Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rike Adyartie Krisnawardhani
"ABSTRAK
Reverse logistics merupakan salah satu bagian supply chain yang membawa aliran material dari konsumen kembali kepada produsen dengan tujuan untuk mendapatkan nilai tambah atau melakukan pembuangan yang layak terhadap material tersebut. Pada penerapan reverse logistics, terdapat beberapa masalah yang sering ditemui yang dapat menyebabkan adanya waste pada aktivitas reverse logistics. Untuk mengatasi masalah ini, Madsen [Framework for Reverse Lean Logistics to Enable Green Mnaufacturing, Eco Design 2009: 6th International Symposium on Environmentally Conscious Design and Inverse Manufacturing, Sapporo, 2009] telah mengembangkan suatu framework lean reverse logistics dengan tujuan menghilangkan waste dengan menerapkan lean pada reverse logistics. Namun, framework yang dihasilkan tidak menyertakan kriteria-kriteria yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan kriteria berbobot yang dapat digunakan sebagai dasar evaluasi reverse logistics dengan mempertimbangkan aspek lean. Penggunaan kriteria berbobot ini diharapkan dapat menjamin lean reverse logistics terhindar dari adanya waste dan berjalan secara efisien. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytical Network Process (ANP). Berdasarkan hasil penelitian, kriteria yang dapat digunakan untuk mengevaluasi lean reverse logistics adalah Inovasi dan Pembelajaran (35%), Ekonomi (30%), Manajemen Aliran Proses (14%), Manajemen Pelayanan Konsumen (13%), Lingkungan (6%), dan Sosial (2%).

ABSTRACT
Reverse logistics is part of supply chain that bring materials from consumers back to manufacturer in order to gain added value or do a proper disposal. Nowadays, most companies are still facing several problems on reverse logistics implementation which leads to high waste along reverse logistics processes. In order to overcome this problem, Madsen [Framework for Reverse Lean Logistics to Enable Green Manufacturing, Eco Design 2009: 6th International Symposium on Environmentally Conscious Design and Inverse Manufacturing, Sapporo, 2009] has developed a lean reverse logistics framework as a step to eliminate waste by implementing lean on reverse logistics. However, the resulted framework sets aside criteria used to evaluate its performance. This research aims to determine weighted criteria that can be used as a base on reverse logistics evaluation by considering lean principles. The resulted criteria will ensure reverse logistics are kept off from waste, thus implemented efficiently. Analytical Network Process (ANP) is used in this research to determine the weighted criteria. The result shows that criteria used for evaluation lean reverse logistics are Innovation and Learning (35%), Economy (30%), Process Flow Management (14%), Customer Relationship Management (13%), Environment (6%), and Social (2%)."
2016
T45745
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ridani Faulika
"Dengan meningkatnya kesadaran akan dampak lingkungan yang disebabkan oleh industrialisasi, reverse logistics telah menjadi pusat perhatian bagi banyak peneliti pada bidang logistik dan supply chain. Selain kesadaran pada isu-isu lingkungan, timbul juga peningkatan pada kesadaran akan kerugian finansial yang kemudian memicu diskusi mengenai pentingnya pengelolaan dan perencanaan product returns dengan baik. Produk yang sudah kedaluwarsa pada industri consumer goods sangat penting untuk dikelola, karena pihak yang mendistribusikan barang merupakan pihak yang bertanggung jawab berdasarkan peraturan yang dikeluarkan oleh pemerintah. Pengelolaan product returns karena kedaluwarsa juga sebagai bentuk perlindungan kepada konsumen agar tidak terpapar oleh limbah B3 yang dihasilkan oleh suatu produk ketika produk tersebut telah mencapai akhir dari masa penggunaannya. Memprediksi jumlah product returns untuk produk yang kedaluwarsa dalam industri consumer goods memiliki tantangan yang disebabkan oleh tingginya ketidakpastian dalam hal jumlah barang, waktu, dan kualitas produk yang dikembalikan oleh konsumen. Sehingga, dalam penelitian ini dikembangkan sebuah model Markov yang digunakan untuk memprediksi jumlah product returns pada produk yang kedaluwarsa dalam industri consumer goods. Dalam penelitian ini digunakan hubungan antar state di dalam supply chain untuk mengestimasi jumlah barang yang ada di masing-masing state, untuk kemudian mengestimasi jumlah barang yang dikembalikan karena kedaluwarsa.

With the increasing awareness of environmental impact caused by industrialization, reverse logistics RL has been the center of attention by many researchers in logistics and supply chain. Besides environmental issues, there are also concerns in the financial side that lead the discussion on how important a proper product returns planning is. Expired products in consumer goods industry are important to be managed as the manufacturer has the responsibility based on government's regulation. Managing expired product returns will also protect consumers from being exposed by the hazardous and toxic material when a product is reaching its end of life period. Forecasting product returns for expired products in consumer goods industry has become a challenge due to high uncertainty regarding quantity, timing, and product quality returned by customer. This paper develops a Markov model design to forecast return timing and quantity of expired products in consumer goods industry. We use the interrelationship between events in the supply chain to estimate the quantity of product in each state within the supply chain, and later for estimating the quantity of product being returned due to expired."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T50257
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library