Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mega Audina Putri
"Osteoarthritis merupakan penyakit kronis jangka panjang yang melibatkan penipisan kartilago pada persendian yang menyebabkan pergesekan tulang sehingga mengakibatkan kekakuan, nyeri, dan gangguan pada pergerakan tubuh. Rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) telah terbukti secara empiris untuk mengobati inflamasi. Tanaman ini mengandung flavonoid yang telah dilaporkan sebagai antioksidan dan penangkal radikal bebas yang juga dapat menimbulkan efek antiinflamasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis efek antiinflamasi dan pengaruh pemberian ekstrak etanol 70% rumput mutiara (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk) terhadap perubahan proteoglikan pada sendi tikus jantan model osteoarthritis yang diinduksi natrium iodoasetat. Parameter tersebut ditinjau dari volume udem lutut tikus dengan pletismometer dan histopatologi kartilago dengan pewarnaan safranin-o dan fast green. Penelitian ini dilakukan pada 30 tikus jantan Sprague dawley, terbagi dalam 6 kelompok. Kelompok-kelompok tersebut diinduksi pada hari ke-1 dengan natrium iodoasetat secara intrartikular, kecuali kontrol normal yang diinduksi larutan salin. Bahan uji diberikan secara oral pada hari ke 29 sampai 50 pada kontrol positif (glukosamin dan kondroitin sulfat) dan tiga kelompok dosis (ekstrak etanol 70% rumput mutiara), yaitu 780; 5,625; 11,25; 22,5 mg/200 g BB. Pengukuran volume udem lutut tikus dilakukan pada hari ke-0, 7, 14, 21, 28, 36, 43, 50. Histopatologi kartilago dilakukan pada hari ke-28 dan setelah perlakuan berakhir. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ketiga dosis memiliki efek antiinflamasi dan meningkatkan proteoglikan secara bermakna. Dosis II (11,25 mg/200 g BB) merupakan dosis terbaik. Hasil ini menunjukkan bahwa rumput mutiara dapat diteliti lebih lanjut sebagai pengobatan osteoarthritis.

Osteoarthritis is a chronic long term disease that involves degradation cartilage in joint causing bone friction and leading to stiffness, pain, and disruption in the movement of body. Pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) is often used in inflammation therapy in herbal medicine. This plant contains flavonoid, a group of antioxidants and radical scavenging that have anti-inflammatory effect. This study is aimed to analyze the anti-inflammatory effect and the effect of 70% ethanolic extract of pearl grass (Hedyotis corymbosa (L.) Lamk.) on proteoglycan changes in joint of osteoarthritis rats model induced by monosodium iodoacetate. The parameters evaluated were the edema volumetric measurements of rats’ knee using pletismometer and cartilage histopatology stained with safranin-o and fast green. This study used 30 male white Sprague dawley rats which were, divided into 6 groups. These groups were induced on day-1 with monosodium iodoacetate by intraarticular injection, except normal group were induced by saline solution. Test materials were administered orally once daily on days 29 through 50 to positive group (glucosamine and chondroitin sulfate) and 3 doses groups (70% ethanolic extract of pearl grass), with 780; 5,625; 11,25; 22,5 mg/200 g BW. Edema volumetric measurements of rats’ knee were performed on days-7, 14, 21, 28, 38, 43, 50. Cartilage histopatology were performed on days-28 and after treatment was ended. The results showed that the extract of pearl grass with some variations of given dose have anti-inflammatory effect and have been able to increase proteoglycan significantly. Dose II (11,25 mg/200 g BW) is the best result. Overall, these results indicate that pearl grass can be further investigated as a treatment for osteoarthtiris."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S60129
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Datunsolang, Natasya Linsie Corona
"Osteoartritis (OA) adalah penyakit persendian pada lutut dan berkaitan dengan kerusakan kartilago dan menyebabkan nyeri. Rumput mutiara adalah salah satu tanaman yang memiliki aktivitas antiinflamasi dan dapat digunakan untuk mengobati nyeri. Penelitian ini menggunakan suspensi ekstrak etanol 70% rumput mutiara dengan 3 variasi dosis yaitu dosis 1 (5,625 mg/200 g BB), dosis 2 (11,25 mg/200 g BB) dan dosis 3 (22,5 mg/200 g BB) yang diberikan secara oral pada tikus jantan galur Sprague dawley. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis efek antiinflamasi terhadap perubahan jumlah proteoglikan pada sendi lutut kiri setelah diberikan rumput mutiara kemudian diinduksi natrium iodoasetat. Hewan uji sebanyak 30 ekor dibagi dalam 6 kelompok perlakuan yaitu kontrol normal, kontrol negatif, kontrol positif (glukosamin dan kondroitin sulfat), dosis 1, dosis 2 dan dosis 3. Hewan uji diinduksi dengan 0,025 ml natrium iodoasetat secara intraartikular dengan waktu pengamatan selama 8 minggu. Parameter yang digunakan adalah pengukuran volume udem pada hari ke-0, 7, 14, 21, 29, 36, 43 dan 50 dan pengamatan histopatologi tulang pada hari ke-21 dan 50 menggunakan pewarna 1% Safranin O dan 0,02% Fast Green. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak etanol 70% rumput mutiara memiliki efek antiinflamasi pada pengamatan histopatologi lutut hewan uji dan volume udem pada hari ke-29. Dosis optimum ekstrak etanol 70% rumput mutiara sebagai antiinflamasi adalah dosis 2 (11,25 mg/200 g BB).

Osteoarthritis (OA) is the joint disease that related with articular cartilage damage and causes significant pain. Pearl grass is plant that has an antiinflammation effect and it can be used to treat pain. This study used 70% Ethanolic exctract of pearl grass with 3 doses variance such as doses 1 (5,625 mg/200 g BW), doses 2 (11,25 mg/200 BW), and doses 3 (22,5 mg/200 BW) that is given Sprague dawley strain male rates in oral. This study aims to analyze the antiinflammatory effects of 70% Ethanolic exctract of pearl grass on proteoglycan changes in joint of OA rats model. The total of 30 rats divided into 6 groups that is normal group, negative group, positive group (glucosamine-chondroitin sulfate) and 3 treatment groups. Rats male induced with 0,025 ml monosodium iodoacetate (MIA) in intraarticular for 8 weeks. The parameter of this study is edema volumetric measurement using plestimometer and cartilage histology in day-0, 7, 14, 21, 29, 36, 43 and 50 using 1% Safranin O and 0,02% Fast Green staining. The results showed that 70% Ethanolic exctract of pearl grass has antiinflammatory effects in day-29 of changing proteoglycan in joint of OA rats model and edema volumetric. The optimum dose of antiinflammatory effect was dose 2 (11,25 mg/200 g BW)."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59873
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library