Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
London: Sweet & Maxwell, 2005
345.02 BAN
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kaligis, Otto Cornelis, 1942-
Bandung: Alumni, 2002
343.014 KAL p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Moeljatno
Jakarta: Bumi Aksara, 1996
345.023 MOE k (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Prasatyanti
"Dalam penyelesaian sengketa-sengketa internasional, lembaga pengadilan masih memiliki peran yang sangat penting. Dalam hal penyelesaian sengketa melalui jalur litigasi, permasalahan mengenai yurisdiksi hakim terhadap para pihak merupakan hal yang harus diperhatikan. Hakim yang tidak memiliki yurisdiksi terhadap para pihak tidak dapat memproses perkara dan oleh karenanya tidak dapat membuat putusan yang mengikat. Penelitian ini dibuat dengan menggunakan metode hukum normatif dengan menganalisis dua buah putusan pengadilan Amerika Serikat yang masing-masing melibatkan badan hukum Indonesia sebagai pihak tergugat. Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat menjadi salah satu rujukan bagi pihak-pihak yang berkepentingan.
AbstractIn international disputes settlement, the court still has a very important role. In settling international disputes through litigation process, a problem concerning personal jurisdiction to the parties is a matter that must be considered. Judges who do not have jurisdiction over the parties are unable to process the case and therefore cannot make a binding judgment. This research was made by using the method of normative law by analyzing two judgments of United State rsquo s courts that involves an Indonesian legal entity as a defendant. This research is expected to become one of the references for the parties concerned."
Depok: Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Radjagukguk, Erman
Jakarta: Ghalia Indonesia, 1982
340.02 RAD h
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Universitas Indonesia, 2001
S22044
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Gavrilo Firman Martin
"
ABSTRAKpenelitian ini mengangkat tema terkait hubungan antara jenis industri dan pengungkapan risiko litigasi. Perusahaan yang tergolong dalam sektor teknologi atau bidang terkait cendurung memiliki kemungkinan untuk mengungkapkan risiko litigasi. Disertakan juga berbagai variabel kontrol untuk menghitung probabilitas pengungkapan risiko litigasi pada jangka panjang.
Hasil penelitian ini menunjukan bahwa perusahaan yang tergolong dalam sektor teknologi atau bidang terkait memiliki kemungkinan lebih tinggi dalam mengungkapkan risiko litigasi daripada bidang lainnya. Selain itu, semakin banyak jumlah aset perusahaan pada tahun sebelumnya, semakin tinggi kemungkinan perusahaan untuk mengungkapkan risiko litigasi.
ABSTRACTThis study discusses the relationship between' industrial classification and corporate litigation risk exposure. The technology sector companies tend to disclose litigation risk. There are also controlling variables that are inserted to count the probability of the conipanies to disclose litigation risk in the long term.The Result showed that the technology sector companies an) more probable to disclose litigation risk than companies of other sectors. Also, the more assets the company has in the previous yeil, the more probable said company to disclose litigation risk."
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
S61517
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Elferink, Alex G. Oude
Cambridge, UK: Cambridge University Press, 2013
341.448 ELE d
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Joshua Indra Cantona
"
ABSTRAKDengan perkmebangan dalam bidang hukum dan bisnis, saat ini perkembangan tersebut terlihat dari banyak bermunculan jenis perjanjian-perjanjian baru dalam bidang hukum. Perjanjian third party litigation funding merupakan salah satu jenis perjanjian yang baru dikenal dalam dunia hukum internasional. Indonesia sebagai Negara dengan sistem hukum civil law tidak mengenal perjanjian ini dalam KUHPerdata Indonesia. Penelitian ini akan membahas bagaimana hukum perdata Indonesia melihat praktek perjanjian TPLF yang diadili dalam forum Indonesia dengan menggunakan teori Hukum Perdata Internasional Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode penelitian yuridis normatif. Melalui penelitian ini dapat diketahui bahwa bagaimana hukum perdata Indonesia dan ketertiban umum Indonesia melihat praktek perjanjian TPLF yang diadili di forum Indonesia dengan hukum Indonesia.
ABSTRACTWith legal and business development, it shows from the emergence of new types of agreement in the field of law. The third party litigation funding agreement is one of the newly recognized agreement in the world of international law. Indonesia as a State with a civil law legal system does not recognize this agreement in the Indonesian Civil Code. This research will discuss how Indonesian civil law sees the TPLF agreement practices prosecuted in an Indonesian forum using the theory of Indonesian Private International Law. The research method used is normative juridical research method. Through this research it can be seen how the civil law of Indonesia and the Indonesian public order see the practice of TPLF agreement which is tried in Indonesia forum with Indonesian law."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Rizqi Alfarizi Ramadhan
"Perkembangan teknologi dan bidang usaha yang terus berkembang, ditambah dengan terjadinya pandemi sejak tahun 2019 memberikan dampak dan perubahan signifikan terutama dalam hal penyelesaian sengketa bisnis. Para pencari keadilan terutama pelaku usaha membutuhkan mekanisme penyelesaian sengketa bisnis baru yang sesuai dengan asas sederhana, cepat, dan berbiaya ringan yang mana diwujudkan oleh Mahkamah Agung RI dengan diakomodir melalui dibentuknya PERMA 2/2015 yang kemudian diubah dengan PERMA 4/2019 tentang gugatan sederhana, serta menerbitkan PERMA 1/2019 tentang e-court dan e-litigation. Dasar hukum tersebut bertujuan untuk membuat mekanisme proses pengadilan menjadi cepat, sederhana, dan berbiaya ringan, terutama melalui penyelesaian sengketa gugatan sederhana yang dapat diselenggarakan melalui mekanisme e-litigation yang telah tersedia di seluruh jaringan sistem e-court di seluruh pengadilan negeri di Indonesia sehingga terwujudnya ease of doing business.
The development of technology and business fields are growing rapidly, and in addition with global pandemic since 2019 has brought significant impacst especially in business dispute resolution. Justice seekers especially bussiness people demand a new mechanism for business dispute resolution that are simple, fasat, and low cost where Indonesian Supreme Court try to accommodate with establishment of PERMA 2/2015 which amended by PERMA 4/2019 regarding simple lawsuit, and establishment of PERMA 1/2019 regarding e-court and e-litigation. These rules are the legal basis to formed a judiciary process which mechanisms were held with a fast, simple, and low-cost process which applied by simple lawsuit (Small Claims) mechanism through an e-litigation process that is available in the entire network of e-court system in all district court in Indonesia where ease of doing business were applied and realized with those mechanism."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2022
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library