Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Januar Diniarto
"Penelitian kekuatan material laminasi untuk lambung kapal pinisi adalah sebuah pembahasan ilmiah yang menarik untuk mendapatkan material alternatif yang baru yang dapat diaplikasikan untuk lambung kapal pinisi. Dengan metode laminasi ini sangat memungkinkan sebagai pengganti kayu, karena dengan laminasi, selain memiliki kekuatan yang lebih baik dan mudah didapat juga harga yang lebih murah dibandingkan kayu. Dengan pertimbangan material laminasi ini masih jarang digunakan pada kapal, maka diperlukan pengujian terhadapat material tersebut. Penelitian kali ini dilakukan untuk melihat karakteristik mekanik dan mengevaluasi penggunaan material laminasi.
Adapun uji yang dilakukan meliputi uji tarik dan uji lentur yang di uji di laboratorium untuk melihat kekuatan tarik, modulus tarik, kekuatan lentur dan modulus lenturnya. Hasil Pengujian dari pengujian tarik didapat nilai tensile strength kayu laminasi 7,316 MPa, fiber laminasi 93,9167 MPa dan bambu laminasi 56,583 MPa. Hasil pengujian menunjukkan bahwa material laminasi yang memiliki nilai terdekat dengan nilai yang ada pada peraturan BKI dan Germanisher Lloyd adalah fiber laminasi.
The research strength of laminated material for hull pinisi is an interesting scientific discussion to get a new alternative materials that can be applied to the hull pinisi. With lamination method is very possible as a substitute for wood, due to the lamination, in addition to having a better strength and easy to obtain also the prices are cheaper than wood. With consideration of these laminate materials are rarely used on ships, the required testing terhadapat material. Research time was carried out to see the mechanical characteristics and evaluate the use of laminated materials. The test was conducted on the tensile and bending tests in the laboratory test to see tensile strength, tensile modulus, flexural strength and bending modulus. The test results obtained from tensile testing tensile strength values of wood laminate is 7.316 MPa, fiber laminate is 93.9167 MPa and bamboo laminate 56.583 MPa. The test results showed that the laminate material that has a value closest to the existing value in the BKI regulations and Germanisher Lloyd is fiber laminate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S52166
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Hendra Irawan
"Perkembangan teknologi pembangunan kapal dari masa ke masa terus mengalami kemajuan seiring dengan adanya penemuan metode konstruksi baru yang modern dan canggih untuk mendapatkan hasil yang lebih efisien dari segi waktu dan harga. Keadaan ini berlawanan dengan pembangunan kapal berbasis kerakyatan, dimana proses pengerjaanya masih bersifat tradisional serta membutuhkan waktu yang relatif cukup lama khususnya pada kapal pinisi.
Kapal pinisi menggunakan bahan dasar kayu,dimana keberadaanya semakin terbatas dan mahal. Maka dari itu,dengan misi untuk menyelamatkan pelayaran rakyat khususnya kapal pinisi. Mulai saat ini sudah perlu dipikirkan dan dicari bahan baku alternatif untuk mengganti kayu sebagai bahan baku pembuatan kapal dengan bahan baku lain. Salah satu cara yang digunakan ialah dengan memakai teknologi laminasi yaitu dengan menggabungkan satu atau lebih jenis material yang direkatkan menjadi satu kesatuan.
Dalam skripsi ini, metode yang dipakai adalah analisis dari sampel kapal pinisi yang telah dibangun. Batasan analisis yang penulis ambil hanya pada konstruksi saja khususnya pada bagian lambung kapal. Oleh karena itu, melalui teknologi laminasi ini diharapkan mendapat material yang memiliki karakteristik mekanik yang lebih baik, bobot yang lebih ringan serta harga yang relatif murah serta mempermudah pengerjaan dalam proses pembangunan kapal baru.
The development of shipbuilding technology from time to time continue to progress along with the discovery of new, modern construction methods and technology to get more efficient results in terms of time and price. This situation is contrary to populist-based ship building, where the working process still traditional in nature and require a relatively long time, especially on pinisi ship. Pinisi ship using basic materials of wood, where its presence is increasingly limited and expensive. Therefore, with a mission to rescue the people, especially cruise ship pinisi. Start now to think about and look for alternative materials to replace wood as raw material for the manufacture of ships with other raw materials. One method used is by using lamination technology by combining one or more types of material bonded into a single unit. In this paper, the method used is the analysis of samples pinisi ship that has been built. Restriction analysis that the authors take only on construction alone, especially on the hull. Therefore, through lamination technology is expected to have material that has better mechanical characteristics, the lighter weight and a relatively cheap price and makes for progress in the development process of new vessel."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S52164
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library