Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Ahmad Chaidir
"Penelitian dilakukan terutama berpedoman pada buku-buku perpustakaan berdasarkan sumber-sumber primer dan sekunder, dengan metode deskriptif, analisis kritis dan komparatif. Ibn Khaldun adalah seorang sarjana terkenal dengan karyanya yang bernama Muqaddimah pada abad ke 14 M. Cakupan pembahasan Muqaddimah Ibn Khaldun demikian luas, sehingga penulis membatasi pembahasan ini hanya dalam masalah pemikiran sosialnya. Ternyata pada abad ke 19 M. terdapat pula pemikiran Barat dari Perancis bernama Auguste Comte yang membahas masalah pemikiran sosial. Sekarang ilmu pengetahuan ini menjadi ilmu tersendiri yang dinamakan sosiologi. Dengan adanya pemikiran-pemikiran di bidang pengetahuan sosial ini, ada yang mengatakan bahwa pelopor ilmu pengetahuan sosial adalah Auguste Comte dan ada pula yang mengatakan Ibn Khaldun. Di dalam Muqaddimah, Ibn Khaldun membahas pemikiran sosialnya bertitik tolak dari pengalaman, gejala-gejala dan fakta fakta yang diamati, kumpulan fakta-fakta itu dianalisis dan akhirnya diambil kesimpulan dan dijadikan rumus atau dalil. Ibn Khaldun juga membahas perbedaan antara ilmu pengetahuan absah dan ilmu pengetahuan yang tidak absah. llmu pengetahuan yang absah ialah apabila didasarkan pada eksperimen dan empiri, kemudian setelah dianalisis dan disimpulkan baru dijadikan hukum. Sedangkan ilmu pengetahuan yang tidak absah ialah yang hanya berdasarkan kesimpulan akal. Pendapat Ibn Khaldun tersebut ada kesamaan dengan pendapat filosof Jerman Immanuel Kant pada abad ke 19 M yang menyelidiki batas-batas kemampuan akal manusia, Immanuel Kant berpendapat, bahwa di dalam etika ada yang tidak bisa diselidiki oleh akal, yaitu kebebasan kehendak, immortalita jiwa dan adanya Tuhan. Menurut Immanuel Kant, kita harus menerimanya sebagai keyakinan, dan dijadikan postulat dalam etika. Menurut Ibn Khaldun, akal manusia tidak bisa menyelidiki hakikat yang tidak bisa diindra, seperti masalah hakikat Tuhan, hakikat kenabian, kehidupan akhirat dan sebab paling akhir dari sebab-sebab. Untuk hal-hal tersebut, kita harus menerima dari ajaran-ajaran agama. SeteIah dilakukan kajian sesuai dengan pengertian kriteria ilmu dan filsafat, maka ternyata pemikiran sosial Ibn Khaldun adalah ilmu pengetahuan dalam pengertian modern. Hal ini berdasarkan pada kriteria ilmu pengetahuan, yaitu: adanya pengamatan indra, pengumpulan fakta-fakta, deskripsi fakta, pemilhan kajian, analisis kritis, kesimpulan dan perumusan. Dengan demikian Ibn Khaldun adalah sebagai pelopor pertama dalam bidang ilmu pengetahuan sosial atau sosiologi, dan bukan Auguste Comte. Auguste Comte adalah salah seorang penerus dalam bidang sosiologi."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S15998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aulia Maulida Hamdani
"Gireogi appa adalah fenomena sosial yang berkembang di Korea Selatan sejak pertengahan 1990-an. Istilah gireogi appa merujuk pada seorang ayah yang mengirimkan anak beserta istrinya ke negara berbahasa Inggris, sementara ia memilih tinggal di Korea untuk menopang biaya pendidikan anaknya. Penulis berasumsi bahwa menjalani kehidupan sebagai keluarga gireogi yang harus hidup secara terpisah tentu tidaklah mudah, sehingga dalam perpisahan itu pasti terdapat alasan atau pun kondisi tertentu yang menjadi motivasi mereka. Oleh karena itu, rumusan masalah pada penelitian ini mempertanyakan alasan di balik terjadinya fenomena gireogi appa di Korea. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan data yang bersumber pada berita yang berisi tentang kisah orang tua asal Korea Selatan yang hidup terpisah dari anaknya karena belajar di luar negeri. Hasil analisis memperlihatkan bahwa alasan utama yang mendasari keputusan ayah untuk menyekolahkan anaknya di luar negeri ada dua. Alasan pertama dipengaruhi oleh ajaran Konfusianisme dan alasan kedua adalah untuk memberikan anaknya pendidikan yang lebih maju seperti di negara Barat.

Gireogi appa is a social phenomenon that has developed in South Korea since the mid-1990s. The term gireogi appa refers to a father who sends his child and wife to an English-speaking country, while he stays in Korea to support his child's education costs. The author assumes that living life as a gyreogi family who must live separately is not easy, so in the separation there are certain reasons or conditions that motivate them. Therefore, the problem formulation of this research is the reason behind gireogi appa phenomenon in South Korea. This study uses a descriptive-analytical method with data sourced from news about South Korean parents who live separately from their children due to studying abroad. The results of the analysis show that two main reasons underlie the father's decision to send his child abroad. The first reason is influenced by Confucianism and the second reason is to provide their children with a more advanced education like in Western countries."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2022
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Asfa Widiyanto
"Artikel ini dimaksudkan untuk menelaah ritual dhikr dan maknanya di kalangan jamaah Naqshabandy di Eropa. Artikel ini tidak hanya mengungkapkan hasil pengamatan semata, tetapi juga mencatat ekspresi pengalaman jamaah sufi dengan bahasa mereka sendiri. Dengan demikian, diharapkan tradisi sufi tidak hanya dipahami sebagai fenomena sosial biasa, tetapi lebih sebagai tradisi yang terus hidup dan berkembang dalam masyarakat. Pada dasarnya, Naqshabandy adalah aliran sufi yang mengutamakan ketenangan dalam menapak jalan menuju Tuhan. Dhikir bagi jamaah Naqshabandy mengandung berbagai makna, baik yang abstrak maupun yang praktis. Sejarah juga telah mencatat keterlibatan kaum sufi, termasuk Naqshabandy, dalam persoalan politik dan ekonomi. Ini akan terus berlanjut bila situasi dan kecenderungan kelompok sufi mendukung ke arah tersebut sehingga tidak hanya terkait dengan persoalan spiritual, tetapi juga jaringan ekonomi dan politik."
Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2006
297 JAMI 44:2 (2006)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Machiavelli, Niccolo
Jakarta: Gramedia, 1987
300.1 MAC s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library