Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 22 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Museum Nasional Indonesia, 2020
677.02 KON
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Zurlaini
"Dalam rangka mendorong ekspor non migas sebagai pengganti ekspor migas yang merupakan somber devisa negara, maka Pemerintah perlu mengambil Iangkah-langkah kebijaksanaan. Tekstil dan Produk tekstil merupakan salah satu komoditi ekspor non migas yang dapat diandalkan, bahkan sejak tahun 1991 komoditi ini disebut sebagai Primadona Ekspor Indonesia. Namun dalam rangka menghadapi era globalisasi yang akan datang, apakah komoditi TPT ini masih dapat diharapkan sebagai penyumbang devisa negara. Qi samping itu, sebagai primadona ekspor Indonesia berapa nilai tambah dan peranan industri TPT ini terhadap perekonomian nasional. Berkenaan dengan penulisan tesis ini, akan dibahas can dianalisis mengenai kinerja ekspor TPT Indonesia, dan besarnya nilai yang dihasilkan oleh industri TPT tersebut serta bagaimana peranannya terhadap perekonomian nasional.
Dalam menganalisis permasalahan yang diteliti dilandasi dengan kerangka teori antara lain Manajemen Strategi, Perdagangan Internasinal, Keunggulan Kompetitif / Keunggulan Bangsa, Penghitungan Pendapatan Nasional dan Nilai Tambah. Metodologi penelitian dilakukan dengan secara kuantitatif dan kualitatif dengan metode pengumpulan data melalui studi kepustakaan dan wawancara dengan beberapa responden guna memperoleh data dan informasi untuk dianalisis sesuai dengan tujuan penelitian. Dari hasil analisis dalam penelitian ini dapat disimpulkan dan disarankan sebagai berikut :
Dengan menggunakan analisis SWOT, posisi industri TPT Indonesia berada pada keadaan yang mempunyai peluang yang relatif baik tetapi juga dihadapkan pada masalah - masalah internal.
Dalam periode 1990-1997, kontribusi ekspor TPT dan nilai tambah TPT terhadap GDP masing-masing baru sebesar 2,85 % dan 3,49 % per tahyn, lebih rendah dibandingkan beberapa negara pesaing industri TPT di dunia. Rendahnya kontribusi ekspor TPT terhadap GDP disebabkan karena beberapa hal, diantaranya karena produsen leksportir masih terpaku pada sistem Quota dan sangat tergantung pada bahan baku impor.Nilai tambah yang diberikan oleh tenaga kerja industri TPT terhadap perekonomian nasional tidak sebanding dengan upah yang diterima oleh tenaga kerja tersebut. Untuk itu, perlu dilakukan deregulasi kebijakan tentang upah tenaga kerja sektoral secara khusus."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Somad
"Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan ekspor TPT Indonesia di pasar dunia dan mengetahui posisi daya saing TPT Indonesia di pasar dunia dengan menggunakan pendekatan Constant Market Share (CMS) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Data statistik menunjukan bahwa pertumbuhan ekspot TPT Indonesia pada tahun 2002-2004 berada di bawah pertumbuhan ekspor TPT dunia. Hal ini terjadi karena adanya kuota, dengan adanya kuota maka Indonesia tidak dapat melakukan ekspor TPT melebihi kuota yang telah ditentukan sehingga pertumbuhan ekspor TPT Indonesia dibawah pertumbuhan ekspor dunia. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekspor TPT Indonesia, diperluka upaya untuk meningkatkan komposisi produk TPT melalui peningkatan ekspor TPT Indonesia dalam bentuk produk-produk menengah (midstream) dan hilir (downstream). Selain itu, diperluka upaya untuk meningkatkan pengaruh distribusi pasar. Pada aspek daya saing, posisis daya saing TPT Indonesia tahun 2002 dan 2004 lebih lemah dibandingkan negara-negara produsen TPT lainnya.
This research aim to know growth of Indonesian TPT export at world market and to know the competitiveness of Indonesian TPT (Textile Product Textile) in the world market using Constant Market Share (CMS) approach and Trade Specialization Index (TSI). Statistic show that in year 2002-2004 export growth of Indonesian TPT under world export growth for TPT. This happen because quota, that make Indonesian can't export more TPT to the world market. In order to increase export growth for Indonesian TPT, the TPT composition must be improve trough export midstream and downstream product. Beside that, influence of market distribution has to be increasing. For competitiveness aspect, in year 2002 and 2004 Indonesian position for competitiveness weaker compare with other TPT producer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tarigan, Cynthia Veronika
"Dewasa ini, grafit yang digunakan pada berbagai bidang industri adalah grafit sintetik. Namun, proses grafitisasi konvensional membutuhkan konsumsi energi yang besar dan prekursor karbon yang digunakan bersifat tidak renewable. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk membentuk grafit sintetik dari prekursor karbon limbah serat mesokarp kelapa sawit. Prekursor karbon biomassa mengandung lignoselulosa seperti limbah serat mesokarp kelapa sawit, cenderung membentuk karbon sulit tergratifisasi saat dikarbonisasi. Penggunaan metode grafitisasi katalitik menjadikan grafitisasi karbon sulit tergrafitisasi tercapai. Parameter yang diperhatikan pada penelitian ini adalah derajat grafitisasi, yang menujukkan persentasi struktur material yang tersusun mirip grafit. Salah satu faktor yang memengaruhi derajat grafitisasi adalah jenis katalis yang digunakan. Pada penelitian ini, variasi jenis katalis yang digunakan adalah Nikel (II) Nitrat dan Besi (III) Nitrat dengan suhu grafitisasi 900 oC dan loading katalis yang sama yaitu 3 mmol logam per gram sampel karbon. Hasil yang didapatkan dari proses grafitisasi dengan katalis Nikel tidak menunjukkan terjadinya pembentukan struktur seperti grafit, sementara hasil dari proses grafitisasi dengan katalis Besi menunjukkan terjadinya pembentukan struktur seperti grafit dengan derajat grafitisasi sebesar 66,7%, yang menunjukkan performa katalis Besi yang lebih baik daripada katalis Nikel.

Nowadays, graphites used in industrial processes are mainly synthetic graphite. The problem is that the conventional graphitization process consumes a lot of energy, and the carbon precursors used are typically non-renewable. The purpose of this study is to form synthetic graphite from carbon precursor from palm oil mesocarp fiber waste. Lignocellulosic biomass carbon precursors, such as oil palm mesocarp fibers waste, tend to form ungraphitizable carbon when carbonized. But, the use of the catalytic graphitization method can make graphitization of ungraphitizable carbon happen. Parameter considered in this study is the degree of graphitization, which shows how much of the material is structured in graphitic order. One of the factors that affect the degree of graphitization is the type of the catalyst used in the process. In this research, the catalyst variations used are nickel (II) nitrate and iron (III) nitrate with graphitization temperature of 900 oC and equal catalyst loading of 3 mmol metal per gram carbon sample. The result of graphitization of palm oil mesocarp fibre waste using nickel (II) nitrate catalyst, doesn’t show the ordered structures of a graphitic carbon, but the graphitization using iron (III) nitrate shows that the resulting product has a graphitic structure with a degree of graphitization of 66,7%, which is significantly better than using nickel (II) nitrate."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aminuddin
Jakarta: Sekbertal, 1988
677.21 AMI p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Eko Kusuma
Fukuoka: The Fukuoka Art Museum, 1996
R 746.662 EKO i
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Tallo, Erny Ch
Kupang: Tim Penggerak PKK dan Dekranasi Propinsi NTT, 2003
R 746.1 TAL p
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Bank Bumi Daya, 1981
677 BAN t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Krisna Ariza
"Tujuan utama dari penulisan ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor tekstil Indonesia di tahun 1975-2006. Secara khusus, penelitian ini juga melihat peran investasi dalam industri tekstil apakah penanaman modal dalam negeri atau penanaman modal asing yang lebih memberikan pengaruh terhadap kinerja ekspor tekstil di Indonesia. Metode penelitian dalam penulisan ini adalah analisis multiple regression melalui penggunaan data runtun waktu dan metode Ordinary Least Square.
Hasil dari pengujian yang dilakukan bahwa penawaran ekspor tekstil Indonesia secara signifikan dipengaruhi oleh penanaman modal dalam negeri, permintaan tekstil dalam negeri, rasio harga tekstil dunia dengan harga perdagangan Indonesia dan juga nilai tukar. Namun, untuk variabel upah dan penanaman modal asing di industri tekstil secara statistik tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap penawaran ekspor tekstil Indonesia selama tahun 1975-2006. Berdasarkan hal tersebut, bahwa ada suatu peluang potensial untuk memberikan perhatian yang lebih kepada penanaman modal dalam negeri untuk memperbaiki kinerja ekspor di industri tekstil.

The main objective of this study is to know the determinant factors that affect on export supply of Indonesian textiles over 1975-2006. In specifically, this study also finds the role of investment either domestic investment or foreign direct investment more affect on export supply performance of Indonesian textiles. The methodology for research in this study is multiple regression analysis by using the time series data and ordinary least square method.
As a result of estimation, it is found that export supply of Indonesia's textile was affected significantly by domestic investment, domestic demand, relative price and exchange rate. However, wages and foreign direct investment in Indonesia?s textile industry over 1975-2006 had not been statistically significant. This implies that there is a potential for improving the export supply performance of Indonesia textile by more attention in domestic investment.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T28780
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anthony Kurniawan
"Penggunaan kebijakan non-tarif atau non-tariff measures (NTMs) sangat beragam, salah satunya adalah technical barriers to trade (TBT) yang penggunaannya semakin intensif di banyak komoditas atau produk yang diperdagangkan. Salah satu penerapan technical barriers to trade ada pada ekspor tekstil dan produk tekstil, yang notabene merupakan salah satu penyumbang ekspor terbesar di Indonesia. Penelitian ini ingin menganalisis pengaruh dari penerapan kebijakan technical barriers to trade secara keseluruhan terhadap kinerja ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia. Penelitian ini menggunakan unit observasi komoditas tekstil dan produk tekstil ke 10 negara tujuan utama ekspor dengan kode Harmonized System (HS) 4 digit pada tahun 2018 dan pengaplikasian metode estimasi menggunakan Poisson-Pseudo Maximum Likelihood (PPML). Penghitungan intensitas penggunaan TBT akan melalui pendekatan inventoris, yaitu dengan pengukuran menggunakan Coverage Ratio dan Frequency Index, sehingga dapat terlihat dampak intensitas penggunaan TBT terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil. Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara keseluruhan, penggunaan TBT yang diterapkan negara partner terhadap ekspor tekstil dan produk tekstil Indonesia justru memiliki efek mendorong perdagangan. Sehingga diekspektasikan bahwa penerapan TBT terhadap komoditas tekstil dan produk tekstil memiliki efek peningkatan permintaan.

The use of non-tariff measures (NTMs) is very diverse, one of which is technical barriers to trade (TBT) whose use is increasingly intensive in many commodities or products being traded. One of the implementations of technical barriers to trade is in the export of textiles and textile products, which incidentally is one of the biggest contributors to exports in Indonesia. This study wants to analyse the effect of the implementation of the overall technical barriers to trade policy on the export performance of Indonesian textiles and textile products. This study uses the observation unit for textile commodities and textile products to the 10 main export destination countries with the 4-digit Harmonized System (HS) code in 2018 and the application of the estimation method using the PoissonPseudo Maximum Likelihood (PPML). The calculation of the intensity of use of TBT will be through an inventory approach, namely by measuring using the Coverage Ratio and Frequency Index, so that the impact of the intensity of use of TBT on exports of textiles and textile products can be seen. The results of the study show that overall, the use of TBT by partner countries for exports of Indonesian textiles and textile products has the effect of encouraging trade. So, it is expected that the application of TBT to textile commodities and textile products will have a demand-enhancing effect."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>