Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 228 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nickell, Paulena
New York: John Wiley & Sons, 1959
640 NIC m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Nickell, Paulena
New Delhi: Wiley Eastern, 1970
640 NIC m (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Defi Reisna
"Rumah sehat merupakan salah satu kebutuhan yang harus terpenuhi, sehingga penghuni dapat memperoleh derajat kesehatan yang optimal untuk mendukung berlangsungnya aktivitas sehari-hari mereka. Namun seiring meningkatnya jumlah penduduk yang tidak diiringi ketersediaan lahan untuk perumahan, menjadikan masyarakat berpenghasilan rendah memilih tinggal di hunian liar dan kumuh yang kondisinya jauh dari sebuah rumah sehat. Apakah hal ini menunjukkan bahwa mereka tidak memiliki keinginan untuk tinggal di rumah sehat. Untuk mengkaji mengenai prioritas rumah bagi masyarakat berpenghasilan rendah, dilihat dari sudut pandang Turner. Bagi masyarakat berpenghasilan rendah menurut Turner yang terpenting dari sebuah rumah adalah dilihat dari sudut pandang what it does yakni bagaimana rumah memberikan kesempatan untuk dapat bertahan hidup dan memenuhi harapan-harapan mereka di masa mendatang, tanpa banyak memperhatikan bagaimana kondisi fisik rumah yang merujuk pada pendekatan sudut pandang what it is. Dengan demikian apakah rumah sehat mungkin dimiliki oleh masyarakat berpenghasilan rendah - Bagaimana mereka mengupayakan rumah sehat pada huniannya - Untuk meninjau hal ini, dilakukan studi kasus dengan metode observasi dan wawancara pada ketiga penghuni rumah petak di Jalan Pinang, Pondok Labu yang merupakan masyarakat berpenghasilan rendah. Tinjauan dilakukan dengan melihat kaitan antara prioritas bertinggal dengan kondisi fisik rumah. Berdasarkan hasil telaah dari ketiga penghuni, pada dasarnya mereka memprioritaskan rumah dari sudut pandang what it does. Namun mereka juga tetap memperhatikan kondisi fisik rumah agar mampu mendukung kenyamanan bertinggal dan kesehatan penghuninya. Hal ini terlihat dengan adanya upaya dan solusi untuk menerapkan beberapa kriteria rumah sehat diantaranya mengenai pencahayaan dan penghawaan alami juga kondisi atap, dinding dan langit-langit yang tidak bocor. Dengan adanya upaya ini, menunjukkan bahwa rumah sehat juga menjadi satu hal yang diperhatikan oleh sebagian kecil masyarakat berpenghasilan rendah terhadap huniannya.

Healthy home is one requirement that have to fulfill, so that dweller can obtain an optimal health for supporting their daily activities. But the increasing number of people which is not accompanied by the availability of land for housing, making the lower class choose to live in slum which have conditions far from a healthy home. Does this indicate that they have no desire to live in a healthy home'. To assess the priority of housing for the lower class viewed from the standpoint of Turner. For the lower class, according to Turner's most important from a house is viewed from the standpoint of what it does: how the house provides an opportunity to survive and to make real their expectations, without much attention to how the physical condition of homes that refer to viewpoint approach to what it is. Thus, whether the healthy home may owned by the lower class' How did they effort a healthy home' For this review, a case study using observation and interviews at three residences at Jalan Pinang, Pondok Labu which is the lower class. Reviews carried out by looking at the link between dwelling priorities with the physical condition of the house. Based on the results of a review of the three occupants, they are basically prioritizing the house from the standpoint of what it does. But they also still considering the physical condition of the house to support comfortable and occupant health. This can be seen, with the effort and solution to apply of some criteria for healthy homes such as natural ventilation and natural lighting conditions, and also a roof, walls and ceilings that do not leak. Given these efforts, shows that healthy homes also become a thing noticed by small portion of the lower class of their house.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52354
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Frick, Heinz
Yogyakarta: Kanisius, 1984
728.1 FRI r (1);728.1 FRI r (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuni Jie
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 2007
728 YUN h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Annisa
"Penelitian ini membahas tentang kehidupan ekonomi rumah tangga orang Madura di Pontianak. Dengan mengambil studi kasus komunitas Madura di Kelurahan Mariana. Dalam penelitian ini ditunjukkan aktivitas ekonomi rumah tangga orang Madura yang mencerminkan. fungsi dari sistem ekonomi, yakni meliputi kegiatan produksi, distribusi dan konsumsi, dalam upaya memenuhi kebutuhan dasar (basic need).
Penelitian ini dibangun dalam perspektif antropologis, dengan menggunakan satuan penelitian keluarga atau rumah tangga. Sedangkan pendekatan yang digunakan, yakni metode kualitatif. Melalui pengamatan terlibat dan wawancara mendalam, sebagai teknik pengumpulan datanya. Penelitian ini menggali informasi mengenai keadaan obyektif kehidupan orang Madura dan aktivitas rumah tangga yang di dalamnya terdapat aktivitas ekonomi, hingga implikasinya terhadap aktivitas di luar rumah tangga itu sendiri.
Dalam penelitian ini ditemukan bahwa dalam penyelenggaraan aktivitas rumah tangga, ada keterkaitan antara rumah tangga yang satu dengan rumah tangga lainnya baik internal maupun eksternal. Lalu akibatnya terbentuk jaringan sosial yang bersifat cair, antara sesama etnis Madura dan dengan etnis lainnya_ Dengan sesama etnis Madura jaringan sosial ini terbentuk karena adanya unsur emosi (sentiment network) sebagai anggota kerabat yang sebagian besar tinggal dalam satu rumah, maupun karena teman sesama etnis Madura yang bernasib sama, disamping kepentingan ekonomi juga ada, dengan perhitungan ekonomi seperti meminta uang jaminan atau `uang tanggung? bagi yang hendak menjadi sopir oplet, tetap mereka lakukan. Sedangkan dengan etnis lainnya, jaringan ini terbentuk karena faktor kepentingan ekonomi (interest network).
Selain itu, jaringan sosial tersebut semakin kuat karena hubungan antara etnis Madura dengan etnis lainnya yang ada di Pontianak, terutama dengan etnis Melayu semakin memburuk dan telah menjadi konflik sosial yang berkepanjangan. Bahkan hal ini berpengaruh terhadap aktivitas ekonomi mereka, yang mengakibatkan kehidupan rumah tangga mereka mengalami gangguan. Dengan adanya tekanan sosial maupun politik dan ekonomi maka orang Madura lebih memperkuat jaringan sosial diantara sesama orang Madura.
Implikasi dari terbentuknya jaringan sosial tersebut diantaranya telah terjadi penguasaan terhadap sumber daya. Mereka menguasai sektor ekonomi informal. Sebagian besar orang Madura menjadi pedagang kaki lima, seperi pedagang rokok, pedagang sayur-mayur, warung nasi, tukang cuci atau pembantu rumah tangga, tukang becak, sopir oplet, tukang sampah, tukang batu, tukang perahu dan pekerjaan kasar lainnya."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2001
T689
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Marsidin R.
"Penulisan tesis ini mencoba memberikan gambaran faktor-faktor apa saja yang menjadi determinan pengeluaran konsumsi rumah tangga dengan status pekerjaan utama sebagai buruh/karyawan di Indonesia pada tahun 2000. Faktor-faktor yang berpengaruh dalam pengeluaran konsumsi tersebut dikelompokan menjadi dua bagian yaitu variabel ekonomi (gaji/upah) dan variabel non ekonomi (karakteristik demografi, pendidikan, dan kesehatan). Data yang digunakan dalarn penelitian ini bersumber pada Survei Ekonomi Sosial Nasional (Susenas) KOR tahun 2000, sedang metode analisis yang digunakan adalah deskriptif dan inferensial dengan model regresi double log.
Berdasarkan analisis deskriptif ditemukan bahwa sekitar 53,5 persen dari 54.051 kepala rumah tangga buruh/karyawan di Indonesia berpendidikan dibawah SLTA, selanjutnya sebesar 4,8 persen dari jumlah kepala rumah tangga tersebut masih menerima gaji/ upah kurang dari Rp. 200.000,- atau dibawah standar LIMP yang berlaku. Sementara dari analisis inferensial ditemui bahwa elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi tergantung dari pendidikan, usia dan daerah tempat tinggal kepala rumah tangga.
Nilai elastisitas pendapatan terhadap pengeluaran konsumsi lebih besar dari satu terdapat pada karakteristik kepala rumah tangga berpendidikan SD hingga S3, berusia produktif (20-60 tahun) dan bertempat tinggal di daerah perkotaan sebaliknya untuk kepala rumah tangga berpendidikan tidak tamat SD, berusia tidak produktif (61 tahun keatas) dan bertempat tinggal di desa nilai elastisitasnya lebih kecil dari satu."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2002
T4295
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdurachman Alayderous
"Tesis ini menjelaskan perancangan dan analisa dalam membangun sistem rumah cerdas (smart home) dengan metoda baru penerapan konsep teknologi pervasive secara Hardware dan Software meliputi arsitektur, fungsionalitas dan konfigurasi sistem. Teknologi pervasive memungkinkan pengguna (user) dapat mengakses sistem dimana saja, kapan saja saat dibutuhkan (any where-any time/on demand).
Sistem rumah cerdas yang dibangun dan selanjutnya disebut "SAHARA" adalah sistem yang memadukan teknik Computer interfacing, Electronics, Microcontroller, Telecommunication, Multimedia dan Software application sebagai sistem pengamanan, kontrol, otomatisasi, monitoring, informasi dan komunikasi dilingkungan rumah. Konsep pervasive diterapkan dalam hal ini rumah cerdas dapat diakses dari dan keluar rumah melalui remote control, jaringan telehpone, sms, web-cam dan jaringan Internet.

This thesis describes our study and development of smart by taken into account the concept of pervasive technology. The system integrates pervasive concept into the design of its hardware and software architecture, funclionalitres and system configuration. Pervasive technology is aimed at giving users access to information sources anywhere, anytime and on demand.
The smart home has depeloved and I gave a name "SAHARA" is the system combined Computer interfacing, Electronics, Microcontroller, Telecommunication, Multimedia dan Software application as a home security, control, monitoring, automation, home information and comunication. Pervasive access to and from the smart home can be done simultaneously via remote control, telephone network, sms, web-camera and Internet connection.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
T14954
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"This research identifies Laweyan houses and factors that influences the changes process within the up and down of batik industries. The preliminary research identifies two houses typology at Kampong laweyan, namely: the Juragans houses (owner of the enterprise or the employer) and the batik workers’ houses. The research then explores socio-economics relation among kampong’s inhabitant related to their house transformation. The fieldwork find out that there is no longer working relation between the Juragans and the workers. However, the differences between the houses typologies are noticeable.
The transformation of laweyan houses’ physical forms are driven by the function changes as a place for batik production and the activities involved. Factors affect the batik Laweyan production sustainability influences the changes of Laweyan houses. This research categorizes houses-typo morphology-changes into: parceling, house function, house façade.
This research concludes that the houses changes tend to be modernized, although traditional characteristic are still maintained. The elements/characteristics of houses that are not changing include: the main building, border wall between houses that create narrow street. These evident show that spatial changes are not always followed by house form change. "
710 JIAUPI 9:2 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>