Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 33 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nurman Wibisana
"Pemetaan penelitian merupakan salah satu cara yang dapat dilakukan oleh Universitas Indonesia (UI) untuk menentukan tema penelitian unggulan yang dimiliki. Pada penelitian ini, digunakan Co-word Analysis yang merupakan bagian dari Content Analysis untuk mengetahui tren tema penelitian dan tema unggulan UI selama lima tahun terakhir (2010 - Februari 2015). Data untuk penelitian ini merupakan artikel ilmiah yang ditulis oleh sivitas akademika UI yang telah diterbitkan di jurnal internasional yang terindeks pada Scopus, Ebsco, Proquest, dan Jstor. Pengolahan menggunakan Co-Word Analysis akan menghasilkan dua buah peta, yaitu Strategic Diagram dan Thematic Evolution Map. Hasil dari pemetaan tersebut menunjukkan bahwa terdapat empat belas tema penelitian unggulan UI. Selain itu, pada dua tahun terakhir (2013-2014) terlihat bahwa tema penelitian yang dilakukan sivitas akademika UI sudah lebih beragam dibandingkan tahun-tahun sebelumnya.

Research mapping is one kind of approaches that can be implemented by Universitas Indonesia (UI) to determine its prime research themes. This study uses Co-word Analysis which is part of the Content Analysis to reveal trends and prime research themes of UI during the last five years (2010- February 2015). The data used in this research are articles published by civitas academics of UI that have been indexed by Scopus, Ebsco, Jstor, Proquest. Data processing using Co-Word Analysis will generate two maps, Strategic Diagram and Thematic Evolution Map. Results from the mapping showed that there are fourteen prime research themes of UI. Moreover, the themes of research conducted by UI?s academicians in the last two years (2013-2014) are more diverse than in the previous years."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59084
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Atika Nusya Puteri
"Dalam konteks IPO, calon investor sangat bergantung pada informasi dalam membuat keputusan pembelian saham. Kebutuhan informasi finansial tersebut membantu calon investor dalam proses pengambilan keputusan yang rasional guna memberikan jaminan tertentu atas saham yang dibeli. Penelitian ini berupaya untuk mengetahui apakah subsidi informasi perusahaan mengenai pelaksanaan IPO dapat mempengaruhi transfer atribut isu pada agenda media cetak, media daring maupun media sosial. Subsidi informasi yang mempengaruhi agenda media dapat dilihat dari kemunculan atribut dalam konten siaran pers dan prospektus singkat yang dipublikasikan oleh perusahaan pada dua periode proses tahapan IPO. Penelitian menggunakan metode analisis isi dalam mengkaji transfer atribut isu yang terjadi pada subsidi informasi kepada media cetak, media daring dan media sosial serta menggunakan cross-lag analysis berupa dalam menganalisis atribut isu yang muncul pada dua periode tersebut. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa subsidi informasi yang disampaikan perusahaan memiliki hubungan korelasi yang signifikan dengan pemberitaan media cetak dan media daring bidang ekonomi dan bisnis di Indonesia. Meskipun demikian, dalam pengkajian berdasarkan rentang waktu, periode bookbuilding IPO yang menggunakan prospektus ringkas sebagai subsidi informasi dinilai tidak memiliki korelasi yang signifikan dengan pemberitaan media cetak dan media daring di periode yang sama. Sehingga arah pengaruh dalam intermedia agenda setting menunjukkan bahwa pemberitaan media cetak dan media daring memiliki pengaruh terhadap subsidi informasi.

In the context of an IPO, potential investors heavily rely on information to make stock purchasing decisions. The need for financial information assists potential investors in making rational decisions and provides some assurance about the purchased shares. This study aims to determine whether corporate information subsidies regarding IPO implementation can influence the transfer of issue attributes in print media, online media, and social media agendas. Information subsidies that affect the media agenda can be observed from the appearance of attributes in press releases and short prospectuses published by the company during two stages of the IPO process. The study utilizes content analysis to examine the transfer of issue attributes occurring in information subsidies to print media, online media, and social media. Cross-lag analysis is employed to analyze the attributes emerging during these two periods. The results of this study indicate that the information subsidies provided by companies have a significant correlation with the coverage of economic and business topics in Indonesian print and online media. However, when considering the time frame, the period of IPO book building, which utilizes a short prospectus as an information subsidy, is found to have no significant correlation with print and online media coverage during the same period. Therefore, the direction of influence in intermedia agenda setting suggests that print and online media coverage influences information subsidies."
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pangesti
"Penelitian terkait engagement pada sektor publik pada media sosial Instagram masih jarang dilakukan sehingga belum banyak hasil evaluasi untuk peningkatan engagement masyarakat maupun perbaikan kualitas konten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat engagement masyarakat dan karakteristik konten pada akun Instagram Lembaga Kementerian Kabinet Indonesia Maju. Data profil dan post dikumpulkan dari 34 akun dari awal waktu akun tersebut dibuat. Penarikan data menggunakan service tools yang dikembangkan oleh Phantombuster. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk melihat pengaruh variabel yang mempengaruhi tingkat engagement akun Lembaga Kementerian dan secara kualitatif untuk melihat karakteristik konten dengan memilih 5 post yang memiliki tingkat engagement tertinggi dari setiap akun Lembaga Kementerian. Hasil analisis ditemukan bahwa semakin banyak jumlah post semakin tingkat engagement, namun jumlah follower tidak memberikan pengaruh yang signifikan begitupun dengan media type. Sedangkan komponen karekteristik konten yang dianalisis (content type, dialogic loop, dan information richness) memberikan deskripsi yang berbeda.

Research related to engagement in the public sector on the social media platform Instagram is still infrequent, leading to a lack of evaluation results for improving public engagement and content quality enhancement. This study aims to analyze the level of public engagement and content characteristics on Instagram accounts of the Indonesian Ministry: Kabinet Indonesia Maju. Profile and post data were collected from 34 accounts since the account was created. Data extraction was performed using service tools developed by Phantombuster. Quantitative data analysis was conducted to test the variables influencing the level of engagement for Ministry accounts, and qualitative analysis was employed to investigate content characteristics by selecting the top 5 posts with the highest engagement from each Ministry account. The analysis results revealed that the higher the number of posts, the greater the engagement level for Ministry accounts, while the number of followers did not show a significant impact and the same goes for media type. Meanwhile, the analyzed content characteristics (content type, dialogic loop, and information richness) provided distinct descriptions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Daffinsha Derbi Syachradianti
"Penulisan ini mengkaji pengaruh TikTok dalam pembentukan persepsi publik terhadap reputasi Polri, khususnya dalam kasus pembunuhan berencana Ferdy Sambo. Dengan adanya algoritma dan fitur interaktif yang dimiliki oleh TikTok dapat mempercepat penyebaran narasi emosional melalui User-Generated Content (UGC), yang dapat memperkuat bias konfirmasi dan persepsi negatif dari publik. Analisis kualitatif dilakukan melalui content analysis terhadap konten TikTok serta wawancara dengan pengguna TikTok dan pihak internal Polri. Hasil temuan menunjukkan bahwa tindakan Ferdy Sambo bersifat individual, sehingga dapat mempengaruhi reputasi Polri di media sosial. TikTok menjadi ruang diskusi pembentukan persepsi kolektif yang memerlukan respons strategis Polri. Rekomendasi meliputi penggunaan TikTok secara strategis agar dapat menciptakan konten yang informatif guna membangun kembali kepercayaan publik yang berkelanjutan.

This study examines the impact of TikTok on shaping public perceptions of the Indonesian National Police (Polri), particularly in the context of the premeditated murder case involving Ferdy Sambo. TikTok’s algorithm and interactive features enable the rapid dissemination of emotionally charged narratives through User-Generated Content (UGC), which can intensify confirmation bias and foster negative public perceptions. The research adopts a qualitative approach, utilizing content analysis of TikTok videos alongside interviews with platform users and Polri representatives. Findings reveal that while Ferdy Sambo’s actions were individual in nature, they significantly influenced Polri’s reputation on social media. TikTok has emerged as a platform for collective perception-building, requiring Polri to adopt a strategic response. Recommendations include leveraging TikTok to share factual, informative content that fosters public trust and supports the long-term restoration of Polri’s reputation."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Niniek Sri Subandini
"Penelitian ini untuk mengetahui orientasi pemberitaan dua media massa cetak (Waspada dan Kompas) terhadap konflik bersenjata yang terjadi di DI Aceh.
Kegiatan penelitian dilakukan selama enam minggu dengan rentang waktu tiga minggu sebelum dan sesudah kedatangan Presiden KH. Abdurrahman Wahid ke Sabang, dalam raugka peresmian pelabuhan bebas Sabang. Alasan durasi waktu penelitian disebabkan karena Abdurrahman Wahid "Gus Dur" setelah terpilih menjadi presiden pada sidang umum MPR 1999, baru pertama kali berkunjung ke Aceh terlebih-lebih setelah maraknya keinginan sebagian masyarakat Aceh untuk melakukan referendum atau melepaskan diri dari Republik Indonesia. Asumsinya dengan kedatangan presiden Abdurrahman Wahid ke Aceh maka akan meningkatkan frekuensi pemberitaan tentang Aceh di media cetak (Waspada dan Kompas). Dengan demikian penelitian ini mencoba membandingkan orientasi pemberitaan kedua surat kabar terhadap konflik bersenjata itu sebelum dan sesudah kedatangan Presiden.
Metode yang digunakan dalam kegiatan penelitian ini ialah metode Analisis Isi. Unit analisis adalah berita yang berkaitan dengan konflik bersenjata yang terjadi di DI. Aceh. Dari unit analisis tersebut terdapat 5 buah konstruksi kategori yaitu : Kategori sebaran berita (berita utama dan berita biasa); Kategori sumber berita (birokrat, militer, akademisi, praktisi intelektual, aktivis LSM, aktivis ormas/orsospol, pelaku, dan lain-lain); Kategori keberpihakan (mendukung, netral, menentang); Kategori sifat pesan (informatif, pragmatis, utopis); dan Kategori frekuensi pemuatan.
Adapun hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan jumlah berita antara harian Waspada dan Kompas. Pemihakan isi pesan lebih cenderung bersifat netral dengan sifat pesan yang informatif. Sumber berita yang dipakai kedua media, didominasi militer dan birokrasi. Yang menarik adalah adanya pemberitaan dari media lokal (Waspada) tentang masalah Aceh dengan menggunakan sumber dari sumber lain. Dimana pemakaian sumber dari sumber lain lebih cenderung memanfaatkan keadaan mendekati lapangan dengan akses sumber berita yang bagi media tertentu diragukan akurasi data dan faktanya. Namun sebenarnya memiliki kecenderungan untuk memasukkan opini tentang keadaan yang sebenarnya terjadi di lapangan.
Dengan demikian sifat media nasional lebih cenderung banyak memilih akses sumber berita resmi dengan mempertimbangkan obyektivitas dan etik jurnalisme damai. Sementara sifat media lokal memilih untuk mendekati langsung sumber berita yang dirasakan menggambarkan keadaan sebenarnya di lapangan dengan berbagai versi berita. Kebijakan ini bagi media lokal dianggap menguntungkan dari posisi media, eksistensi maupun aspek ekonomis dari peningkatan tiras penjualan media di daerah konflik. Tentu saja semua itu dilandasi oleh manajemen media dari masing-masing subyek yang diteliti."
2001
T7023
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Alhafiz
"Persaingan antar stasiun televisi di Indonesia semakin ketat. Dengan jumlah stasiun swasta yang bersiaran nasional sebanyak 10 stasiun, berakibat stasiun-stasiun tv berusaha mendapatkan iklan sebanyak-banyaknya, karena iklan merupakan penghasilan atau sumber hidup utama stasiun tv swasta di Indonesia.
Tuntutan iklan juga diikuti dengan tuntutan jumlah penonton yang besar atau ditunjukkan melalui rating. Karena itu program-program televisi selalu ditujukan untuk mendapatkan rating sebesar-besarnya.
TV7 merupakan stasiun televisi yang merupakan anak perusahaan dari Kelompok Kompas Gramedia. Kompas sebagai induk memiliki sejarah dan kultur yang khas, yang selalu berpihak pada masyarakat kecil dengan menunjukkan unsur-unsur human interest dalam tulisannya.
Program Peristiwa pertama kali dirancang untuk memotret masalah human interest, sehingga tak jauh dari gambaran yang dimiliki Kompas. Namun tuntutan rating, topik-topik human interest, dinilai kurang laku, sehingga dilakukan perubahan topik dan mengangkat tema seks sebagai jualan utama program.
Keberhasilan topik seks ini ditunjukkan dengan peningkatan rating dan peningkatan jumlah iklan yang diraih program Peristiwa. Ini ditunjukkan dengan tingginya rating topik seks dibanding topik Iainnya.
Tujuan penelitian adalah untuk memberikan gambaran bagaimana proses produksi isi media dalam program Peristiwa, bagaimana konsumsi khalayak dan faktor apa saja yang mempengaruhi isi media.
Pada penelitian, metode yang digunakan serta analisisnya bersifat kualitatif deskriptif, dengan studi kasus pada program Peristiwa di TV7.
Pengumpulan data dilakukan dengan wawancara mendalam, analisis isi media, analisis percakapan redaksi, analisis dokumen dan data AC Nielsen, dan focus group discussion.
Dalam penelitian ini dilakukan analisis isi terhadap isi media, dimana tergambar apa yang disebut liputan seks dan non seks, serta keberhasilan topik seks mendapatkan rating cukup baik.
Sementara analisis wacana untuk memberikan gambaran yang lebih dalam bagaimana teks terbentuk. Analisis dilakukan selain melalui analisis teks, juga melalui analisis produksi isi media, analisis konsumsi khalayak dan analisis sosial budaya.
Program Perisitiwa setiap pekannya melakukan produksi isi media yang merupakan proses rutin yang terjadi hampir di semua media dengan memiliki karakteristik masing-masing. Produksi isi media dan pemilihan topik seks dipengaruhi oleh awak redaksi sendiri, dan yang paling berperan adalah produser program. Dalam analisis percakapan redaksi dan produksi naskah dan gambar tergambar wacana yang terjadi dalam pemilihan topik program. Secara tidak langsung wacana yang terjadi di redaksi juga dipengaruhi oleh tuntutan rating dan iklan, dimana seluruh awak dituntut membuat program yang berorientasi pada rating.
Program Peristiwa TV7 menggambarkan bagaimana redaksi harus tunduk pada selera pasar, dan mengabaikan idealisme saat program ini dibangun sebelumnya. Faktor tujuan organisasi mencapai keuntungan (iklan) sangat berperan dalam level individu (producer) untuk mengambil pilihan isi media."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11999
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dyah Pangesti
"Penelitian terkait engagement pada sektor publik pada media sosial Instagram masih jarang dilakukan sehingga belum banyak hasil evaluasi untuk peningkatan engagement masyarakat maupun perbaikan kualitas konten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis tingkat engagement masyarakat dan karakteristik konten pada akun Instagram Lembaga Kementerian Kabinet Indonesia Maju. Data profil dan post dikumpulkan dari 34 akun dari awal waktu akun tersebut dibuat. Penarikan data menggunakan service tools yang dikembangkan oleh Phantombuster. Analisis data dilakukan secara kuantitatif untuk melihat pengaruh variabel yang mempengaruhi tingkat engagement akun Lembaga Kementerian dan secara kualitatif untuk melihat karakteristik konten dengan memilih 5 post yang memiliki tingkat engagement tertinggi dari setiap akun Lembaga Kementerian. Hasil analisis ditemukan bahwa semakin banyak jumlah post semakin tingkat engagement, namun jumlah follower tidak memberikan pengaruh yang signifikan begitupun dengan media type, sedangkan komponen karekteristik konten yang dianalisis (content type, dialogic loop, dan information richness) memberikan deskripsi yang berbeda.

Research related to engagement in the public sector on the social media platform Instagram is still infrequent, leading to a lack of evaluation results for improving public engagement and content quality enhancement. This study aims to analyze the level of public engagement and content characteristics on Instagram accounts of the Indonesian Ministry: Kabinet Indonesia Maju. Profile and post data were collected from 34 accounts since the account was created. Data extraction was performed using service tools developed by Phantombuster. Quantitative data analysis was conducted to test the variables influencing the level of engagement for Ministry accounts, and qualitative analysis was employed to investigate content characteristics by selecting the top 5 posts with the highest engagement from each Ministry account. The analysis results revealed that the higher the number of posts, the greater the engagement level for Ministry accounts, while the number of followers did not show a significant impact and the same goes for media type. Meanwhile, the analyzed content characteristics (content type, dialogic loop, and information richness) provided distinct descriptions."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas ndonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Fikri Fathurahman Zikri
"Artikel ini membahas hubungan antara framing media dan bagaimana media mainstream dan alternative menggambarkan masalah pemboman Rumah Sakit MSF di Kunduz, Afghanistan. Teori-teori ilmu komunikasi digunakan dalam analisa perbandingan isi artikel-artikel media mainstream dan media alternative dalam waktu satu bulan setelah pemboman Rumah Sakit MSF.
Penelitian ini menemukan bahwa kedua media mainstream dan alternative menggambarkan perspektif yang berbeda pada masalah yang sama. Media mainstream menggambarkan pemboman sebagai kerusakan tambahan akibat penyerangan terhadap tentara Taliban dan sebuah kesalahan yang mendorong Militer Amerika Serikat untuk melakukan investigasi sendiri yang akan berjalan dengan transparan. Namun, media alternative menggambarkan peristiwa sebagai pembantaian yang dilakukan dengan sengaja. Selain perbedaan pada isi artikel, perbedaan juga terlihat pada bagaimana kedua media menulis artikel mereka. Artikel media mainstream tidak terlihat bias dengan menghindari kata-kata sifat dan tidak terdapat pendapat atau argumentasi penulis, sedangkan dalam artikel media alternative terlihat sangat bias dengan banyaknya kata-kata sifat dan pendapat atau argumentasi penulis.

This article examines the relationship between media framing and the way both mainstream and alternative media portray MSF Hospital bombing issue. Communication theories are used in a comparative content analysis that examines the articles written by mainstream and alternative media sources within a month after MSF Hospital bombing.
The research finds that both mainstream and alternative media portray different perspectives on a similar issue. Mainstream media portrays the bombing as a collateral damage and a mistake, and toward this mistake U.S. will do their own investigation that will run unbiased and transparent. However, alternative media portrays the event as a massacre that is done intentionally. Moreover, the way they construct their articles are different. Mainstream media article stay away from bias by avoiding any adjective words and not including author opinion or argumentation, while in alternative media article, there are a lot of adjective words and author opinion or argumentation."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>