Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Noel Arsenius
"Industri Farmasi adalah badan usaha yang memiliki izin sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan untuk melakukan kegiatan pembuatan obat atau bahan obat. Pada pembuatan obat, pengendalian menyeluruh  sangat esensial untuk menjamin bahwa konsumen menerima obat yang bermutu tinggi. Pembuatan secara sembarangan tidak dibenarkan bagi produk yang digunakan untuk menyelamatkan jiwa, atau memulihkan atau memelihara kesehatan. Tidaklah cukup bila produk jadi hanya sekedar lulus dari serangkaian pengujian, tetapi yang lebih penting adalah bahwa mutu harus dibentuk ke dalam produk tersebut. Mutu obat tergantung pada bahan awal, bahan pengemas, proses produksi dan pengendalian mutu, bangunan, peralatan yang dipakai dan personel yang terlibat.

Berdasarkan UU No. 40 tahun 2004, bangsa Indonesia telah memiliki sistem Jaminan Sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Untuk mewujudkan tujuan sistem jaminan sosial nasional perlu dibentuk badan penyelenggara yang berbentuk badan hukum publik berdasarkan prinsip kegotongroyongan, nirlaba, keterbukaan, kehatihatian, aakuntabilitas, aportabilitas, kepesertaan bersifat wajib, dana amanat, dan hasil pengelolaan Dana Jaminan Sosial dipergunakan seluruhnya untuk pengembangan programadan sebesar-besarnya untuk kepentingan peserta. Salah satu program jaminan sosial yang diadakan pemerintah jaminan kesehatan nasional, yaitu jaminan berupa perlindungan kesehatan agar peserta memperoleh manfaat pemeliharaan Kesehatan dan perlindungan dalam memenuhi kebutuhan dasar kesehatan yang diberikan ke setiap orang yang telah membayar iuran atau iurannya dibayar oleh pemerintah.


Pharmaceutical Industry is a business entity that has a license in accordance with the provisions of laws and regulations to carry out drug manufacturing activities or drug ingredients. In drug manufacturing, comprehensive control is essential to ensure that consumers receive high quality drugs. Indiscriminate manufacture is not permitted for products used to save lives, or restore or maintain health. It is not enough that the finished product simply passes a series of tests, but what is more important is that quality must be built into the product. Drug quality depends on starting materials, packaging materials, production processes and quality control, buildings, equipment used and personnel involved.

Based on Law no. 40 of 2004, the Indonesian people already have a Social Security system for all Indonesian people. In order to realize the objectives of the national social security system, it is necessary to establish an organizing body in the form of a public legal entity based on the principles of mutual cooperation, non-profit, openness, prudence, accountability, portability, mandatory participation, mandated funds, and the results of the management of the Social Security Fund are used entirely for program development and to the maximum extent possible. for the benefit of the participants. One of the social security programs held by the government is the national health insurance, namely a guarantee in the form of health protection so that participants get the benefits of health care and protection in meeting basic health needs which is given to everyone who has paid dues or whose contributions are paid by the government"

Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Fathelvi Mudaris
"ABSTRAK
Pemberian Informasi Edukasi Obat sangat penting dilakukan di puskesmas.
Keterbatasan jumlah tenaga medis membuat pelayanan informasi obat sulit
dilakukan. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan efektifitas
penggunaan video animasi dan leaflet edukasi obat untuk memberikan
informasi terkait obat kepada pengunjung puskesmas. Rancangan penelitian ini
adalah pre-eksperimental dengan pemberian intervensi video animasi dan
leaflet edukasi pada dua kelompok yang berbeda. Populasi adalah seluruh
pengunjung Puskesmas Muara Labuh dan Puskesmas KPGD dari bulan Maret
sampai Juni 2013. Jumlah responden yang memenuhi kriteria inklusi sebanyak
116 orang di Puskesmas Muara Labuh dan 112 orang di Puskesmas KPGD.
Hasil uji efektifitas penggunaan video animasi dan leaflet edukasi obat
terhadap pengetahuan nama, kadar, tujuan, interval pemberian dan lama
pemberian obat dan pengetahuan obat secara umum menunjukkan hasil yang
signifikan (p < 0,05). Hasil analisis menunjukkan bahwa tidak terdapat
perbedaan yang signifikan antara efektifitas video animasi dan leaflet edukasi
obat terhadap pengetahuan nama, kadar, tujuan, interval pemberian dan lama
pemberian obat (p > 0,05). Analisis perbandingan efektifitas penggunaan video
animasi dan leaflet untuk meningkatkan pengetahuan responden mengenai obat
secara umum menunjukkan perbedaan yang siginifikan (p < 0,05). Penelitian
ini mengindikasikan bahwa penggunaan video animasi dan leaflet edukasi obat
tidak berbeda dalam meningkatkan pengetahuan pasien mengenai nama,
kadar, tujuan, interval pemberian dan lama pemberian obat. Penggunaan video
animasi lebih efektif dari pada leaflet dalam memberikan edukasi dan
informasi obat yang bersifat umum.
ABSTRACT
Giving drug Information and education is very important to be applied in
health center as a primary health care. The limitation of medical personnel
makes drug information and education service is very hard to be conducted.
This study was aimed to compare the effectiveness of animated video and
leaflets use as a tools drug education for visitor in health care. The method of
this study is pre-experimental which the intervension given were animated
video and leaflet as the tools of drug education in two different groups. The
population was all of Muara Labuh and KPGD health center visitors whom
visited the health centre in March until June 2013. The samples of this study
that conform the inclusion criterias were 116 people in Muara Labuh health
care and 112 people in KPGD health care. The analysis of effectiveness of
animated video and leaflet to improve patient’s knowledge about drugs name,
dose, indication, interval administration, administration duration and patient
general knowledge, showed a significant result (p < 0.05). Analysis showed no
significant difference for the effectiveness of animated video and leaflet use to
improve patient’s knowledge about name, dose, indication, interval
administration, duration administration of drug (p > 0,05). Effectiveness
comparative analysis of animated video and leaflet use to improve patient’s
general knowledge about drugs showed a significant difference (p < 0,05). This
study indicates that animated video and leaflet use were not different to
improve patient’s knowledge about name, dose, indication, interval
administration, duration administration of drugs. Animated video was more
effective than leaflet to improve patient’s general knowledge about drugs."
2013
T36148
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, Medical Publishing Division, 2006
615.1 DRU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: McGraw-Hill, 2001
615.1 DRU
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Joni
"Kebutuhan untuk memperoleh informasi tentang obat dengan tepat dan cepat, semakin dibutuhkan seiring dengan perkembangan teknologi dan tingkat pendidikan. Untuk dapat mengelola informasi yang banyak ini, diperlukan suatu sistem yang dapat mengatur aliran informasi ini agar dapat dimanfaatkan secara optimal dan dapat diperoleh dengan mudah dan cepat oleh para penggunanya. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan gambaran mengenai Pusat Informasi Obat yang diinginkan oleh masyarakat dan institusi terkait terhadap sistem yang akan mengelola informasi tersebut. Dari basil survei dan wawancara yang dilakukan kepada 100 masyarakat dan 10 institusi di Jakarta terlihat bahwa sebagian besar menginginkan agar pemerintah dapat bertindak sebagai penyelenggara PIG dan dikelola oleh kombinasi dokter dan apoteker dengan bantuan tenaga ahli dari organisasi profesi (DDI & ISFI) dan industri farmasi. PIG yang diinginkan siap memberikan informasi tentang obat, obat tradisional, makanan dan minuman, kosmetik, bahan berbahaya, dan berada di tempat yang mudah dijangkau oleh masyarakat dimana teijadi interaksi langsung dengan konsumen. PIG yang diinginkan mudah dihubungi dengan berbagai alat komunikasi dan tersedia selama 24 jam, dapat memberikan jasa konsultasi, serta memperoleh dana dari pemerintah melalui APBN (Anggaran Belanja dan Pendapatan Negara).

need for gathering drug information in rapidly and correctly, is getting needed during the growth of technology and education level. To manage this huge'informations, we need a system to control information flow, so it can be used wisely. This study is aimed to get a model that people and related institusion want, about a system that can manage informations and guide us to get that informations quickly and easily. From a survey and interview to 100 people and 10 institusions in Jakarta, we found that most of them want the goverment to hold drug information center and manage by combination doctors and pharmacists with help from organization of profesions (IDI & ISFI) and pharmaceuticals industry expertise. It contains all aspects about drugs, traditional drugs, foods & beverages, cosmetic, harmful substances, and be in strategic places which occur an interaction with consumers (such as drug store and hospital). It must be easy to be connected and provided on-line for 24 hours. It also provides counseling a.id is funded by goverment (APBN).
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 1998
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library