Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
Patricia Roulina
"Kesejahteraan psikologis (PWB) dapat membantu remaja mengatasi stres dan kesulitan. Penelitian ini melihat apakah komponen iklim sekolah (SC) serta jenis kelamin dapat memprediksi PWB remaja di pedesaan Indonesia. Studi epidemiologi dilakukan terhadap 1.023 siswa SMP di Banyuwangi dengan pendekatan berbasis sekolah. Analisis multiple linear regression menunjukkan bahwa siswa laki-laki yang menilai hubungan antar siswa di sekolah baik, harapan sekolah terhadap siswa jelas, peraturan di sekolah adil, dan tingkat perundungan di sekolah rendah memiliki tingkat PWB yang lebih tinggi (F(5,1017) = 48,069, p < ,001, R2 = 0,191). Penelitian ini menunjukkan pentingnya fokus pada komponen SC tertentu serta memberi dukungan yang berfokus pada perbedaan gender untuk meningkatkan PWB siswa SMP di Banyuwangi.
Psychological Well-Being (PWB) is beneficial for adolescents during times of stress and difficulties. This study examines whether components of School Climate (SC) and gender can predict the PWB of rural Indonesian adolescents. An epidemiological study was conducted on 1.023 junior high school students in Banyuwangi. Multiple linear regression analysis showed that male students who perceive positive relationships among students at school, clear school expectations toward students, fair school regulations, and low levels of bullying at school have higher levels of PWB (F(5,1017) = 48,069, p < ,001, R2 = 0,191). This study shows the importance of focusing on specific components of SC as well as providing support that focuses on gender differences to improve the PWB of middle school students in Banyuwangi."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ranti Maradhita Putri Lestari
"Psychological well-being remaja memiliki keterkaitan erat dengan parent attachment.
Hal ini dikarenakan secure attachment dapat menjadi landasan untuk mengembangkan rasa percaya pada orang tua dan lingkungan sekitarnya dan meningkatkan kemampuan mengembangkan strategi coping efektif yang pada akhirnya akan meningkatkan psychological well-being. Pengaruh attachment pada psychological well-being dapat terjadi secara langsung atau dimediasi oleh faktor lain yang relevan, salah satunya dispositional mindfulness. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui peran dispositional mindfulness sebagai mediator hubungan antara parent attachment dan psychological well-being pada remaja. Partisipan berjumlah 352 remaja usia 13 – 18 tahun. Instrumen yang digunakan yaitu Ryff’s Scale of Psychological Well being(RPWB), Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R)-Parent Scale dan Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). Hasil analisis korelasi menunjukkan bahwa ketiga variabel saling berkaitan secara signifikan. Hasil analisis mediasi menunjukkan bahwa dispositional mindfulness memediasi secara parsial hubungan antara parent attachment dengan psychological well-being pada remaja.
Psychological well-being is closely related to parental attachment. The reason is that a secure attachment can be a foundation for developing trust in parents and the surrounding environment, as well as increasing child's ability to develop effective coping strategies which will ultimately improve psychological well-being. The effect of attachment on psychological well-being can occur directly or mediated by other relevant factors, one of which is dispositional mindfulness. This study aims to determine the role of dispositional mindfulness as a mediator in the relationship between parent attachment and psychological well-being in adolescents. Participants in the study were 352 adolescents aged 13-18 years. The instruments used were Ryff's Scale of Psychological Well-being (RPWB), Inventory of Parent and Peer Attachment-Revised (IPPA-R)Parent Scale and Mindfulness Attention Awareness Scale (MAAS). The result of the correlation analysis shows that the three variables in this study are significantly related to each other. The result of the mediation analysis shows that dispositional mindfulness partially mediates the relationship between parent attachment and psychological well-being in adolescents."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Clarisa Sutjiatmadja
"Psychological Well-being (PWB) selama masa remaja menjadi salah satu penentu kesehatan mental di masa dewasa mendatang. Penelitian terdahulu menemukan bahwa Intolerance of Uncertainty (IU), sebagai variabel yang mempengaruhi bagaimana seseorang memaknai dan menanggapi situasi yang tidak pasti, dapat mempengaruhi PWB individu. Salah satu variabel yang diduga dapat menjelaskan hubungan keduanya adalah Dispositional Mindfulness (DM), yaitu kapasitas bawaan untuk mempertahankan perhatian pada pengalaman saat ini dengan sikap terbuka dan tidak menghakimi. Namun, dinamika antara ketiga variabel tersebut belum pernah diteliti pada remaja di Indonesia, sedangkan karakteristik tahap perkembangan remaja menunjukkan pentingnya ketiga variabel di masa ini. Maka penelitian ini bertujuan melihat bagaimana peran DM sebagai mediator antara hubungan IU dan PWB pada remaja di Indonesia. IU diukur menggunakan skala IUS-12, DM dengan skala MAAS, dan PWB dengan skala Ryff’s Psychological Well-being. Partisipan berjumlah 352 remaja SMP dan SMA berusia 13-18 tahun (M = 16.08) yang mengisi seluruh alat ukur secara daring. Berdasarkan hasil analisis mediasi, ditemukan bahwa DM secara parsial memediasi hubungan antara IU dan PWB (b= -.17, p < .01).
Psychological Well-being (PWB) during adolescence becomes one of the determinants of mental health in adulthood. Previous research found that Intolerance of Uncertainty (IU), as a variable that influences how a person perceives, interprets, and responds to uncertain situations, can affect individual PWB. One of the variables that is thought to explain the relationship between the two is Dispositional Mindfulness (DM), namely the innate capacity to maintain attention on current experiences in an open and non-judgmental attitude. However, the dynamics between these three variables has never been studied in adolescents in Indonesia, while the characteristics of the stages of adolescent development show the importance of the three variables at this time. So this study aims to see how the role of DM as a mediator between the relationship between IU and PWB in adolescents in Indonesia. IU was measured using the IUS-12 scale, DM was measured by the MAAS scale, and PWB was measured by Ryff's Psychological Well-being scale. The participants were 352 junior high and high school youth aged 13-18 years (M = 16.08) who filled out all measuring instruments online. Based on the results of mediation analysis, it was found that DM partially mediated the relationship between IU and PWB (b= -.17, p < .01)."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library