Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 18 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tomi Suharso
"Mata air adalah titik dimana air tanah keluar sebagai aliran permukaan. Ada beberapa faktor yang mendorong terjadinya mata air, yaitu ; karakteristik hidrologi permukaan terutama topografi, kelulusan batuan, formasi dan struktur geologinya. Kabupaten Wonogiri merupakan wilayah yang termasuk kering dan sulit untuk mendapatkan air, terutama pada saat musim kemarau seperti tahun ini, sehingga dibangun waduk serba guna Gajah Mungkur yang selain fungsi utamanya sebagai pengendali banjir kota Solo dan sekitarnya, juga digunakan untuk PLTA serta sebagai waduk irigasi untuk wilayah kabupaten sekitarnya. Masalah yang dikemukakan pada penelitian ini adalah bagaimana persebaran mata air di Kabupaten Wonogiri pada musim kemarau tahun 1997 ? Analisa dilakukan dengan menggunakan metode superimpose peta antara peta persebaran mata air dengan peta fisik wilayah { peta ketinggian, peta lereng, peta hidrologi dan peta geologi).
Dengan hasil yang diperoleh adalah mata air terbanyak pada wilayah penelitian terdapat pada kelas ketinggian 100 - 300 m, pada kelas lereng 2-15 %, pada daerah hidrologi dengan akifer produktif setempat-setempat ( keterusan sangat beragam ) serta pada daerah geologi endapan vulkanik terdiri dari tufa, lahar, breksi dan lava andesit sampai basal, kelulusan sedang hingga tinggi tergantung banyaknya celah-celah. Jumlah mata air terkecil terdapat pada kelas ketinggian 600 m dan lebih, pada kelas lereng 40 % dan lebih, pada daerah hidrologi dengan akifer berproduktifitas tinggi serta pada daerah geologi alluvium endapan rawa, danau dan daratan berbutir kasar hingga sedang dengan sisipan lempung."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1997
S33622
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devina Azalya Permata
"Mata air yang merupakan lokasi pemusatan keluarnya air tanah yang muncul di permukaan tanah akibat perpotongan lintasan air tanah oleh fenomena alam. Mata air dapat berpotensi apabila ditinjau berdasarkan kualitas dan kuantitas, pemanfaatan secara aktual serta potensial untuk melayani. Penilaian sumber mata air pada suatu wilayah diketahui dari karakteristik dengan melakukan perhitungan kuantitas maupun kualitas, pemanfaatan secara aktual maupun potensinya untuk dapat dikelola secara berkelanjutan. Mata air yang di desa ini sudah dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar, tetapi pengelolaan pemanfaatnya perlu ditinjau agar dapat dikelola lebih baik. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik mata air berdasarkan indikator kualitas dan kuantitas air, wilayah aktual maupun potensial pemanfaatannya. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif dan analisis spasial. Karakteristik didapat dari hasil pemgukuran debit dan pengujian parameter berupa pH, TDS, DHL Senyawa Nitrat, Sulfat, dan Fosfat.  Lokasi mata air, ketinggian, debit, serta Daerah aliran sungai digunakan untuk mengetahui wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk dari tiap mata air. Kemudian untuk loaksi mata air, jarak menuju daerah layanan dan penggunaan tanah digunakan untuk mengetahui wilayah aktual yang terlayani oleh mata air. Diketahui bahwa mata air di Desa Pelat terletak pada ketinggian 99 mdpl hinga 303 mdpl dengan kisaran debit 0,25 l/s hingga 2,5 l/s. Wilayah aktual yang terbentuk dari tiap mata air berada pada penggunaan tanah berjenis perkebunan, dan permukiman. Adapun wilayah potensial pemanfaatan yang terbentuk pada ketinggian 100-300 mdpl dengan luas yang beragam. Didapat hasil bahwa luasan wilayah potensial tidak semuanya sesuai dengan wilayah aktual pemanfaatanya. Terdapat beberapa lokasi mata air yang memiliki wilayah aktual yang lebih kecil dibandingkan dengan wilayah potensialnya sehingga perlu pengelolaan secara optimal agar semua mata air di Desa Pelat dapat dimanfaatkan dengan baik.

Springs which are locations for concentrating the discharge of groundwater that appear on the surface of the ground due to the intersection of groundwater passages by natural phenomena. Springs can have potential when viewed based on quality and quantity, actual utilization and potential to serve. Assessment of springs in an area is known from the characteristics by calculating the quantity and quality, actual utilization and potential for sustainable management. The springs in this village have been used by the surrounding community, but the management of the beneficiaries needs to be reviewed so that they can be managed better. This study aims to analyze the characteristics of springs based on indicators of water quality and quantity, actual and potential use areas. The method used in this research is quantitative descriptive and spatial analysis. Characteristics are obtained from the results of measurement of discharge and parameter testing in the form of pH, TDS, DHL of Nitrate, Sulfate and Phosphate compounds. The location of the springs, elevation, discharge, and watersheds are used to determine the potential
utilization areas formed from each spring. Then for the location of the springs, the distance to the service area and land use are used to determine the actual area served by the springs. It is known that the springs in Pelat Village are located at an altitude of 99 to 303 meters above sea level with a discharge range of 0.25 l/s to 2.5 l/s. The actual area formed from each spring is in the use of plantations and settlements. The potential utilization areas are formed at an altitude of 100-300 meters above sea level with various areas. The result shows that the area of ​​the potential area is not all in accordance with the actual area of ​​utilization. There are several locations of springs that have an actual area that is smaller
than the potential area so that optimal management is needed so that all springs in Pelat Village can be utilized properly.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Ikhsan
"Dalam industri otomotif, perancangan industri yang sebenarnya secara umum tergantung kepada kemampuan manufaktur, batasan waktu, serta batasan biaya yang dimiliki perusahaan. Untuk memenuhi dan mengembangkan sumber daya manusia dalam kebutuhan industri tersebut, Maka pada tahun 1976 diadakan sebuah kompetisi bagi mahasiswa teknik untuk merancang serta membuat kendaraan yang mampu melewati segala medan permukaan jalan dalam semua kondisi cuaca dengan dibatasi oleh regulasi dari Society of Automotive Engineers (SAE). Kompetisi tersebut bernama SAE Mini Baja Competition yang diadakan setiap satu tahun sekali dan diikuti oleh mahasiswa dari berbagai macam perguruan tinggi dalam skala internasional. Pada kompetisi ini peserta akan merancang sistem suspensi, rangka, sistem kemudi dan perancangan lainnya untuk membangun kendaraan mini baja. Kendaraan mini baja yang didesain akan juga diperlombakan dalam lintasan offroad dengan kendaraan dari tim peserta yang lain.
Permasalahan suspension linkage pada saat ini banyak diselesaikan dengan menggunakan komputer baik pada software CAD ataupun program khusus yang menganalisa linkage. Hal ini menjadi jelas bahwa penggunaan software yang tertutup tidak dapat meningkatkan pemahaman umum dari masalah linkage. Sehingga perhitungan parameter suspensi di sini menggunakan pendekatan circular arc pada model double wishbone. Model double wishbone merupakan salah satu sistem suspensi bebas yang banyak digunakan pada kendaraan balap termasuk kendaraan mini baja, karena model ini dapat mengontrol sudut camber, ketinggian roll center, perubahan tapak ban yang terjadi, dan parameter-parameter lainnya lebih baik dari sistem suspensi yang lain.
Distortion Energy Theory yang juga dikenal dengan Von Mises Theory akan digunakan untuk menganalisa kekuatan dari lengan suspensi untuk memenuhi keselamatan dengan mencari tegangan maksimum yang dihitung dengan menggunakan CosmosWorks pada pembebanan statis dan dinamis.

In automotive industry, actual industrial design is generally dependent upon manufacture ability, time constraints, and cost constraints of the company. To fulfill and develop human resources for industrial need, in 1976 a competition was originated for collegiate engineering students to design and manufacture a vehicle which has capability to operate on all terrains with regulation from Society of Automotive Engineers (SAE). The competition name is SAE Mini Baja Competition which held every one year with many of university participating internationally. In this competition the participants design the mini baja suspension system, frame, steering systems, and the other design to build the vehicles. The designed mini baja vehicle will be racing on the off road track with the other teams vehicles.
Suspension linkage problems are now routinely solved with the use of computers, running either CAD software or specialized linkage analysis programs. It has become obvious that the use of canned software has not improved the general understanding of linkage problems. So the calculation of suspension parameters here is done by analyzing suspension linkages with circular arc approach from double wishbone model. Double wishbone model is one of independent suspension systems which used on many race car included mini baja vehicles. The reason is because this model has advantages to control camber angle, roll center height, tread change, and other parameters better than other systems.
Distortion Energy Theory which also known by Von Mises Theory will be used to analyze strengths of the control arms suspension to meet the safety requirement by finding out the maximum stresses which estimated by CosmosWorks due to the static as well as dynamic loadings.
"
2008
S37379
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Waller, R.A.
Oxford: Pergamon Press, 1969
693.85 WAL b (1);693.85 WAL b (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Campbell, Colin
London : Chapman and Hall, 1981
629.243 CAM a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Michael Sidartawan
"Suspensi merupakan suatu kata yang mungkin jarang didengar oleh orang kebanyakan. Setiap hari kita merasakan manfaat dari suspensi, bila kita ingin bepergian dengan kendaraan bermotor. Tanpa adanya suspensi, maka kita tidak akan bisa menikmati bepergian dengan tingkat kenyamanan & tingkat keselamatan yang kita rasakan sekarang. Penelitian ini memfokuskan pada penelitian studi banding suspensi mobil, dimana dilakukan modifikasi (penggantian) pada damper dari suspensi roda depan. Arahan dari penelitian ini adalah pada ride comfort & straight-line handling yang dikontribusikan sistem suspensi kepada kendaraan atau mobil. Sistem suspensi yang lama pertama-tama diteliti terlebih dahulu bagaimana kontribusinya terhadap ride comfort & handling, Setelah itu, damper diganti dan sistem suspensi baru diteliti kembali. Hasil dari keduanya kemudian diperbandingkan, Hasil dari penelitian ini adalah mencari tahu bagaimana pengaruh modifikasi yang dilakukan pada sistem suspcnsi terhadap ride comfort & straight­ line handling. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan titik terang dalam studi sistem suspensi, karena selama ini jurang pemisah antara penelitian di Universitas dengan perkembangan teknologi suspensi di perusahaan sangatlah besar.

Suspension, a not so familiar word for common peoples. Nevertheless if we realize it or not, everyday we gain advantage of suspension system everytime we want to travel by cars, buses or motorcycles, Without the existance of suspension system, we won't be able to travel comfortably or safely to our destination. This research focused on comparative study between suspension systems in which modifications done on damper at front suspension system. This research study specifically on ride comfort & handling of the vehicle in straight-line. We first study on the original suspension system of the car & derived from it the factors that contribute to ride comfort & straight-line handling. Then we do some modifications on damper at front suspension system. After that, we study the new suspension system & compare it with the old one. The aim of this research is to find out how modifications done give any effects on ride comfort & straight line research can give a way to light the knowledge &. usage of suspension system. because for a while, the gap been really big between industrial world & education world."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Noel Rolando Orosa
"ABSTRAK
Dengan meningkatnya kenaikan produksi dalam suatu industri pada umumnya akan
diikuti penurunan kualitas suatu produk dimana akan meningkatkan claim dari customer
yaitu kegagalan mekanik pada rear axle shaft yang patah pada bagian flange. Untuk itu
dilakukan pengujian agar diketahui akar penyebab kegagalan rear axle shaft truk model X
dan memberikan solusi klaim patah. Pengujian yang dilakukan mencakup pengamatan
fracture surface secara makroskopik dan mikroskopik, pengujian mekanikal properti seperti
uji tarik, pengujian komposisi kimia, pengujian kekasaran permukaan , uji Vickers / uji
kekerasan, dan perhitungan shear stress maximal. Dari pengamatan fracture surface tidak
ditemukan crack awal yang menyebakan kegagalan rear axle shaft, hasil untuk uji tarik
material didapat sult 843 (N/mm2) syield 588 (N/mm2) e = 16.30%, untuk pengujian komposisi
kimia bahan didapat hasil yaitu C (0.42-0.48), Si (0.15-0.35), S (0.03) max, P (0.03) max,
Mn( 1.35-1.65), Ni( 0.25 max), Cr (0.35 max), Cu( 0.3 max), dari hasil perhitungan shear
stress maximal memakai persamaan sehingga hasil yang didapat
≥ sult 42.15 N/m2 pada Konsentrasi tegangan Kt 1,406 dan
nilai Torsi , pada pengujian kekasaran permukaan hasil yang didapat semua ada
dalam nilai standard yaitu 3.2 RZ, pada pengujian kekerasan didapat nilai kekerasan 610 HV
dimana standard kekerasan adalah 620HV?800HV, Dari semua pengujian tidak ditemukan
penyebab kegagalan pada rear axle shaft kecuali pada nilai kekerasan sehingga disimpulkan
penyebab patah pada poros dikarenakan nilai kekerasan kurang sehingga dilakukan
perubahan parameter untuk proses hardening

ABSTRACT
Increasing volume production in an industry in general will be followed by decline in
quality product which enhance their customer's claim such a mechanical failure on Rear Axle
shaft which fracture at the flange. The examination was done in order to know the root cause
of the failure of the truck rear axle shafts X model and provide solutions fracture claims Tests
performed include observation of fracture surface in macroscopic and microscopic, testing of
mechanical properties such as tensile test, the testing of chemical composition, surface
roughness testing, test Vickers / hardness test, and calculation of maximum shear stress.
From the observation of fracture surface was not found crack that caused the initial failure of
rear axle shafts, the result for material tensile test sult obtained 843 (N/mm2) syield 588
(N/mm2) e = 16:30%, for testing the chemical composition of the material we got the result
that C ( 0:42 to 0:48), Si (0:15 to 0:35), S (0.03) max, P (0.03) max, Mn (1.35-1.65), Ni (0.25
max), Cr (0:35 max), Cu (0.3 max). Tests performed include testing fracture surface, which is
done by macroscopic and microscopic,the result can not find crack test results early,
mechanical property testing sult obtained 843 (N/mm2) syield 588 (N/mm2) e = 16:30%,
testing the chemical composition of materials obtained results as the standard C (0:42 to
0:48), Si (0:15 to 0:35), S (0.03) max, P (0.03) max, Mn (1.35-1.65), Ni (0.25 max), Cr (0:35
max), Cu (0.3 max), the results of calculations based on the simulated shear stress values
from the equation that is ≥ Sult 42.15 N/m2
obtained maximal torque in the shaft, with a value of 1.406 Kt stress concentration results,
value of hardness testing got result 610 HV hardness but the standard 620HV-800HV, thus
found to be less than the standard. From testing concluded the cause of shaft fractures due to
the lack of hardness, so that changes the process of hardening parameters.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S1913
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Zulkarnain Fatoni
"Penelitian ini didasarkan adanya keluhan dari petani penyadap karet yang mengeluhkanpsiau penyadapnya sering aus, rompal dan retak. Sehinga peneliti mencoba mencari jalan keluarnyadengan membuat pisau baru dari bahan pegas daun mobil (Per bekas).Spesimen dalam penelitian ini ialah pisau penyanyat yang di potong bagian pisaunya, jumlahspesimen adalah 7 buah, salah satunya benda yang telah di pakai, 1 buah dari pandai besi dan 5 buahdibuah sendiri diberi perlakuan panas dengan temperatur bervariasi dari 810 °C, 820 °C, 830 °C, 840°C dan 850 °C.Selanjutnya di lakukan proses quenching dan pengujian kekerasan dengan alat Uji Rockwell, sertastruktur mikro. Data hasil penelitian di analisa dengan teknik deskriptif dan hasil analisa di tampilkandalam bentuk diagram batang.Dari hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa hasil pengujian kekerasan akibat didinginkan lajupendinginan air lebih cepat, karbon yang terjebak dari struktur austenit (FCC) berubah menjadimartensit (BCT) lebih banyak dan austenite sisa pada temperatur kamar yang tidak sempatbertransformasi menjadi martensit lebih sedikit. hal inilah yang menyebabkan kekerasan denganpendingin mengunakan air terjadi.Disarankan agar mengunakan menggunakan temperatur antara 810°C dan 820°C. Agar material yang di peroleh adalah material yang ulet dan keras sehinga mata pisau tidak muda patah dan tumpul"
Palembang: Fakultas teknik Universitas tridinanti palembang, 2016
600 JDTEK 4:1 (2016)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Russel, Fhillipo
"Gunung Karang merupakan gunung api yang belum pernah meletus. Skripsi ini membahas mengenai wilayah potensi panas bumi berdasarkan karakteristik fisik wilayah di Gunung Karang. Metode yang digunakan adalah geokimia dengan mengambil sampel mata air dan metode SIG dalam mengolah penentuan spasial dalam wilayah potensi panas bumi di Gunung Karang. Wilayah potensi panas bumi di Gunung Karang terbagi menjadi tiga yaitu tinggi, sedang dan rendah. Wilayah potensi panas bumi dengan kelas tinggi memiliki luas wilayah 24.16 Km2 dan berada di wilayah mata air panas Cisolong dan Banjar 2. Karakteristik fisik yang mempengaruhi potensi panas bumi dalam penelitian ini adalah kerapatan patahan.

Gunung Karang is a volcano, but never being erupted. This research about geothermal potential based on characteristics of region on Gunung Karang. Method used in this research is geochemistry by take a sample of hot springs combined with GIS for the determination of its territory. Region of Gunung Karang there are three is a high potential, normal potential and low potential. Region of high geothermal potential has an area 24.16 Km2 and where its on Cisolong rsquo s hot spring and Banjar 2 hot spring. Kawah rsquo s hot spring has a normal potential. Physical characteristics significant to geothermal is index of the fault.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2017
S67466
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Damian Nicolas
"Universitas Indonesia akan mengikuti perlombaan Formula Student pada September 2018 di Jepang. Perlombaan Formula Student merupakan kompetisi antara Universitas yang telah membuat kendaraan sesuai dengan peraturan Formula SAE. Tujuan dari skripsi ini adalah untuk mendesain geometri serta konstruksi a-arm dan pushrod pada sistem suspensi mobil balap Formula Student dan mencari kondisi kendaraan pada variasi gaya sentrifugal saat melewati berbagai jalur lintasan dan kecepatan. Data karakteristik ini dapat digunakan untuk strategi dalam balapan maupun bahan dalam ajang presentasi perlombaan.
Desain yang dibuat pada penelitian ini dibatasi oleh peraturan yang sudah ditetapkan oleh FSAE. Pembuatan dan simulasi desain dilakukann dengan perangkat lunak Optimum Dinamik dan Kinematik untuk simulasi kinematik dan dinamik kendaraan serta Autodesk inventor yang digunakan untuk desain tiga dimensi dan simulasi kekuatan konstruksi.
Hasil penelitian menunjukan kekerasan pegas yang dibutuhkan oleh kendaraan sebesar 23,65 N/mm pada pegas depan dan 24,04 N/mm pada pegas belakang dengan gerak vertikal roda yang tersedia ketika kendaraan sedang dikendarai sudah sesuai dengan peraturan antara lain sebesar 25,4mm naik dan 25,4mm turun. Gaya sentrifugal terbesar yang dapat ditumpu kendaraan sebelum terguling sebesar 5.935 newton atau setara dengan 1,71 G dan derajat kemiringan sasis sebesar 2,072 derajat. Hasil ini menunjukan bahwa desain kendaraan sesaui dengan peraturan perlombaan.

University of Indonesia will follow the Formula Student race in September 2018 in Japan. The Formula Student race is a competition between universities that have made vehicles according to the SAE Formula rules. The purpose of this thesis is to design the geometry and construction of a arm and pushrod on the Formula Student racing suspension system and to search for vehicle conditions on variations of centrifugal force as it passes through various pathways and speeds. This characteristic data can be used for strategy in races and materials in the event of race presentations.
The designs made in this study are limited by the rules set by the FSAE. Preparation and design simulations were performed with Optimum Dynamic and Kinematic software for kinematic and dynamic simulation of vehicles and Autodesk inventors used for three dimensional design and construction strength simulations.
The results showed the spring hardness required by the vehicle of 23.65 N mm at the front and 24.04 N mm springs in the rear springs with wheel motion available when the vehicle is being ridden is in accordance with the rules, among others, 25.4mm up and 25.4mm down. The largest centrifugal force that a vehicle can support before it rolls is 5935 newtons or equal to 1.71 G and the degree of slope of the chassis is 2.072 degrees. These results show that the design of the vehicle is complies with the rules of the race.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>