Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jason Lase
"ABSTRACT
Vandalisme merupakan respons negatif terhadap lingkungan fisik dan lingkungan buatan. Karena manusia pada hakekatnya dipengaruhi dan mempengaruhi lingkungan.Vandalisme dapat timbul pada diri seseorang karena faktor internal dan eksternal. Faktor internal meliputi masalah psikologis, biotis dan genetik, sedang faktor eksternal meliputi lingkungan baik lingkungan keluarga, lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat. Dalam penelitian ini variabel internal disumsikan konstan pengaruhnya bagi siswa. Variabel eksternal yang diteliti dibatasi pada lingkungan keluarga sebagai lingkungan primer dan lingkungan sekolah sebagai lingkungan sekunder, mengingat luasnya cakupan lingkungan masyarakat sebagai lingkungan tersier. Meskipun lingkungan masyarakat diakui berpengaruh sebagai variabel pengganggu (intervening variable) tetapi tidak dilakukan pengontrolan karena itu dianggap konstan.
Vandalisme dapat dilatarbelakangi baik oleh muatan psikologis, sosiologis maupun muatan lingkungan pada setiap orang. Obyek penelitian ini diarahkan kepada remaja karena diasumsikan memiliki andil dalam perbuatan vandalisme. Lingkungan keluarga sebagai lingkungan primer dalam kehidupan remaja mengandung muatan psikologis, sosiologis maupun lingkungan. Demikian juga halnya sekolah sebagai lingkungan sekunder. Vandalisme merupakan perbuatan yang bersifat mengganggu bahkan merusak lingkungan fisik dan buatan di sekitarnya baik yang merupakan milik orang lain (private property) maupun milik umum (public ameneties). Vandalisme yang umumnya ditemui adalah mencorat-coret dinding, jembatan, halte bis, merusak fasilitas milik umum seperti telpon umum, bis, WC umum, taman dan sebagainya.
Setiap orang diasumsikan secara potensial memiliki sifat vandalis, karena perbuatan tersebut merupakan respons negatif terhadap lingkungan. Karena itu ada pendapat yang menyatakan bahwa vandalisme merupakan perbuatan yang tidak dapat dihindarkan (inevitable). Tetapi intensitas dan obyek vandalisme dapat dijadikan indikator seberapa jauh perbuatan tersebut mengganggu norma dan aturan dalam masyarakat. Vandalisme yang merupikan orang lain dan kepentingan umum dapat dikategorikan sebagai perbuatan yang negatif.
Dari sudut pandang ekologi, masalah lingkungan sebagian besar ditimbulkan atau merupakan akibat perbuatan manusia termasuk remaja di dalamnya. Karena itu perbuatan negatif sekecil apapun terhadap lingkungan terakumulasi dan berkorelasi dengan perbuatan negatif lainnya. Terutama di lingkungan perkotaan, pengamatan sementara menunjukkan kecenderungan vandalisme di kalangan remaja cukup mengkhawatirkan.
Remaja merupakan aset strategis, karena jumlahnya sangat dominan dalam struktur penduduk Indonesia saat ini. Karena itu penelitian terhadap remaja dalam hubungan dengan vandalisme perlu dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui komponen-komponen apa saja dalam lingkungan keluarga dan sekolah yang berpengaruh serta melatarbelakangi perbuatan tersebut.
Adapun permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini yaitu sejauh mana perbedaan vandalisme siswa, jika dibedakan mengenai (1) kelas, (2) waktu sekolah, (3) kebersamaan tinggal di rumah, (4) jenis pekerjaan ayah dan ibu, (5) tingkat pendidikan ayah dan ibu, (6) pernah tidaknya pindah sekolah, (7) peminatan dalam pelajaran, (8) jenis buku yang disenangi,(9) pilihan kegiatan ekstra kurikuler,(10) pemilikan, kamar tidur, kamar belajar, dan taman/halaman(11) kebersamaan makan dengan orang tua, (12) frekuensi panggilan guru BP, (13) hukuman guru, (14) berurusan dengan polisi, (15) persepsi keharmonisan orang tua, (16) pola asuh orang tua, (17) pola kepemimpinan guru, dan (18) intensitas pembinaan agama di rumah.
Tipe penelitian ini adalah "deskripnif analitis" dalam bentuk disain survai. Agregat unit penelitian adalah seluruh SMU Negeri di DKI Jaya dan pengambilan sampel sekolah dilakukan dengan Cara purposive sampling. Kriteria pemilihan sample sekolah berdasarkan Identifikasi sekolah unggulan dan sekolah non-unggulan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa pria yang duduk di kelas II dan III sebanyak 4.425 orang siswa terdiri dari 1920 siswa kelas II dan 2505 siswa kelas III. Pengambilan sampel dilakukan dengan cara proportion stratified random sampling sebanyak 5% dari jumlah populasi berdasarkan tabel dari Krejcie Morgan (1985: 193), sehingga didapatkan 354 orang siswa, yang ditentukan lebih lanjut dengan undian sistematis (systematic random sampling). Pengumpulan data dilakukan melalui angket dengan memakai skala model Likert, rentangan skor 1 sampai dengan 4 serta dilakukan wawancara terstruktur dan observasi di lapangan.
Daftar Kepustakaan (1959-1995)
ABSTRACT
(Study at Some Public High Schools in the Special Region of Capital City of Jakarta)Vandalism is a negative response to the physical and man made environment. Principally, human being influenced by and influence on the environment. Vandalism could emerge on somebody caused by internal and external factors. In one hand, internal factors such as psychology, biology and genetic and on the other hand, external factors such as family, school and social environment. This research focused in the external factors which limited to family as a primary environment and school as a secondary environment to the student, so that internal factors assumed has constant influences for the students. Furthermore, social environment as a tertiary environment for the students which play a role as an intervening variable is abandoned.
Vandalism is might has a background in psychology, sociology and environmental dimensions to everyone. The object of this research focused to teenagers which estimated have a share' in vandalism. Family environment as a primary environment to the students has a psychological, social and environmental dimensions.
Vandalism is the behavior which disturbing or breaking downs various objects including physic and man made environment both private properties and public amenities. Generally, vandalism in the large cities could be found such as graffiti?s on walls, bridges, bus shelters, and breaking down the public amenities such as public telephones, buses, public toilets/lavatories, public parks and so forth.
Everybody, potentially has a nature vandalism, because the behavior could be assumed as a response to the environment. Therefore, there is such an opinion which stated that vandalism is an inevitable. But the intensity and object of vandalism can indicated such behavior in the contrary of the norm and regulation in society. Vandalism that making damages or harm to others and reduce the interest of public can categorized as a negative behavior.
In the ecology point of view, environment problems mostly caused by the human actions including teenagers. Therefore, although the less negative actions to the environment, it would be accumulated and correlated to another negative deeds. Especially, in the urban area, in the temporary observation results indicate that vandalism trends of students increasingly worry.
Youth generation is a strategic asset, since its number is very dominant in the Indonesian population. Therefore, research to the youth in relations with vandalism should be carried out in order to investigating those factors in the family and school environment which influencing and stands as a background. From the results of this research could submit a various recommendations to be put in consideration by parents and teachers.
The problems presented in this research are how far are the differences of student vandalism, if it is differentiated based on (1) grades, (2) school time, (3) togetherness staying in the house, (4) type of father or mother occupation_ (5) education level of father and mother, (6) have ever or never moved from other school, (7) interest into the lesson, (8) type of book preferred,(9) choice of extra-curricular activities,(10) possession of private study room, bedroom and possession garden/park in their house, (11) togetherness in having meal with parents, (12) frequency of guidance and counseling teachers calling, (13) teacher punishment, (14) police investigation, (15) parents harmonious perception, (16) parrent bringing up pattern, (17) teacher leadership pattern, and (18) intensity of religious guidance at home.
The research type is "descriptive analytic" in survey design. Research unit aggregation is the whole public high schools in the special region of capital of Jakarta. Criteria to select school samples is based on purposively by selecting favorite schools, and non-favorite schools. The population of this research are male students from the second and third grade, numbering 4.425 students, consisting of 1920 students of second grade and 2.505 students of third grade. Number of sample is determined based on KKrejcie and Morgan (1985:193) tables numbering 354 students which selected with proportional random sampling. Method of collecting data is using questioners. Its scale is using Lickert Model, with the score 1 up to 4. Along with questioners its also use an stuctural interview, and the field observation
is executed. Construct validity is using factor analysis, its result is valid instrument, and instrument reability is calculated based on Omega Formula (W) its result is 0,99. Statistical analysis used Cross-tab, Khi Kuadrat (X2), t-test and anova, on the test level of 0,05.
References (1959 - 1995)
"
1997
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riska Pujianti
"Skripsi ini membahas mengenai pemaknaan pustakawan di Perpustakaan The Japan Foundation Jakarta terhadap penyalahgunaan koleksi di perpustakaan meliputi vandalisme, mutilasi, peminjaman tidak sah dan pencurian. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan desain deskriptif. Metode yang digunakan adalah metode studi kasus.
Hasil penelitian ini yaitu pustakawan memaknai penyalahgunaan koleksi sebagai tindakan yang menyimpang. Penyalahgunaan koleksi juga merupakan suatu kerugian bukan hanya bagi perpustakaan tetapi juga bagi pengguna perpustakaan.

The focus of this study is the meaning of the librarians at The Japan Foundation's Library, Jakarta against abuse of library materials including vandalism, mutilation, theft and unauthorized borrowing. This research is qualitative descriptive interpretive.The method used is the case study method.
The results of this research is librarians meaning of the abuse of library material as a deviant act. Abuse of library materials is also a loss, not only for libraries but also for library users.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S260
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Salshadilla Ametia
"Gelombang baru mengenai anti-Asian hate mulai meningkat ketika COVID-19 muncul di Amerika Serikat pada tahun 2020. Banyak orang Asia-Amerika harus hidup dalam ketakutan karena harus menghadapi serangan fisik dan verbal, vandalisme, dan diskriminasi. Akibatnya, beberapa seniman menunjukkan dukungan mereka dengan membuat karya seni dan memproduksi lagu. Salah satu contohnya adalah lagu Stop the Hatred (2021) oleh MC Jin dan Wyclef Jean. Studi ini mencari tahu bagaimana kritik seniman direpresentasikan dalam lirik lagu dan bagaimana video musik melengkapi lagu tersebut untuk menyampaikan gerakan Stop Asian Hate. Untuk menjawab pertanyaan penelitian, peneliti menggunakan Analisis Lirik (Lyrics Analysis) Machin (2010) dan Analisis Semiotik Visual (Visual Semiotic Analysis) Machin (2010) sebagai bagian dari pendekatan Analisis Wacana Multimodal. Hasil penemuan dari penelitian ini menunjukkan bahwa para seniman berusaha membangun empati kepada lebih banyak penonton dan pendengar dengan melibatkan kelompok minoritas lainnya. Selain itu, hal ini juga berdampak pada perekonomian orang Asia-Amerika. Analisis semiotik visual dari video musik membantu memperjelas dan memberikan lebih banyak konteks pada lagu.

The new wave of anti-Asian hate started to rise when COVID-19 emerged in the United States in 2020. Many Asian Americans have to live in fear as they have to deal with physical and verbal attacks, vandalism, and discrimination. Consequently, several artists show their support by making artwork and producing songs. One example is the song Stop the Hatred (2021) by MC Jin and Wyclef Jean. This study finds out how the artists’ critique is represented in the song lyrics and how the music video complements the song to address the movement of Stop Asian Hate. To answer the research questions, the researcher uses Machin's Lyric Analysis (2010) and Machin’s Visual Semiotic Analysis (2010) as part of the Multimodal Discourse Analysis approaches. The findings of this study show that the artists try to build empathy to more audiences by involving other minority groups, and the impact of the hatred affects Asian Americans’ economy. The visual semiotic analysis of the music video helps to clarify and give more context to the song."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Natanael
"ABSTRAK
Jalan layang adalah salah satu solusi untuk masalah persinggungan titik
transportasi jalur darat. Namun keberadaan jalan layang berdampak pada munculnya ruang bawah jalan layang tempat kolom-kolom penahan jalan layang tersebut. Jalan layang yang berbeban besar membutuhkan kolom berukuran besar pula, dan kolom berukuran besar membutuhkan ruang yang berukuran besar pula. Pada ruang-ruang bawah jalan layang ini kerap dijumpai tindakan vandalisme. Vandalisme menjadi sampah visual di wajah kota dan menimbulkan rasa tidak aman bagi masyarakat kota. Namun dalam beberapa kasus, ruang-ruang bawah jalan layang justru dimanfaatkan sebagai taman graffiti, sebuah tempat berekspresi dan menyampaikan pesan-pesan sosial yang positif bagi masyarakat kota.
Studi kasus dilakukan dengan membandingkan vandalisme dan graffiti yang terjadi di beberapa jalan layang yang terdapat di kota Jakarta. Lokasi, kepadatan lalu lintas, dan kondisi sekitar yang berbeda dari jalan layang ternyata memberikan perbedaan hasil yang mucul di ruang bawah jalan layang, apakah vandalisme atau seni graffiti. Dengan melakukan perbandingan analisis dalam studi kasus antara ruang bawah jalan layang yang mendapat tindakan vandalisme dan seni graffiti, akan didapat jawaban apa faktor dibalik terjadinya vandalisme seni graffiti di ruang bawah jalan layang.

abstrack
Flyover is one of solution for the contiguity of land transportation tracks problem. However, a flyover give an impact for its existence and it is the emergence of space underneath that flyover. Space underneath a flyover is an absolute impact of the flyover?s big columns. A flyover with huge load require a lot of big colums, and a lot of big colums require a big underneath space. It is not a shocking fact if people have seen many vandalism acts in these underneath spaces. Vandalism is visual trashes for urban face and make people feel insecure. But in some cases,
spaces underneath the flyovers were used as graffiti parks, places where people express and deliver positive massages for urban people through graffiti art. Writer do the case studies by comparing vandalism act and graffiti art in several flyovers? spaces underneath in Jakarta. Different location, traffic density, and sorrounding environment of each flyover turn out to be some causes of the result difference, whether it is vandalism act or graffiti art. By comparing analysis of the
space underneath a flyover with vandalism act and the space underneath a flyover with graffiti art, writer will know the causes behind emergence of vandalism act and graffiti art in space underneath the flyovers."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S42769
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ganesha Naufal Adli Prianda
"Penyalahgunaan koleksi adalah masalah yang sering dihadapi oleh perpustakaan. Untuk mengatasi masalah ini, perlu untuk menjaga koleksi keamanan. Setiap perpustakaan memiliki caranya sendiri untuk menjaga keamanan koleksi. Untuk alasan ini, peneliti memutuskan untuk melihat persiapan perpustakaan menghadapi penyalahgunaan koleksi dengan menjaga keamanan koleksi, peneliti melakukan penelitian ini di Perpustakaan Umum Kota Depok. Penelitian ini dilakukan untuk menggambarkan keamanan koleksi dan mengidentifikasi kendala dan upaya yang dilakukan oleh Perpustakaan Umum Kota Depok. Metode studi kasus dengan pendekatan kualitatif dilakukan untuk melaksanakan penelitian ini. Informan dipilih menggunakan snowball sampling dan menentukan tiga informan yang bekerja sebagai pustakawan layanan. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan wawancara terstruktur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Perpustakaan Umum Kota Depok belum memiliki rencana keamanan tertulis. Tetapi ada alternatif dalam bentuk standar operasional, dan aturan yang ada. Meskipun tidak memiliki standar operasional khusus, perpustakaan cukup sadar akan pentingnya keamanan, seperti yang terlihat dari peralatan keamanan yang dimiliki seperti pintu sensor dan CCTV. Namun, masih ada berbagai jenis penyalahgunaan yang terjadi seperti halaman sobek, pinjaman ilegal, pencurian, dan vandalisme. Meskipun pustakawan sadar akan pentingnya keamanan, ini tidak tercermin dalam tindakan mereka. Untuk alasan ini, perpustakaan telah melakukan berbagai tindakan untuk mencegah dan mengatasi penyalahgunaan, yaitu dengan mengatur ruangan, melakukan pengawasan, membuat peraturan, dan melakukan bimbingan kepada pelanggan. Untuk memperbaiki kekurangannya, perpustakaan dapat melakukan beberapa upaya untuk meningkatkan, salah satunya adalah dengan menggunakan bantuan karyawan magang.

Misuse of collections is a problem that is often faced by libraries. To overcome this problem, it is necessary to maintain a security collection. Each library has its own way of maintaining collection security. For this reason, the researcher decided to look at the preparation of the library to face misuse of the collection by maintaining the security of the collection, the researcher conducted this study at the Depok Public Library. This research was conducted to describe the security of collections and identify obstacles and efforts made by the Depok City Public Library. The case study method with a qualitative approach was carried out to carry out this research. The informants were selected using snowball sampling and determined three informants who worked as service librarians. Data collection techniques are carried out using structured interviews. The results showed that the Depok City Public Library does not yet have a written security plan. But there are alternatives in the form of operational standards, and existing rules. Even though it does not have specific operational standards, the library is quite aware of the importance of security, as seen from its security equipment such as sensor doors and CCTV. However, there are still various types of abuse that occur such as page tearing, illegal loans, theft, and vandalism. Although librarians are aware of the importance of security, this is not reflected in their actions. For this reason, the library has taken various actions to prevent and overcome abuse, namely by managing the room, conducting supervision, making regulations, and conducting guidance to customers. To improve its deficiencies, the library can make several efforts to improve, one of which is to use the assistance of apprentices.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library