Ditemukan 19 dokumen yang sesuai dengan query
Bintang Fajaratri Mentari
"
ABSTRAKJurnal ini membahas tentang isu industrialisasi dan pembangunan Korea Selatan yang terdapat dalam puisi ekologi karya Choi Seung Ho era 1990-2000-an. Penelitian ini menggunakan tiga puisi Choi Seung Ho yang masing-masing berjudul ldquo;Gongjang Jingdae rdquo;, ldquo;Mul Wie Mul Arae rdquo; dan ldquo;Nabi rdquo; sebagai bahan analisis. Tujuan penelitian ini adalah untuk menjelaskan isu-isu yang terdapat pada masyarakat Korea Selatan terkait industrialisasi dan pembangunan. Penulis menggunakan metode kualitatif dalam menganalisis teks puisi. Dalam penelitian ini penulis menemukan kesimpulan bahwa dalam kegiatan puisi ekologinya, Choi Seung Ho berusaha menggambarkan isu-isu terkait industrialisasi dan pembangunan melalui simbol-simbol fisik berupa lingkungan alam yang tercemar. Simbol-simbol alam yang rusak inilah yang nantinya akan dikaitkan oleh realita sosial masyarakat Korea.
ABSTRACTThis journal described about South Korea rsquo s industrialization and development issue which is written in ecological poems written by Choi Seung Ho in 1990 2000 rsquo s era. This research focused on three of Choi Seung Ho rsquo s poems which are ldquo Gongjang Jingdae rdquo , ldquo Mul Wie Mul Arae rdquo and ldquo Nabi rdquo as a material analysis. The purpose of this research was to describe industrialization and development issues in South Korea. The researcher used qualitative method to analyze the poems. In this research, the researcher found a conclusion that in his ecological poem rsquo s activity, Choi Seung Ho tried to describe industrialization and development issues through the physical symbols of the polluted natural environment. Later on, this polluted natural rsquo s symbols will be connected to korean social reality."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Jelita Dini
"Penelitian ini membahas tema puisi Ppaeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga karya Lee Sang Hwa yang dianalisis berdasarkan latar peristiwa dan makna puisinya. Puisi Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga dipublikasikan pada tahun 1926, puisi pada tahun 1920-an dianggap memiliki banyak penggambaran perasaan masyarakat Korea yang terjajah oleh Jepang. Oleh karena itu, tujuan dari penelitian ini adalah untuk membuktikan anggapan tersebut melalui analisis makna dan latar kejadian yang terjadi di Korea pada waktu puisi ini ditulis. Penelitian ini adalah penelitian kualitatif dengan metode kepustakaan. Hasil dari penelitian ini adalah puisi Ppaeatgin Deuredo Bomeun Onen-ga bertemakan rasa kehilangan harapan.
This paper analyzes the theme of a poem written by Lee Sang Hwa, Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga. The theme analysis is based on the background events and meaning of the poem. Ppaeatgin Deuredo Bomeun Oneun-ga was published in 1926. The poems in the 1920s were considered describing the feeling of the Korean nation under Japan's occupation. This research attemps to prove those assumptions through analysis of the meaning and background events that happens in Korea at 1920s. This research is a qualitative research using literature method. The research found that the theme of poetry Ppeatgin Deuredo Bomeun Oneunga is sense of losing hopes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bangun, Charina Pratenta Br
"Jurnal ini membahas mengenai makna kebebasan pada puisi karya Shin Dong Yup yang berjudul 껍데기는 가라 (Kkeobdegineun Gara, Wahai Kulit, Pergilah) yang dipublikasikan tahun 1967. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menginterpretasikan makna kebebasan yang terkandung pada puisi tersebut melalui analisis simbol dan imaji. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif berupa penjelasan secara deskriptif terhadap data penelitian berdasarkan studi pustaka. Dari data yang diperoleh, hasil penelitian menunjukkan bahwa simbol dan imaji yang di tuangkan ke dalam puisi ini menyiratkan dengan kuat makna kebebasan hidup yang diinginkan oleh Shin Dong Yup sebagai representasi penggambaran peristiwa yang terjadi pada tahun 1960-an dan sebagai tanda kebangkitan kembali kesusastraan Korea setelah sebelumnya mengalami keterpurukan pada tahun 1950-an.
The focus of this study is the meaning of freedom in the poetry by Shin Dong Yup, entitled 껍데기는 가라 (Kkeobdegineun Gara, Skin, Go Away ) published in 1967. The purpose of this study is to interpret the meaning of freedom contained in the poetry mentioned above through the analysis of symbols and images. This study uses qualitative methods such as descriptive explanation of data research based on literature. From the data obtained, the results shows that the symbols and images contained in this poetry strongly implies the meaning of life and believes that freedom desired by Shin Dong Yup is a sign of the revival of Korean literature after crash in 1950."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2015
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Elsa Naomy
"[
ABSTRAKJurnal ini merupakan kajian sastra dari analisis dua karya puisi yang menggunakan perumpamaan perpisahaan dalam penyampaian pesan puisi dan menggunakan kata yang sama untuk menjadi kunci dalam penyampaian pesannya. Dalam perkembangannya, karya puisi Korea yang menggunakan perumpamaan perpisahan masih banyak diminati oleh beberapa penulis puisi. Seperti dalam puisi Gasiri dan Nimeui Chimok, dua puisi ini menggunakan perumpamaan perpisahan dengan kata kunci yang sama. melalui pendekatan sosio-linguistik, jurnal ini akan membahas kata yang menjadi simbol dari perumpamaan perpisahaan dalam dua puisi tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Kesimpulan dari jurnal ini nantinya pembaca akan memahami puisi Korea dapat dipahami tidak hanya secara garis besar maknanya saja namun dari pilihan-pilihan kata yang tidak asing digunakan masyarakat.
ABSTRACTThis journal is a literature study from two poems that use a breakup parable and using a same word to be the keyword to deliver the message of the poem. In its progress the poets of Korean poems still oftentimes use the breakup parable as their theme for the poem. For example is Gasiri and Nimeui Chimok, this two poems are using the breakup parable and a same word as its keyword. By using sociolinguistic approach, this journal will discuss the keyword of these two poems. This journal use qualitative method as its analysis method. The aim of this journal is the reader will understand that Korean poem can be understood just by its outline but by its words that is not unfamiliar with common people., his journal is a literature study from two poems that use a breakup parable and using a same word to be the keyword to deliver the message of the poem. In its progress the poets of Korean poems still oftentimes use the breakup parable as their theme for the poem. For example is Gasiri and Nimeui Chimok, this two poems are using the breakup parable and a same word as its keyword. By using sociolinguistic approach, this journal will discuss the keyword of these two poems. This journal use qualitative method as its analysis method. The aim of this journal is the reader will understand that Korean poem can be understood just by its outline but by its words that is not unfamiliar with common people.]"
2015
MK-PDF
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bunga Astya Syafitri
"Skripsi ini membahas tentang romantisisme dalam tujuh buah puisi yang ditulis oleh Kim So-wol. Ketujuh puisi tersebut adalah Geumjandi, Huimang, Bugwi-gongmyeong, Yejeon-e Micheo Mollasseoyo, Azalea, dan Samsoo Kapsan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui karakteristik dan kecenderungan tema romantik yang terdapat dalam karya-karya tersebut. Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif dan dilakukan dengan metode deskriptif-analisis. Kesimpulan akhir dari skripsi ini adalah puisi-puisi Kim So-wol memiliki karakteristik romantik yang kuat, dengan sikap berlebih-lebihan yang menjadi karakteristik utama, serta tema melankoli romantik dan sentimentalisme sebagai tema yang dominan dipakai.
This undergraduate thesis analyzes the existence of romanticism of seven poems written by Kim So-wol. Those poems are exactly Geumjandi, Huimang, Bugwi-gongmyeong, Yejeon-e Micheo Mollasseoyo, Yet-iyagi, Jindallae-kkot, and Samsoo Kapsan. The purpose is to find romantic characterictic and preference of themes which are reflected of them. This research is a qualitative research with descriptive-analitic method. Nine of romantic characteristic and four romantic themes are obtained on this research. This analysis has come up with a conclusion that Kim So-wol poems are strong with romantic characteristics, especially hyperbole, and aim to the tendency of using romantic melancholy and sentimentalism theme as favorite.;"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S64760
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ken Laksmi Satyaningtyas
"
ABSTRAKMakalah ini memaparkan tentang harapan perdamaian dalam puisi ldquo;Uriga Muri Dweeo rdquo; karya Kang Eun Gyo. ldquo;Uriga Muri Dweeo rdquo; berarti ldquo;Jika Kita Menjadi Air rdquo; dalam bahasa Indonesia. ldquo;Uriga Muri Dweeo rdquo; berisi tentang harapan penulis terhadap perdamaian di tengah-tengah kondisi masyarakat yang penuh konflik. ldquo;Uriga Muri Dweeo rdquo; diterbitkan pada tahun 1986 dalam kumpulan puisi Uriga Muri Dweeo. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan makna perdamaian melalui simbol-simbol yang ada di dalam puisi ldquo;Uriga Muri Dweeo rdquo; karya Kang Eun Gyo. Metode penelitian yang digunakan dalam makalah ini adalah metode kualitatif. Adapun makalah ini menggunakan acuan-acuan, seperti konsep mengenai perdamaian. Simpulan makalah ini adalah mendeskripsikan harapan perdamaian dalam puisi ldquo;Uriga Muri Dweeo rdquo; karya Kang Eun Gyo. Kata Kunci: Kang Eun Gyo, perdamaian, puisi
ABSTRACTThis paper discusses about hope of peace in poetry ldquo Uriga Muri Dweeo rdquo by Kang Eun Gyo. ldquo Uriga Muri Dweeo rdquo means ldquo Jika Kita Menjadi Air rdquo in Indonesian. ldquo Uriga Muri Dweeo rdquo tells about the author rsquo s hope of peace in the middle of conflict in society. ldquo Uriga Muri Dweeo rdquo was published in 1986 in anthology of poetry Uriga Muri Dweeo. The purpose of this study is to describe the meanings of peace through the symbols in poetry ldquo Uriga Muri Dweeo rdquo by Kang Eun Gyo. The method used in this study is a qualitative method. As for this study uses references, such as concept of peace. The conclusion of this study describes hope of peace in poetry ldquo Uriga Muri Dweeo rdquo by Kang Eun Gyo. Keywords Kang Eun Gyo, peace, poetry"
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Kim Ha-Myeong
"Buku ini ditulis oleh Kim Ha-Myeong. Buku ini adalah antologi puisi pada masa Joseon dan pembahasan puisi tersebut."
Kyeonggido: Doseochulpan Bori, 2006
KOR 895.710 8 KIM k
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sin, Hyeon-Rim (신현림)
"Buku ini ditulis oleh Sin Hyeon-Rim. Buku ini berisi puisi berbentuk narasi atau dalam bahasa Korea biasa disebut sanmun yang menceritakan kepenatan hidup dan keinginan untuk menggali lebih dalam tentang hidup dan diri sendiri. "
Seoul: Gonggameui Gippeum, 2012
KOR 895.710 8 SIN a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Lika Yuliana Kelly
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji tema pada salah satu puisi modern Korea yaitu puisi kitbal karya Yoo Chihwan ditinjau dari diksi dan latar historis. Yoo Chihwan merupakan penyair puisi modern Korea yang terkenal sampai dengan saat ini. Karya Yoo Chihwan adalah puisi Kitbal. Puisi Kitbal merupakan salah satu puisi pertama yang dibuat oleh Yoo Chihwan pada tahun 1939 disaat Korea dijajah oleh Jepang. Kondisi bangsa Korea pada saat itu dan harapan bangsa Korea terhadap bangsanya digambarkan dalam puisi Kitbal. Yoo Chihwan menggunakan diksi yang sederhana namun memiliki makna yang dalam serta menggunakan simbol dalam puisinya. Penelitian ini menggunakan metode penelitian kualitatif dan mengacu pada pendapat ahli dari penelian terdahulu mengenai analisis puisi Kitbal. Melalui analisis diksi dan latar historis, dapat diketahui tema puisi Kitbal karya Yoo Chihwan adalah tema patriotisme.
This paper is aimed to examine theme of one of modern Korean poerty is Kitbal which made by Yoo Chihwan in terms of diction and historical background. Yoo Chi Hwan is a modern Korean poet that famous until now. His poem which will be examine in this paper is Kitbal. Kitbal is one of the first poem made by Yoo Chihwan in 1939 when Korea was colonized by Japan. Condition at the time of the Korean people and Korean people?s expectations of the nation depicted in the Kitbal poem. Yoo Chihwan uses simple diction but has a deep meaning and uses symbol in his poem. This paper used qualitative research methods and refers to the expert opinion of previous research on the analysis of Kitbal poem. Through analysis of diction and historical background, we can know the theme of the Kitbal poem which made by Yoo Chihwan is patriotism."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Bella Jaya
"Jurnal ini membahas tentang puisi yang bertemakan seorang ibu, yaitu puisi Eomma Keokjeong karya Gi Hyeong Do yang ditinjau dari diksi dan makna yang terdapat di dalam puisi tersebut. Seperti yang kita ketahui, sebagian besar orang di Indonesia hanya menyoroti budaya modern Korea, seperti K-Pop, drama Korea, film Korea, dan lain sebagainya. Akan tetapi, belum banyak orang yang mengetahui tentang kesusastraan Korea, salah satunya adalah puisi Korea. Puisi di Korea dinilai sebagai karya sastra penting yang mampu menunjukkan nilai sejarah, budaya, kepercayaan masyarakat, dan sebagainya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memberikan penjelasan lebih mendalam mengenai salah satu puisi Korea yang kurang disoroti oleh masyarakat Indonesia. Metode penelitian yang digunakan adalah metode kualitatif. Hasil dari penelitian ini adalah puisi Eomma Keokjeong memiliki kata-kata yang sederhana, namun jika ditelaah lebih dalam lagi, adanya hubungan yang erat antara diksi yang dipilih oleh penyair dengan makna lugas maupun makna utuh yang terkandung di dalam puisi tersebut sehingga pembaca akan mengerti pesan yang ingin disampaikan oleh penyair.
This journal elaborated a mother-themed poem entitled Eomma Keokjeong written by Gi Hyeong Do, through observing the diction and the meaning contained inside the poem. As we know, nowadays the majority of people in Indonesdia spotlight the modern Korean culture only, such as Korean Pop, Korean dramas, Korean films etc. However, only few people know Korean literatures, such as Korean poems. In Korea, poem is considered as a valuable literary work which could manifest historical values, culture, folk belief etc. The objective of this research was to provide an in-depth assessment on a Korean poem which is not brought yet into spotlight in Indonesdian society. This research applied a qualitative method. The result showed that the poem Eomma Keokjeong used simple words but if observed further, the reader will comprehend the message that the author intented to deliver due to the fact that the diction used by the author described very well the meaning inside the poem."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library