Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jajunudin Ichrom
"Aspal porus merupakan campuran beton aspal dengan kadar rongga udara yang tinggi di dalam campuran. Digunakan sebagai lapis permukaan jalan sehingga memungkinkan air menembus perkerasan jalan melalui rongga di dalam campuran, dan dapat meningkatkan keselamatan lalu lintas terutama pada musim hujan. Skripsi ini membahas mengenai akomodasi terhadap pemilihan keputusan antara kebutuhan struktural yang ditinjau dari beban kendaraan melalui pengujian marshall standar dan kebutuhan terhadap penyerapan air hujan melalui pengujian permeabilitas.
Analisis yang dilakukan adalah mengadakan pengujian terhadap rancang campur dari lapisan aspal porus dengan menggunakan agregat senjang berdasarkan konsep stone on stone sehingga mengahasilkan persentase agregat kasar 75 %, 80 %, 85 %, dan memakai tingkat kadar aspal 4,5 % ; 5 % ; 5,5 % ; 6 % ; 6,5 %.
Hasil kinerja campuran aspal porus berdasarkan pengujian marshall dengan menggunakan persentase agregat kasar 75 %, 80 %, dan 85 % dan tingkat kadar aspal 4,5 % - 6,5 % menunjukkan nilai VMA meningkat seiring dengan peningkatan kadar aspal, dan nilai VIM, permeabilitas menurun dengan peningkatan kadar aspal. Stabilitas yang dihasilkan dan memenuhi standar untuk perencanaan lalu lintas ringan (350 kg) hanya terjadi pada kadar aspal 5 %.
Dari hasil penelitian yang telah diuraikan diatas, secara umum penggunaan kadar aspal 5 % memberikan kinerja campuran yang terbaik untuk perencanaan lalu lintas ringan jika dibandingkan dengan penggunaan kadar aspal lainnya. Hal ini dibuktikan dari nilai stabilitas tertinggi (438 kg).

Porous asphalt is a mixture of asphalt concrete with a high content of air void in the mixture. It is used as a road surface layer, so it is able for the water to penetrate the road surface through the void in the mixture and it can help for increasing the traffic safety especially in the rainy season. This final assignment discusses about the accommodation in making the decisions between the structural needs which is observed from the weight of the vehicle through the standard Marshall Test, and water absorber needs through the permeability test.
The analysis is performed by doing some tests to the mix design of the porous asphalt layer by using asymmetrical aggregate based on the concept of stone on stone until it produces the percentage of the coarse aggregates are 75%, 80%, 85% and uses the rate asphalt contents are 4,5% ; 5% ; 5,5% ; 6% ; 6,5%.
The result of the asphalt concrete mixture bases on the Marshall Test by using the percentage of the coarse aggregate are 75%, 80% and 85% and the rate of asphalt content 4,5% - 6,5%, shows that VMA value increases as the rate of asphalt content increases too and VIM value shows that permeability decreases as the rate of asphalt content increases. The stability which is given and fulfilled the design for the light traffic (350 kg) is only obtained from the 5% asphalt content.
From the research which has been described above, in general the use of 5% asphalt content can give the best mixture for the design of the light traffic compare with using other asphalt content. It is proved by the highest value of stability (438 kg).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S35794
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Savitri Octaviani
"Zeolit terstruktur yang menggabungkan mikro- dan
mesoporositas disiapkan dengan menggunakan metode desilikasi dalam larutan basa NaOH 0,2 M terhadap dua jenis zeolit ZSM5: ZSM5 komersial tanpa template ? (Si/Al 8,62) dan ZSM5 yang disintesis menggunakan template (Si/Al 25). Pola difraksi sinar-X menunjukkan bahwa kristalinitas dan short-range order dalam zeolit yang didesilikasi
menggunakan basa tidak mengalami perubahan dibandingkan dengan zeolit awal untuk kedua sampel. Pengukuran permukaan pada zeolit ZSM5 ?tanpa template? menunjukkan bahwa luas permukaan berkurang sebesar 2,33% namun isoterm adsorpsinya dapat dikategorikan ke dalam Tipe IV, yang merupakan karakteristik dari material mesopori. Hal ini didukung dari adanya perubahan pada volume mesopori dari 0,38 cm 3/g menjadi 0,45 cm 3/g, dan distribusi ukuran pori BJH meningkat dari 10 menjadi 18 nm. Di sisi lain, luas permukaan ZSM5 sintesis yang didesilikasi dengan basa meningkat sebesar 8,25%, tetapi kurva isoterm adsorpsinya menjadi Tipe I yang terkait dengan struktur mikropori. Lebih jauh lagi, analisis t-plot menunjukkan bahwa volume mesopori dari ZSM5 sintesis yang didesilikasi dengan basa meningkat sebesar 26%, dari 0,037 cm 3/g menjadi 0,046 cm 3/g, dengan sifat intrinsik zeolit tidak berubah. Dari penelitian ini, dapat disimpulkan bahwa keberadaan template organik memainkan peranan penting dalam mempertahankan struktur zeolit selama perlakuan menggunakan basa.

Abstract
Hierarchical zeolites combining micro- and mesoporosity were prepared using desilication method in alkaline solution of NaOH 0.2 M on two types of ZSM5: ?template free? commercial ZSM5 (Si/Al 8.62) and ?templated? as-synthesized ZSM5 (Si/Al 25). The powder X-ray diffraction patterns revealed that crystallinity and short-range order in the alkaline
treated zeolites were virtually unchanged compared to both
of the parent zeolites. The surface measurement on the template free ZSM5 zeolites showed that the surface area was reduced by 2.33%,
but the adsorption isotherm can be categorized into Type IV which is typical of for mesoporous material, supported by the change in mesopore volume, and the BJH pore size distribution (from 10 to 18 nm). On the other hand, the surface area of the alkaline treated as-synthesized ZSM5 was increased by 8.25%, but its isotherm adsorption curve falls into Type I for microporous structure. The mesopore volume was increased by 26%, from 0.037 cm 3/g to 0.046 cm 3/g, with the intrinsic zeolite properties were mainly preserved. Based on these results, it can be concluded that the existence of organic template
plays an important role in preserving the zeolitic structure during the alkaline treatment. "
[Direktorat Riset dan Pengabdian Masyarakat UI;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia;Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, Universitas Indonesia], 2012
J-pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agung Hidayat
"Pendinginan laminar merupakan salah satu dari rangkaian proses pembuatan HRC, di dalamnya terpasang vertical spray. Fungsinya sebagai pembatas atau sebagai penahan air pendingin strip pada zone tertentu, sehingga air pendingin di zone tersebut tidak ikut terbawa ke zone berikutnya oleh laju strip. Selain itu berdampak lain kepada peningkatkan akurasi pencapaian temperatur penggulungan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mempelajari peri1aku pengaruh vertical spray terhadap pendinginan baja. Jenis baja yang diteliti dititik beratkan kepada baja ns G 3101 SS 400 sebagai bahan baku baja struktural umum (misal : jembatan, kapal dan rolling stocks). Percobaan dilakukan pada skala pabrik dan ska1a laboratorium untuk laku panas sebagai validasi konsistensi terbentuk tidaknya struktur mikro yang diakibatkan oleh pengaruh vertical spray. Jenis pengujian dilakukan meliputi: uji tarik, uji kekerasan, uji tumbuk Charpy, pemeriksaan metalografi dan uji fraktografi. Berdasarkan hasil percobaan dan pengujian diketahui bahwa dengan adanya turbulensi aliran dan penahanan air pendingin oleh vertical spray akan mengakibatkan laju pendinginan di permukaan atas strip lebih cepat sehingga mempengaruhi perilaku pendinginan baja selama di pendinginan laminar. Hal ini mengakibatkan terbentuknya struktur mikro dual fasa. Di fasa merupakan kombinasi struktur mikro bainite-like dan ferit-perlit normal. Dengan terbentuknya struktur rnikro dual fasa dalam satu ketebalan, mengakibatkan kekerasan tidak homogen antara daerah sisi atas dan bawah. Pengaruh lain dari vertical spray berdampak terhadap besar butir yang relatif lebih kecil, sedangkan fraksi perlit relatif sama.
Untuk meneliti terbentuk tidaknya struktur mikro bainite-like pada temperatur akhir 840°C dan temperatur penggulungan 640°C sesuai proses pembuatan HRC. Dilakukan percobaan perlakuan panas baja dengan temperatur 840°C dan diclinginkan kejut pada temperatur 640°C sebagai validasi percobaan skala pabrik. Hasil percobaan diketahui bahwa baja basil perlakuan panas tidak terdapat struktur mikro bainite-like dan besar butir terlihat relatif lebih kecil dibandingkan baja yang menggwtakan vertical spray.
Penelitian permukaan patah dengan uji fraktografi diketahui kedua baja menWljukkan pola patahan yang relatif sama yaitu patah dimpel sebagai indikasi patah ulet."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2001
T39670
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Denny Irawan
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
S35751
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
TELAAH 31:1 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ichikawa, Yasuaki
"This monograph presents an integrated perspective of the wide range of phenomena and processes applicable to the study of transport of species in porous materials. In order to formulate the entire range of porous media and their uses, this book gives the basics of continuum mechanics, thermodynamics, seepage and consolidation and diffusion, including multiscale homogenization methods. The particular structure of the book has been chosen because it is essential to be aware of the true properties of porous materials particularly in terms of nano, micro and macro mechanisms. "
Berlin: Springer, 2012
e20398978
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Taufan Medina Setiawan
"Silika berpori disintesis melalui teknik co-Micelle/Emulsion Templatting (co-MET) dengan menggunakan template surfaktan kationik Cetyil Tetra Ammonium Bromide (CTAB). Silika yang digunakan berasal dari Tetra Etil Orto Silikat (TEOS) dengan variasi berat akrilamida sebesar 1,5 g ; 2 g ; 2,5 g ; 3 g ; 3,5 g dan tanpa poliakrilamida. Silika hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan instrument FTIR, XRD, SEM-EDS, dan BET. Pada silika dengan berat akrilamida 2,5 gr ; 3 gr dan 3,5 gr terbentuk pori yang merata. Silika berpori dijadikan pendukung katalis AlCl3 melalui teknik impregnasi dan diuji optimasinya dengan reaksi esterifikasi asam asetat dan etanol yang dilihat dari luas daerah kromatogram GC-MS. Persen konversi yang didapat dari reaksi esterifikasi dengan menghasilkan etil asetat adalah 28,19% ; 49,99% dan 19,84% untuk penggunaan katalis dengan berat akrilamida 2,5 g; 3 g dan 3,5 g.
Porous silica synthesized through co-Micelle/ Emulsion Templatting (co-MET) technique using template cationic surfactant Cetyil Tetra Ammonium Bromide (CTAB). Silica used from Tetra Ethyl Ortho Silicate (TEOS) with acrylamide weight variation of 1.5 g; 2 g; 2.5 g; 3 g; 3.5 g and without polyacrylamide. Silica synthesized were characterized using FTIR, XRD, SEM-EDS and BET. Silica produced with weight of acrylamide 2,5 g; 3 g and 3,5 g having pores diverse. Porous silica succesfully used as AlCl3 catalyst support by impregnation technique and tested optimization by esterification reaction of acetic acid with ethanol, which was analyzed using GC-MS. Percent conversion obtained from the esterification reaction is 28.19%; 49.99% and 19.84% for catalyst with weight of acrylamide 2.5 g; 3 g and 3.5 g."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
S58780
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Coutelieris, Frank A.
"The authors discuss several techniques for artificial representation of porous. The book also discusses with mass transport processes in the porous media which are further strengthen by experimental validation and specific technological applications. This book makes use of state-of-the-art techniques for the modeling of transport processes in porous structures, and considers of realistic sorption mechanisms. It the applies advanced mathematical techniques for upscaling of the major quantities, and presents the experimental investigation and application, namely, experimental methods for the measurement of relevant transport properties."
Berlin: Springer, 2012
e20406094
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Fakhrul Razan
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh penambahan foaming agent MgCO3 paduan Zirkonium-Niobium, sehingga dapat membentuk paduan dengan struktur poros untuk aplikasi biomaterial. Proses fabrikasi pembuatan biomaterial untuk implan tulang permanen ini dilakukan dengan metode metalurgi serbuk meliputi preparasi serbuk, kompaksi, dan sinter dengan variabel komposisi foaming agent MgCO3 sebesar 3%, 4%, dan 5% dari jumlah total berat paduan Zr-3Nb. Pengujian yang dilakukan pada paduan ini meliputi uji kekerasan dengan metode Rockwell B, uji struktur mikro dengan menggunakan OM dan SEM, uji kandungan senyawa dengan XRD, dan uji bioaktifitas dengan menggunakan FTIR. Foaming agent MgCO3 dipilih karena morfologi porositas yang dihasilkan sangat baik. Penambahan foaming agent MgCO3 ini mempengaruhi terbentuknya poros dihasilkan, dimana diperoleh komposisi Zr-3Nb-3%MgCO3 yang merupakan komposisi optimal dilihat dari banyaknya porositas yang terbentuk untuk dijadikan sebagai aplikasi biomaterial dengan struktur poros. Pembentukan lapisan hidroksiapatit juga terlihat pada paduan Zr-3Nb poros, sebagai tanda bahwa paduan Zr-3Nb poros memiliki bioaktivitas yang baik.

The focus of this study is to investigate the effect of adding MgCO3 foaming agent element equally (based on weight percentage) in Zr-Nb alloy, to obtain porous structure for biomaterial application. The fabrication process of biomaterials for permanent bone implants was carried out by powder metallurgy method includes powders preparation, compaction and sintering with variable composition of MgCO3 foaming agent are 3%, 4%, and 5% of the total weight of the Zr-3Nb alloy. Tests were carried out on these alloys include hardness test using Rockwell B method, microstructure test using OM and SEM, the test compound content by XRD, and bioactivity testing using FTIR. MgCO3 foaming agent was chosen because of its good porous morphology. The addition amount of this MgCO3 foaming agent affect the created pores, which result Zr-3Nb-5%MgCO3 as the optimum composition by porosity aspect for biomaterial application with porous structure. Hydroxyapatite layer has been formed on Zr-3Nb porous as an evidence that Zr-Nb porous alloy has good bioactivity.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S62005
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jonathan Aditomo
"Keramik berpori merupakan jenis keramik yang terdiri dari material berongga tahan panas dengan bidang aplikasi yang luas, yaitu mencakup filter logam cair, filter gas suhu tinggi, penyangga katalis, dan insulator. Penelitian ini dilakukan untuk menyelidiki pengaruh adisi serbuk kayu terhadap morfologi, sifat mekanis, dan sifat termal dari keramik berpori berbasis mullite sebagai filter aluminium cair. Bahan baku yang digunakan mencakup kaolin dan chamotte sebagai bahan dasar, serbuk kayu sebagai agen pembentuk pori, serta carboxymethyl cellulose (CMC) dan air sebagai pengikat keramik. Penelitian dimulai dengan mencampur bahan baku dengan variabel kandungan serbuk kayu: 0%, 5%, 10%, dan 15%. Hasil campuran kemudian dicetak dengan metode dry press, dibakar selama 120 menit hingga suhu 650 °C, assembly dengan kaolin tipis, dibakar lanjut selama 120 menit hingga suhu 1200 °C, dan filter lokal berbasis mullite didapat. Filter kemudian dikarakterisasi, menunjukkan hasil bahwa adisi serbuk kayu berpengaruh membentuk pori berbentuk serat bertipe terbuka pada mikrostruktur keramik dengan jumlah meningkat, tidak terdeteksinya perubahan panas signifikan akibat dekomposisi, peningkatan koefisien ekspansi termal (dari 0,0071–0,0371%) dan permanent linear change (dari 0,0025–0,0345%), peningkatan porositas semu (dari 33,29–47,95%) dan peresapan air (dari 18,27–33,05%), serta penurunan pada kuat lentur (dari 13,48 - 6,33 MPa) dan densitas (dari 1,82–1,43 g/cm3), dengan adisi serbuk kayu dari 0% hingga 15% pada filter lokal. Kandungan serbuk kayu optimum pada filter lokal ada pada nilai 15.

Porous ceramic is a ceramic type consisting of heat-resistant porous material with widespread application, which includes liquid metal filters, high temperature gas filters, catalyst supports, and insulators. This research was conducted to investigate the effect of wood sawdust (WSD) addition on the morphology, mechanical properties, and thermal properties of mullite-based porous ceramics as molten aluminum filter. The ceramic raw materials used include kaolin and chamotte as base material, WSD as pore-forming agent (PFA), as well as carboxymethyl cellulose (CMC) and water as binder. The research was started by mixing the raw materials with a variety of WSD content: 0%, 5%, 10%, and 15%. The mixture was then formed using the dry press method, sintered for 120 minutes to 650 °C, assembled with thin kaolin, further sintered for 120 minutes to 1200 °C, and a mullite-based local filter was obtained. Filter was then characterized, showing results that addition of WSD had an effect on the formation of open-type pores in the form of fibers on the ceramic microstructure with an increasing number, no significant heat exchanges from decomposition were detected, increased coefficient of thermal expansion (from 0.0071–0.0371%) and permanent linear change (from 0.0025–0.0345%), increased apparent porosity (from 33.29–47.95%) and water infiltration (from 18.27-33.05%), as well as decreased flexural strength (from 13,48 - 6,33 MPa) and density (from 1.82–1.43 g/cm3), with increased content of WSD from 0% to 15% on the local filter. The optimum sawdust content in the local filter is at a value of 15%."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3   >>