Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 27 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Tree farming such as coconut, cocoa, cocoa, coffee, rubber and rambutan was dominant in the west coast of Aceh prior to tsunami. The farming is not only important for sustainable livelihood, but also for superior environmental protection..."
630 IJAS 10:1 (2009)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Geomorphology condition of aplace can be exploited for mitigation activity from tsunami, wave natural disaster. To the number of property victim and soul in tsunami wave disaster one of the is utilization of coast layout...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Akbar Novianto Hadaning Putra
"Kota Padang menurut para pakar geologi dinyatakan sebagai daerah rawan gempa, karena terletak diantara dua sumber gempa aktif yaitu pertemuan lempeng Australia dan lempeng Eurasia. Berdasarkan catatan sejarah pada tahun 1797 M dan 1833 M telah terjadi gempa besar (+ 9 skala richter) di sekitar Mentawai yang diikuti oleh gelombang tsunami yang besar, sehingga menghabiskan sepertiga Kota Padang. Oleh karena itu kesiapsiagaan untuk mengantisipasi bencana menjadi sangat penting, mengingat jika terjadi gempa besar yang diikuti oleh tsunami, maka resiko bahaya akan sangat besar, karena Kota Padang terletak di pinggir pantai dengan konsentrasi penduduk yang tinggal di wilayah pantai cukup tinggi. Pemetaan dan analisis tingkat resiko tsunami harus dilakukan dengan pendekatan multikriteria sesuai dengan daerah kajian. Berdasarkan analisis Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis (SIG) dengan metode Cell Based Modelling dapat ditunjukkan bahwa tingkat risiko bencana tsunami di setiap wilayah kecamatan di Kota Padang memiliki variasi spasial yang berbedabeda.
Wilayah-wilayah yang memiliki tingkat risiko tinggi dan sangat tinggi berada pada wilayah Kota Padang bagian barat yang dekat dengan permukaan laut, dimana memiliki ketinggian topografi <10 m. Risiko bencana yang tinggi ini juga diakibatkan karena lokasi kemungkinan terjadi bencana tsunami tersebut berada pada daerah pemukiman padat penduduk sehingga perlu dikembangkan mitigasi bencana tsunami yang komprehensif di Kota Padang, terutama pada wilayah-wilayah yang memiliki kerawanan dan kerentanan bencana tsunami yang tinggi, dan memiliki tingkat kesiapsiagaan bencana yang rendah. Sedangkan wilayah yang hanya memiliki tingkat risiko rendah, dan sangat rendah terdapat di wilayah Kota Padang bagian timur, atau yang jauh dari permukaan laut, dimana memiliki ketinggian >15 m. Wilayah ini dapat digunakan sebagai zona evakuasi bencana tsunami.

According to some geology experts Padang City is declared as an earthquake tendency region because it locates between two active earthquakes sources that are Australian and Eurasian plates. Based on the history record on 1787 M and 1833 M a massive earthquake (+ 9 Richter scale) has already happened around Mentawai that followed by a big tsunami until depleted one per three of Padang City. Therefore state of being prepared and on the alert for anticipating disasters is become very important, remembering if big earthquake followed by tsunami happen then the danger risk will be very huge because of Padang City is located in the coastal area with high enough population. Mapping and analysis of tsunami risk level must be done by multi criterion approach which appropriate with the location of study. Based on Remote Sensing and Geography Information System (GIS) analysis with Cell Based Modeling method it can be shown that tsunami risk level in every sub district region of Padang City have different spatial variation.
The regions which are high risk and very high risk locates on the west of Padang City that is close to the sea surface where the topography height <10 m. This high risk is also caused by those tsunami possibility locations located on the high population settlement area so that a comprehensive tsunami disaster mitigation is need to be develop in Padang City, especially on the regions which have high potential tsunami disaster, and low disaster prepared level. Whereas some regions which only have low and very low risk level locates on the east of Padang City or far from sea surface with height >15 m. These regions can be used as tsunami disaster evacuation zone.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T39422
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Marlisa Rahmi
"Meskipun beberapa daerah di Indonesia telah dipetakan sebagai daerah rawan bencana, namun ternyata hal ini tidak menyurutkan keinginan masyarakat untuk tetap bermukim kembali di daerah tersebut. Salah satu contoh empiris yang masih bisa diamati sekarang ini adalah fenomena bermukim kembalinya masyarakat korban tsunami di Kecamatan Meuraxa, Kota Banda Aceh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui mekanisme adaptasi yang dilakukan masyarakat sebagai suatu bentuk resiliensi untuk tetap bertahan dan bermukim kembali di kawasan rawan bencana. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dengan pendekatan deskriptif melalui tabel, grafik dan gambar. Data yang diperoleh berupa data teks dan data visual, dengan responden sejumlah 25 orang yang dipilih secara purposif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada suatu strategi adaptasi secara aktif dilakukan oleh masyarakat yang bermukim kembali di daerah rawan tsunami ini sebagai suatu upaya untuk resilien, yaitu melalui mekanisme adaptation by adjusment dengan melakukan beberapa penyesuaian terhadap fisik hunian dan lingkungannya. Hasil dari kajian ini nantinya diharapkan dapat menjadi pengetahuan baru dalam pendidikan arsitektur serta menjadi masukan bagi pemerintah dalam mengaplikasikan upaya mitigasi bagi masyarakat di daerah rawan bencana."
Bandung: Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat, 2023
728 JUPKIM 18:2 (2023)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Maria Pramudita Wetty
"

Kecamatan Buleleng merupakan pusat kegiatan di Kabupaten Buleleng yang berbatasan langsung dengan Laut Bali di bagian utara yang dilewati oleh patahan naik Flores. Mengingat aktivitas patahan naik Flores yang pernah mengakibatkan gempa dan tsunami di Flores pada tahun 1992 dan menewaskan hingga 2100 jiwa, serta sejarah bencana gempa bumi pada tahun 1976 di Kabupaten Buleleng, maka dibuatlah model spasial kerentanan terhadap tsunami di Kecamatan Buleleng. Tujuan dari penelitian adalah untuk menganalisis model kerentanan terhadap tsunami, dan menganalisis intensitas kerugian wilayah terpapar tsunami terhadap distribusi penduduk dan lahan terbangun di Kecamatan Buleleng. Model spasial kerentanan terhadap tsunami di Kecamatan Buleleng menggunakan menggunakan metode analisis kuantitatif dan analisis spasial, dengan menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP) dalam menentukan harkat, bobot, skor. Variabel lahan terbangun membedakan jenis bangunan permukiman serta perdagangan dan jasa. Variabel distribusi menggunakan estimasi per 10 ha dengan menggunakan grid. Terdapat tiga skenario ketinggian gelombang yang dilakukan untuk melihat sejauh mana wilayah terpapar tsunami di Kecamatan Buleleng. Hasil skenario 6 meter menunjukkan jumlah korban mencapai 2.493 jiwa dengan 482 lahan terbangun yang terpapar tsunami. Skenario 9 meter menunjukkan 147.276 jiwa korban dan 8.052 bangunan yang terpapar tsunami, dan yang terakhir skenario 20 meter menunjukkan 161.199 jiwa korban dengan 18.293 bangunan yang terpapar tsunami


Buleleng Subdistrict is the activity center in Buleleng Regency. It is adjacent to the Bali Sea in the northern part, which is crossed by the Flores back arc thrust fault. Considering the fact that the fault activities in Flores had caused an earthquake and tsunami in 1992 in Flores which killing up to 2100 people and in 1976 in Buleleng Regency, hence a spatial modelling for tsunami vulnerability in Buleleng Subdistrict was developed. The aim of this study is to analyze the tsunami elevation model, and to analyze the integration of tsunami-exposed areas with the distribution of populations and buildings in Buleleng Subdistrict. The methods used for making a spatial modelling for tsunami vulnerability in Buleleng Subdistrict were quantitative analysis and spatial analysis. Analytical Hierarchy Process (AHP) used to determine the value, weight, and score. Built land variables distinguished the residential buildings, and trade and service areas. Distribution variables used an estimation of per 10 hectares in the grid. Based on the results, there are three wave height scenarios to identify how big the tsunami exposure area is in Buleleng Subdistrict. The scenario of 6-meter shows the number of victims will reach up to 2,493 people and around 482 buildings will affect. While, the 9-meter scenario estimates that there will be 147,276 victims and 8,052 buildings will affect. The last scenario is the 20-meter that estimates around 161,199 people and 18,293 buildings will affect

"
2019
T54285
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Fuad
Depok: Piramedia, 2006
361.8 Fua d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Wahyu Heriyadi
"Kabupaten Ciamis merupakan daerah yang rawan bencana tsunami, BPBD Provinsi Jawa Barat dan BPBD Kabupaten Ciamis menyelenggarakan fasilitasi desa tangguh bencana di Desa Pangandaran dan Desa Panajung. Penelitian ini menganalisis lima aspek dari Twigg (2007) mengenai masyarakat tangguh bencana, yaitu: pemerintah, asesmen resiko, pendidikan dan pengetahuan, manajemen resiko dan pengurangan kerentanan, serta kesiapsiagaan dan respon bencana. Temuan penelitian menunjukkan bahwa lima aspek tersebut tidak sepenuhnya terlaksana karena adanya kesenjangan antara dokumen-dokumen perencanaan dan kebijakan desa. Selain itu, FKDM bentukan dari hasil fasilitasi tersebut intensitas kegiatannya semakin berkurang, sehingga upaya pemberdayaan masyarakat dalam mengurangi resiko bencana tidak dapat terlaksana.

Ciamis regency belongs to the riskiest tsunamy area so that BPBD of West Java and Ciamis organize to facilitate disaster resilient villages in Pangandaran and Pananjung. This research is trying to analyze Twigg's (2007) five aspects of disaster resilient community i.e., governance, risk assessment, knowledge and education, risk management and vulnerability reduction, disaster preparedness and response. The research found that not all of the five aspect implement due to the gap between document planning and local government policy. Additionally, the activity of FKDM which was formed through facilitating process is decreasing so that the community empowering can not be accomplished."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
T42726
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwianti Manar Yazida
"

Tsunami di Palu, Sulawesi Tengah dan di Selat Sunda pada tahun 2018 merupakan dua bencana tsunami terbaru di Indonesia yang diakibatkan oleh longsor di laut. Longsor di laut dapat dipicu oleh aktivitas tektonik di sekitar lereng yang curam. Perairan di timur Pulau Siberut memiliki aktivitas tektonik yang tinggi. Oleh karena itu, penelitian mengenai longsor di dasar laut perlu dilakukan di wilayah ini. Penelitian dilakukan dengan mengidentifikasi struktur geologi dasar laut dari penampang 2D hasil pengolahan data seismik pada line-05 yang diakuisisi menggunakan kapal riset LIPI Baruna Jaya VIII pada ekspedisi kelautan Pre-Tsunami Investigation of Seismic Gap (PreTI-Gap) tahun 2008. Hasil interpretasi penampang seismik menunjukan adanya backthrust di lintasan tersebut. Data batimetri Badan Informasi Geospasial dan data batimetri survey laut digunakan untuk membuat grafik batimetri terhadap panjang lintasan dan peta kemiringan lereng. Analisis menggunakan penampang seismik 2D, data batimetri, dan peta kemiringan lereng menunjukan adanya zona terjal pada 3-5 km dari ujung barat daya lintasan seismik dengan selisih penurunan batimetri sebesar 180 m dan pada 15-16 km dari ujung barat daya lintasan seismik dengan selisih penurunan batimetri sebesar 300 m. Kedua zona terjal ini perlu diwaspadai, karena dapat memicu terjadinya longsor dan dikhawatirkan dapat menyebabkan tsunami.


Tsunamis in Palu, Central Sulawesi and Sunda Strait in 2018 were two most recent tsunami disasters in Indonesia caused by landslide in the ocean. Landslide in the ocean can be triggered by tectonic activity around seabed with steep slopes. The ocean at the east of Siberut Island has high tectonic activity. Therefore, research about seabed landslides needs to be done in this zone. The study identified the seabed geological structure from 2D seismic section, generated from seismic processing of Line-05. The seismic data were acquired using LIPI Baruna Jaya VIII research vessel on the Pre-Tsunami Investigation of Seismic Gap (PreTI-Gap) marine expedition in 2008. Seismic section interpretation shows the presence of backthrust on the line. The bathymetry data from the Geospatial Information Agency and marine survey are used to make bathymetry map, bathymetry charts, and slope map. Analysis using 2D seismic section, bathymetry data, and slope map shows steep zones at 3-5 km from the edge of seismic line in south west with 180 m bathymetry drop and at 15-16 km from south west with 300 m bathymetry drop. These steep zones must be watched because they can trigger submarine landslides and tsunami.

"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satria Ajidarma Hadikusumo
"Penelitian ini mengkaji tentang potensi bahaya tsunami di Kecamatan Bayah, Kabupaten Lebak yang berbatasan langsung dengan Samudra Hindia, tempat zona subduksi berada. Kecamatan Bayah berhadapan dengan zona subduksi Megathrust Selat Sunda yang memiliki potensi kekuatan maksimum gempabumi sebesar 8.7 Mw berdasarkan penelitian oleh Pusat Studi Gempa Nasional (PuSGeN). Tujuan dari penelitian ini adalah memodelkan perkiraan tsunami yang terjadi di Kecamatan Bayah berdasarkan potensi gempabumi di zona megathrust segmen Selat Sunda. Metode yang digunakan berupa pemodelan numerik tsunami menggunakan perangkat lunak COMCOT V1.7 dengan skenario gempabumi sebesar 8.7 Mw. Terdapat 2 skenario pemodelan yang dilakukan, skenario 1 menggunakan layer resolusi tinggi dan skenario 2 menggunakan layer dengan resolusi lebih rendah. Berdasarkan dari analisis hasil pemodelan menggunakan COMCOT V1.7 diketahui waktu yang dibutuhkan gelombang tsunami pertama dari episenter menuju Kecamatan Bayah berkisar antara 15 – 19 menit dengan ketinggian gelombang tsunami berkisar dari 6.5 – 18.9 meter mengikuti pola topografi ketinggian wilayah. Rata – rata kedalaman rendaman air yang terjadi berkisar antara 6 – 10 meter (skenario 1) dan 0.5 – 3 meter (skenario 2). Luas area yang tergenang mencapai 951.08 ha (skenario 1) dan 645.78 ha (skenario 2) dengan Jarak inundasi maksimun tsunami sejauh 3.7 km (skenario 1) dan 1.8 km (skenario 2). Potensi bahaya tsunami di Kecamatan Bayah termasuk dalam kategori tinggi mengingat ketinggian tsunami yang terjadi mencapai lebih dari 3 meter dari permukaan.

This research examines the potential danger of tsunamis in Bayah District, Lebak Regency, which borders directly with the Indian Ocean, where the subduction zone is located. Bayah District faces the Megathrust Subduction Zone of the Sunda Strait which has a maximum earthquake strength potential of 8.7 Mw, according to research by the National Earthquake Study Center (PuSGeN). This study aims to model the estimated tsunami in the Bayah District based on the earthquake potential in the megathrust zone of the Sunda segment. The method used is numerical tsunami modeling using COMCOT V1.7 software with an earthquake scenario of 8.7 Mw. There are two modeling scenarios carried out; scenario 1 uses high-resolution layers, and scenario 2 uses layers with lower resolution. Based on the analysis of modeling results using COMCOT V1.7, it is known that the time required for the first tsunami wave from the epicenter to Bayah District ranges from 15 – 19 minutes, with a tsunami wave height ranging from 6.5 – 18.9 meters following the topographic pattern of the region's elevation. The average water immersion depth ranges from 6 – 10 meters (scenario 1) and 0.5 – 3 meters (scenario 2). The area submerged reaches 951.08 ha (scenario 1) and 645.78 ha (scenario 2), with a maximum inundation distance of 3.7 km (scenario 1) and 1.8 km (scenario 2). The potential danger of tsunamis in Bayah District is included in the hazardous category considering that the height of the tsunami that occurs reaches more than 3 meters from the surface."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Annisa Putri
"Kondisi geologis wilayah pesisir Kota Bandar Lampung yang merupakan kawasan rawan tsunami, dengan pertumbuhan penduduk yang semakin berkembang, maka lahan terbangun akan semakin berkembang pula. Hal ini dapat meningkatkan risiko terhadap bencana tsunami sebagai bencana yang sulit diprediksi kedatangannya. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis model dinamika spasial untuk wilayah rawan tsunami di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung menggunakan metode Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC). Metode CA-MC digunakan untuk memprediksi perkembangan penggunaan lahan di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung tahun 2041 sebagaimana Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Bandar Lampung tahun 2021-2041 berdasarkan faktor penggerak yang diberikan kepada model, yaitu kemiringan lereng, jarak dari garis pantai, dan jarak dari jalan. Hasil pemodelan akan di-overlay menggunakan wilayah rawan tsunami berdasarkan perhitungan matematis yang dikembangkan Berryman (2006). Hasilnya menunjukkan bahwa lahan terbangun terdampak tsunami pada tahun 2022 – 2041 di wilayah pesisir Kota Bandar Lampung mengalami peningkatan yang signifikan, bahkan luasan lahan terbangun terdampak tsunami pada RTRW lebih besar dibandingkan hasil pemodelan tahun 2041.

The geological conditions of the coastal area of Bandar Lampung City, which is a tsunami-prone region, coupled with the growing population, will lead to the expansion of built-up land. This can increase the risk of tsunamis as they are difficult to predict. This research aims to analyze a spatial dynamics model for tsunami-prone areas in the coastal region of Bandar Lampung City using the Cellular Automata-Markov Chains (CA-MC) method. The CA-MC method is used to predict land use development in the coastal area of Bandar Lampung City in 2041, based on the driving factors given to the model, which are slope, distance from the coastline, and distance from roads. The modeling results will be overlaid with tsunami-prone areas based on mathematical calculations developed by Berryman (2006). The results show that the built-up land affected by tsunamis in the coastal area of Bandar Lampung City will significantly increase from 2022 to 2041, and the extent of built-up land affected by tsunamis in the Regional Spatial Plan (RTRW) is even larger than the modeling results for 2041."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>