Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Witri Narhadi
"Perlakuan salah terhadap anak merupakan masalah serius yang berkaitan dengan konsekuensi yang Iuas baik secara organik maupun psikologis. Beberapa penelitian mengaitkan riwayat perlakuan salah terhadap anak dengan perilaku delinkuensi pada remaja dan kriminal pada dewasa. Dilakukan penelitian untuk mendapatkan instrumen yang dapat untuk mengetahui adanya perlakuan salah terhadap anak, di Lembaga Pemasyarakatan Anak Pria Tangerang pada bulan April 2004 sampai dengan Juni 2004.
Tujuan : Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui apakah Childhood Trauma Questionnaire (CfQ) cukup sahih dan terpercaya untuk menentukan adanya riwayat perlakuan salah terhadap anak pada remaja pria.
Metode : Uji validitas dan reliabilitas CTQ dilakukan terhadap 100 remaja pria delinkuen penghuni Lembaga pemasyarakatan Anak Pria Tangerang, dan remaja pria bukan delinkuen pelajar SMP di daerah perkotaan padat di Jakarta. Validasi dilakukan dengan uji valitidas konstruksi dan uji validitas diskriminan. Sementara uji reliabilitas dilakukan dengan uji konsistensi internal dengan menilai cronbach's alpha, dan uji berpasangan untuk menilai reliabilitas intrarater. Penelitian juga menentukan nilai ambang batas terbaik, spesifisitas, dan sensitivitas CTQ.
Hasil: Hasil uji validitas konstruksi dengan analisis faktor terdapat 2 butir pertanyaan mempunyai korelasi lemah. Hasil uji validitas diskriminan menunjukkan seluruh komponen CTQ mampu membedakan antara 2 kelompok responden (p:0,001-0,046). Uji konsistensi internal menunjukkan menilai cronbath's alpha yang baik (0.722-0.907). Reliabilitas intrarater yang dilakukan dengan test retest dengan interval waktu 8 minggu menunjukkan tidak ada perbedaan yang bermakna (p>0,05). Spesifisitas CTQ cukup memuaskan (76-92%), sementara sensitivitas CTQ kurang (40-49%).
Kesimpulan : Childhood Trauma Questionnaire sahih dan terpercaya untuk digunakan di lingkungan remaja pria. Hasil uji spesifisitas dan sensitivitas menunjukkan bahwa CTQ bukan merupakan alat diagnostik melainkan sebagai alat skrining terhadap adanya riwayat perlakuan salah terhadap anak, sehingga hasil positif perlu ditindaklanjuti dengan penilaian klinis. Pada instrumen ini masih terdapat beberapa pertanyaan yang memerlukan perbaikan agar lebih mencerminkan perlakuan salah terhadap anak Penggunaan pada remaja wanita perlu penelitian lanjut."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Jose Matthew Aldo
"Trauma masa kanak-kanak merupakan salah satu pengalaman traumatis yang terjadi ketika individu memasuki rentang usia 1 hingga 12 tahun. Tingginya angka gangguan mental emosional dan depresi di DKI Jakarta menjadi pertanda kemungkinan adanya trauma masa kanak-kanak pada emerging adulthood di DKI Jakarta. Adanya trauma masa kanak-kanak dapat saja menjadi tantangan tersendiri bagi mereka yang masih mencari makna hidupnya.  Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mengetahui adanya hubungan antara trauma masa kanak-kanak dengan makna hidup. Penelitian dilaksanakan dengan menggunakan kuesioner secara daring, menggunakan alat ukur Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF) dan Three-Dimensional Meaning in life scale (3DM). Penelitian melibatkan 146 partisipan dengan rentang usia 18—25 tahun dan berdomisili DKI Jakarta. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan negatif yang signifikan antara trauma masa kanak-kanak dan makna hidup (r (145) = -0,632, p < 0,01, two-tailed). Dari hasil tersebut, terdapat hubungan negatif antara trauma masa kanak-kanak dengan makna hidup.

Childhood trauma is a traumatic experience that occurs when individuals enter the age range of 1 to 12 years. The high rate of emotional mental disorders and depression in DKI Jakarta is a sign of the possibility of childhood trauma in emerging adulthood in DKI Jakarta. The presence of childhood trauma can be a challenge in itself for those who are still looking for the meaning of their lives. This research itself aims to determine the relationship between childhood trauma and the meaning of life. The research was carried out using an online questionnaire, using the Childhood Trauma Questionnaire-Short Form (CTQ-SF) and Three-Dimensional Meaning in life scale (3DM) measuring instruments. The research involved 146 participants with an age range of 18-25 years and domiciled in DKI Jakarta. The results showed that there was a significant negative relationship between childhood trauma and meaning in life (r (145) = -0.632, p < 0.01, two-tailed). From the results, we can conclude that there’s a negative correlation between childhood trauma and meaning in life."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library