Ditemukan 11 dokumen yang sesuai dengan query
New York The Population Council 1995,
304.6 Pop
Buku Teks Universitas Indonesia Library
PATRA 11 (3-4) 2010 (1)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Rachmanto Widjopranoto, researcher
Yogyakarta BPKS-Depsos RI 1978,
304.6 Wid m
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Saraswati Soegiharto
Jakarta: Pusat Penelitian dan Pengembangan Ketransmigrasian, 2003
305.8 Soe p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Jakarta : BKKBN
Jakarta: Depkes, 1982, 1982
HB848 Ind N82p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Canberra the Australian Academy of Science 1994,
304.62 Pop
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Gilbert, P.F.
Milton: The Jacaranda Press, 1978
994.02 GIL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Tjut Wand Lisa Oebit
"
Penduduk Indonesia, seperti diketahui, terdiri dart banyak sukubangsa dan bangsa asing yang sedang berdiam di Indonesia. Mereka itu mengembangkan kebudayaan nasional yang mengikat berbagai sukubangsa yang ada di Indonesia, walaupun masing-masingP sukubangsa tersebut tetap berusaha memiliki dan mempertahankan kebudayaan mereka sebagai salah situ cirri dentitas kesukuan. Akibatnya setiap o-rang Indoresia dalam berinteraksi cenderung untuk mengiden titaskan dirinya sebagai salah seorang pendukung kebudayaan sukubangsanya Kecenderungan tersebut menjelma men_jadi identitas dan kebudayaan individu sebelum seseorang masuk dalam ...
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S12913
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Singapore: Institute od Southeast Asia Studies (ISEAS), 1997
304.6 IND
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Amalia Fitriani
"
ABSTRAK
Skripsi ini membahas mengenai penerapan kebijakan asimilasi terhadap anakanak Aborigin half-caste di Australia. Pembahasan dimulai dari tahun 1937 dimana seluruh perwakilan dari negara bagian dan Northern Territory Australia berpartisipasi di dalam Konferensi Nasional Pertama Australia tentang masalah Aborigin yang diadakan di Canberra. Konferensi tersebut dianggap sebagai tolak ukur yang berkaitan dengan penerapan kebijakan asimilasi terhadap orang-orang Aborigin, khususnya keturunan half-caste. Sayangnya pengenalan kebijakan asimilasi tersebut tertunda dengan adanya Perang Dunia ke-II. Pada tahun 1951, seluruh ...
"
2010
S12096
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library