Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 36 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arminsyah
"Perlindungan hak cipla di Indonesia sudah ada sejak lahun 1911 dengan diberlakukannya Oclrooi Wel no. 136. Setelah Indonesia merdeka, kriminalisasi pelanggaran hak cipta dirumuskan dengan UU no. 6 tahun 1982 tentang Hak Cipta yang kemudian diubah dengan UU no. 7 lahun 1987 dan UU no. 12 lahun 1997. Tetapi, dalam implementasi, lidak dapat berjalan sesuai yang dirumuskan. Di antaranya adalah, kekurangmampuan polisi dan PPNS menghadapi maraknya peredaran vcd bajakan film-musik di seluruh Indonesia dan khususnya di Glodok sebagai pasar besar dan sumber peredaran vcd bajakan.
Alas dasar alasan tersebul dilakukan penelitian mengenai inkonsislensi implementasi kebijakan hak cipta khususnya vcd bajakan. Tesis ini selanjutnya menjawab pertanyaan lenlang bagaimana benluk dan pola inkonsislensi implemenlasi kebijakan kriminal hak cipla khususnya vcd bajakan dan faktor-faktor yang mempengaruhi implemenlasi kebijakan kriminal hak cipta lerhadap lerjadinya inkonsistensi, dengan pengumpulan dala dan informasi perpustakaan, wawancara dan observasi/pengamatan.
Kriminalisasi pelanggaran hak cipla sebagaimana dirumuskan dalam UU HC teiah memenuhi tujuh kriteria kriminalisasi perbuatan yang syaratkan George F Cole yaitu memenuhi unsur legality, aclus reus, causation, harm, concurrance, mens rea dan punishment. Dalam implementasi UU HC masih terdapat hal yang tidak dibuat oleh pemerinlah, diantaranya Peraturan Pemerintah mengenai tata cara pendaftar lisensi, sehingga menyulitkan untuk mengelahui siapa pemegang hak atas suatu ciptaan lebih-lebih untuk film dari luar negeri.
Kekurangmampuan polisi dan PPNS dalam menindak peredaran vcd bajakan khususnya di Glodok, sesuai dengan teori Turk. (1) Karena resister terorganisir dan canggih, (2) Kekuatan massa pedagang vcd bajakan, (3) Kejahatan vcd bajakan pada kenyataannya tidak dirasakan sebagai kejahalan disebabkan korbannya orang kaya atau perusahaan besar. Bahwa kasus vcd bajakan ternyata,
(a) Sebagian besar berdampingan dengan fcasus vcd porno yang dikelahui mudah pembuktiannya dan lebih mendapat dukungan masyarakal dalam penindakannya,
(b) Kasus vcd bajakan kurang dirasakan efek neggtfftiya sebagai kejahalan,
(c) Terdapal prosedur pembuklian yang sulil dan birokrasi yang rumit menurul kalangan polisi dan jaksa."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T370
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
"Maritime Piracy has been a serious threat to the international community especially in the SoutheastAsia region. This threat has caused tremendous implications towards the world economy, environment,political stability of the nations involved because 45% of the shipping company passes through theSoutheast Asia. The worrying fact is that these attacks were committed by terrorists as well as traditionalmaritime pirates. This paper examines on the implications of maritime crime in Malaysia and discusseswhether the definition of piracy under the International Law could be applied to these attacks. Thispaper concludes that cooperation between the region’s states and the enhancement of a good securitysystem of one state are needed to combat maritime violence. Thus it is imperative that the internationallaw need to be changed in order to enhance the meaning of piracy and also to include sea terrorism"
340 ARENA 6:1 (2012)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Haekel Prashatya
"[ABSTRAK
Studi ini mempelajari niat membeli produk resmi pada penggemar serta peran
kegemaran itu sendiri sebagai moderator antara niat membeli produk umum dan
spesifik (terkait kegemaran), ditengah maraknya pembajakan dan tantangan
seperti perbedaan budaya khususnya untuk produk luar. Model TPB (Theory of
Planned Behavior) yang diajukan Ajzen (1991) digunakan dalam menjelaskan
kecenderungan tingkah laku ini. Studi dilakukan pada beberapa komunitas
penggemar budaya pop Jepang (anime-manga) lewat kuesioner fisik dan online,
menunjukkan TPB dapat menjelaskan niat membeli produk resmi namun
kegemaran tidak memoderasi kekuatan hubungan antara niat membeli produk
resmi dan umum.
ABSTRACT
Theory of planned behavior (TPB) model (Ajzen, 1991) was used in present study
to examine the intention to purchase official goods in fans and the role of fan
(liking) itself as moderator between intention to buy general and specific goods
(related to liking), regardless of digital piracy and challenges in purchasing
foreign goods. Research was conducted through paper-and-pencil and online
questionnaire to Japanese pop culture fans, especially anime-manga, suggested
that TPB could explain the intention to purchase official goods but liking failed to
moderate the relationship between general and specific intention to purchase
official goods., Theory of planned behavior (TPB) model (Ajzen, 1991) was used in present study
to examine the intention to purchase official goods in fans and the role of fan
(liking) itself as moderator between intention to buy general and specific goods
(related to liking), regardless of digital piracy and challenges in purchasing
foreign goods. Research was conducted through paper-and-pencil and online
questionnaire to Japanese pop culture fans, especially anime-manga, suggested
that TPB could explain the intention to purchase official goods but liking failed to
moderate the relationship between general and specific intention to purchase
official goods.]"
Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2015
S62286
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Arsenius Wisnu Aji Patria Perkasa
"ABSTRAK
Pembajakan digital telah dianggap sebagai tindakan yang lumrah dan sering terjadi di dalam masyarakat. Terlepas dari sekian banyaknya penelitian yang membahas mengenai pembajakan digital, penelitian dengan perspektif korban masih lebih sedikit jika dibandingkan dengan perspektif lainnya. Tugas Karya Akhir ini memiliki tujuan untuk meneliti mengenai dampak dan respon yang dimiliki oleh korban pembajakan digital. Dengan menggunakan konsep victim cost, penulis berusaha memahami hal-hal yang dikorbankan oleh seorang content creator hingga kerugian apa yang harus ditanggung oleh mereka. Dilengkapi dengan konsep individual response yang dapat digunakan untuk mengetahui bagaimana respon dan reaksi para content creator terhadap pembajakan digital yang dialaminya. Kedua konsep ini digunakan untuk membantah pemahaman umum yang mengatakan bahwa pembajakan digital merupakan kejahatan tanpa korban karena faktanya content creator mengalami kerugian tertentu.

ABSTRACT
Digital piracy has been considered as a common thing and commonly practiced in society. Apart from many studies that discuss digital piracy, research with a victim perspective is still less compared to other perspectives. The objective of this study is to examine the impact and response from victims of digital piracy. By using the concept of victim cost, author tries to understand things that are sacrificed by a content creator to what loss must be borne by them. Equipped with the concept of individual response that can be used to find out how their responses and reactions to digital piracy they experience. Both of these concepts are used to refute the general understanding that digital piracy is a victimless crime due to the fact that content creators suffer certain losses."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mirza Raevan Faisal
"Pandemi COVID-19 telah membuat perkembangan digital semakin pesat diluar negeri maupun di Indonesia. Perkembangan digital ini tentunya berpengaruh juga terhadap Digital piracy yang menjadi perhatian utama pada penelitian ini. Penelitian ini bertujuan untuk menyelidiki faktor-faktor yang mempengaruhi Continuance Intention pengguna dalam melakukan pembajakan digital. Teori Religiosity, Ethics, Unified Theory of Acceptance and Use of The Technology, dan Expectation Confirmation Model akan diangkat sebagai kerangka teoritis untuk kami menggali lebih dalam mengenai perilaku pengguna dalam pembajakan terhadap konten digital. Metode penelitian yang kami lakukan melibatkan pengumpulan data kuantitatif sebanyak 479 responden melalui kuesioner online dan data kualitatif melalui wawancara dengan 30 partisipan. Data kuantitatif kami analisis menggunakan metode CB-SEM dengan bantuan perangkat lunak AMOS 24, sementara data kualitatif kami analisis melalui pendekatan content analysis. Hasil penelitian kami menunjukkan bahwa effort expectancy, performance expectancy, dan perceived benefits memengaruhi confirmation dari ekspektasi pelaku pembajakan digital. Ditemukan juga bahwa confirmation memengaruhi satisfaction, dan satisfaction memengaruhi continuance intention pengguna untuk terus melakukan digital piracy. Dari hasil penelitian ini, ditemukan bahwa ternyata intrinsic religioisty, extrinsic religiosity, social influence, dan moral obligation tidak terbukti memengaruhi confirmation. Hasil penelitian ini kami harap dapat memberikan wawasan yang lebih luas bagi pihak terkait, termasuk pembuat kebijakan, penyedia platform, dan developer konten digital dalam merancang strategi penanganan dan pencegahan praktek pembajakan konten digital ini.

The COVID-19 pandemic has accelerated digital development both internationally and in Indonesia. This digital development also influences digital piracy, which is the main focus of this research. The aim of this study is to investigate the factors affecting users continuance intention in engaging into digital piracy. The religiosity theory, ethics theory, Unified Theory of Acceptance and Use of Technology (UTAUT), and Expectation Confirmation Model (ECM) will be used as the theoretical framework to dig down deeper into user behavior regarding the piracy of digital content. Our research method involves collecting quantitative data from 479 respondents through an online questionnaire and qualitative data through interviews with 30 participants. We analyze our quantitative data using the CB-SEM method with the assistance of AMOS 24 software, while the qualitative data is analyzed through a content analysis approach. Our research results indicate that effort expectancy, performance expectancy, and perceived benefits influence the confirmation of digital piracy actors' expectations. It is also found that confirmation affects satisfaction, and satisfaction influences users continuance intention to persist in digital piracy. Also from the results of this study, it was found that intrinsic religiosity, extrinsic religiosity, social influence, and moral obligation were not proven to affects confirmation. We hope that the findings of this research will provide more insights for relevant stakeholders, including the policy makers, platform providers, and digital content developers in designing strategies to address and prevent the practices of digital content piracy."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangaribuan, Meilinda Triana
"Laut menjadi salah satu wilayah terjadinya kejahatan lintas negara. Kejahatan di laut yang paling sering terjadi adalah pembajakan kapal maupun penyanderaan awak kapal. Warga Negara Indonesia berulang kali menjadi korban penyanderaan ASG, salah satu kelompok ekstrem dari Filipina. Penyanderaan WNI tersebut disertai dengan permintaan sejumlah uang tebusan. Penyanderaan tersebut terjadi di Laut Sulu berbatasan langsung dengan Laut Sulawesi dan Sabah. Penyanderaan WNI dengan tebusan perlu diwaspadai oleh Pemerintah Indonesia sebagai bentuk ancaman keamanan di wilayah perbatasan juga mengancam keselamatan warga negara Indonesia. Sebagai upaya pencegahan maka Indonesia menginisiasi sebuah kerja sama bersama Filipina dan Malaysia. Kerja sama tersebut dikenal dengan nama Trilateral Maritime Patrol Indomalphi (TMP Indomalphi) untuk meningkatkan keamanan maritim. Penelitian ini menggunakan konsep dan teori maritim piracy, kidnapping for ransom, keamanan maritim, dan kerja sama internasional. Metode yang digunakan adalah penelitian kualitatif yang bersifat deskriptif. Hasil penelitian bahwa TMP Indomalphi adalah upaya Indonesia mencegah penyanderaan WNI di Laut Sulu. Kesimpulan penelitian ini adalah kerja sama TMP Indomalphi dianggap berhasil meningkatkan keamanan maritim dan mencegah penyanderaan WNI oleh ASG, walaupun masih perlu didukung dengan pembangunan ekonomi dan pendekatan sosial budaya.

The sea is one of the areas where transnational crimes occur. The most common crimes at sea are ship hijacking and taking hostage. Indonesian citizens have been repeatedly taken hostage by ASG, an extremist group from the Philippines. The hostage-taking of the Indonesian citizen was accompanied by a demand for a ransom. The hostage-taking took place in the Sulu Sea, directly adjacent to the Sulawesi and Sabah Seas. The Indonesian government needs to be aware of the hostage-taking of Indonesian citizens with a ransom as a form of security threat in border areas that also threatens the safety of Indonesian citizens. As a prevention effort, Indonesia initiated a cooperation with the Philippines and Malaysia. The cooperation is known as the Trilateral Maritime Patrol Indomalphi (TMP Indomalphi) to improve maritime security. This study uses the concepts and theories of maritime piracy, kidnapping for ransom, maritime security, and international cooperation. The method used is descriptive qualitative research. The result of the research is that the Indomalphi TMP is Indonesia's effort to prevent Indonesian citizens from being held hostage in the Sulu Sea. The conclusion of this study is that the Indomalphi TMP cooperation is considered successful in improving maritime security and preventing Indonesian citizens from being held hostage by the ASG, although it still needs to be supported by economic development and a socio-cultural approach."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chichester: Edward Elgar, 2013
364.164 MOD
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Rudi Budianto Surya
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hasiholan Pakpahan, Arif Yosia
"Semakin tingginya tingkat penetrasi internet di Indonesia menyebabkan masyarakat menjadi familiar dengan berbagai produk dan layanan digital berbasis internet, salah satunya yang sedang populer saat ini adalah layanan streaming musik. Namun, tak dapat dipungkiri perkembangan internet di Indonesia juga menyebabkan tersedianya berbagai saluran distribusi alternatif untuk mengakuisisi produk, konten dan layanan berbasis digital yang tidak berlisensi atau ilegal. Adopsi dan penggunaan layanan streaming musik premium yang merupakan saluran distribusi berlisensi, mampu menjadi bentuk inovasi yang terjangkau dan efisien untuk melawan pembajakan musik digital, terutama jika memiliki perceived usefulness dan perceived enjoyment yang tinggi. Secara khusus, perceived usefulness dan perceived enjoyment tersebut dipengaruhi oleh perceived ease of use, perceived creativity facilitation dan perceived community facilitation yang tercermin dalam fitur-fitur layanan streaming musik premium. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis peningkatan intensi berlangganan layanan streaming musik premium terhadap pengurangan intensi membajak musik digital. Intensi berlangganan layanan streaming musik dipengaruhi oleh persepsi fungsional dan persepsi kesenangan, terutama yang didorong oleh persepsi kemudahan penggunaan serta fitur-fitur yang mampu memfasilitasi kebutuhan kreatif dan kebutuhan kolektivitas para pengguna layanan streaming musik premium. Kemudian intensi pembajakan musik digital juga dipengaruhi oleh sikap terhadap pembajakan digital dan persepsi harga layanan streaming musik premium. Metode purposive dan convenience sampling digunakan dalam penelitian ini dengan sebanyak 825 responden dan dianalisis menggunakan Partial Least Squares - Structural Equation Modeling (PLS-SEM). Hasil penelitian menunjukkan bahwa layanan streaming musik yang dipersepsikan memiliki usefulness dan enjoyment yang tinggi dapat meningkatkan purchase intention layanan streaming musik premium, dimana persepsi usefulness dan enjoyment tersebut dapat ditingkatkan oleh fitur-fitur yang dipersepsikan mampu memfasilitasi kebutuhan kreatif pengguna. Namun, perceived usefulness dan perceived enjoyment saja ternyata masih tidak cukup untuk mengurangi digital piracy intention.

With the vast increase of the internet’s penetration rate, Indonesians became familiarized with various products and services that are available digitally, which one of the most popular amongst them being music streaming service. However, this vast increase of the internet also caused many illegal alternatives to surface, such as peer-to-peer sharing networks that offer digital products, contents, and services without license. The adoption and usage of premium music streaming service offers a low cost yet legal alternative to tackle digital music piracy, especially if the service has a high perceived usefulness and perceived enjoyment to boot. Specifically, the perceived usefulness and perceived enjoyment can be improved with features that are perceived to facilitate the creativity and community aspects of the user, which is usually available after becoming a premium user. The purpose of this research is to analyze whether an increase of purchase intention of premium music streaming services can decrease the intention of downloading digital music illegally. The purchase intention is affected by perceived usefulness and perceived enjoyment, which can be reflected from features depicting the perceived ease of use, perceived creativity facilitation and perceived community facilitation. Additionally, attitude towards digital piracy and perceived cost are considered to further evaluate the digital piracy intention. Purposive and convenience sampling methods were used, which acquired 825 respondents and were analyzed using Partial Least Squares - Structural Equation Modelling (PLS-SEM). The findings concluded that perceived usefulness and perceived enjoyment positively affects the purchase intention of premium music streaming service, which are enhanced by the availability of features that could facilitate user’s creative needs. However, these features which contributes to the overall system usability and enjoyment still could not be associated with the reduction of digital music piracy."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hannisa Rahmaniar Hasnin
"Merupakan hal yang penting bagi waralaba menengah untuk bersaing dengan waralaba lain yang lebih besar agar dapat bertahan dan berkembang. Dalam tulisan ini menggambarkan penelitian mengenai proses perwujudan daya saing, yang berasal dari perubahan strategi imitasi menuju inovasi. Perubahan ini ditunjukkan dengan adanya fokus perusahaan pada biaya yang rendah, dan pemasaran produk yang di fokuskan pada segmen konsumen menengah kebawah. Hasil penelitian ini dilakukan melalui wawancara mendalam kepada para pewaralaba dan survey kepada konsumen, didapatkan bahwa adanya inovasi dapat menarik konsumen dan membedakan dari perusahaan lain. Selain itu dengan melakukan fokus terhadap biaya rendah dan segmen pasar khusus, membuat perusahaan memiliki daya saing terhadap pesaing lain.

It is important for middle franchise to compete with another larger franchise in order to survive and develop. In this paper describes the research on the process realization competitiveness, which is derived from imitation to innovation strategy changes. This changes is indicated by the company's focus on low cost, and marketing products that has focused on the medium costumers segmentation. The results of this research was conduct through in-depth interviews to the franchisees and surveys to the costumers, it was faound that the innovation can attract costumers and differentiate Edam Burger from other companies. In addition, by focusing on low cost and specific market segments, making the company have competitiveness againts other competitors."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
T29741
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>