Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hananto Prakoso
"Perencanaan transportasi melibatkan proses sequential yang terdiri dari bangkitan perjalanan, sebaran perjalanan, pemilihan moda dan pembebanan perjalanan yang lebih dikenal dengan four-step model. Four-step model telah banyak digunakan dan diaplikasikan dalam penelitian dan perencanaan transportasi. Tahap pertama dari proses ini adalah menghitung bangkitan perjalanan. Umumnya perhitungan bangkitan perjalanan hanya mempertimbangkan faktor-faktor sosio-ekonomi suatu daerah. Namun seiring dengan berkembangnya ilmu transportasi, perhitungan bangkitan perjalanan juga memperhatikan faktor aksesibilitas perjalanan. Pada tahun 2003 Kota Yogyakarta telah melakukan Studi tentang Jaringan Transportasi Jalan. Dalam studi tersebut model bangkitan perjalanan hanya dipengaruhi oleh variabel sosio ekonomi. Pada tahap ini, variabel aksesibilitas tidak dimasukkan sebagai salah satu faktor yang berpengaruh terhadap permintaan perjalanan. Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh aksesibilitas terhadap permintaan perjalanan di Kota Yogyakarta. Metodologi yang digunakan adalah dengan menggunakan model Extending Evans Combined Distribution and Assignment untuk memperoleh nilai aksesibilitas dan membandingkan hasil model bangkitan perjalanan dengan dan tanpa variabel aksesibilitas menggunakan uji statistik.
Hasik penelitian ini menunjukkan bahwa variabel aksesibilitas mempunyai pengaruh yang cukup signifikan terhadap permintaan perjalanan di Kota Yogyakarta selain variabel jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor serta persamaan regresi yang dihasilkan dengan menggunakan variabel aksesibilitas memberikan basil yang lebih baik jika dibandingkan dengan persamaan regresi yang hanya memasukkan jumlah penduduk dan jumlah kendaraan bermotor sebagai variabel bebasnya.
Dengan mengetahui pengaruh aksesibilitas terhadap permintaan perjalanan diharapkan fenomena induced demand/induced travel dapat ditangkap sehingga dapat dilakukan kajian Travel Demand Management yang lebih komprehensif di Kota Yogyakarta."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
T16863
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shobari Khoiruzadi
"ABSTRAK
Jepang merupakan salah satu negara yang banyak dikunjungi oleh pelancong asal luar negeri. Untuk mendukung hal tersebut, perlu pengembangan dari berbagai bidang, salah satunya adalah bidang transportasi. Dalam bidang transportasi, salah satu alat transportasi yang terus dikembangkan adalah kereta. Berawal dari fungsinya sebagai transportasi sehari-hari, kini kereta Jepang memiliki peran yang penting juga dalam mobilitas pelancong asal luar negeri. Perusahaan kereta Japan Railway mengeluarkan produk khusus untuk wisatawan asing oleh bernama Japan Rail Pass. Produk merupakan bentuk promosi yang ditawarkan kepada pelancong asing untuk kemudahan transportasi menggunakan kereta selama berada di Jepang. Indonesia sebagai salah satu negara yang penduduknya banyak berkunjung ke Jepang, bisa memanfaatkan produk tersebut. Namun ternyata hanya sebagian saja yang menggunakannya. Hal ini dipengaruhi oleh berbagai faktor. Setelah dilakukan survei kepada 120 orang, diketahui bahwa faktor tersebut adalah kebutuhan transportasi yang terkait dengan tujuan kunjungan, lama kunjungan serta destinasi.

ABSTRACT
Japan is one of the most frequently visited nation by travelers from all around the world. To support this, it is necessary to develop various fields, one of which is transportation. In Japan rsquo s transport system, the train system is constantly being developed. Beginning from its primary function for daily commute, train in Japan also has an important mean of mobility for international travelers. Japan Railway train company has issued a special product for foreign travelers under the name Japan Rail Pass. That product is an example of promotion that is offered to foreign travelers for ease of train transportation while in Japan. Indonesia as a country where many of its people visit Japan, can use this product. But apparently, only a fraction of Indonesian travelers use this product. This is influenced by various factors. After surveying 120 people, it is known that the factors are transportation needs that related to purpose of visit, length of visit and travel destination."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library