Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 48 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Angelina Dewi Laksana Putri
"Artikel ini menjelaskan popularitas industri fast fashion. Pada akhir dekade 90-an, masyarakat menganggap konsumsi produk fesyen sebagai sebuah hiburan (Hayes, 2021). Pola konsumsi ini dilanggengkan oleh tren mode fesyen kelas atas, di mana kelompok elite menghamburkan uang untuk mengikuti tren fesyen yang termutakhir. Fenomena ini berujung pada fesyen ‘sekali pakai’(Bhardwaj dan Fairhurst, 2010). Sementara itu, masyarakat pada lapisan yang lebih rendah berupaya mencari cara untuk mengikuti tren fesyen elitis melalui berbagai cara. Fenomena ini pada akhirnya melahirkan tren fast fashion yang mampu mengakomodasi kebutuhan masyarakat bawah terhadap akses simbolik berupa produk fesyen yang mirip dengan high-fashion pada kalangan atas. Dengan menggunakan teori Trickle-down Georg Simmel (1904) dan mengambil kasus “fashion robbery”—dimana bisnis mode cepat 'mencuri' tampilan estetika mode tinggi—yang terjadi di industri adibusana (Zerbo, 2015), artikel ini mengkaji peran media dalam mengangkat tren fast fashion. Lebih jauh, artikel tersebut berpendapat bahwa orang- orang sedang mengikuti tren dan menginginkan kepuasan instan dalam mode tanpa harus menghabiskan banyak uang.

This article describes the consumer practices toward fashion trends that lead to the rapid rise of fast fashion. In the late 1990s, clothing shopping became entertainment, and people tended to spend more money on it (Hayes, 2021). Fashion trends have perpetuated this habit in which affluent people continuously buy new clothes to keep themselves up to date (Ming Law, Zhang, and Leung, 2004), thus initiating the ‘throwaway’ fashion (Bhardwaj and Fairhurst, 2010). While the upper social class enjoys high-class fashion products, the lower part of the society seeks akin experience in a way they can afford. Using Georg Simmel’s (1904) trickle-down theory and taking the case of fashion robbery–where fast fashion businesses ‘steal’ the look of high-fashion aesthetic–occurring in the couture industry (Zerbo, 2015), this paper studies the role of media in raising the fast fashion trend. Furthermore, the article argues that people are into high-fashion trends but want instant gratification in fashion without spending much money.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2023
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Adrieka Ferisko Muzzaki
"Fenomena sport influencer di media sosial telah menjadi strategi pemasaran digital yang efektif dalam memengaruhi perilaku konsumen. Penelitian ini menggunakan pendekatan studi literatur untuk mengidentifikasi aspek-aspek yang memengaruhi efektivitas sport influencer di media sosial melalui tinjauan 10 jurnal yang relevan. Temuan memperlihatkan adanya lima aspek utama yang memengaruhi keterlibatan audiens : parasocial relationships (PSR), source credibility, content quality, engagement metrics, dan team identification. Dari kelima aspek tersebut, dua variabel utama, yaitu exercise intention dan purchase intention, muncul sebagai indikator keberhasilan konten yang diunggah oleh sport influencer di media sosial. Temuan juga menunjukkan adanya peran platform media sosial seperti, Instagram dan YouTube dalam penyampaian konten visual yang interaktif. Serta pengaruh yang berbeda terhadap gender perempuan dan laki-laki. Studi ini tidak hanya memberikan wawasan strategis bagi pemasaran digital berbasis influencer, tetapi juga mendorong eksplorasi lebih lanjut mengenai pengaruh gender, platform baru seperti TikTok, dan peran emosional dalam interaksi audiens dengan sport influencer

The phenomenon of sport influencers on social media has become an effective digital marketing strategy in influencing consumer behavior. This study uses a literature review approach to identify the aspects that affect the effectiveness of sport influencers on social media through a review of 10 relevant journals. The findings reveal five key aspects that influence audience engagement: parasocial relationships (PSR), source credibility, content quality, engagement metrics, and team identification. Among these aspects, two main variables, exercise intention and purchase intention, emerge as indicators of content success uploaded by sport influencers on social media. The findings also highlight the role of social media platforms such as Instagram and YouTube in delivering interactive visual content, as well as the different influences on male and female audiences. This study not only provides strategic insights for influencer-based digital marketing but also encourages further exploration of the impact of gender, new platforms like TikTok, and the emotional role in audience interaction with sport influencers."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Panggabean, Ruth Lidya
"ABSTRAK
Tulisan ini menjelaskan proses transformasi sosial orang-orang biasa menjadi selebriti, atau
yang disebut sebagai celebrification, dengan YouTube sebagai kanalnya. Sesuai jargon
YouTube Broadcast Yourself, para pengguna dapat menyiarkan dirinya maupun konten
buatannya kepada pengguna YouTube lainnya secara global. Mereka yang awalnya hanya
pengguna biasa dapat menjadi populer dengan menerapkan strategi tertentu. Pendampingan dari pihak multi channel networks (MCN) juga berperan penting untuk meningkatkan popularitas mereka. Ekosistem YouTube, keberadaan pihak ketiga multi channel network serta kemunculan selebriti-selebriti baru, memperkuat anggapan bahwa YouTube kini menjadi media yang mendorong profesionalisasi dan komersialisasi.

ABSTRACT
This paper explains the process of social transformation of ordinary people to become
celebrities, or what is called celebrification, with YouTube as its canal. As per YouTube s
Broadcast Yourself jargon, users can broadcast themselves and create content on
YouTube globally. Those who are initially just ordinary users can become popular by
applying certain strategies. Assistance from multi channel networks (MCN) is also
important to increase their popularity. The YouTube ecosystem, along with third-party
multi-channel channels and the emergence of new celebrities, changed the notion that
YouTube is now a media that encourages professionalization and commercialization."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Raihan Rahadian Pangestu
"Erigo adalah salah satu brand fashion terkemuka di Indonesia. Satu hal yang unik dari Erigo adalah mereka menjadi terkenal dari media sosial, Instagram. Dalam hal ini, salah satu influencer instagram awal yang digandeng Erigo untuk memasarkan produknya adalah Arief Muhammad. Arief Muhammad adalah seorang influencer dan pebisnis ternama. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh social identity, interest fit, dan opinion leadership dari seorang influencer Arief Muhammad yang dimoderatori oleh postingan storytelling terhadap purchase intention. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM) untuk menganalisis datanya. Analisis didasarkan pada total 344 responden. Responden disaring dengan kriteria tertentu yaitu generasi Z, berdomisili di Indonesia, membeli minimal satu produk Erigo dalam satu tahun terakhir. Hasil analisis menunjukkan bahwa postingan storytelling tidak memoderasi social identity, interest fit, dan opinion leadership seorang influencer terhadap purchase intention. Social Identity dan interest fit keduanya memengaruhi purchase intention secara positif dan signifikan. Terakhir, untuk opinion leadership menunjukkan bahwa hal itu berpengaruh negatif terhadap purchase intention. Implikasi manajerial dan saran dibahas dalam penelitian ini. Beberapa saran untuk penelitian selanjutnya agar mendapatkan hasil yang lebih detail dan akurat juga dibahas dalam penelitian ini.

Erigo is a one of the leading fashion brands in Indonesia. One thing unique from Erigo is that they become well-known from social media, Instagram. In this case, one of the early instagram’s influencers partnered with Erigo to market their products is Arief Muhammad. Arief Muhammad is a well-known influencer and businessman. This research’s purpose is to analyze the effect of social identity, interest fit, and opinion leadership from an influencer, Arief Muhammad, moderated by storytelling posts to purchasing intention. This research is a quanititative research and using Structural Equation Modelling (SEM) to analyze the data. The analysis is based on total 344 respondents. Respondents are screened with specific criteria, which are generation Z, domiciled in Indonesia, bought at least one Erigo products in the last one year. The result of the analysis shows that storytelling posts is not moderating social identity, interest fit, and opinion leadership of an influencer toward purchasing intention. Social identity and interest fit are both impacting purchasing intention positively and significantly. Lastly, for opinion leadership it shows that it is affecting negatively toward purchasing intention. Managerial implications and suggestions are discussed in this research. Some suggestions for further research to get more detailed and accurate result are also discussed in this research."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Etik Pristiyani
"ABSTRAK
Penelitian ini menjelaskan pengaruh media sosial Instagram, VK, dan Twitter terhadap popularitas MBAND sebagai boyband pendatang baru Rusia. Penelitian ini menggunakan teori media baru dan metode etnografi media virtual. Dari hasil analisis diketahui bahwa media sosial memiliki pengaruh besar terhadap popularitas MBAND sebagai boyband pendatang baru Rusia dalam memenangkan penghargaan-penghargaan. Media sosial dapat menyatukan masyarakat, menciptakan rasa saling memiliki, dan berinteraksi. Media sosial digunakan MBAND untuk berinteraksi dan memberikan kabar tebaru mereka kepada para penggemar.

ABSTRACT
This study describes the influence of social media Instagram, VK, and Twitter on popularity of MBAND as a new comer Russian boyband. This study uses new media theory and virtual media ethnography method in collecting, classifying, and analysing data. The findings of this study showed the power of social media has give a huge impact to MBAND’s popularity as they receive a newcomer award in Rusia. Social media can integrate society, create sense of belonging and interactions. MBAND has been used social media to interact and give their new update to fans."
Depok: [Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia;, ], 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Al Wahida
"ABSTRAK
Teknologi digital sudah mengubah banyak sekali aktivisme sosial yang terjadi dalam dunia daring (dalam jaringan); salah satu aktivitas tersebut adalah penggunaan memes yang sudah menjadi hal yang umum dan cukup melekat untuk masyarakat. Tujuan dari tulisan ini adalah untuk menganalisa bagaimana penggunaan memes dalam kampanye Movember dan juga mengukur seberapa efektif kampanye Movember berdasarkan aspek-aspek fidelity, fecundity, longevity, replicability dan searchability. Metode yang akan digunakan dalam tulisan ini adalah dengan metode kuantitatif dan kualitatif. Analisis tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana kegiatan daring (memes) sering digunakan dengan tujuan untuk membantu mencapai tujuan dari sebuah kampanye, misalnya dengan menarik perhatian masyarakat dan juga mendapatkan partisipasi dari masyarakat. Selain daripada itu, tulisan ini juga akan menganalisa bagaimana dampak dari kegiatan aktivisme daring terhadap aktivisme social dalam kehidupan luring

ABSTRACT
Digital technology has changed a lot of social activism that happens in the online world, one of the activities is the use of memes which is already being a common thing in our environment. This paper aims to examine the use of memes for an online activism, Movember Campaign, and to measure how effective the Movember Campaign is based on the aspects of fidelity, fecundity, longevity, replicability and searchability. The methods used for this paper is quantitative and qualitative content analysis. The analysis is going to demonstrate how online activism (memes) are used often in order to help achieving the goals of the campaign, such as gathering people awareness and participation. Apart from that, this paper will also examine how the impact of online activism can change the off-line activism."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Corry Naftali
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang bagaimana media social digunakan oleh seseorang untuk mendapatkan keuntungan, khususnya popularitas. Dengan kemudahan untuk meraih popularitas via media sosial, public dengan mudah menjadi microcelebrity mdash;orang yang mudah mendapatkan perhatian publik menggunakan media sosial. Di Indonesia, Karin Novilda, yang dikenal sebagai Awkarin, telah meraih popularitas menggunakan posting di media sosial, yaitu Instagram dan YouTube. Tujuan dari research ini adalah untuk menentukan bagaimana Awkarin menggunakan Instagram dan YouTube sebagai alat untuk menjadi microcelebrity, dan bagaimana popularitas berpengaruh bagaimana ia menggunakan media sosial.Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif, menggunakan content analysis untuk mengumpulkan data. Dengan menentukan beberapa aspek, dan menganalisa Instagram dan Youtube Awkarin, telah ditentukan bagaimana Awkarin menggunakan media sosial untuk mendapatkan dan mempertahankan popularitasnya sebagai microcelebrity.

ABSTRACT
The research is about how Social Networking System SNS has been used by a person to gain more advantage mdash popularity. By easily gaining popularity through SNS platforms, people are easier to become a microcelebrity mdash people who gets public attention in everyday life using SNS. In Indonesia, Karin Novilda, or famously known as Awkarin, has gained popularity towards her regular posts in several SNS platforms, such as Instagram and YouTube. The aim of this research is to determine how Awkarin uses Instagram and YouTube in order to become a microcelebrity, and how the popularity changes the way she uses these platforms.The research is a qualitative research, with content analysis as its approach of data collection. By considering several aspects, and analysing both Awkarin rsquo s Instagram and YouTube accounts, it is determined how Awkarin uses SNS in order to gain and maintain her popularity as a microcelebrity. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Danau Antariksa Tumengkol
"ABSTRAK
Makalah ini membahas pengaruh anonimitas terhadap cyberbullying di platform Social Media. Makalah ini merupakan tinjauan terhadap studi Barlett Gentile 2012 dan Hinduja Patchin 2006 mengenai korelasi antara cyberbullying dan anonimitas. Hasil peninjauan terhadap studi-studi tersebut menunjukkan bahwa anonimitas menyebabkan tingkat kecenderungan kita untuk berpikir sebelum bertindak di dunia online, dan menunjukkan efek cyberbullying yang bergantung pada pengetahuan korban atas identitas pelaku.

ABSTRACT
The focus of this paper is the effect of anonymity on cyberbullying, in relation to Social Media platforms. This paper will review and analyse past studies of Barlett Gentile 2012 and Hinduja Patchin 2006 on the correlation between cyberbullying and anonymity. The results of the reviewed studies indicated that anonymity effects the tendency to reflect on our actions, and that the effects of the cyberbullying depends on whether the victim knows the perpetrator. "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Sarah Asmarani Aditya
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas tentang mengapa remaja melakukan perundungan siber pada media sosial, terutama Ask.fm. Dengan fitur tak kasat mata dan anonim yang disediakan oleh Ask.fm, pengguna sering melakukan perundungan siber karena memberi pengguna keuntungan untuk tidak diketahui. Penelitian ini bertujuan untuk memahami secara mendalam apa yang menyebabkan orang merundung orang lain di media sosial seperti Ask.fm. Perilaku agresif pengguna pada Ask.fm, dipicu oleh enam faktor penghambatan online - di mana mereka mengatakan dan melakukan sesuatu secara online yang terbatas di dunia nyata. Penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif dengan wawancara mendalam sebagai pendekatan pengumpulan data. Ditemukan bahwa faktor yang menyebabkan penghambatan online seperti tak terlihat, asynchronicity, introspeksi solipsistik, imajinasi disosiatif, meminimalkani status dan wewenang, anonimitas disosiatif memicu pengguna untuk melakukan perundungan secara online terutama pada Ask.fm, dan superioritas, ketakutan, dan penyombong memicu orang untuk melakukan perundungan secara umum. Dengan demikian, disarankan untuk mengintegrasikan materi perundungan siber ke sekolah. Sehingga, staf sekolah dan guru dapat mengedukasi konsekuensi dari perundungan siber dan mencegah perundungan lebih lanjut

ABSTRACT
This research is about why teenagers do cyberbully on social media, primarily Ask.fm. With invisibility and anonymous feature that Ask.fm provides, users engage in cyberbullying more often since it is giving users the advantage to be unknown. This research aims to understand in depth on what causes people to bully other people on social media such as Ask.fm. The aggressiveness of users behavior on Ask.fm is triggered by six factors of online disinhibition where they say and do things online that is limited in real world. This research uses qualitative data analysis with an in depth interview as its approach for data collection. It is found that factors that cause online disinhibition such as invisibility, asynchronicity, solipsistic introjection, dissociative imagination, minimization of status and authority, dissociative anonymity trigger users to bully online primarily on ask.fm, and superiority, fear, and braggers trigger people to bully in general. Thus, it is suggested to integrate cyberbullying materials into school. Thus, school staff and teacher can educate the consequences of cyberbullying and prevent further bullying action "
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Anindya Kanina
"ABSTRAK
Studi ini memperhatikan pentingnya keterlibatan Instagram terhadap wanita muda berusia 18 hingga 23 tahun di Indonesia. Menggunakan purposif teoretis sampling, penelitian ini menyampel orang-orang berdasarkan potensi mereka untuk mengetahui bagaimana penggunaan Instagram di Indonesia berdampak terhadap persepsi citra tubuh wanita muda saat ini. Dengan penelitian ini, peneliti menemukan bahwa pengguna Instagram wanita muda di Indonesia telah terikat pada platform karena fenomena influencer dan koneksi teman sebaya. Instagram telah mendukung perubahan perilaku pada generasi wanita muda, termasuk mempromosikan rasa tidak aman pada diri sendiri dan kekecewaan terhadap tubuh mereka sendiri.

ABSTRACT
The study pays attention to the importance of Instagram engagement towards the young women of 18 to 23 years old in Indonesia. Using purposive theoretical sampling, this research samples related people on the basis of their potential to know how Instagram usage in Indonesia make impact toward the perception of young women s body image nowadays. By this research, it was agreed that young women Instagram users in Indonesia are attached to the platform due to the phenomenon of influencers and peer connections. Instagram has support the changing behaviors on the young women generation, including promoting insecurities and disappointment toward their own bodies."
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>