Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Detania Savitri
"Fungsi ayah dalam keluarga adalah sebagai pencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan keluarga, sementara ibu berfungsi dalam mendidik anak (Hidayati, dkk, 2011). Ayah yang bekerja penuh waktu akan berkurang interaksinya dengan anak. Berdasarkan artikel menunjukkan bahwa ayah dan anak lebih sering berinteraksi pada saat hari libur dan ketika ayah sudah pulang bekerja yang hanya bergantung pada interaksi secara langsung. Disisi lain, teknologi komunikasi diciptakan untuk mempermudah interaksi antar individu. Artikel ini menjelaskan tentang interaksi antara ayah dan anak melalui teknologi komunikasi, khususnya smartphone ketika ayah sedang bekerja.
Penelitian ini ingin mengetahui apakah smartphone dapat meningkatkan intensitas kedekatan interaksi antara ayah dan anak. Selain itu, penelitian ini juga ingin mengetahui apakah ayah dapat memberikan sosialisasi kepada anak melalui smartphone dan mengontrol keseharian anak.
Artikel ini menggunakan persperktif fungsionalis. Pendekatan kualitatif digunakan oleh penulis dengan mewawancarai 3 ayah dan 3 anak berusia 20 tahun keatas yang sama-sama menggunakan smartphone di kota Depok. Temuan yang diperoleh penulis yaitu smartphone dapat merubah interaksi ayah dengan anak, dan ayah dapat memberikan kontrol sosial kepada anak dalam interaksi melalui smartphone. Dalam interaksi ayah dan anak, smartphone juga dapat digunakan ayah untuk mensosialisasikan nilai-nilai kepada anak.
Function of a father is to support the finance of his family, while the mother functions as a nurturer for the child (Hidayati, et. al., 2011). A father that works full time will have his interaction with his child diminished. Based on an article, it's been shown that fatherchild interaction is more often to occur at holidays and at times when fathers have already got home from work, which depends solely on direct interaction. On the other side, communication technology has been developed to facilitate the interaction of individuals. This article describes the interaction between father and his children through communication technology, especially smartphones, on times when the father is at work.This research aims to uncover if smartphones can increase the intensity and closeness of interaction between father and his children. Also, this research aims to know if fathers can socialize on his children through smartphones by controlling daily activities of the children. This article uses functionalism perspective. The author used qualitative approach by interviewing 3 fathers and 3 children aged 20 and up that currently use smartphones and residing in the city of Depok. The author finds that smartphones can alter the interaction between father and his children, and the father can provide social control to the children in interaction through smartphones. In interaction between father and children, smartphones can also be used father to socialize norms and values to his children in his interaction."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Zahwa Amalia Safitri
"Perubahan budaya organisasi dalam pengelolaan arsip elektronik menjadi isu krusial dalam era digitalisasi. Sistem dan proses pengelolaan arsip elektronik yang berbeda pada setiap unit memicu penelitian untuk menjawab pertanyaan mengenai bagaimana perubahan budaya organisasi dalam pengelolaan arsip elektronik di Fakultas X Universitas XYZ. Penelitian ini bertujuan untuk mengeksplorasi perubahan budaya organisasi (proses, sistem, dan orang) di Fakultas X Universitas XYZ. Metodologi penelitian menggunakan pendekatan kualitatif dengan teknik wawancara dari periode 6 Maret-26 April 2024 terhadap staf dari Mandikma, Manum, WD1, DGBF dan Kearsipan. Hasil penelitian menemukan penggunaan sistem pengelolaan arsip elektronik di Fakultas X Universitas XYZ bervariasi. Unit Mandima dan Manum menggunakan sistem lebih efektif, sedangkan Unit WD1 dan DGBF menghadapi hambatan karena kurang berinteraksi dengan teknologi. Fakultas X Universitas XYZ telah mengambil langkah penting dalam perubahan budaya organisasi dengan peningkatan sistem, proses, dan kesiapan staf, meskipun beberapa hambatan terjadi karena sumber daya manusia dan penerapaan teknologi yang perlu diatasi. Dapat disimpulkan bahwa perubahan budaya organisasi dalam pengelolaan arsip elektronik di Fakultas X Universitas XYZ paling dipengaruhi oleh interaksi dan adaptasi staf terhadap teknologi informasi yang tercermin dari sifat keterbukaan terhadap perubahan, sikap inovatif dan kreatif, dan kemauan belajar untuk mengembangkan diri. Sehingga, mendukung proses dan sistem kearsipan secara efektif dan efisien.
Organizational culture change in electronic archival management is a crucial issue in the digital era. The differing systems and processes of electronic archival management across units at Faculty of X University XYZ prompted this study to explore how these cultural changes occur. This research aims to examine changes in processes, systems, and personnel. Using a qualitative approach with staff from the Mandikma, Manum, WD1, DGBF, and Archival Units. Findings reveal varying effectiveness in system usage: Mandikma and Manum Units use the system effectively, while WD1 and DGBF Units face challenges due to limited technological interaction. Faculty of X University XYZ has made significant strides in cultural change by improving systems, processes, and staff readiness, though some obstacles related to human resources and technology remain. In conclusion, the most significant factor in organizational culture change at Faculty of X University XYZ is staff readiness and adaptation to information technology, evidenced by their openness to change, innovation, creativity, and willingness to learn and develop, supporting effective and efficient archival processes and systems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library