Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mulyanti Roberto Muliantino
"Fatigue dan durasi tidur pendek termasuk dalam salah satu keluhan utama pasien penyakit jantung koroner pada masa recovery setelah serangan dan menjalani rehabilitasi fase 2. Relaksasi Benson merupakan teknik relaksasi sebagai terapi modalitas untuk menurunkan fatigue, namum belum banyak penelitian terkait intervensi ini. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi pengaruh relaksasi Benson terhadap fatigue dan durasi tidur pasien penyakit jantung koroner yang menjalani rehabilitasi fase 2. Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimen dengan pendekatan control group pretest posttest design pada 29 responden di RSUP. Dr.M.Djamil Padang yang dibagi dalam dua kelompok kelompok intervensi dan kelompok kontrol.
Hasil penelitian menunjukan ada perbedaan fatigue yang signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan intervensi relaksasi Benson pada kelompok intervensi p value < 0,001. Ada perbedaan durasi tidur yang signifikan antara sebelum dan setelah dilakukan dilakukan intervensi relaksasi Benson pada kelompok intervensi p value < 0,001. Hasil penelitian juga menunjukan ada perbedaan selisih fatigue sebelum dan setelah yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p value < 0,001. Sedangkan tidak ada perbedaan selisih durasi tidur sebelum dan setelah yang signifikan antara kelompok intervensi dan kelompok kontrol p value = 0,116. Hasil penelitian ini dapat menjadi salah satu terapi modalitas bagi perawat untuk mengatasi masalah fatigue dan durasi tidur pendek pada pasien penyakit jantung koroner.
Fatigue and short sleep duration were among four major symptoms in coronary artery disease patient, in recovery period after cardiac events and during phase II cardiac rehabilitation. Benson's relaxation was one of relaxation technique as modalities therapy of fatigue that recognized in Nursing Intervention Classifications. This study was perfermed to measured the effectiveness of Benson's relaxation in fatigue and sleep duration of coronary artery disease patient during phase II cardiac rehabilitation. A control group pretest posttest desaign was used. A total 29 coronary artery disease patient in Dr.M.Djamil Hospital were assigned to either the intervention and control group. The result indicated significant differences fatigue between pre and post test in intervention groups p value 0,000. There were significant differences sleep duration between pre and post test in intervention groups p value 0,000. The results of this study could be one of modalities therapy in providing intervention of fatigue and short sleep duration in coronary artery disease patient."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2017
T48576
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Rizky Haekal Eslam Rananda
"Hipertensi menjadi salah satu masalah kesehatan yang banyak diderita oleh masyarakat, baik di dunia maupun di Indonesia. Berdasarkan kaji literatur Riskesdas tahun 2020, penderita hipertensi terbanyak di Indonesia berasal dari kalangan yang berusia lanjut. Karya ilmiah ini ditujukkan untuk menganalisis asuhan keperawatan berupa penerapan terapi relaksasi autogenik untuk menurunkan tekanan darah pada pasien lansia dengan hipertensi. Pasien berusia 63 tahun dengan riwayat dua kali serangan stroke dan tidak mendapat penanganan dengan tepat termasuk tidak mengonsumsi obat antihipertensi. Sehingga penerapan terapi non-farmakologi seperti relaksasi autogenik berupa relaksasi yang berasal dari diri sendiri dengan pengulangan kata-kata dan merasakan sensasi tertentu. Relaksasi ini dilakukan pada pasien selama 3 minggu sebanyak delapan kali intervensi. Relaksasi ini dilakukan selama 10-15 menit setiap sesi dengan melakukan pengukuran tekanan darah sebelum dan sesudah intervensi. Hasil karya ilmiah ini menunjukkan bahwa terdapat penurunan tekanan darah sistolik, yakni 170/110 mmHg pada awal intervensi menjadi 155/95 mmHg pada hari terakhir intervensi. Pemberian intervensi ini dapat dilakukan di dekat wisma tempat pasien tinggal. Implikasi karya ilmiah ini adalah relaksasi autogenik perlu dilakukan secara rutin serta motivasi diri sendiri agar dapat memberikan hasil yang lebih efektif pada pasien.
Hypertension is one of the health problems that many people suffer from, including in Indonesia. Based on the Riskesdas' literature review in 2020, most of hypertensive patients in Indonesia were the elderly. This scientific work is aimed at analyzing nursing care in the form of the application of autogenic relaxation therapy to reduce blood pressure in elderly patients with hypertension. Patients were aged 63 years with a history of two strokes and had not received proper treatment, including antihypertensive drugs. Thus, the application of non-pharmacological therapies, such as autogenic relaxation in the form of relaxation that comes from oneself by repeating words and feeling certain sensations. This relaxation was performed on the patients for 3 weeks through eight times of interventions. This relaxation was carried out for 10-15 minutes in each session by taking blood pressure measurements before and after the intervention. The results of this scientific work showed a decrease in systolic blood pressure, which was 170/110 mmHg at the beginning of the intervention to 155/95 mmHg on the last day of the intervention. The provision of this intervention can be carried out near the guest house where the patients live. This scientific work implies that autogenic relaxation needs to be done regularly, along with self-motivation, to provide more effective results in patients."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2022
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library