Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 20 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hays, Kate F
"Thirty-five years after former American psychological association (APA) President George A. Miller (1969) exhorted psychologists to "give psychology away", then current APA president Ronald F. Levant (2005) encouraged us to "make psychology a household word" "
Washington: bimonthly, 2006
150 PPS 37 (2-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Roekayah, T.
"Mata pelajaran IPA dewasa ini merupakan pe1ajaran
yang diidea1kan agar murid-murid mampu memanfaatkannya
sebagai beka1 menghadapi kehidupan dan landasan i1mu
pengetahuan dan tekno1ogi. Guru-guru merupakan faktor
penge1o1a dan pengenda1i pembelajaran IPA, oleh karena
itu sebagian terbesar keberhasi1an dan kegaga1an murid
sangat tergantung pada kemampuan dan kebijakan mereka.
Tujuan utama pene1itian ini ada1ah mempero1eh gamba-
ran sikap guru-guru SD terhadap pe1ajaran IPA di Jayapu-ra, ditinjau dari jenis ijazah yang mereka mi1iki, kemampuan penguasaan materi, keterampi1an penggunaan a1at-a1at IPA, juga lama mengajar, banyaknya penataran yang mereka ikuti, jenis ke1amin, dan asa1 daerah guru-guru tersebut.
Dari Studi kepustakaan baik teori maupun pene1itian-pene1itian sebetulnya, yang berkaitan dengan sikap, 1atar belakang pendidikan, kemampuan penguasaan materi, keterampilan penggunaan alat-a1at IPA, dipero1eh informasi bahwa rata-rata sikap guru-guru SD terhadap pe1ajaran IPA da1am kriteria ragu-ragu atau dengan skor sikap rata-rata 3,083.
Pene1itian ini mengajukan empat hipotesis. Hipotesis pertama berbunyi: "Terdapat hubungan yang positif sorta
bermakna antara 1atar be1akang pendidikan dan sikap guru-guru SD terhadap pe1ajaran IPA", diterima; yang kedua
berbunyi: "Terdapat hubungan yang positif serta bermakna
antara kemampuan penguasaan materi dan sikap guru-guru SD
terhadap pe1ajaran IPA", dito1ak; yang ketiga berbunyi:
"Terdapat hubungan yang positif Serta bermakna antara
keterampi1an penggunaan alat-a1at dan sikap guru-guru SD
terhadap pe1ajaran IPA", ditolak; dan yang keempat berbunyi: "Terdapat hubungan yang positif serta bermakna
antara kemampuan penguasaan materi, keterampi1an penggunaan a1at-alat, dan sikap guru-guru SD terhadap pelajaran
IPA", dito1ak.
Metode penelitian untuk menguji keempat hipotesis tersebut adalah non-eksperimenta1. Sebagai sampe1 pene11tian
yaitu guru-guru IPA SD, ke1as IV, V, dan VI di kecamatan
Abepura, Jayapura, Irian Jaya. Teknik pengambi1an sampe1
adalah "purposive samp1ing".
A1at pengumpu1 data berupa: (1) Kuesioner, yang disusun
o1eh penulis; (2) Ska1a Sikap tipe Likert, disusun penu-
11s; (3) Tes kemampuan penguasaan materi; dan (4) Tes
keterampiian penggunaan a)alat-a1at IPA
Untuk nomor (3) dan (4) dipinjam dari Pus1itbangdikbud (Jakarta). '
Data yang dipero1eh dio1ah me1a1ui ana1isis frekuensi,
uji-perbedaan, uji-kore1asi, dan regresi ganda.
Ditinjau dari besarnya kontribusi antara tiga (3)
variabe1 bebas dan satu (1) variabel terikat, ternyata
variabe1 jenis pendidikan memberi kontribusi yang dominan
terhadap sikap guru terhadap pe1ajaran IPA, kemudian
diikuti oleh variabe1 kemampuan penguasaan materi dan
keterampilan penggunaan a1at-a1at IPA.
Temuan 1ain yang perlu mendapat perhatian adalah
banyaknya penataran yang pernah dipero1eh mempunyai
dampak positif terhadap kemampuan penguasaan materi. O1eh
karena itu kesempatan da1am pemerataan mengikuti pena-
taran wajib menjadi bahan pertimbangan demi peningkatan
mutu guru.
Saran yang diutarakan antara 1a1n bagi peneliti yang
akan datang, hendaknya memperhatikan dan me1ibatkan
aspek-aspek yang berkaitan dengan pribadi guru yaitu:
potensi belajar, motivasi berprestasi, disiplin diri, dan
minat para guru yang mengajar IPA, juga diupayakan agar
sampe1 bervarias1, wi1ayah sampe1 diper1uas, agar pene1itian yang berhubungan dengan upaya peningkatan mutu guru
pendidikan dasar (SD) mendapat wawasan yang 1ebih luas
dan tepat."
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
T37849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
McInerney, Dennis M.
London: Sage Publication, 2001
150.72 MCI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Schwartz, Barry
New York: W.W. Norton, 2001
150.19 SCH p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: MacMillan Library Reference USA, 1996
R 370.15 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Winkel, W.S.
Jakarta: Grasindo, 1991
370.15 WIN p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Oemar Hamalik, 1936-
Bandung: Sinar Baru, 2004
150.73 HAM p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Christine Diah Pramana
"ABSTRAK
Menurut model sistem seksual Abramson, faktor yang mempengaruhi struktur kognitif seseorang sehingga ia
menampilkan perilaku seksual tertentu adalah faktor
kematangan, faktor norma sosial (narma agama, masyarakat,
teman sebaya), faktor standar yang ditanamkan orang tua,
faktor pengalaman seksual sebelumnya, faktor peristiwa
endukrinologis, faktor rangsang yang dikondisikan dan tak
dikondisikan, faktor fisiologis serta faktor parameter
situasi.
Dalam penelitian ini akan dilihat faktor-faktor
tersebut pada subyek, faktur yang
dirasakan/muncul/terlintas sesaat sebelum subyek terlibat
dalam perilaku hubungan seks pranikah serta bagaimana
faktor yang dirasakan/muncul/terlintas itu mempengaruhi struktur kognitif subyek sehingga subyek akhirnya terlibat
dalam perilaku tersebut. Selain itu akan dilakukan juga
tinjauan terhadap tiga hal yang dianggap berkaitan dengan
perilaku hubungan seks pranikah. Ketiga hal tersebut
adalah: situasi keluarga, ketaatan beribadah, dan hal-hal
yang berkaitan dengan pengetahuan dan pendidikan seksual.
Penelitian ini merupakan penelitian studi kasus yang
dilakukan terhadap 5 orang remaja puteri yang berusia
antara 11 - 24 tahun dan belum menikah. Teknik
pengumpulan datanya adalah dengan wawancara mendalam.
Analisis dilakukan pada setiap kasus secara individual dan
rangkuman analisis dalam bentuk tabel.
Dari hasil analisis terhadap lima kasus dengan model
sistem seksual Abramson diperoleh hasil bahwa
faktor-faktor yang dirasakan/muncul/terlintas sesaat
sebelum subyek terlibat dalam hubungan seks pranikah
adalah hal-hal yang berkaitan dengan norma sementara
hal-hal yang bersifat biologis umumnya tidak disadari.
Tidak dipungkiri, faktor emosional dan situasional
berperan dalam keterlibatan subyek dengan hubungan seks
pranikah.
Dari analisis terhadap situasi keluarga diketahui
kurangnya pengawasan orang tua, pola asuh orang tua yang
permisif berpengaruh terhadap keterlibatan subyek dalam
perilaku hubungan seks pranikah. Terlihat pula adanya
gangguan komunikasi antara orang tua anak yang tampil
dalam perilaku negatif dari orang tua anak atau sebaliknya. Ketaatan beribadah dan latar belakang
keluarga yang religius tidak menjamin subyek tidak
terlibat dalam perilaku tersebut. Semua subyek tidak
pernah mendapat pendidikan seks dari orang tuanya. Subyek
lebih suka membicarakan masalah seksual bukan dengan orang
tua melainkan dengan teman.
Berdasarkan hasil tersebut, dirasakan pentingnya
pendidikan seks tidak hanya untuk remaja tapi juga untuk
orang tua.

"
1996
S2034
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Smith, Edward E., 1940-
[Place of publication not identified]: [Publisher not identified], 2003
150 ATK i 2003/C4
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>