Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sulthan Hadi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh Transendensi Diri dan Konservasi sebagai dua dari empat aspek nilai-nilai hidup dalam teori yang dikembangkan oleh Schwartz dalam penelitiannya, juga pengaruh sikap Tasamuh terhadap perilaku Moderat seorang Muslim. Metode penelitian yang digunakan dalam menginvestigasi pengaruh-pengaruh tersebut adalah dengan menggunakan teknik korelasi bivariat dan regresi berganda.Hasil dari analisis uji statistik atas pencarian pengaruh dan pembacaan peran itu menghasilkan beberapa temuan; pertama, bahwa Transendensi Diri mempunyai hubungan atau pengaruh yang signifikan terhadap perilaku Moderat (sig. = 0,012); kedua, bahwa ternyata nilai Konservasi seorang Muslim juga punya pengaruh terhadap perilaku Moderatnya (sig. = 0.001); ketiga, ditemukan dari sampel populasi, ternyata kedua variabel bebas: Transendensi Diri dan Konservasi, saling mempengaruhi dengan tingkat pengaruh yang cukup kuat (nilai Pearson 0,384 atau nilai signifikansi 0,013); keempat, sikap Toleransi juga memiliki pengaruh yang cukup kuat terhadap perilaku Moderat (0,430, atau nilai signifikansi 0,002), dimana kemudian bisa disimpulkan bahwa semakin tinggi transendensi, konservasi dan sikap toleransi seorang Muslim, semakin tinggi pula perilaku Moderatnya. Temuan terakhir (kelima), disimpulkan bahwa sumbangan relatif yang diberikan oleh kombinasi variabel X1, X2 dan X3terhadap Y melalui hitungan regresi berganda adalah sebesar 37%. Melalui hasil akhir penjumlahan regresi inidisimpulkan bahwa masih ada variabel-variabel lain yang bisa dicari atau digunakan untuk memprediksi keterpengaruhan perilaku Moderat seorang Muslim, yang secara nilai berkisar 63%, jauh lebih besar dari yang ditemukan dalam penelitian ini.

The aim of this research is to know the influence of self transcendency and conservation, the two of four aspects of life values that improved by Schwartz in his theory and research also about tolerance (tasamuh), into moderate behavior of Muslim. The methods that used to investigate influences are bivariat correlation and multiple regressions. The analysis in searching of influence and role view found the four results. First, self-trancendency has significant correlation and influence into moderate behavior. Second, Muslim conservation value also has influence toward their moderate behavior. Third, based on sample of population found that both independent variables -self-transcendency and conservation- have strong correlation each other. Fourth, tolerance attitude has strong influence inti moderate behavior. According to this, it shows that the higher self-trancendency, conservation and tolerance attitude, the higher moderate behavior of Muslim. Finally, we can conclude that the contribution of variable X1, X2, and X3 into Y by correlation bivariate and multiple regressions is 37%. There are other variables to find and use to predict Muslim moderate behavior influences.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Verena Meyer
"The Seh Mlaya is a narrative tradition of Sunan Kalijaga’s conversion and becoming a wali that is well-known for its drawing on pre-Islamic narrative and discursive legacies. In this article, I explore the Islamic genealogies of the narrative as told in a Surakarta manuscript (RP 333). I argue that the author uses the verse narrative to articulate two prominent, yet seemingly opposed, intellectual and spiritual traditions in Islamic Java and the relation between them: the speculative and ecstatic teachings of the Sufi lineage of the Syattariyah on the one hand, and Ghazālī’s work with its emphasis on obedience and the purification of the soul on the other. Sunan Kalijaga’s quest narratively holds together these two currents and even gestures at a transcendence of their difference as Sunan Kalijaga’s efforts, even as they fail, lead to his realization of guidance."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
909 UI-WACANA 22:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Livina Veneralda
"Meskipun sudah lebih banyak cerita dalam film Hollywood yang berpusat pada para karakter perempuan, representasi perempuan dalam perfilman Hollywood masih problematis, mengingat para karakter ini menginternalisasi gagasan perempuan sebagai sang Liyan. Berdasarkan pendapat Beauvoir 2010 , karena perempuan dipojokkan sebagai sang Liyan, mereka menjadi bagian yang tidak penting dalam masyarakat. Dalam film Blue Jasmine 2013 , Jasmine tidak memiliki kekuasaan untuk merancang dan memimpin masa depannya karena ia menyerahkan dirinya kepada laki-laki. Kemudian, ketika ia berusaha untuk membebaskan dirinya dari situasi tersebut, ia mengalami tekanan yang datang dari atasannya, seorang laki-laki. Menerapkan konsep imanen dan transenden milik Beauvoir untuk menjelaskan perjalanan Jasmine, pada akhirnya ia terjebak dalam imanensi ketika ia membiarkan laki-laki memiliki kekuasaan atas dirinya. Meskipun demikian, ketika Jasmine ingin mengambil alih kekuasaan atas dirinya lewat pendidikan, ia telah bertujuan untuk mendapatkan transendensi. Terlepas dari usahanya untuk mendapatkan transendensi tersebut, Jasmine kembali jatuh pada imanensi. Menggunakan analisis tekstual, karya ilmiah ini menemukan bahwa film ini menciptakan lingkungan yang tidak memungkinkan bagi perempuan untuk mendapat transendensi. Selain itu, kegagalan tersebut berujung pada akhir yang tragis, dan mengandung pesan bahwa perempuan terikat pada imanensi.

Although there have been more Hollywood movies having their stories centered on female characters, their representation in Hollywood cinema is still problematic as most of these female characters often internalize the notion of women as the Other. According to Beauvoir 2010 , since women are deemed to be the Other, they become inessential part of the society. In the movie Blue Jasmine 2013 , Jasmine has no power to design and lead her future as she subjugates herself to men. Then when she tries to free herself from this situation, she experiences oppression that comes from a male higher-up. Applying Beauvoir rsquo;s concept of immanence and transcendence to explain her journey, Jasmine initially is stuck in immanence when she lets men have power over her. However, when she wants to take control over her own life through education, she aims at achieving transcendence. Albeit her attempt to reach her transcendence, in the end, Jasmine falls back into immanence. Using textual analysis, this paper found that the movie creates an environment that makes it impossible for a woman to transcend. Moreover, this failure leads to her tragic ending, and it conveys a message that women are bound to immanence.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library