Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Iyan Robiansyah
"Abstrak Moringa peregrina dan M. oleifera adalah dua spesies Moringa (Kelor) yang tersebar secara alami di Arab Saudi. Kedua spesies ini memiliki sifat tahan kekeringan serta memiliki kandungan nutrisi dan bahan obat yang sangat tinggi. Penelitian keanekaragaman genetik akan sangat berguna untuk meningkatkan kualitas nutrisi dan kandungan bahan obat kedua tanaman ini. Penelitian ini bertujuan mengkarakterisasi biotipe baru dari spesies Moringa Arab Saudi yang teramati di daerah Al Bahah. Sebanyak 11 primer RAPD dan 15 primer ISSR digunakan untuk mengkarakterisasi biotipe baru dan membandingkannya dengan M. peregrina dan M. oleifera. Level polimorfisme yang dihasilkan setiap penanda molekular dihitung dan koefisien Nei diperkirakan untuk mengetahui jarak genetik dari setiap spesies. Level polimorfisme dari RAPD dan ISSR secara berturut-turut adalah 59.7% dan 75%. Analisis dari RAPD dan ISSR menunjukkan bahwa biotipe baru memiliki 53 pita (43.44%) yang sama dengan M. peregrina dan M. oleifera, 29 pita (23.77%) dengan M. peregrina saja, 22 pita (18.03%) dengan M. oleifera saja, dan 18 pita (14.75%) unik. Berdasarkan data RAPD, jarak genetik antara M. oleifera dan M. peregrina adalah 0.59 sedangkan jarak genetik biotipe baru dengan M. peregrina dan M. oleifera secara berturut-turut adalah 0.41 dan 0.54. Berdasar data ISSR, jarak genetik antara M. oleifera dan M. peregrina adalah 0.98 sedangkan jarak genetik biotipe baru dengan M. peregrina dan M. oleifera secara berturut-turut adalah 0.59 dan 0.56.

Moringa peregrina and M. oleifera are the only Moringa (Kelor) species found in Saudi Arabia. Both species are drought resistant and have very high nutritional and medicinal properties. Detection of genetic diversity is of great value for the improvement of nutritional and medicinal value of these plants. The aim of the present I. Robiansyah et al. Characterization of A New Biotype Moringa of Saudi Arabia Using RAPD And ISSR Markers 100 | study was to characterize a new biotype Moringa observed in Al Bahah Region, Saudi Arabia. We used 11 RAPD and 15 ISSR primers to characterize and compare the new biotype with M. peregrina and M. oleifera. Level of polymorphism generated by each marker was calculated. We also calculate Nei's coefficient to measure the genetic distance between the studied species. Level of polymorphism generated by RAPD and ISSR was 59.7% and 75%, respectively. RAPD and ISSR primers revealed that the new biotype shared 53 amplicons (43.44%) with both M. peregrina and M. oleifera, 29 amplicons with M. peregrina (2377%), 22 amplicons (18.03%) with M. oleifera, and displayed 18 unshared amplicons (14.75%). Based on RAPD data, genetic distance between M. oleifera and M. peregrina was 0.59, whereas genetic distance between the new biotype and M. oleifera and M. peregrina was 0.41 and 0.54, respectively. For ISSR data, genetic distance between M. oleifera and M. peregrina was 0.98, whereas genetic distance between the new biotype and M. oleifera and M. peregrina was 0.59 and 0.56, respectively"
Bogor: Pusat Konservasi Tumbuhan Kebun Raya-LIPI, 2015
580 BKR 18:2 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
La Saudi
"Malnutrisi (underweight) merupakan suatu kondisi ketidakseimbangan antara asupan dan kebutuhan nutrisi yang dapat mengakibatkan defisit energi, protein, atau mikronutrien. Status gizi yang buruk akan memiliki toleransi perawatan yang buruk selama pengobatan dan selama anak hidup. Gizi buruk selalu identik dengan penurunan berat badan, hal ini merupakan tanda buruk pada pasien yang menunjukkan perkembangan penyakit. Tujuan penulisan Karya Ilmia Akhir Spesialis ini untuk memberikan gambaran penerapan model konservasi menurut Levine dalam asuhan keperawatan pada anak dengan kanker yang memiliki masalah nutrisi. Model konservasi yang dikembangkan Levine dapat diterapkan dalam asuhan keperawatan pada anak kanker yang memiliki masalah nutrisi. Penerapakan model teori konservasi yang memandang bahwa lingkungan salah satu faktor yang mempengaruhi perubahan adaptasi individu, dan akan terus berupaya untuk mempertahankan keutuhan mereka. Empat domain yang menjadi fokus dalam melakukan asuhan keperawatan menurut teori konservasi Levine. Empat konservasi tersebut adalah konservasi energi, integritas struktural, integritas personal, integritas sosial. Konsep adaptasi dan empat domain konservasi sangat relevan konservasi energi sangat penting untuk penyembuhan anak dengan kanker yang memiliki masalah nutrisi. Hasil pelaksanaan evidence based nursing practice validasi SCAN versi Indonesia pada anak dengan kanker yang memilki masalah nutrisi menunjukkan bahwa instrumen SCAN ini valid dan bisa digunakan untuk menilai status nutrisi anak dengan kanker

Malnutrition (underweight) is a condition of imbalance between intake and nutritional needs which can result in energy, protein or micronutrient deficits. The poor nutritional status will have to tolerate bad treatment during treatment and the childs life. Malnutrition is always identical with weight loss that is a bad sign for patients who show the development of the disease. The purpose is to provide an overview of the Application of Levine's conservation models in nursing care to children with cancer who had nutritional disorders. The conservation model developed by Levine can be applied in nursing care for cancer children who had nutritional problems. The application of a conservation theory model that views the environment as one of the factors that influence changes in individual adaptation, and will continue to strive to maintain their integrity. Four domains are the focus of nursing care according to Levines conservation theory. The four conservation areas are energy conservation, structural integrity, personal integrity, social integrity. The concept of adaptation and the four conservation domains are very relevant for energy conservation is very important for healing children with cancer who had nutritional problems. The results of the implementation of the evidence-based nursing practice validation of the Indonesian version of SCAN in children with cancer who had the Nursi disorders indicate that the SCAN instrument is valid and can be used to assess the nutritional status of children with cancer."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Riza Lestari Asmarani
"Skripsi ini membahas mengenai determinan ganguan gizi pada anak usia 0-59 bulan di Indonesia. Underweight, stunting dan wasting merupakan gangguan gizi pada anak usia 0-59 bulan yang masih menjadi perhatian. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) pada tahun 2007, 2010, dan 2013 menunjukkan tidak terjadi banyak perubahan pada prevalensi anak usia 0-59 bulan underweight, stunting dan wasting. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui determinan underweight, stunting, wasting dan gangguan gizi pada anak usia 0-59 bulan di Indonesia. Penelitian bersifat kuantitatif, dengan desain studi cross sectional menggunakan data sekunder Riskesdas Tahun 2013. Sampel penelitian ini adalah semua individu yang berusia 0-59 bulan yang menjadi responden dalam Riskesdas.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat tujuh variabel yang secara bersama-sama signfikan memengaruhi underweight, stunting, wasting dan gangguan gizi. Berat badan lahir rendah merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian underweight (OR:2.08, 95%CI:1.75-2.47). Status ekonomi merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian stunting (OR:1.55, 95%CI:1.41-1.71) dan gangguan gizi (OR:1.59, 95%CI:1.45-1.75). Status gizi ibu merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap kejadian wasting (OR:1.73, 95%CI:1.52-1.96). Untuk menanggulangi masalah gizi perlu melibatkan banyak sektor untuk dapat berintegrasi menyusun kebijakan yang dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui perbaikan gizi.

This paper discusses the determinants of malnutrition in children aged 0-59 months in Indonesia. Underweight, stunting and wasting is a malnutrition in children aged 0-59 months are still a concern. Results Health Research (Riskesdas) in 2007, 2010, and 2013 showed there were many changes in the prevalence of underweight children aged 0-59 months, stunting and wasting. The purpose of this study was to determine the determinant of underweight, stunting, wasting and malnutrition in children aged 0-59 months in Indonesia. The research was quantitative, with cross sectional study design using secondary data Riskesdas 2013. The sample was all individuals aged 0-59 months who were respondents in Riskesdas.
The results showed that there are seven variables that jointly exhibited significantly affect underweight, stunting, wasting and malnutrition. Low birth weight was the most important factors associated with underweight (OR: 2.08, 95% CI:1.75-2.47). Economic status was the most important factors associated with stunting (OR: 1.55, 95% CI: 1.41-1.71) and composite of three index (weight for age, height for age and weight for height) (OR: 1.59, 95% CI: 1.45-1.75). Maternal nutritional status was the most important factors associated with wasting (OR: 1.73, 95% CI: 1.52-1.96). To overcome the problem of nutritional needs to involve many sectors to be able to integrate develop policies that can improve the welfare of the community through improved nutrition.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2015
S60350
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library