Ditemukan 14 dokumen yang sesuai dengan query
Yusuf Bilyarta Mangunwijaya, 1929-1999
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1998
320.959 8 YUS (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pokja Papua
Jakarta : Pokja Papua, 2006
959.88 POK i
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mohammad Hatta, 1902-1980
Jakarta: Balai Buku Indonesia, 1954
340.02 MOH k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta: Gunung Agung, 1979
923.2 PAN w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Mohammad Hatta, 1902-1980
Jakarta: Penerbitan dan Balai Buku Indonesia, 1953
959.8 MOH k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wehl, David
"
Contents: I. Japanese surrender ; II. Unbalance or exaltation ; III. South-East Asia command ; IV. Soerabaya ; V. The unknown graves ; VI. The republic takes root ; VII. Uneasy calm ; VIII. Netherlands goverment proposals ; IX. An or the ; X. The commission-general ; XI. The draft agreement ; XII. The agreement signe ...
"
London: George Allen & Unwin LTD, 1948
K 959.803 WEH b
Buku Klasik Universitas Indonesia Library
Djoeir Moehamad
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1997
923.2 DJO m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Adi Nusferadi
"
Berakhirnya Perang Dunia II menempatkan Revolusi Kemerdekaan Indonesia dalam konteks Internasional. Pendaratan rentara Sekutu serta ancaman Belanda yang ingin berkuasa kembali di Indonesia, telah mendorong Republik Indonesia untuk segera menampilkan eksistensi perjuangan kemerdekaannya pada Dunia. Dua tujuan utama sebagai berikut: mempertahankan kemerdekaan, dan memperjuangkan pengakuan Dunia bagi kemerdekaan tersebut, merupakan factor-_faktor yang menentukan sehingga para Pemimpin Republik Indonesia menganggap penting keberadaan diplomasi sebagai sarana perjuangan. Penyebab hambatan yang dihadapi Indonesia dalam usaha penerapan strategi diplomasi ...
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12152
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Dian Ronawati
"
Setelah kemenangan PKC (Partai Komunis Cina atau terhadap PNC (Partai Nasionalis Cina atau Guomindang) pada tahun 1949, dengan didukung penuh oleh rakyat dan partai, Mao Ze-dong memegang tampuk kekuasaan tertinggi di Republik Rakyat Cina (selanjutnya akan disebut Cina). Dan untuk mempersatukan seluruh rakyat demi tercapainya masyarakat sosialis, Mao menggunakan filsafat komunisme yang berbeda dengan komunisme Rusia. Seperti halnya negara-negara komunis lainnya, politik Iuar negeri Cina juga berkiblat pada ajaran Marxisme Leninisme yang membagi dunia menjadi ...
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
S12856
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kawuryan, Megandaru W.
Jakarta: Panji Pustaka, 2006
959.8 MEG t
Buku Teks Universitas Indonesia Library