Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Sahfi Khalila Barlian. author
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara perasaan bersalah dan perilaku melukai diri pada golongan usia emerging adult. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan desain non-eksperimental. Terdapat dua hipotesis penelitian yang diajukan; (1) terdapat hubungan antara perasaan bersalah dan perilaku melukai diri dan (2) terdapat hubungan antara perasaan bersalah dan self-punishment. Variabel perasaan bersalah sebagai independent variable pada penelitian ini diukur berdasarkan total skor perasaan bersalah dan skor dari setiap dimensinya yaitu trait guilt, state guilt, dan moral standards. Perilaku melukai diri sebagai dependent variable pada penelitian ini diukur berdasarkan frekuensi atas banyaknya perilaku melukai diri yang telah dilakukan dan memiliki variasi DV self-punishment sebagai fungsi dari perilaku melukai diri. Self-punishment merupakan fungsi yang diteliti karena merupakan dampak internalisasi yang kuat dari rasa bersalah mengacu pada studi Nelissen dan Zeelenberg (2009). Hasilnya, hipotesis pertama penelitian ini diterima parsial karena hanya trait guilt yang memiliki korelasi positif yang signifikan dengan perilaku melukai diri. Hal ini berimplikasi perlunya pengukuran kepribadian untuk studi lanjutan. Selanjutnya, hipotesis kedua penelitian ini diterima karena terdapat hubungan positif yang signifikan antara perasaan bersalah dan self-punishment. Hal ini bertujuan untuk menjawab penelitian Inbar, Pizzaro, Gilovich, dan Ariely (2013) dan yang menyarankan adanya pengujian dinamika antara perasaan bersalah, perilaku melukai diri, dan self-punishment. Partisipan pada penelitian ini terdiri dari 119 pria dan wanita usia 18 hingga 29 tahun yang merupakan warga negara Indonesia yang pernah atau sedang terlibat dalam perilaku melukai diri.

This study aims to examine the relationship between guilt and nonsuicidal self-injury among emerging adult. This is a quantitative research with non-experimental design. There are two main hypotheses in this study; (1) guilt significantly and positively correlates with nonsuicidal self-injury and (2) guilt significantly and positively correlates with self-punishment. Guilt as independent variable is measured using total score and each score of its dimensions; state guilt, trait guilt, and moral standards. Nonsuicidal self-injury as dependent variable is measured based on frequency of nonsuicidal self-injury episodes and has variation of its DV which is self-punishment as its function. Self-punishment is measured because it is a strong internalization impact of guilt according to the study of Nelissen and Zeelenberg (2009). Results show that only trait guilt significantly correlates with nonsuicidal self-injury, so the first hypothesis is accepted partially. This implies the need for personality measurements for further studies. Furthermore, the second hypothesis of this study is accepted because guilt significantly correlates with self-punishment. These results aim to answer the study of Inbar, Pizzaro, Gilovich, and Ariely (2013) and which suggested testing the dynamics of feelings of guilt, self-injurious behavior, and self-punishment. Participants of this study consisted of 119 Indonesian men and women aged 18 to 29 who have/had engage in self-harm."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fabrila Hasti Endah Ramadani
"ABSTRAK
Perilaku mencederai diri merupakan salah satu gejala yang dapat mengancam keselamatan klien Skizofrenia. Perilaku tersebut dapat terjadi karena kurangnya insight klien terhadap penyakit Skizofrenia. Penulisan karya ilmiah akhir ners ini bertujuan untuk menganalisis efektivitas penerapan standar asuhan keperawatan jiwa dalam menurunkan perilaku mencederai diri dan meningkatkan insight pasien Skizofrenia. Intervensi keperawatan yang dilakukan diantaranya melatih membuat daftar aspek positif diri sendiri, keluarga dan lingkungan, mendiskusikan harapan dan masa depan serta cara mencapainya, dan melatih kegiatan untuk mencapai masa depan. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa klien mengalami penurunan perilaku mencederai diri dari skor 13 menjadi 5, serta peningkatan insight dari skor refleksi diri 13 dan kepastian diri 7 menjadi skor refleksi diri 16 dan skor kepastian diri 5. Karya ilmiah ini diharapkan dapat menjadi dasar penerapan standar asuhan keperawatan secara daring pada klien dengan perilaku mencederai diri dengan tujuan untuk meningkatkan mutu pelayanan asuhan keperawatan jiwa kepada klien.

ABSTRACT
Self-harm is one of the symptoms that can threaten the safety of clients with Schizophrenia. Such behavior can occur due to a lack of client insight into Schizophrenia. The research aims to analyze the effectiveness of the implementation of mental nursing care standards in reducing self-injuring behavior and increasing insight in patients with Schizophrenia. Nursing interventions include training to make a list of positive aspects of yourself, family and the environment, discussing hopes and the future and how to achieve them, and training activities to achieve the future. The results showed that the client experienced a decrease in self-injury behavior from a score of 13 to 5, as well as an increase in insight from a self-reflection score of 13 and self-certainty 7 to a self-reflection score of 16 and a self-certainty score of 5. This research is expected to be the basis for applying nursing care standards as a standard online to clients with self-injury behavior in order to improve the quality of mental nursing care services to clients.
"
2020
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nabila Selma Herliani
"Masalah kesehatan jiwa yang rentan terjadi di kalangan mahasiswa salah satunya adalah perilaku mencederai diri. Perilaku mencederai diri dapat terjadi akibat tidak efektifnya koping individu dalam menghadapi masalah. Kemampuan mengahadapi masalah tiap individu berbeda, hal ini dapat terjadi akibat beberapa faktor, diantaranya faktor kesepian dan pola asuh orang tua. Tujuan penelitian ini meneliti mengenai hubungan kesepian dan pola asuh orang tua dengan perilaku mencederai diri di kalangan mahasiswa. Metode penelitian menggunakan desain penelitian cross-sectional.pengambilan data menggunakan teknik random sampling pada mahasiswa aktif S1 Reguler Universitas Indonesia 2019/2020, dengan total sampel 432 mahasiswa. Penelitian ini menggunakan empat kuesioner, diantaranya demografi data, pengukuran kesepian (UCLA Loneliness Scale), pola asuh yang diterima (Typology of Parenting Styles), dan perilaku mencederai diri (Deliberate Self-Harm Inventory). Hasil penelitian menggunakan uji korelasi gamma menunjukan adanya hubungan yang signifikan antara kesepian dengan perilaku mencederai diri dengan p value < 0,05 dan ada hubungan yang signifikan antara pola asuh orang tua dan perilaku mencederai diri dengan p value < 0,05. Rekomendasi pada penelitian ini adalah perlunya screening dan edukasi mengenai kesehatan jiwa mahasiswa kepada mahasiswa, pihak universitas, dan keluarga untuk mencegah perilaku mencederai diri.

The problem of vulnerable mental health occurs among students, one of which is self injury behavior. Self injury behaviour can occur due to ineffectiveness of the individual in the face of problems. The ability to identify each individual's problem is different, this can occur due to several factors, including the loneliness factor and the foster care pattern of the parents. The aim of this research examines the loneliness and parenting patterns of injuring behavior among students. The research method uses a cross-sectional research design. Data retrieval using random sampling techniques in regular S1 students of University of Indonesia 2019/2020, with a total sample of 432 students. The study used four questionnaires, including data demographics, loneliness measurements (UCLA Loneliness Scale), pattern of parenting styles (Typology of Parenting Styles), and Self injury behaviur (Deliberate Self-injury Inventory) behaviors. The results of this research using gamma correlation test showed a significant association between loneliness and self injury behavior with the p value < 0.05 and there was a significant relationship between the parent's foster pattern and self-injury behavior with the p value < 0.05. Recommendations on this research are the need for screening and education on student mental health to students, university, and families to prevent self injury behavior."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library