Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 35 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Panji story is one of creativity form from ancient Java periode that's still enjoyed till now in many represenation forms. The spread of it not only in South-East Asia archipelago but also to South-east Asia mainland. The similarity of some autochton elements made the story could be accepted in anyplace."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ketikan ini merupakan alih aksara LOr 1871 yang dilakukan Panti Boedaja pada tahun 1935. FSUI/CP.44 ini adalah ketikan asli, sedangkan tembusan karbonnya adalah: PNRI/G 101, LOr 6752, dan MSB/L.253. Naskah babon, LOr 1871 (tiga jilid), disalin pada tahun 1830 di Surakarta, untuk C.F. Winter, atas dasar naskah milik Sri Sunan. Naskah berisi empat teks cerita dari siklus Panji. Teks pertama (h. 1-284) adalah Panji Jayalengkara, mengisahkan kehidupan dinasti Prabu Jayalengkara yang berkuasa di kerajaan Medhangkamulan. Teks kedua adalah Panji Angreni (h.285-352), menceritakan pernikahan Retna Pamedarsih (putri Kudanarawangsa) dengan Raden Prasanta. Dalam teks ini pula dipaparkan kisah asmara antara Raden Panji dengan Dewi Angreni hingga keduanya menikah, sampai dengan kematian Angreni oleh utusan Raja Jenggala. Teks ketiga adalah Panji Tiron (h.353-408), mengisahkan Bambang Sutirta, putra Bramanasekti pertapa dari Arga Jembangan, yang tengah rindu asmara pada putri Raja Mamemang bernama Dewi Sekartaji. Sedemikian menggebu hasratnya untuk menguasai putri Mamenang, sehingga membuatnya kehilangan akal. Walaupun kurang disetujui oleh ayahnya, Bambang Sutirta tetap pada pendiriannya. Ia minta bantuan adik perempuannya yang jelita bernama Dewi Bikangmardeya, serta 13 orang cantrik pertapaan. Semuanya oleh Bramanasekti, disalinrupakan. Masing-masing menjadi tiruan Panji Inu Kertapati, Dewi Unengan, dan 13 orang abdi. Petualangan Bambang Sutirta tidak terlalu lama. Akhirnya Wanengpati (R. Panji) membongkar perilaku busuknya. Adapun teks terakhir (mulai h.409) menceritakan perjalanan Raden Panji beserta para pengikutnya ke Tanite (Ternate) di wjlayah Makassar untuk menghadiri pernikahan sahabatnya yang berasal dari Bali, Raden Kudanatpada, dengan Dewi Murdaningsih, putri Raja Geniyara yang sangat jelita. Pigeaud telah meneliti naskah ini, dengan menggarisbawahi nama-nama tempat (dengan pensil biru) maupun tokoh (pensil merah) untuk dipetik oleh Mandrasastra dan dimasukkan dalam onomastikon sastra Jawa. Catatan mengenai teks ini dapat diperiksa pada Vreede (1892:159-160) dan Pigeaud (1968:47)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.44-G 101
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Kaeh
Kuala Lumpur: Kementrian Pendidikan Malaysia, 1989
899.28 ABD p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Rahman Kaeh
Kuala Lumpur : Dewan Bahasa dan Pustaka, Kementerian Pendidikan Malaysia, 1989
899.222 ABD a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
899.222 3 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah berisi teks Panji Jayalengkara, sastra roman siklus Panji yang menceriterakan Panji Jayakusuma. Cerita berawal ketika Raja dari Nusa Tembini menyerang Kadiri. Raja Kadiri melarikan diri. Raja Ngurawan memberi bantuan, namun kalah dan melarikan diri juga. Keduanya mengungsi ke gunung Wilis, ke tempat Resi Curiga. Atas saran Resi Curiga, Raja Kediri dan Ngurawan menyuruh memanggil Kalana Jayakusuma yang sedang menaklukkan Bali. Cerita berakhir ketika R. Laleyan diasingkan ke hutan dan hanya ditemani dua abdinya yang bernama Ki Sangulara dan Ki Sangu Brangti. Raja Jenggala menemuinya dan menyarankan agar R Laleyan khusuk bertapa. Bandingkan teks Panji Jayakusuma ini dengan teks Serat Panji Jayakusuma Bedhah Negari Bali Behrend 1990: 363, MSB/L.252, lihat juga Pigeaud 1968: 107, LOr 3172. Menurut keterangan di h.i, naskah ini dibeli Pigeaud di Yogyakarta pada tanggal 21 Agustus 1933, dan sudah dibuat ringkasannya oleh Mandrasastra, pada bulan Oktober 1934. Daftar pupuh: (1) asmarandana; (2) pangkur; (3) durma; (4) sinom; (5) dhandhanggula; (6) durma; (7) kinanthi; (8) sinom; (9) mijil; (10) pangkur; (11) asmarandana; (12) durma; (13) pangkur; (14) gambuh; (15) megatruh; (16) dhandhanggula; (17) durma; (18) pangkur; (19) mijil; (20) sinom; (21) pangkur; (22) kinanthi; (23) durma; (24) asmarandana; (25) durma; (26) pangkur; (27) kinanthi; (28) megatruh; (29) dhandhanggula; (30) kinanthi; (32) sinom; (33) gambuh; (34) durma; (35) dhandhanggula; (36) sinom; (37) asmarandana; (38) megatruh; (39) man; (40) mijil; (41) durma; (42) sinom; (43) kinanthi; (44) dhandhanggula; (45) durma; (46) asmarandana; (47) sinom; (48) dhandhanggula; (49) durma; (50) sinom; (51) gambuh; (52) pucung; (53) sinom; (54) pucung."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.42-NR 257
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Daftar nama tokoh dan tempat dipetik dari edisi cetak Serat Panji Jayengtilam (Batavia, BP, 1932), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, untuk membantu Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai. Edisi Balai Pustaka yang dipakai itu sama dengan edisi 1865. Lihat Pratelan I: 130-135 untuk ringkasan maupun daftar pupuh edisi tersebut."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.45-L 17.01
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan daftar nama tokoh dan tempat yang dipetik dari edisi cetak Serat Panji Raras (Surakarta, 1878), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, mungkin untuk membanru Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai. Lihat Pratelan I: 419-424 untuk daftar pupuh serta ringkasan isi dan MSB/SW.43 dan L.250 untuk keterangan lebih lanjut. Naskah diterima Pigeaud dari R. Mandrasastra pada bulan Mei 1935, merupakan salinan dari koleksi Bale Poestaka tahun 1933 dengan no A 224."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.47-L 17.03
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini merupakan daftar nama tokoh dan tempat yang dipetik dari edisi cetak Serat Panji Sekar (Surakarta, 1877), dengan menyebutkan pupuh dan bait tempat munculnya setiap nama tersebut. Daftar ini disusun oleh Mandrasastra pada tahun 1935 di Yogyakarta, mungkin untuk membantu Pigeaud dalam menyusun onomastikon sastra Jawa yang tak pernah selesai. Lihat Pratelan I: 409-413 untuk daftar pupuh dan ringkasan isi dan MSB/L.241 untuk keterangan lain."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.48-L 17.05
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Naskah ini oleh Pigeaud diberi judul Pandji Verhaal, dibeli di Yogyakarta pada tanggal 27 Mei 1932, melalui perantaraan Ir. Moens, dari Kraton Kanoman Cirebon. Lembar-lembar bagian depan naskah ini hilang. Hal ini tampak dari awal teks yang tidak lengkap. Naskah ini pernah dibuatkan ringkasannya oleh Mandrasastra, bulan Maret 1933 lengkap dengan daftar katanya atas permintaan Pigeaud, namun ringkasan tersebut telah hilang dari koleksi FSUI. Cerita Panji ini disebut juga Serat Sumewi. Pada h. 133 (di luar teks) terdapat keterangan bahwa naskah ini disalin pada tanggal 3 Sapar, Alip 1267 Hijriah (9 Desember 1850). Daftar pupuh: (1) megatruh; (2) asmarandana; (3) pangkur; (4) mijil; (5) kinanthi (naskah sobek); (6) durma; (7) megatruh; (8) pangkur; (9) dhandhanggula; (10) durma; (11) asmarandana; (12) kinanthi (naskah sobek)."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
CP.52-NR 199
Naskah  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4   >>