Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yenny Meliana
"Minyak pelumas yang digunakan untuk melumasi mesin-mesin terdiri dari bahan dasar minyak pelumas dan aditif. Bahan dasar minyak lumas ini dapat dibuat dari minyak mineral, lemak hewani atau minyak nabati. Aditif ditambahkan ke minyak pelumas untuk meningkatkan mutu minyak pelumas sesuai dengan kebutuhan mesin.
Dari literatur diperoleh kandungan minyak biji kepoh sekitar 54%, sehingga bahan ini (biji kepoh) diharapkan dapat digunakan untuk mengganti posisi minyak bumi sebagai bahan dasar minyak pelumas.
Hasil penelitian berdasarkan sifat dan karakteristiknya yang meliputi appearance (kenampakan) minyak biji kepoh yang dinyalakan dengan hasil clear, viskositas pada suhu 40°C dan 100°C yang bernilai 54,98 cSt dan 10,15 cSt viskositas indeks sebesar 186, pour point -5°C, flash point 319°C. Total Base Number (TBN) 1,0421 mg KOH/gr, Total Acid Number 0,0457 mg KOH/gr, ash content (kandungan abu) sebesar 0,1137%, water content (kandungan air) sebesar 0,2%, colour ASTM 2,5, berat jenis sebesar 0,8851 gr/ml, surface tension (tegangan permukaan) pada berbaga suhu (40°C, 60°C, 80°C, 100°C) masing-masing sebesar 12,47, 13,02, 14,65, 15,49 (dyne/cm) dan pengujian pH dengan hasil 7,04, menunjukkan bahwa minyak dari biji kepoh cocok untuk dijadikan bahan dasar pelumas. Minyak dari biji kepoh ini masuk dalam klasifikasi SAE 30 yang cocok digunakan sebagai bahan dasar pelumas rumah mesin."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49226
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rini Prastiwi
"Arginase (L-arginine ureahydrolase) adalah enzim yang berperan dalam siklus
urea. Arginase juga memainkan peran penting dalam produksi nitrat oksida (NO).
Gangguan keseimbangan NO merupakan kontributor terjadinya gangguan fungsi
endotel pembuluh darah. Senyawa fenol dan flavonoid diketahui mempunyai
aktivitas penghambatan arginase. Genus Sterculia kaya dengan senyawa fenol dan
flavonoid. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan senyawa dari tanaman genus
Sterculia yang mempunyai aktivitas penghambatan arginase. Penelitian diawali
dengan skrining dari 5 tanaman genus Sterculia yaitu: S. macrophylla, S. comosa,
S.parkinsonii, S.rubiginosa, S.stipulata. Bagian yang digunakan adalah daun dan
kayu. Ekstrak diuji aktivitas inhibitor enzim arginase dan antioksidan dengan
metode DPPH dan FRAP. Ekstrak yang aktif adalah ekstrak metanol kayu Sterculia
comosa dan ekstrak metanol kayu Sterculia macrophylla. Ekstrak aktif dipisahkan
dengan kromatografi kolom vakum menjadi fraksi. Tiap fraksi di uji aktivitas
inhibitor enzim arginase dan antioksidan dengan metode FRAP dan DPPH. Fraksi
dilanjutkan diisolasi menggunakan kromatografi kolom dan Kromatografi Lapis
Tipis Preparatif sampai didapatkan isolat. Hasil isolat diidentifikasi dengan FTIR,
1H-NMR,13C-NMR, HSQC, HMQC, HMBC, LCMSMS. Sterculia comosa (kayu
comosa/KC) didapatkan isolat KC4.4.6 asam (-)-2-(E)-kafeoil-D-gliserat, dan
KC4.4.5.1 adalah asam trans-isoferulat, yang merupakan turunan sinamat. Sterculia
macrophylla (kayu macrophylla/KM) diperoleh senyawa senyawa KM3.9.1
merupakan 3β-5α,6α-epoksi-3-hidroksi-7-megastigmen-9-on. Senyawa KM3.5.M
merupakan asam pikolinat, dan Senyawa KM-1 merupakan campuran β-sitosterol
dan stigmasterol. Hasil uji aktivitas inhibitor enzim arginase diperoleh nilai IC50
untuk isolat KM3.9.1: 59,31μg/ml, KM3.5.M: 73,98 μg/ml, KC4.4.6: 98,03 μg/ml,
KC4.4.5.1: 292,58 μg/ml, dan KM1: 140,56 μg/ml, kontrol positif nor-NOHA:
3,97 μg/ml. Aktivitas antioksidan metode DPPH didapatkan nilai IC50 isolat
KM3.9.1:92,60 μg/ml, KM3.5.M: 106,42 μg/ml, KC4.4.6: 48,77 μg/ml, KC4.4.5.1:
88,08 μg/ml dan KM1: 185,09 μg/ml, kontrol positif kuersetin: 5,63 μg/ml.
Aktivitas antioksidan dengan metode FRAP KM3.9.1: 10,76 FeEAC (Mol/g),
KM3.5.M: 5,79 FeEAC (Mol/g), KC4.4.6: 16,40 FeEAC (Mol/g), KC4.4.5.1: 15,79
FeEAC (Mol/g) KM-1: 11,89 FeEAC (Mol/g), kontrol positif kuersetin: 1201,61
FeEAC (Mol/g). Isolat KM3.9.1 (3β-5α,6α-epoksi-3-hidroksi-7-megastigmen-9-
on) merupakan senyawa yang mempunyai aktivitas sebagai inhibitor enzim yang
paling baik, sedangkan aktivitas antioksidan yang paling baik adalah isolat
KC4.4.6/asam ()-2-(E)-kafeoil-D-gliserat
Arginase (L-arginine urea-hydrolase) is an enzyme that plays a role in the urea
cycle. Arginase also plays an essential role in the production of Nitric Oxide (NO).
NO balance disorder is a contributor to the impaired endothelial function of blood
vessels. Phenol and flavonoid compounds are known to have arginase inhibitory
activity. The genus Sterculia contains rich of phenol compounds and flavonoids.
This study aims to obtain compounds from the genus Sterculia which have arginase
inhibitory activity. The study began with the screening of five plants of Sterculia
genus: S. macrophylla, S. comosa, S.parkinsonii, S.rubiginosa, S.stipulata. The
parts used are leaves and wood. The extract tested for the activity of arginase
inhibitory activity and antioxidant by DPPH and FRAP methods. The active
extracts were methanol extract of Sterculia comosa wood and methanol extract of
Sterculia macrophylla wood. The active extract was separated by vacuum column
chromatography into fractions. Each fraction tested for the activity of arginase
inhibitory and antioxidant by the FRAP and DPPH methods. The fraction isolated
using column chromatography and Preparative Thin Layer Chromatography until
isolates obtained. The isolates identified with FTIR, 1H-NMR,13C-NMR, HSQC,
HMQC, HMBC, LCMSMS. Sterculia comosa (comosa woods/KC) obtained
isolates KC4.4.6/(-)-2-(E)-caffeoyl-D-glyceric acid., KC4.4.5.1 trans-isoferrulic
acid, which are cinnamic. Sterculia macrophylla (comosa woods/KC) obtained
compound: KM3.9.1 is a compound of 3β-5α,6α-epoxy-3-hydroxy-7-
megastigmen-9-one. KM3.5.M is picolinic acid, and KM1 is β-sitosterol and
stigmasterol. The results of arginase enzyme inhibitor activity obtained IC50 values
for isolates KM3.9.1: 59.31 μg/ml, KM3.5.M: 73.98 μg/ml, KC4.4.6: 98.03 μg/ml,
KC4.4.5.1: 292.58 μg/ml, and KM1: 140.56 μl/ml, positive control of nor-NOHA:
3.97 μg/ml. Antioxidant activity DPPH method obtained IC50 isolates KM3.9.1:
92.60 μg/ml, KM3.5.M: 106.42 μg/ml, KC4.4.6: 48.77 μg/ml, KC4.4.5.1: 88,08
μg/ml and KM1: 185.09 μg/ml. Quercetine as positive control: 5.63 μg/ml.
Antioxidant activity with FRAP method KM3.9.1: 10.76 FeEAC (Mol/g),
KM3.5.M: 5.79 FeEAC (Mol/g), KC4.4.6 of 16.40 FeEAC (Mol/g), KC4.4.5.1:
15.79 FeEAC (Mol/g) KM1: 11.89 FeEAC (Mol/g), quercetine: 1201.61 FeEAC
(Mol/g). KM3.91 (3β-5α,6α-epoxy-3-hydroxy-7-megastigmen-9-one) isolates was
compound that have the best activity as enzyme inhibitor, while the best antioxidant
activity was KC4.4.6/()-2-(E)-caffeoyl-D-glyceric acid."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2020
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library