Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dhevy Setya Wibawa
"Studi sosiologi tentang Leisure sejauh penulis amati, terfokus pada kelas menengah dan atas. Padahal secara logika, aktivitas waktu luang merupakan bagian dari sisi kehidupan seseorang selain bekerja. Fenomena waktu luang bahkan dapat dikatakan sebagai salah satu kebutuhan hidup setiap orang. Aktivitas waktu luang menjadi sesuatu yang dinamis untuk dikupas karena keberadaannya sangat dipengaruhi oleh dominasi faktor ekonomi; pandangan yang melihat kemampuan memiliki aktivitas waktu luang yang erat kaitannya dengan kemampuan ekonomi seseorang. Namun aktivitas waktu luang selama ini lebih dianggap sebagai kegiatan yang dimiliki kelas menengah dan atas.
Dengan menggunakan beberapa teori tentang leisure, studi ini mencoba mengaplikasikannya pada permasalahan aktivitas waktu luang masyarakat lapisan bawah, khususnya anak jalanan. Pembentukan pola aktivitas waktu luang anak jalanan diasumsikan dipengaruhi oleh aspek-aspek, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Aspek internal yang dimaksudyaitu stereotip anak jalanan dan status pendidikan mereka. Sedangkan aspek eksternal terdiri dari beberapa hal yang terkait dengan budaya, yaitu budaya komunitas jalanan, budaya patriarkal, budaya kaum muda (youth culture) serta budaya konsumen (consumer culture). Secara khusus studi ini bertujuan untuk pengembangan pengaplikasian teori leisure pada masyarakat kelas bawah dan memperoleh pengetahuan tentang alokasi waktu dan pola aktivitas waktu luang pada anak jalanan.
Jenis panelitian ini bersifat deskriptif yang bertujuan menggambarkan realitas social yang kompleks. Populasi pada penal itian ini adalah anak jalanan yang berdomisili di Jakarta Penelitian ini menggunakan kombinasi data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif yang dipakai adalah data sekunder, yaitu data hasil pemetaan dan survai sosial yang dilakukan oleh PKPM Unika Atma Jaya pada tahun 1999.
Pada studi ini data kuantitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang profit anak jalanan di Jakarta, sementara data kualitatif digunakan untuk memberikan gambaran tentang aktivitas waktu uang anak jalanan secara lebih mendalam dan detail. Pengumpulan data primer menggunakan metode diskusi kelompok terfokus (Focus Group Discussion) dan wawancara mendalam (Indepth Interview).
Hasil penelitian menunjukkan bahwa anak jalanan membuat pembedaan atas aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja, atas dasar perolehan penghasilan (uang). Sementara aktivitas non-kerja terdiri atas aktivitas hiburan, aktivitas masa depan dan aktivitas yang dapat di kategorikan sebagai melakukan sesuatu yang bersifat wajib tetapi tidak mendapat uang. Keunikan anak jalanan yang bekerja. pada sektor informal membuat mereka tidak membuat pembedaan secara tegas antara aktivitas kerja dan aktivitas non-kerja.
Temuan lain memperlihatkan bahwa pola aktivitas waktu luang anak jalanan tidak semata-mata dipengaruhi oleh faktor ekonomi saja. Walapun secara ekonomis mayoritas anak jananan merupakan bagian dari masyarakat kelas bawah, tetapi secara kultural mereka dipengaruhi oleh budaya patriarkal yang masih kuat, budaya jalanan dan budaya kaum muda (youth culture).
Selain itu perkembangan kapitalisme modern yang masuk pada berbagai sendi dan lapisan masyarakat dunia, sangat kuat berperan dalam menumbuhkan budaya konsumen (consumer culture) pada berbagai lapisan sosial masyarakat. Pengaruh budaya konsumen dengan berbagai produk komoditas yang bersifat massal dalam wujud barang, fesyen, gaya hidup, dll. juga berpengaruh atas aktivitas waktu luang anak jalanan. `Penjajahan' dalam wujud pengaruh budaya konsumen inilah yang dikhawatirkan lebih bersifat destruktif terhadap perkembangan seorang anak yang tumbuh dan berkembang secara bebas di jalan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suhardini
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemaparan hasil survei pemanfaatan waktu produktif terhadap peningkatan pemanfaatan waktu produktif di Puskesmas Mungka Kabupaten Lima Puluh Kota. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen, dengan model kuasi eksperimen ulang non random, yang menggunakan tempat penelilian di Puskesmas Mungka sebagai puskesmas eksperimen, dan Puskesmas Taram sebagai puskesmas kontrol.
Penelitian ini berlangsung dari tanggal 17 Maret sampai 13 Mei 2008. Data diperoleh melalui pengamatan aktifitas petugas secara langsung sebanyak 1080 pengamatan, yang terbagi dari dua puskesmas, masing-masing puskesmas dilakukan dua kali survei (pre dan post). Informasi dari kepala puskesmas, bidan dan perawat dan staf puskesmas lainnya diperoleh melalui wawancara tidak terstruktur dan diskusi. Untuk melihat perubahan Iingkungan yang terjadi dilakukan observasi.
Hasil survei pemanfaatan waktu produktif diumpan balikan ke Puskesmas Mungka melalui forum pertemuan resmi sebagai bentuk intervensi dalam penelitian kepada Puskesmas Taram umpan balik disampaikan melalui laporan tertulis. Sekitar satu bulan kemudian dilakukan survei kembali untuk melihat pengaruh pemaparan Hasil penelitian pada survei pemanfaatan waktu produktif pertama di Puskesmas Mungka, diperoleh persentase pemanfaatan waktu produktif petups sebelum pemaparan 65,6% dimana, 24,l% diantaranya untuk kegiatan produktif Iangsung dan 4l,5% untuk kegiatan produktif tidak langsung. Sedangkan waktu kerja produktif pada survei akhir 69,3%, dimana 26,7% diantaranya untuk kegiatan produktif langsung dan 42,6% untnk kegiatan produktif tidak langsung. Pemanfaatan waktu produktif ini masih rendah bila dibandingkan dengan pendapat Ilyas dimana waktu produktif optimum berkisar 80%.
Hasil lainnya, memmjukan bahwa secara deskriptif terjadi peningkatan pemanfaatan waktu produktif di Puskesmas Mungka setelah pemaparan dengan selisih sebesar 3,7%, namun dari analisis statistik perbedaan tersebut tidak bermakna dengan p=0,409. Disamping itu untuk proporsi pemanfaatan waktu produktif pada survei akhir antam Puskemas Mungka dan Puskesmas Taram dari hasil peneltian terdapat perbedaan yang bermakna dengan p=0,0005 dan OR= 3,54 (CI: 2,48-5,05 ). Dari hasil pcnelitian ini disarankan kepada pihak dinas kesehatan dan manajemen puskesmas untuk mengadakan pemantauan waktu produktif petugas puskesmas secara berkesinambungan dan memaparkan hasil pemanlauan tersebut agar terjadi perubahan kearah perbaikan.

This research was aimed to explore the eifect of productive time utilization survey result exposure on the increase of productive time utilization in Mungka Health Centre Lima Puluh Kota District. This quasi experiment research was non random repeated quasi experiment model, conducted in Mungka Centre as experiment health centre and Taram Health Centre as control.
The research was conducted from March 17th to May, 13 th 2008. Data collected were 1080 observation by directly observing health provider activities in two health centre, two survey respectively (pre and post). Information was obtained from unstructured interview and discussion with head of health centre, midwife, nurse and other health centre stafi Observation was perfomied to see the environment change.
The intervention ofthe research was giving the feedback ofthe result of the survey to Mungka Health Centre through formal meeting forum, and to Taram Health Centre through written report. The next survey was conducted again next month later to see the effect of the exposure. Data was analize statistically by using computer. The first survey in Mungka Health Centre showed that the percentage of health provider productive time utilization before the exposure was 65,6%, consisted of 24,l% for direct productive activities and 4l,5% for indirect productive activities.
On the second survey, the precentage of productive work hours was 69,3%, consisted of 26,7% for direct productive activities and 42,6% for indirect productive activities. This productive time utilization is still lower compared to [lyas opinion who suggests optimtun productive time is about 80%. In addition, the result showed that there is an increase in productive time utilization in Mungka Health Centre after the exposure, where the diffrence is about 3,7%, but the difference was not Statistically Significant (p=0,409). On the second survey, there is a significant diiferenee in productive time utilization proportion between Mungka and Taram Health Centre (p=0,0005 OR=3,54; CI:2,48-5,05). It is recommended for health centre management to perform continous monitoring of health centre personel productive time utilization and to expose the result for better change.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2008
T33997
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Tarif dinamis saat ini telah menjadi tren di negara-negara maju khususnya di bidang ketenagalistrikan. Tarif tetap (flat tariff) pada konsumen listrik menyebabkan kurang optimalnya biaya penyediaan listrik. Di Indonesia kelompok konsumen tertinggi kedua setelah industri adalah rumah tangga yaitu sebesar 37,6 % dari konsumsi total energi listrik. Sehingga secara alamiah kurva beban cenderung mendekati kurva kebutuhan rumah tangga. Pada sistem Jawa Madura Bali, beban puncak pelanggan rumah tangga terjadi pada saat yang sama dengan beban puncak pada sistem. Sehingga jika terjadi load shifting pada beban rumah tangga akan mempunyai dampak yang besar bagi sistem. Beban puncak dipikul oleh pembangkit dengan biaya operasional yang mahal. Dengan adanya pengurangan beban puncak diharapkan terjadi efisiensi sistem yang signifikan. Tesis ini mengembangan metode penentuan skema kombinasi tarif dinamis TOU (Time Of Use) dan CPP (Critical Peak Pricing) dengan berdasarkan revenue neutrality. Skema tersebut disimulasikan pada pelanggan rumah tangga di sistem Jawa Madura Bali. Dari beberapa skenario, hasil penerapan skema ini menunjukkan peningkatan efisiensi biaya pokok penyediaan listrik secara total di sistem Jawa Madura Bali.

The current dynamic tariff has become a trend in developed countries, especially in the electricity sector. Flat tariffs on electricity consumers cause the cost of electricity to be less optimal. In Indonesia, the second highest consumer group after industry is household, which is 37,6 % of total electricity consumption. So naturally the load curve tends to approach the curve of household needs. In the Java Madura Bali system, the peak load of a household customer occurs at the same time as the peak load on the system. If any load shifting of the electricity consumption of the household is happen it will have a big impact on the system. The peak load is borne by the power plant with expensive operational costs. With the reduction of peak load, significant system efficiency is expected. This thesis develope a method of determination of a dynamic tariff combination scheme, TOU (Time Of Use) and CPP (Critical Peak Pricing) with revenue neutrality. The scheme is simulated to household customers in the Java Bali Madura system. From several scenarios, the results of the implementation of this scheme show increasing of the total cost efficiency of electricity supply in the Java Madura Bali system."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
T52632
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Vhania Maulia
"Ketidakadilan dalam menyediakan tarif listrik dengan metode tarif flat listrik saat ini mendorong keinginan untuk mengubah pola desain skenario tarif, yaitu penetapan harga dinamis. Harga dinamis telah diuji di beberapa negara barat dengan berbagai jenis skenario. Namun, untuk Indonesia sendiri, penetapan harga dinamis belum familiar di sektor listrik. Berangkat dari masalah tarif untuk penyediaan biaya dasar pembangkit yang bervariasi setiap waktu dan pola penggunaan beban listrik, skenario penetapan harga dinamis dirancang sedemikian rupa sehingga sesuai dengan karakteristik di Indonesia.
Dalam studi ini, kita akan membahas rancangan skenario penetapan harga dinamis berdasarkan beban rumah tangga dan generator di Java Madura Bali System. Desain skenario tarif yang digunakan adalah kombinasi dari Critical Peak Pricing (CPP) dan Time-of-Use (TOU), di mana CPP hanya berlaku dalam 132 jam selama satu tahun tergantung pada penggunaan PLTG sedangkan untuk hari lain skenario TOU akan digunakan dengan jadwal puncak dan di luar puncak ditentukan berdasarkan karakteristik beban perumahan.
Setelah skenario desain penetapan harga dinamis, maka dicoba untuk disuntikkan ke dalam biaya real estat untuk menganalisis perbandingan biaya listrik ketika menggunakan tarif tetap dan penetapan harga dinamis dan pengurangan penggunaan beban pada waktu puncak dan dampak dari pengurangan konsumsi listrik di tanaman di sistem Jawa Madura Bali.

The injustice in providing electricity rates with the current flat electricity tariff method encourages the desire to change the design pattern of tariff scenarios, namely dynamic pricing. Dynamic pricing has been tested in several western countries with various types of scenarios. However, for Indonesia itself, dynamic pricing is not yet familiar in the electricity sector. Departing from the problem of tariffs for supply of basic costs of plants that vary each time and usage patterns of electric loads dynamic pricing scenarios are designed in such a way that they match the characteristics in Indonesia.
In this study, we will discuss the design of dynamic pricing scenarios based on household and generator loads in the Java Madura Bali System. The tariff scenario design used is a combination of Critical Peak Pricing (CPP) and Time-of-Use (TOU), where CPP is only valid in 132 hours for one year depending on the use of PLTG while for other days the TOU scenario will be used with peak schedules and off-peak is determined based on the characteristics of the housing load.
After the scenario design dynamic pricing is made, then it is attempted to be injected into real estate costs to analyze the comparison of electricity costs when using flat tariffs and dynamic pricing and reduction in load usage at peak times and the impact of reducing electricity consumption in plants in the Java Madura Bali system.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Setiawan
"Skema load shifting merupakan strategi krusial dalam upaya menekan biaya pokok penyediaan (BPP) dalam sistem pembangkitan energi. Penelitian ini mengeksplorasi dua pendekatan utama dalam pelaksanaan load shifting: yang pertama, secara aktif melalui pemanfaatan Battery Energy Storage System (BESS), dan yang kedua, secara partisipatif dengan menerapkan tarif dinamis. Fokusnya adalah pada simulasi kedua skema ini dalam jangka waktu mendatang, khususnya mengantisipasi penetrasi masif PLTS dalam lima tahun ke depan di wilayah Sistem Jawa-Madura-Bali. Hasil analisis menunjukkan bahwa baik implementasi BESS maupun penerapan tarif dinamis Time of Use (TOU) efektif dalam meningkatkan efisiensi pembangkitan listrik. Studi ini juga mengidentifikasi karakteristik unik dalam simulasi tarif dinamis TOU untuk berbagai jenis pelanggan, termasuk rumah tangga, industri, dan komersial. Penelitian ini memberikan metodologi yang praktis dan relevan bagi sistem besar di seluruh dunia, dengan studi kasus pada Sistem Jawa-Madura-Bali yang menyoroti hasil terbaik pada skenario 10.5% load shifting untuk pelanggan rumah tangga.

The load-shifting scheme plays a pivotal role in reducing the cost of electricity provision in power generation systems. This study explores two main approaches to implementing load shifting: firstly, actively through the utilization of Battery Energy Storage System (BESS), and secondly, participatively by applying dynamic tariff schemes. The focus lies on simulating both schemes in future time horizons, particularly anticipating the massive penetration of Photovoltaic Solar (PLTS) within the next five years in the Java-Madura-Bali System. The analysis results demonstrate the effectiveness of both BESS implementation and the Time of Use (TOU) dynamic tariff scheme in enhancing electricity generation efficiency. The study also identifies unique characteristics in the simulation of TOU dynamic tariffs for various types of consumers, including households, industries, and commercial entities. This research provides a practical and relevant methodology for large-scale systems worldwide, with a case study on the Java-Madura-Bali System highlighting household consumers' best outcomes in the 10.5% load-shifting scenario."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library