Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Iriani
"Penelitian ini membahas analisa faktor- faktor penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi serta bagaimana tindakan koreksi dan pencegahan yang diterapkan untuk mengatasi permasalahan yang terjadi. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode studi kasus dengan penyebaran kuisioner dan wawancara terhadap pakar untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi terhadap permasalahan yang terjadi. Analisa yang digunakan untuk menguji variabel didalam penelitian ini adalah metode Analytical Hierarchy process (AHP) dan analisa untuk mendapatkan rekomendasi tindakan koreksi adalah metode Delphi. Hasil dari penelitian ini didapatkan factor dominan penyebab terjadinya keterlambatan pada pekerjaan tanah dan pondasi dan rekomendasi tindakan pencegahan serta tindakan koreksi untuk mengatasi permasalahan yang terjadi.

This research talk about how to analyze cause factor the delay of foundation and land or ground work and also how to preventive and corrective action which applied to overcome problems that happened. Research method which used in this research is case study method with spreading of interview to expert to get corrective action recommendation to problems that happened. Analysis used to test variable in this research is method of Analytical Hierarchy process (AHP) and analysis to get corrective action recommendation is method of Delphi. Result of this research is got by dominant factor cause the delay of foundation and land or ground work and precaution recommendation and also corrective action to overcome problems that happened."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50556
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ariawan Kristiyanto
"

Program Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) merupakan program yang pada proyek konstruksi di Indonesia masih dianggap hal yang kurang penting. Hal ini ditunjukkan dengan minimnya perhatian terhadap program-program K3 pada proyek konstruksi. Suatu program K3 dapat dikatakan berhasil apabila angka kecelakaan kerja dapat ditekan seminimal mungkin sampai akhir konstruksi.

Frekuensi dan dampak kecelakaan kerja dapat di kurangi dengan adanya suatu program K3. Setiap kontraktor mempunyai program-program K3 sendiri yang kemudian diterapkan selama proses konstruksi berlangsung. Akan tetapi dari banyak aturan mengenai K3 yang ada, tidak semua diambil dan diterapkan di lapangan oleh kontraktor.

Dari hasil penelitian dan analisa yang dilakukan ditemukan program K3 apa saja yang paling sering dilakukan kontraktor, serta program K3 apa saja yang tidak pernah dilakukan kontraktor.


Health and safety program at construction project in Indonesia still assumed less important matter. This matter is shown with the minim of attention of Health and Safety Program at construction project. Health and Safety Program can be told succeed if number accident of job can be depressed as minimum as possible to the last the project of construction.

Frequency of risk and impact able to happened because accident of job earn in lessening with existence of health and safety program. Each contractor have health and safety program alone which was later; then applied during construction process take place. However from many orders concerning existing of health and safety program, not all taken and applied by contractor.

Of research result to be analysis to be got finding that still there are a lot of collisions of health and safety program by worker, especially in using appliance peacemaker of x'self.

"
2008
S50466
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Andhika Yudiaji
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui persepsi pekerja terhadap risiko keselamatan kerja dengan menggunakan paradigma psikometri di PT.X, Divisi T, yard S. Selain itu, penelitian ini juga membahas mengenai persepsi keuntungan (perceived benefit), persepsi kerugian (perceived risk) dan tingkat penerimaan risiko pekerja terhadap 10 pekerjaan yang biasa dilakukan di yard S. Penelitian ini menggunakan desain studi kuantitatif yang dilengkapi dengan data sekunder (melalui telaah dokumen). Data kuantitatif dikumpulkan secara prospektif selama 2 bulan sejak bulan November-Desember 2012. Dari 31 pekerja yang diteliti, rata-rata pekerja di PT.X menempatkan Hard banding (gauging, grinding, heating) sebagai pekerjaan yang paling tinggi keuntungan (perceived benefit) sekaligus risikonya (perceived risk). Berdasarkan tingkat penerimaan risiko, rata-rata pekerja di PT.X menganggap bahwa hanya 1 pekerjaan yang terlalu berisiko, yaitu loading un loading menggunakan forklift. Pekerja di PT.X, Divisi T, yard S, cenderung berpersepsi bahwa risiko pada 10 pekerjaan yang ada di PT. X divisi T sedang-sedang saja. Berdasarkan 9 dimensi paradigma psikometri yang ada, rata-rata pekerja mengkategorikan 5 dari 9 dimensi yang ada pada posisi sedang (skala 2 dari 4 dan skala 3 dari 4). Selain itu diketahui pula bahwa persepsi mengenai risiko bersifat subjektif, sehingga sebuah pekerjaan yang sama dapat ditempatkan dalam penilaian risiko yang yang berbeda sesuai dengan kategori yang berbeda. Oleh karena itu evaluasi untuk mengetahui persepsi pekerja mengenai risiko perlu dilakukan secara berkala dengan tujuan membuat sistem tanggap risiko yang terintergrasi dengan melibatkan para pekerja tersebut.

ABSTRACT
This study is aimed to analyze risk perception among workers particularly about safety risk using psychometric paradigm in PT.X, Division T, yard S. In addition, this study also analyze the perceived benefit, perceived risk and level of acceptability risk through list of work provided (contain of 10 works). The study is use quantitative design study and completed by documents provided from the company. The quantitative data collected prospectives within 2 months since November until December 2012. From 31 workers, most of worker put hard banding (gauging, grinding, heating) as the most beneficial work (perceived benefit) and also the most risky (perceived risk). Base on level of acceptability of risk, most of worker at PT.X put loading unloading using forklift as the most risky job. As the summary, most of workers in PT.X, division T, yard S tend to perceived the risk at their company on medium level. Base on 9 dimension on pyschometry paradigm, most of workers put 5 dimension at medium level (scale 2 from 4). In addition, it's known that perception among risk is a subjective matter, where sometime job can be classify into different classification based on different categorize. That's why periodic evaluation is needed to analyze the progress of risk perception among workers. This evaluation will help the company to initiate the creation of integrated risk mitigation system which involve the workers on the process."
Universitas Indonesia, 2013
T31330
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raditya Herdanu
"Tesis ini membahas mengenai risiko keselamatan pada sistem pengamanan fisik di Kedutaan Besar X di Jakarta. Sebagai perwakilan suatu negara asing, Kedutaan Besar memiliki potensi bahaya dan risiko keselamatan dan keamanan yang tinggi. Pada tesis ini fokus pada risiko keselamatan pada sistem pengamanan fisik yang terkait dengan aktifitas rutin yang berkaitan dengan pihak eksternal Kedutaan Besar X, yakni pada fungsi pengamanan vehicle entry, pedestrian entry, mail scanner, dan traffic. Penelitian ini termasuk penelitian kualitatif dengan menganalisa risiko keselamatan pada sistem pengamanan fisik di Kedutaan Besar X di Jakarta.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa risiko keselamatan pada sistem pengamanan di Kedutaan Besar X di Jakarta memiliki tingkat risiko yang yang beragam, mulai dari rendah hingga ekstrim. Bentangan peringkat risiko ini berdasarkan sumber bahaya dan risiko yang dilihat dari keempat tugas fungsi pengamanan yang ada di Kedutaan Besar X. Terlihat bahwa pengendalian risiko keselamatan yang dilakukan oleh Kedutaan Besar X melalui sistem pengamanan sudah cukup mengantisipasi risiko ekstrim maupun risiko tinggi dari aspek hierarki pengendalian maupun dari aspek keamanan walaupun konsekuensi dari risiko tersebut tidak dapat dihindari oleh Kedutaan.

This thesis discuss about safety risk on physical security system at the Embassy X in Jakarta. As foreign country representative institution, embassies have high degree of hazard and risk on safety and security. In this thesis focuses on safety risk to physical security system that associated with routine activities related to external parties of the Embassy X, specifically security functions on vehicle entry, pedestrian entry, mail scanner, and traffic security functions. This study includes qualitative research to analyze safety risks on physical security system at the Embassy X in Jakarta.
These study results indicate that safety risk on physical security system at the Embassy X have diverse level of risk, from low to extreme. The ranges of the risk rating is based on source of the hazard and risk that seen from the four of security functions. Based on the study, seen that the safety risk control carried out by the Embassy X through physical security system is sufficient to anticipate the extreme and high risk rating from the control hierarchy aspects as well as the aspects of security even though the consequences of these risks cannot be avoided by the Embassy X.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2016
T45255
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library