual dan pembelinya. Dengan begitu Tinkerlust pun dapat semakin dikenal masyarakat.Tinkerlust sedang dalam usaha membangun aplikasi ponsel yang nantinya akan semakin memudahkan juga memuaskan penjual dan pembeli, dengan begitu Tinkerlust berpotensi untuk mendapatkan kepercayaan banyak pihak. Ketika tujuan tercapai maka nantinya juga akan memuaskan pihak internal. ThreatsPersaingan dengan sesama preloved fashion marketplace membuat Tinkerlust harus semakin inovatif dalam mengembangkan sistem dan pelayanannya.Besarnya kemungkinan miskomunikasi seperti yang sering terjadi di dalam perusahaan, membuat penyebaran informasi harus disampaikan secara jelas dan merata, juga sebaiknya harus mengikuti alur komunikasi yang jelas.Ada beberapa pihak eksternal perusahaan penjual dan pembeli yang beberapa kali merasa kecewa dengan pelayanan Tinkerlust dan dapat membuat Tinkerlust kehilangan kepercayaan beberapa pihak. Pimpinan dan karyawan harus sering berdiskusi menemukan jalan keluar agar hal itu tidak terjadi lagi.Lingkungan kerja yang kurang nyaman dapat menyebabkan menurunnya kinerja karyawan dan munculnya perasaan jenuh pada diri karyawan. Pernyataan MasalahTimbulnya jarak antara pimpinan perusahaan dan karyawan yang dapat menciptakan lingkungan kerja yang kurang nyaman.Usulan ProgramA Letter to You: Membuat message box dimana pihak internal harus menuliskan pesan atau saran positif kepada individu lainnya sebagai trigger menuju rangkaian inti acara gathering selanjutnya.Enjoyment with Tinkerlust: Berupa employee gathering yang akan terdiri dari 4 acara yaitu, games, outbond, talent show, awarding night.Bring the Harmony: Berupa managing program yang merupakan kelanjutan sekaligus tahap evaluasi dari rangkaian acara yang sebelumnya. Untuk hal ini akan dilakukan optimalisasi media komunikasi internal message box selama 3 bulan dan kuesioner. Tujuan ProgramMeningkatkan kinerja karyawan, mengurangi rasa jenuh dan meningkatkan rasa kepemilikan dari karyawan ke perusahaan.Khalayak SasaranKhalayak internal perusahaan TinkerlustPesan Kunci ldquo;Feel the Joy and Excitement Whenever, Wherever, and with Whoever You Are rdquo;.AnggaranRp. 18.024.000EvaluasiTahap InputTahap OutputTahap Outcome.

ABSTRACT
Company ProfileTinkerlust is a startup company that engaged in fashion e commerce, starts a year ago in Jakarta. Tinkerlust formed by two women who love fashion in March 2015, and has the aim to facilitate women in selling and buying pre loved or secondhand items. Tinkerlust stems from the idea that there are a lot of women who love to spend their money on a specific fashion product. When women own some fashion stuff, they are often too lazy to sell back or didn rsquo t think to sell but also don rsquo t have any idea what they should do with it. Tinkerlust apply the consignment system, where the seller may entrust their products to a number of stores with a revenue sharing system. In this case, fashion lovers who want to sell their second goods can give it to Tinkerlust, then there will be revenue sharing between Tinkerlust and sellers.Situation AnalysisStrengthsa. Tinkerlust is a company that prioritizes young vibrant, and young people who have new ideas. So they will reliable for the company rsquo s development.b. Tinkerlust has no rigid organizational culture so that every employee has a closeness that often can eliminate the sense of fatigue after work.c. Tinkerlust has an ambitious leader to achieve all the goals of the company and still have an open mind so that they would be able to receive an input from each of its employees as long as it still makes sense and is affordable.d. Tinkerlust present not only a 39 place 39 for sellers and buyers, but Tinkerlust also build relationships with them through several deals and other facilities that distinguish Tinkerlust with competitors.Weaknessa. Miscommunication between employees which sometimes lead to disappointment seller or buyer and will result in a loss of trust of sellers and buyers to Tinkerlust.b. The unclear employees jobdesk which can lead to miscommunication between employees, enabling a less harmonious relationship and less comfortable work environment.c. The lack of good internal communication that can lead to a bad performance of employees and potentially have an impact on company operations.d. The leader rsquo s ambition sometimes make them too prioritizing the work without considering informal communication factors with employees. This can have an impact on the incidence of the distance between management and employees.e. Leaders are still often impressed as the 39 boss 39 than a leader and potentially cause discomfort and the distance between the leadership and employees.f. There are no internal programs that they do to improve the relationship between individuals within the company.Opportunitiesa. Tinkerlust collaborated with several individuals who already have a name in the world of fashion thus allowing Tinkerlust to have wider access to reach the target of sellers and buyers.b. Tinkerlust is in the running to build a mobile phone application that would further facilitate also satisfy the seller and buyer, so Tinkerlust potential to earn the trust of many parties. When the goal is reached it will also satisfy internal parties. Threatsa. Competition with the other preloved fashion marketplace makes Tinkerlust should be more innovative in developing systems and services.b. The possibility of miscommunication as often happens in the company, makes information should be conveyed clearly, also shouldd rsquo ve to follow the flow of clear communication.c. There are several external parties buyers and sellers are several times disappointed with the Tinkerlust rsquo s services and can make Tinkerlust lose and employees must often discuss finding a way out so that it does not happen again.d. Working environment that not to can lead to decreased employee performance and a sense of saturation on the employee.Problem StatementThe emergence of the distance between the head of the company and employees that potentially to create an uncomfortable work environment.Programa. A Letter to You Creating internal message box where the parties have to write a message to another individual as a trigger to the core gatherings.b. Enjoyment with Tinkerlust Represent employee gathering which will consist of four events games, outbound, talent show, awarding night.c. Bring the Harmony A managing program. For this will be the optimization of internal communication media message box for 3 months and questionnaires.Program rsquo s GoalImprove the employee performance, reduce boredom and increase the sense of ownership of the employees to the company.Target AudienceInternal audiences of Tinkerlust.Key Message ldquo Feel the Joy and Excitement Whenever, Wherever, and with Whoever You Are rdquo .Total BudgetRp. 18.024.000Evaluation Methods1. Input Phase2. Output Phase3. Outcomes Phase "
2016
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Dona Kartika
"ABSTRAK
Menurut Laporan Kinerja tahun 2016 progres pencapaian di direktorat jenderal cipta karya tidak mencapai maksimal 100 . Penyebabnya antara lain disebabkan penggunaan sistem e-monitoring oleh pengguna atau petugas e-monitoring dalam melakukan update progress kegiatan baik keuangan maupun fisik serta melengkapi data-data output kegiatan tidak berjalan sesuai harapan dan mengakibatkan tidak maksimalnya kinerja pelaporan progres di satuan kerja. Hal ini sangat berpengaruh pada proses perencanaan dalam pengambilan keputusan dan kebijakan. Penelitian ini bertujuan menganalisis faktor-faktor yang memengaruhi penggunaan sistem e-monitoring di lingkungan Ditjen cipta karya dan memberikan masukan berkaitan dengan faktor-faktor tersebut. Model penelitian yang digunakan dalam penelitian ini mengadopsi teori Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT dengan pengolahan data menggunakan AMOS. Dari hasil pengolahan data dan analisis diperoleh hasil bahwa faktor Performancy expectancy, Social influence dan Facilitating condition berpengaruh signifikan terhadaap Intention to use, dan Intention to use berpengaruh signifikan terhadap penggunaan use sistem e-monitoring. Variabel Effort expectancy tidak berpengaruh signifikan terhadap keinginan atau niat pengguna untuk menggunakan sistem e-monitoring.

ABSTRACT
According to Performance Report 2016 the progress of achievement in the directorate general of copyrighted works does not reach 100 maximum. The reason is caused by the use of e-monitoring system by the user or the e-monitoring officer in performing the progress of both financial and physical activities as well as completing the output data of the activities do not run as expected and resulted in not maximal progress reporting performance in the work unit. This is very influential in the planning process in decision-making and policy. This study aims to analyze the factors that influence the use of e-monitoring systems in the Directorate of work creation and provide inputs related to these factors. The research model used in this research adopted the theory of Unified Theory of Acceptance and Use of Technology UTAUT with data processing using AMOS. From result of data processing and analysis, it is found that Performancy expectancy factor, Social influence and Facilitating condition have significant influence on Intention to use, and Intention to use has significant effect on the use of e-monitoring system. Variable Effort expectancy has no significant effect on user 39;s intention or intention to use e-monitoring system. "
2019
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Hanifah
"Tulisan ini membahas mengenai Evaluasi program mikrotrans Jak Lingko, Transportasi Publik yang mengintegrasikan jalur di perkampungan ke dalam sistem trasportasi publik yang lebih luas di DKI Jakarta. Evaluasi telah dilakukan dengan melihat respon dari sisi penumpangnya. Berdasarkan studi sebelumnya diketahui bahwa untuk meningkatkan pelayanan moda transportasi umum perlu adanya keamanan serta kenyamanan selama perjalan yang diberikan oleh moda tranportasi umum. Studi ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik pengumpulan data melalui kuesioner online, ditambah wawancara terhadap beberapa informan untuk melengkapi informasi yang diperlukan. Hasil evaluasi ini menunjukkan bahwa penumpang mikrotrans Jak Lingko memberikan respon positif dari adanya program mikrotrans Jak Lingko dilihat dari aspek pelayanan, fasilitas, keluhan dan manfaat dari mikrotras Jak Lingko. Aspek yang paling mendapat respon positif adalah aspek manfaat menggunakan mikrotras Jak Lingko sedangkan yang mendapat respon yang agak kurang positif adalah aspek masalah yang sering di keluhkan oleh penumpang. Hasil evaluasi ini memberikan saran perbaikan yaitu Pemerintah DKI Jakarta dan Instasi lainnnya membuat program mikrotrans Jak Lingko menjadi lebih baik serta sebagai bahan evaluasi tentang Transportasi publik/umum di Jakarta.

This paper discusses the evaluation of the Jak Lingko microtrans program, Public Transportation that integrates lanes in the village into a broader public transportation system in DKI Jakarta. Evaluation has been done by looking at the response from the passenger side. Based on previous studies, it is known that in order to improve public transportation modes services it is necessary to have security and comfort during the journey provided by public transportation modes. This study uses a quantitative approach with data collection techniques through online questionnaires, plus interviews with several informants to complete the information needed. The results of this evaluation indicate that Jak Lingko microtrans passengers gave a positive response from the Jak Lingko microtrans program seen from the aspects of service, facilities, complaints and benefits of Jak Lingko microtrans. The aspect that received the most positive response was the aspect of the benefits of using Jak Lingko microtras while those who received a slightly less positive response were aspects of the problem that were often complained of by passengers. The results of this evaluation provide suggestions for improvement, namely the DKI Jakarta Government and other institutions to make the Jak Lingko microtrans program better and as an evaluation material for public / public transportation in Jakarta."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Rafif Muhammad Zufar
"Sekolah relawan semula berdiri sebagai sebuah komunitas yang memiliki kegiatan berbagi pengetahuan dan wawasan terkait dunia kerelawanan. Dalam Sekolah Relawan terdapat program yang dinaungi oleh tim pembangunan masyarakat (community development) yang terdapat dalam lembaga Sekolah Relawan yaitu program akademi komunitas nusantara, program tersebut ada untuk menjadi wadah pendidikan alternatif bagi anak muda untuk belajar dan berkembang dalam bidang pengembangan masyarakat. Program ini bermanfaat namun belum pernah dilakukan evaluasi yang terstruktur selama lima tahun program ini berjalan, kecuali berdasarkan testimoni para penerima program. Oleh karena itu peneliti ingin melakukan evaluasi terhadap program Akademi Komunitas Nusantara untuk melihat apakah program berjalan baik berdasarkan kategori dari analisis evaluasi main analytical category (Relevan, Efektifitas, Dampak, Efisiensi, Keberlanjutan, dan Replikasi program) walaupun dalam studi ini tidak akan menggunakan kategori keberlanjutan dan replikabilitas, berdasarkan pertimbangan karena program yang dievaluasi belum rampung dan juga tidak adanya tendensi program ini akan direplikasi pada tempat lain. Berdasarkan hipotesis penulis atas program Akademi Komunitas Nusantara yaitu pemberdayaan masyarakat sudah memiliki kinerja yang baik berdasarkan analisis Main Analytical category karena efektivitasnya terhadap penerima manfaat, yang dimana para penerima manfaat telah mengimplementasikan pembelajaran mereka dalam tugas akhir mereka yang berkaitan langsung terhadap masyarakat. Teknik pengumpulan data dilakukan secara kualitatif dengan wawancara mendalam, dalam temuan di lapangan jumlah informan tidak sesuai dengan jumlah informan yang direncanakan, yang awalnya 14 orang dan pada akhirnya peneliti hanya mewawancarai 9 orang saja. Hal tersebut terjadi karena banyaknya informan yang tidak bisa dihubungi, menyocokkan waktu yang sulit antara peneliti dan juga informan, dan juga waktu penelitian. Hasil evaluasi dari program AKN sudah berjalan dengan baik berdasarkan kategori relevansi, efisiensi, dampak, dan juga efektivitas. Walaupun dalam kategori efisiensi masih ada yang perlu diperbaiki yaitu dalam sumber daya uangnya. Peneliti mengajukan rekomendasi agar sebaiknya uang semester dari penerima manfaat yaitu mahasiswa diturunkan dan tidak setinggi dengan sekarang dengan cara memperbanyak penerima manfaatnya.

Sekolah Relawan was originally established as a community that has activities to share knowledge and insights related to the world of volunteerism. In the Sekolah Relawan there is a program that is under the auspices of the community development team contained in the Sekolah Relawan institution, namely the Akademi Komunitas Nusantara program, the program exists to become an alternative educational forum for young people to learn and develop in the field of community development. This program is useful, but there has never been a structured evaluation during the five years the program has been running, except based on testimonials from program recipients. Therefore, the researcher wants to evaluate the Akademi Komunitas Nusantara program to see whether the program is running well based on the main analytical categories of evaluation analysis (Relevant, Effectiveness, Impact, Efficiency, Sustainability, and Replicability of the program) although in this study will not use the categories of sustainability and replicability, based on considerations because the program being evaluated has not been completed and there is also no tendency for this program to be replicated elsewhere. Based on the author's hypothesis of the Akademi Komunitas Nusantara program, namely community empowerment, it has good performance based on the Main Analytical category analysis because of its effectiveness on beneficiaries, where the beneficiaries have implemented their learning in their final assignment which is directly related to the community. The data collection technique was carried out qualitatively with in-depth interviews, in the findings in the field the number of informants did not match the planned number of informants, which was initially 14 people and in the end the researchers only interviewed 9 people. This happened because many informants could not be contacted, matching the difficult time between researchers and informants, and also the research time. The evaluation results of the AKN program have been running well based on the categories of relevance, efficiency, impact, and effectiveness. Although in the efficiency category there is still something that needs to be improved, namely in the money resources. The researcher proposed a recommendation that the semester money from the beneficiaries, namely students, should be lowered and not as high as it is now by increasing the number of beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Bella Ananda
"Studi ini merupakan evaluasi sumatif terhadap Program Pemberdayaan Alternatif (Dayatif) Badan Narkotika Nasional Kabupaten Sukabumi. Berdasarkan studi-studi yang telah ada sebelumnya, evaluasi program masih diperlukan untuk menganalisis lebih lanjut kekurangan yang ada dan juga untuk meningkatkan kualitas program yang akan diadakan selanjutnya. Adanya Program Dayatif ini dapat membantu para mantan narapidana kasus narkoba untuk kembali mendapatkan pekerjaan, dan tidak kembali terjerumus ke dalam penyalahgunaan narkoba. Evaluasi ini dilakukan menggunakan model evaluasi Main Analytical Categories yang menganalisis Relevansi, Efektivitas, serta Dampak yang dirasakan bagi para penerima program, serta analisis capacity building Program Pemberdayaan Alternatif (Dayatif). Hasil penelitian evaluasi ini menunjukkan bahwa konsep capacity building dapat dinilai dari dimensi pengetahuan, serta keterampilan. Berdasarkan hasil penelitian, dimensi keterampilan masih perlu ditingkatkan lagi sebagai tujuan utama dalam program pemberdayaan. Selain itu, hasil analisis Main Analytical Categories juga menunjukkan bahwa Program Dayatif BNNK Sukabumi masih memiliki kekurangan dalam aspek relevansi, efektivitas yang disebabkan oleh kegiatan atau pekerjaan yang disediakan pada program pemberdayaan yang belum sesuai dengan kebutuhan masing-masing penerima program.

This study is a summative evaluation of the Alternative Empowerment Program of the National Narcotics Agency (BNN) of Sukabumi Regency. Based on previous studies, program evaluation is still needed to further analyze existing deficiencies and also to improve the quality of programs that will be held in the future. The existence of this Dayatif Program can help ex-convicts of drug cases to get back to work, and not to fall back into drug abuse. This evaluation was carried out using the Main Analytical Categories evaluation model which analyzed the relevance, effectiveness, and perceived impact of beneficiaries, as well as an analysis of the capacity building of the Alternative Empowerment (Dayatif) Program. The results of this evaluation study indicate that the concept of capacity building can be assessed from the dimensions of process, knowledge, and skills. Based on the results of the study, the skill dimension still needs to be improved as the main goal in the empowerment program. In addition, the results of the Main Analytical Categories analysis also show that the Dayatif Program of BNNK Sukabumi still has shortcomings in the aspect of relevance and effectiveness caused by the activities or work provided in the empowerment program that are not in accordance with the needs of each beneficiaries."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Andi Afnita Nur Aminah
"Studi ini merupakan evaluasi terhadap pelaksanaan program Young Changemaker Social Enterprise Academy YCESA 2.0 sebagai program pengembangan kapasitas Sociopreneur di Indonesia. Penelitian dilakukan dengan menggunakan model evaluasi CIPP (Context, Input, Process, Product) sebagai kerangka pengumpulan data dan analisis dalam lingkup yang lebih strategis dan aplikatif. Hasil temuan CIPP kemudian dikaitkan dengan Konsep Capacity Building dan Sustainability sebagai dua aspek penting untuk melihat efektivitas program YCSEA 2.0. Hasil temuan CIPP menunjukan bahwa aspek input dan proses menunjukan permasalahan paling dominan, sedangkan aspek konteks dan produk menunjukan permasalahan yang paling minim. Pada aspek konteks, temuan menunjukan bahwa esensi hadirnya program sangat relevan dengan kebutuhan peserta, namun kriteria penerimaan peserta belum tertulis secara spesifik dan resmi. Pada aspek input ditemukan bahwa konten kegiatan pembinaan, kurikulum, serta fasilitas dan bantuan dana yang diberikan sangat relevan dengan kebutuhan peserta, tetapi sesi Product Launching dan Mentorship secara teknis belum optimal memberikan manfaat sesuai kebutuhan peserta. Aspek proses menunjukan bahwa mulai dari kegiatan Pra Launching (Survey & FGD), Pembinaan (Coaching Class & Bootcamp) dapat berjalan sesuai rencana tanpa hambatan yang berarti, namun kegiatan setelahnya seperti Mentorship dan Product Launching harus dilaksanakan diluar rencana karena kendala pandemi COVID-19. Lebih lanjut, analisis capacity building menunjukan bahwa program ini sudah mewujudkan aspek pengembangkan kapasitas pada tahapan perencanaan serta implementasi tetapi tidak dalam tahapan monitoring evaluasi program. Analisis sustainability menunjukan bahwa keberlanjutan program baru terlihat dari segi organisasi tetapi belum dapat terlihat dari implementasi program dan kebermanfaatannya karena jangka waktunya yang masih relatif sebentar.

This study is an evaluation of the Young Changemaker Social Enterprise Academy (YCESA 2.0) as a Sociopreneur capacity building program in Indonesia. This reasearch uses the CIPP (Context, Input, Process, Product) evaluation model as a framework for data collecting, analysis in strategic and applicable scope. The findings of CIPP are linked to the concepts of Capacity Building and Sustainability as two important aspects to see the effectiveness of the YCSEA 2.0 program. The findings of CIPP shows that the input and process aspects show the most dominant problems, while the context and product aspects show the least problems. In the aspect context, it is found that the essence of the program's presence is very relevant to the participant target needs, but the criteria for acceptance of participants have not been written specifically and officially. In the input aspect, it is found that the content of the Coaching Classes activities, curriculum, facilities, and financial assistance provided were relevant to the participants needs. However, the Product Launching and Mentorship activities were technically not optimal in providing benefits according to the participants needs. The process aspect shows that starting from Pre-Launching activities (Survey & FGD), Coaching Classes & Bootcamp has well implemented without significant obstacles. but the activities after that such as Mentorship and Product Launching, didn’t go according to the plan technically due to the constraints of the COVID-19 pandemic. Furthermore, the capacity building analysis shows that this program has realized the aspect of capacity development at the planning and implementation stages but not in the program evaluation monitoring stage. Sustainability analysis shows that the sustainability of this program can be seen from the organizational side but has not been seen from the implementation and usability sides because the period is still relatively short.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Aida Surtina
"Studi ini merupakan evaluasi kinerja program pengembangan olahraga pemuda oleh Lembaga Pedang Mas (Pemuda Bangkit Mandiri Sejahtera) untuk strategi pencegahan konflik. Evaluasi dilakukan bertujuan sebagai acuan bagi pengelola untuk pengembangan program kedepannya. Alat evaluasi yang tepat digunakan adalah Analytical Categories untuk mengukur aspek relevansi, efektivitas, dampak, keberlanjutan, dan analisis SWOT dalam menilai kinerja tata kelola program. Adapun, penilaiannya didapatkan dari penerima manfaat, dan tata kelola dari pengelola program. Hasil temuan evaluasi menunjukkan aspek yang paling memiliki kesesuaian yakni aspek relevansi dan aspek dampak. Dari aspek relevansi, program sesuai dengan kebutuhan pemuda yang mengalami hambatan infrastruktur dan fasilitas penunjang olahraga tidak layak. Program dapat mewadahi produktifitas pemuda dengan mencegah potensi terjadi konflik melalui perkumpulan pemuda, yang mengarah kepada kenakalan seperti, meminum-minuman keras, berjudi, mencuri dan tindakan kriminalitas. Kemudian, dari aspek dampak, program dapat mencegah perilaku destruktif pada pemuda yang dapat mengarah pada kriminalitas ataupun permasalahan yang lebih besar. Olahraga berperan sebagai wadah untuk menciptakan kondisi kondusif, dengan demikian pengembangan olahraga tepat bagi pemuda sebagai sarana konstruktif, khususnya pada daerah yang memiliki potensi konflik tinggi.

This study is an evaluation of the performance of the youth sports development program by the Pedang Mas Institute for conflict prevention strategies. The evaluation is carried out as a reference for managers for future program development. The right evaluation tool used is Analytical Categories to measure aspects of relevance, effectiveness, impact, sustainability, and SWOT analysis in assessing program governance performance. Meanwhile, the assessment is obtained from the beneficiaries, and the governance is from the program manager. The evaluation findings show that the aspects that have the most conformity are aspects of relevance and aspects of impact. From the aspect of relevance, the program is in accordance with the needs of young people who experience obstacles to infrastructure and inadequate sports support facilities. Programs can accommodate youth productivity by preventing potential conflicts through youth associations, which lead to delinquency such as drinking, gambling, stealing, and criminal acts. Then, from the aspect of impact, the program can prevent destructive behavior in young people that can lead to crime or bigger problems. Sport plays a role as a forum to create conducive conditions. Thus, the development of sports is appropriate for young people as a constructive means, especially in areas that have high potential for conflict."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Lausanne: Nestle Foundation, 2008
612.3 NES n
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>