Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
Mochammad Chabibi Syafi’uddin
"Penelitian ini mengkaji fenomena radikalisme di indonesia dan upaya Banser menangkalnya dalam perspektif intelijen. Sejatinya, fenomena radikalisme bukanlah hal yang baru terjadi. Radikalisme atau yang di sebut juga intoleransi ini terjadi di hampir seluruh wilayah. Kemunculan radikalisme ini tidak hanya sekedar mencari eksistensi dengan memgadakan perkumpulan atau sekedar mengangkat spanduk saja, melainkan juga secara siatematis masuk ke arah politik praktif. Sebagai badan otonom Nahdlatul Ulama, Banser bertugas menangkal Radikalisme dan sikap intoleransi. Peneliti menggunakan teori Open Source Intelligent (OSINT) dan teori kontra Intelijen untuk menganalisis upaya Banser melakukan kegiatan intelijen dalam rangka menangkal Radikalisme tersebut. Hasil penelitian menunjukan bahwa strategi Banser menangkal radikalisme antara lain penyelidikan, penggalangan, pengamanan, penanaman nilai dan bela negara. Adapun Banser dalam memanfaatkan upaya OSINT adalah dilakukan dengan tahapan metode mulai dari grabbing, monitoring, infiltrasi, profiling, pengolahan, analisa dan desiminasi data serta pengamanan data.
This research examines the phenomenon of radicalism in Indonesia and Banser's efforts to counteract it from an intellegence perspective. In fact, the phenomenon of radicalism is not a new thing. Radicalism or what is also known as intolerence occurs in almost all regions. The emergence of this radicalism does not only seek existence by holding associations or just raising banner's, but also systematically enters into practical politics. As the Nahdlatul Ulama Autonomous Body, Banser is tasked with counteracting radicalism and intolerance. Researchers use Open Source Intellegent (OSINT) theory and counterintelligence theory to analyze Banser's effort to carry out Intellegence activities in order to counterect this radicalism. The results of the study show that Banser's strategy of counterecting radicalism includes investagation, security, raising, instilling, values, and defending the country. Banser's effort to utilize OSINT are carried out in stages, starting, from grabbing, monitoring, infiltration, profilling, processing, analysis, and data dissemination, as well as data security."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Gladya Senandini
"Gagalnya proses denazifikasi Jerman Barat, biasnya media massa, serta terlihatnya dukungan pemerintah terhadap memicu ketidakpercayaan publik. Ketidakpuasaan masyarakat terhadap kinerja pemerintah pun mulai memunculkan kelompok radikal kiri yang intensi awalnya adalah menyuarakan pendapat. Namun, karena tidak ada perbubahan, kelompok tersebut berubah menjadi kelompok teroris yang meresahkan. Skripsi ini akan membahas tentang bagaimana film Der Baader Meinhof Komplex (2008) digambarkan melalui penokohan Ulrike Meinhof. Tujuan penelitian ini adalah bagaimana penggambaran positif dan Ideologi awal RAF melalui tokoh Ulrike Meinhof. Metode yang digunakan dalam penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan argumentative berdasarkan tinjauan Pustaka. Untuk mengkaji penggambaran RAF yang direpresentasikan oleh Ulrike Meinhof dalam kerangka budaya, adegan dan dialog dari film Der Baader Meinhof Komplex (2008) akan dianalisis menggunakan teori representasi Stuart Hall. Analisis menunjukan bahwa RAF merupakan kelompok yang memiliki tujuan yang baik namun tidak terkendali dalam perkembangannya.
The failure of the West German denazification process, the bias of the mass media. And the appearance of government support sparked public distrust. The public's dissatisfaction with the government's performance has also begun to create radical leftist group, whose initial intention was to voice opinions. However, because nothing has changed, the group has turned into a troubling terrorist group. This thesis will discuss how the film Der Baader Meinhof Komplex (2008) is depicted through the characterization of Ulrike Meinhof. The purpose of this research is how to describe the positive and initial ideology of the RAF through the character Ulrike Meinhof. The method used in this research is a qualitative method with an argumentative approach based on a literature review. To study the RAF depiction represented by Ulrike Meinhof in a cultural framework, scenes and dialogues from the Der Baader Meinhof Komplex (2008) film will be analysed using Stuart Hall's theory of representation. The analysis shows that the RAF is a group that has good goals but is not controlled in its development."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library