Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
M. Aadiyaat Dhafi Amstrong
"Minuman boba merupakan minuman yang dibuat dari teh atau susu dengan suatu perisa atau pemanis yang kemudian ditambahkan boba atau topping lainnya. Minuman boba dan sejenisnya adalah salah satu dari minuman berpemanis gula atau sugar-sweetened beverages (SSBs) dan termasuk ke dalam hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). Minuman ini meningkat trennya di Indonesia pada tahun 2018 seiring dengan meningkatnya prevalensi diabetes dan obesitas di Indonesia pada tahun yang sama. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui gambaran dan hubungan konsumsi minuman boba dan sejenisnya dengan berbagai faktor pada mahasiswa Universitas Indonesia (UI). Lokasi kampus UI berada di dekat daerah pusat kuliner dan sebagian mahasiswa memiliki kebiasaan saling memberikan hadiah makanan atau minuman di antara sesama teman. Penelitian ini menggunakan desain studi cross sectional dan melibatkan responden sebanyak 181 mahasiswa reguler angkatan 2018 dan 2019. Penelitian berlangsung pada pada bulan Mei–Juli 2022. Data dikumpulkan melalui pengisian kuesioner metode daring yang selanjutnya dianalisis secara univariat dan bivariat menggunakan uji Chi-square dan Mann-Whitney U. Hasil penelitian menunjukkan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya pada mahasiswa UI didominasi oleh tingkat konsumsi rendah (90,1%). Analisis bivariat menemukan bahwa prestise tidak memiliki hubungan yang signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya. Variabel yang memiliki hubungan signifikan dengan tingkat konsumsi minuman boba dan sejenisnya adalah pengaruh kelompok referensi, terutama teman (p-value = 0,044; OR = 3,373). Mahasiswa disarankan untuk mempertimbangkan baik dan buruk saran dari kelompok referensi. Pemerintah disarankan untuk membuat peraturan batasan gula dan mencantumkan label pangan pada minuman boba dan sejenisnya serta membatasi iklan minuman boba dan sejenisnya.
Bubble drink is a drink made from tea or milk with a flavor or sweetener, then added with boba or other toppings. Bubble drinks and its kind are one of sugar-sweetened drinks (SSBs) and included in hand-shaken sugar-containing drinks (HSDs). It has an increasing trend in Indonesia in 2018 along with the prevalence of diabetes and obesity in Indonesia in the same year. This study aims to determine the description and relationship of consumption of boba drinks and its kind on students from the University of Indonesia (UI). UI located near the culinary center area and some of student have a habit of giving gifts or drinks to each other among friends. This study used a cross-sectional study design and involved 181 regular students from class of 2018 and 2019 as respondents in May–July 2022. Data were collected through online questionnaires and then analyzed by univariate and bivariate using the Chi-square and Mann-Whitney U test. Univariate analysis showed that the level of consumption of beverages and its kind among UI students was dominated by low consumption rate (90.1%). Bivariate analysis found that prestige did not have a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind. The variable that has a significant relationship with the level of consumption of boba drinks and its kind is the influence of the reference group, especially friends (p-value = 0,044; OR = 3,373). Students are advised to consider the good and bad of the reference group advice. The government suggested to setting a sugar limit, adding food labels on boba drinks and its kind and limiting advertising on boba drinks and its kind."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Tanabe, Shunsuke
"The purpose of this study is to develop a national prestige score by emulating occupational prestige scores and to analyze how Japanese people perceive the prestige of various countries. The results of my analysis show that the overall ranking of national prestige is consistent with prior research that measured preferences toward nations, e.g. Western countries are evaluated more highly than African or Middle Eastern countries. Furthermore, while prior studies on ‘preference’ indicated relatively low positions for neighboring countries such as China, South Korea and Russia, this study found that they were ranked in the mid-range, regarding their prestige. I also examined the validity and reliability of the national prestige scores, with the following findings: first, a comparative analysis between national prestige and national preference revealed conceptual differences between prestige and preference and the external validity of a nation's prestige score. Second, in order to assess the reliability of the scores, I analyzed differences based on gender, educational level and age group. However, those attributes did not make any notable differences in terms of the overall ranking of nations."
Oxford: Institute of Social Science, University of Tokyo, 2009
SSJJ 12:2 (2009)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Asti Nafia Nuryana
"Skripsi ini meneliti kepribadian dalam kerangka Big Five Model dan pengaruhnya terhadap Kesadaran Akan Fashion dan Prestige Sensitivity. Penelitian ini juga meneliti adanya pengaruh dari Kesadaran Akan Fashion terhadap Prestige Sensitivity serta menganalisa adanya hubungan mediasi sempurna pada model. Extraversion terbukti berpengaruh positif terhadap tingkat kesadaran akan fashion pada Generasi Y di Jabodetabek. Penelitian menunjukkan Generasi Y tidak dipengaruhi oleh kepribadian dalam menunjukkan kepekaannya pada barang prestis. Penelitian ini membuktikan bahwa tingkat kesadaran akan fashion mempengaruhi positif kepekaan Generasi Y akan prestis. Extraversion terbukti menjadi satu-satunya sifat kepribadian yang dimediasi sempurna oleh Kesadaran Akan Fashion akan pengaruhnya terhadap Prestige Sensitivity.
This study explores personality in Big Five model and its effect on Fashion Consciousness and Prestige Sensitivity. This research analyzes the effect of Fashion Consciousness towards Prestige Sensitivity, and the full mediating relationship of the model. Extraversion proves to give positive effect towards Fashion Consciousness. This research also shows Gen Y doesn't affected by personality traits toward their sensitivity on prestige. This study proves Fashion Consciousness gives positive effect towards Prestige Sensitivity of Gen Y. Therefore this study concludes that Extraversion is the only trait which fully-mediated by Fashion Consciousness on its effect towards Prestige Sensitivity."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
S56675
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nursifaa Miranti Azzahra
"Globalisasi merek prestise yang berkembang menciptakan minat yang meningkat bagi pemasar dalam menanggapi rangsangan pemasaran oleh pengaruh dan nilai anteseden yang berbeda. Selain itu, tidak adanya definisi yang jelas tentang apa yang membuat nilai prestise dan kurangnya langkah fungsional prestise yang akurat dan tervalidasi telah menghambat perluasan studi dalam penelitian manajemen merek dan dengan demikian, implementasi pemasaran praktis. Studi ini memberikan kontribusi dalam menganalisis dan mengidentifikasi nilai-nilai yang dipersepsikan utama yang mendefinisikan konsep prestise ke literatur terkini tentang konsumsi prestise dan menyajikan perspektif tentang mengapa orang tergoda oleh produk prestise dan nilai tambahan apa yang mereka berikan.
The growing globalization of prestige brands creates an increasing interest for marketers in responding to marketing stimuli by different antecedent influences and value. Subsequently, the absence of a perspicuous definition of what makes a prestige value and the lack of accurate and validated prestige functional steps have hindered the expansion of study in brand management research and thereby the practical marketing implementation. This study provides a contribution in analyzing and identifying the key perceived values that define the concept of prestige to current literature on prestige consumption and presents perspectives on why people are seduced by prestige products and what additional values do they deliver."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Keller, Suzanne
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1984
305.52 KEL b
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library