Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mulyadi
"Persamaan Biot tentang penjalaran gelombang dilatasi dalam medium berpori yang tersaturasi fluida menjelaskan ada tiga gelombang bodi (Body Wave) yaitu dua gelombang dilatasi (gelombang P dan gelombang difusi) dan satu gelombang geser (gelombang S) apabila batuan berpori yang homogen, istropik dan elastik sempurna dikenai tekanan. Kecepatan gelombang P dipengaruhi banyak faktor diantaranya adalah tiga parameter petrofisika reservoir yang terpenting yaitu porositas, permeabilitas dan saturasi air. Model kecepatan gelombang P tersebut akan mengintegrasikan data core, data log dan data seismik untuk mengestimasi distribusi spasial dari tiga parameter reservoir tersebut.
Hubungan antara Vp-log (log sonik) dengan Vp yang dihitung dengan model untuk Vsh < 15% dan densitas matrik 2,2 -2,8 gr/cc menunjukkan hubungan yang baik, sehingga model cukup baik digunakan untuk mengestimasi parameter petrofisika. Dari studi yang dilakukan kecepatan gelombang P (Vp) sangat sensitif terhadap perubahan porositas, tetapi tidak sensitif terhadap saturasi air dan permeabilitas. Demikian juga Impedansi Akustik (AI) sangat sensitif terhadap perubahan porositas. Hubungan antara AT, porositas dan saturasi air untuk sumur A menunjukkan hasil yang baik, tetapi AI juga tidak sensitif terhadap perubahan permeabilitas.
Poison Ratio baik untuk mengestimasi saturasi air. Dari studi teoritis dan eksperimen, Poison Ratio cukup sensitif dengan perubahan saturasi air. Dengan demikian AI (inversi seismik) baik untuk mengestimasi porositas dan Poison Ratio (analisa AVO) baik untuk mengestimasi saturasi air.

Biot equation for dilatational wave in fluid saturated porous media predicts the existence of three body waves. Two body waves are dilatational wave (P-wave and difusion wave) and the other is shear wave (S-wave) if the porous rock that is homogeneous, isotropic and perfectly elastic is under pressure. P-wave velocity depends on some factors such as three petrophysical reservoir parameter which is very important i.e., porosity, permeability ,and water saturation. The P-wave velocity model will integrate core data, log data and seismic data to estimate spatial distribution of three petrophysical parameter of reservoir.
Relationship between Vp from log (Sonic Log) and Vp calculated from the model for Vsh < 15% and density of matriks 2,2 - 2,8 grlcc demonstrates a good relation, therefor the model can be used to estimate the petrophysical parameter. The study indicates P-wave velocity is very sensitive to the change of porosity but not sensitive to permeability and water saturation. Relationship between AI (Acoustics Impedance), porosity and water saturation from well-A to shows a good relation, but Al is not sensitive to the change of permeability.
Poison Ratio is good to estimate water saturation. From the theoritical and experimental study, the Poison Ratio is sensitive to the change of water saturation. So Al from seismic invertion is good to estimate porosity and the Poison Ratio from AVO analysis is good to estimate water saturation."
Depok: Universitas Indonesia, 2001
T4536
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nasrullah
"Suatu teknik interferometri khusus dengan sensitivitas tinggi telah ditemukan dengan dasar refraktometri pelangi untuk pendeteksian sinyal loncatan densitas tanpa penggunaan susunan pembagi amplitudo tambahan dan rumit. Teknik baru ini telah digunakan untuk karakterisasi plasma gelombang kejut yang dibangkitkan dengan laser Nd-YAG energi rendah (37 mJ) dari contoh seng pada tekanan udara yang dikurangi sampai 10 Ton. Suatu sinyal yang tepat dari loncatan densitas telah dideteksi secara simultan dengan pengamatan sinyal muka emisi, yang menyiratkan bahwa muka emisi dan muka gelombang kejut berhimpit dan bergerak bersama dengan waktu pada tahap awal ekspansi plasma sekunder.
Hasil pengukuran juga menunjukkan bahwa tahap selanjutnya, muka emisi mulai berpisah dari dan tinggal dibelakang muka gelombang kejut yang bergerak dalam gas penyangga. Eksprimen ini mendemonstrasikan bahwa sinyal loncatan densitas dapat dideteksi pada energi laser serendah 14 mJ dan dalam tekanan gas penyangga serendah 3 Ton, dan dengan demikian membuktikan model plasma gelombang kejut dalam jangkauan parameter-parameter operasinya yang sangat bermanfaat."
2001
T5116
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriadi
"Parallel-coupled wave-guide with symmetrical structure has interesting coupling characteristics and can be used as multiplexer/demultiplexer when certain working requirements are met. The coupling properties in the coupled wave-guide are analyzed theoretically on the basis of two mode interference effect of the propagating waves, wavelength dependence of wave-guide directional coupler is investigated in the coupling region. A rough approximation of the dependence is determined based on simplified transfer matrix multiplications followed by more detailed computer calculation using Beam Propagation method CBPMI.
By varying the dimensions of wave-guide such as width, thickness, gap, interaction length, refractive index difference and wavelength we could get different coupling properties, then the results of analysis are used to select the appropriate dimensions of multiplexer/demultiplexer that works on the range of wavelength (1.3 pm - 1.6 pm). This burned channel-type directional coupler is designed on Silicon substrate to be fabricated by sputtering technology.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Baskoro Abie Pandowo
"ABSTRAK
Penurunan tegangan sesaat dapat mencapai 8% sampai dengan 17% dari tegangan kawat nominal 380 Volt, dengan waktu antara 100 milidetik sampai dengan 900 milidetik. Penurunan tegangan sesaat akan mengakibatkan ketidakstabilan tegangan dengan periode waktu 5 cycle sampai dengan 45 cycle untuk sistem dengan frekuensi 50 Hz. Kompensator serf yang berupa kumpulan kapasitor (capacitor bank) mengkompensasikan ketidakstabilan tegangan ini yang besarnya sesuai dengan penurunan tegangan sesaat yang terjadi sehingga kestabilan tegangan di beban tetap terjamin. Selain itu kompensator serf juga dapat mengurangi jatuh tegangan (voltage drop) pada saluran transmisi.
Dalam tesis ini, model matematika dipergunakan untuk menentukan fungi alih untuk jaringan listrik tanpa kompensator serf dan untuk jaringan listrik dengan kompensator serf. Fungsi alih tersebut dipakai untuk simulasi tegangan keluaran dengan tegangan masukan sinusoids yang diberikan sebesar 380 Volt frekuensi 50 Hz.
Fungsi alih jaringan listrik dengan kompensator serf tersebut dipakai juga untuk menghitung besarnya penguatan (desibel) pada frekuensi 50 Hz dengan menggunakan perangkat lunak CONCAD rancangan FTUI. Metode Runge-Kali-Eta dipakai untuk simulasi kompensator sari ini, yang disusun dengan bahasa pemrograman QBasic.
"
1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
White, J.E.
New York: McGraw-Hill, 1965
551.36 WHI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Kendaraan yang berjalan di atas suatu permukaan, misalnya permukaan es, atau pergerakan kereta api di atas rel, dapat menyebabkan timbulnya gelombang di dalam lapisan permukaan tersebut. Pemodelan masalah ini melibatkan persamaan diferensial dari lapisan permukaan tersebut dan juga persamaan diferensial dari lapisan penyokong dibawahnya. Pada masalah pergerakan kereta api di atas lintasan rel, gelombang yang terjadi pada lintasan rel akibat pergerakan tersebut mempunyai mekanisme yang mungkin mempengaruhi perjalanan kereta api tersebut. Dalam literatur telah diketahui bahwa pada suatu kecepatan tertentu, yang biasa disebut kecepatan kritis, gelombang yang ditimbulkan dapat menjadi sangat besar. Gelombang yang sangat besar ini memungkinkan terjadinya gangguan pada rel yang dapat mempengaruhi perjalanan kereta api tersebut.
Besarnya kecepatan kritis ini pada keadaan sehari-hari dapat berbeda dengan kecepatan kritis yang dihitung pada keadaan ideal. Perbedaan ini dapat dipengaruhi oleh perbedaan parameter-parameter dari rel kereta api, maupun adanya perbedaan dari parameter lapisan penyokong rel kereta api tersebut. Tahap pertama dari penelitian ini menekankan penyelesaian model matematika masalah pergerakan kereta api di atas rel dengan menggunakan metoda beda hingga dengan tujuan agar mekanisme gelombang yang terjadi dapat dianalisa dengan lebih mudah. Dengan mengetahui pengaruh perubahan parameter terhadap gelombang yang terjadi, maka pengaruh kecepatan kritis pada keselamatan perjalanan kereta api berkecepatan tinggi akan lebih dipahami. Pada penelitian yang dilaporkan, akan dilihat bagaimana pengaruh perubahan suhu terhadap karakteristik gelombang yang terjadi.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa metoda beda hingga dengan tingkat ketelitian yang cukup baik (metoda Runge Kutta eksplisit dari Dormand dan Prince (Hairer, 1992) dapat dipakai untuk menyelesaikan model dari pergerakan kereta api. Tingkat kompleksitas yang tidak terlalu rumit dalam menerapkan langkah-langkah metoda beda hingga amat membantu sekali dalam proses analisa karateristik gelombang, terutama gelombang yang terjadi pada saat kereta api bergerak dengan kecepatan mendekati kecepatan kritis. Hasil yang diperoleh juga menunjukkan bahwa suhu dapat mempengaruhi besarnya kecepatan kritis dari suatu pergerakan kereta api, selain faktor-faktor lain yang mempengaruhi karakteristik gelombang seperti modulus elastisitas rel (F}, momen inersia rel terhadap sumbu y (I), massa rel per unit panjang (m), modulus elastisitas jalan rel (k). Untuk studi kasus di Indonesia, kecepatan kritis kereta api diperkirakan berada di antara kecepatan 66 - 68 km/jam."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Sutrasno
"ABSTRAK
Suatu teknik yang relatip baru untuk mensimulasikan open boundary telah diterapkan pada penyelesaian persoalan elektromagnet tiga dimensi dengan menggunakan metode elemen hingga berbasis elemen tetrahedral vektor. Teknik ini disebut juga teknik PML karena menggunakan material PML atau Perfectly Matched Layer. Material PML ini mempunyai sifat anisotropis pada arah diagonal. Material PML bersifat loss-y, sehingga gelombang elektromagnet yang berasal dari udara babas akan diteruskan dan diredam secara eksponensial. Secara teoritis, koefisien refleksi pada perbatasan antara medium udara dengan medium PML adalah nol. Karakteristik medium PML dinyatakan dalam parameter α dan β. Konstanta α menentukan panjang gelombang pada medium PML, sedangkan menentukan laju peredarnan gelombang elektromagnet yang diteruskan. Teknik PML ini diterapkan pada open waveguide persegi ernpat.
Pemodelan open boundary dilakukan dengan menggunakan kode program EMAP, yang merupakan kode pemodelan elemen hingga tiga dimensi. Kode program pemodelan open boundary ini dibuat dalam bahasa C. Konfrgurasi masukan yang diberikan ke kode program berupa file berbentuk teks atau numerik, dan menghasilkan keluaran dengan format yang sama dengan masukan. Keluaran dari kode program merupakan sekumpulan data numerik berupa titik-titik koordinat di seluruh domain komputasi dan distribusi medan listriknya. Perangkat lunak Jandel Sigma Plot 3.0 digunakan untuk memvisualisasikan data numerik Sedangkan, paket program pengolah data Microsoft Excell digunakan agar formal keluaran yang dihasilkan oleh kode program sesuai dengan format perangkat lunak Sigma Plot 3.0.
Eksperimen numerik dilakukan untuk mengetahul distribusi medan listrik di dalam waveguide persegi empat pada berbagai ketebalan lapisan PML. Selanjutnya hasil eksperimen tersebut tersebut dibandingkan dengan penyelesalan secara analitis. Mode eksitasi yang digunakan adalah mode dominan TE10 dan TE20. Hasil perhitungan numerik tersebut menunjukan bahwa nilai koefisien refleksi berbanding terbalik dengan ketebalan lapisan PML. Semakin tebal lapisan PML maka nilai koefsien refleksi pada perbatasan antara medium udara dengan medium PML akan semakin kecil. Pada ketebalan lapisan antara 4 s/d 16 PML diperoleh rugi-rugi antara 4.00 db s/d 33.73 db. Ketebalan lapisan PML dinyatakan dalam jumlah elemen. Eksperimen numerik lalnnya dilakukan untuk menghilung pengaruh konstanta α dan β dari medium PML terhadap distribusi medan listrik pada domain komputasi.

ABSTRACT
A newly used technique offree space simulation has been implemented for solving unbounded electromagnetics problems with the finite element method based on tetrahedral edge or vector element. This technique uses a layer of diagonally anisotropic material referred to as a PML. The PML layers are lossy, so the outgoing waves from the computation domain will be absorbed, and exponentially atenuated. The PML itself can be characterized by a and ,B, where adetermines the wave length in the anisotropic absorber and /7 determines the rate of decay of the transmitted wave. Eventhough, the material properties can be chosen such that the interface between the absorbing material and free space is reflection-less, but a numerical reflection error must be taken into account. An open rectangular waveguide is used as a model to investigate the PML technique.
The modelling is carried out using EMAP, which is a three dimensional finite element modelling code that can be used to simulate open region, and written in the C programming language. The code reads the input configuration in as an ASCII text file, and provides output in the same form. Output from the code consist of a listing of the node coordinates and the electric field strength at each node. These numerical data are not easily understood, so a post processing is needed to manipulate them into a graphical output. To do this, the data are rearranged by the spreadsheet Microsoft Excel , and then plotted by dandel Sigma Plot 3.0 for a visualization.
A number of experiments is carried out to investigate the electric field distribution in the computation domain. The results show that after a few layers the electromagnetic wave is exponentially attenuated through the PML material. Then, the numerical results are compared to the analytical solution. These numerical results may be important in determining the number of PML layers needed to obtain a given accuracy. It can be seen that the reflection is reciprocal of the number of layers. The reflection coefficient is decreased by increasing the layer thickness. A thickness of 4 to 16 PML layers have loss in the range of 4.00 db to 33.73 dh. The layer thicknes itse f is represented in term of a number of elements. Another experiment is also done to investigate the electric field distribution in the computation domain with varied in ca and A It is concluded that the PMLs work well to model an open rectangular waveguide.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, Darwin
"ABSTRAK
Studi ini mempelajari penjalaran gelombang seismik pada medium berlapis dengan metode state space model (SSM) pantulan normal (Ni) dalam domain waktu, dengan anggapan medium sebagai medium homogen isotropis dan tidak meredam gelombang.
Seismogram sintetis state space model yang dihasilkan merupakan jumlah gelombang downgoing dan upgoing pada titik titik yang berbeda kedalainannya dan biasanya sebanding dengan interval ruang. Informasi titik kedalaman tidak dapat digunakan untuk menentukan persamaan keadaan, tetapi dengan menggunakan tambahan koefisien refleksi dari bidang batas baru dapat ditentukan persamaan keadaan. Adapun model elastik setiap lapisan dilukiskan oleh densitas dan kecepatan penjalaran gelombang.
Pada tesis ini dikembangkan prosedur singkat untuk menghitung seismogram sintetis dan koefisien refleksi arah vertikal pantulan normal. Seismogram sintetis dibentuk oleh superposisi gelombang downgoing dan upgoing pada setiap posisi kedalaman (level) dibawah permukaan tanah. Dari plot trace seismik diberbagai kedalaman memperlihatkan pola gelombang downgoing dan upgoing yang menggambarkan karakteristik perlapisan medium."
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Endyas Pratitajati
"Pertumbuhan butir pada temperatur 1100oC, 1200oC, dan 1300oCkristal LaxBa(1-x)Fe0.25Mn0.5Ti0.25O3 dipelajari. Material sampel dipreparasi menggunakan teknik pengaloyan mekanik (mechanical alloying) dengan waktu penggilingan (high ball energy milling) selama 30 jam. Sintering dilakukan selama 0, 1, 3 dan 6 jam. Material dianalisa menggunakan sinar X. Besar ukuran butir dihitung menggunakan persamaan Debye-Scherrer berdasarkan profil difraksi sinar X-nya. Sifat magnetik diukur menggunakan pemagraf. Sedangkan serapan gelombang mikro diukur menggunakan alat Network Analyzer (VNA) dengan metode Transmission/Reflection Line (TRL). Semua pengukuran dilakukan pada temperatur kamar.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa persamaan pertumbuhan butir kristal La0.25Ba0.75Fe0.25Mn0.5Ti0.25O3 mengikuti model persamaan laju difusi. Hasil serapan gelombang mikro menunjukkan adanya serapan pada frekuensi 11-15 GHz. Serapan ini relatif lebih kecil jika dibandingkan dengan serapan material basisnya yakni LaFe0.25Mn0.5Ti0.25O3. Namun daerah serapannya relatif lebih luas daripada material basis tersebut.

Growth of La0.25Ba0.75Fe0.25Mn0.5Ti0.25O3 in the temperatur e1100oC, 1200oC, dan 1300oC during 0, 1, 3 and 6 hours sinteringwas investigated. Sampels was prepared by mechanical alloying techique with high ball energy milling. Milling time is 30 hours. Sample was analized using x-ray diffraction.Grain size was calculated using Debye-Scherrer equation based on their x-ray diffraction profiles. Material absorbance properties was measured using Network Analyzer (VNA) with Transmission/ Reflection Line (TRL) measurement technique. All analysis was conducted in room temperature.
Data showed that grain growth of La0.25Ba0.75Fe0.25Mn0.5Ti0.25O3 has followed diffusion rate equation model of. Whilst it microwave absorbance measurement data performed its wide absorbance in the fequency range 11-15 GHz. Despite its relatively small absorbance intensity, La0.25Ba0.75Fe0.25Mn0.5Ti0.25O3 has broader bandwith comparing to its base material LaFe0.25Mn0.5Ti0.25O3.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31934
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 1992
S27948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>