Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
J. Tan Soe Lin
"Pada akhir bulan Oktober dan permulaan bulan November tahun jang lalu saja ber-eamal rombongan tars BALLET NASIONAL telah mendapat undangan Bari palang Merah Indonesia tjabang Palembang untuk mengadakan pertundjukaIa,1.: dikota Palembang sendiri, di Sungai Gerong, di Pladju dan Pendopo, dengan maksud membantu mengwapulkan uang dalam rangka Bulan Dana. Kami berdiam disana selama 11 hart, sehingga pada eetiap kesempatan tak ada pertundjukan, saja pergunakan se-baiklnja untuk me-lihatl kota sarta mengundjungi temaptI bersedjarah, a.l.: Museum, makam radial, kilangI minjak dan sudah tentu djuga perdjamuanI jang diadakan untuk kami, miealnji di Gubernuran, dirumah ke pale daerah dab. Karena maksud utama saja ke Palembang adalah untuk menari, maka makeud untuk mempeladjari keadaan disitu tak dapat Baja penuhkan dengan balk. Sebab selama itu raja kebanjakan bar .-ada dalam keadaan tegang dan lelah karena kurang tidur; terutama perdjalanan ke Pendopo, suatu tempat di baratdaya Palembang, dekat Prabumulih, sangat memakan tenaga. Perdjalanan ini seharusnja kami lakukan dengan menumpang kapal udara Stanvac, tetapi karena tibal ada kerusakan alat radionja, maka terpaksa diganti dengan perdjalanan didarat, jaitu dengan mobil, melalui hutan selama 8 djam, sehingga kami terlambat dan pertundjukan terpaksa harms kami undurkan satu aetengah djam lamanja. Kelambatan kami dleebabkan karena disana baru didirikan djalanl baru oleh Stanvao,- sehingga meabuat supir kami bingung, dan hampirl sadja kesasar dihutan, fang dengarnja bersarang gerombolan Somat jang gangs itu. Namun biar bagaimanap`un djuga harus Baja akui bahwa biarpun eetengah coati raenja, saja puas dengan perdjalanan ini jang memberi pengalaman jang takkan dapat saja peroleh djika kami djadi naik kapal udara. Disepandjang djalan saja dapat melihat ladang fang baru dibuka, pedukuhan;, Berta penduduknja dart dekat. Djalanl disitu begitu pule kota1 ketjil dipedalaman Palembang,, misalnja Pendopa adalah dibangun oleh Stanvac karena minjak. Maka itulah oleh sebagian orang dikatakan bahwa ralembang dewasa ini hidup karena minjak. Ada banjak djalanl baru jang ber-.kilos meter jang ha-nja disirami dengan minjak mentah sebagai gantinja aspal, sehingga djika hudjan sangat berbahaja, karena litjinnja ditambah"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1960
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dedi Irwanto Muhammad Santun, 1973-
"History of Palembang, the capital city of Sumatera Selatan Province."
Yogyakarta: Ombak, 2011
959.816 DED v
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mestika Zed, 1955-
Jakarta: LP3ES, 2003
959.816 9 MES k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Huddy Husin
"Disertasi ini menguraikan tentang prosesual adaptasi etnis Tionghoa Palembang
dari masa kolonial (1905) hingga pembubaran Lembaga Vreemdeoosterlingen
1950 pasca Konfrensi Meja Bundar. Pendekatan adaptasi dari W. Bennet
digunakan untuk melihat proses adaptasi sosial etnis Tionghoa Palembang dalam
setiap masa penguasa yang berbeda. Penelian ini menemukan bahwa kelompok
etnis Tionghoa Palembang mampu beradaptasi dan mempertahankan eksistensinya
di Palembang. Tercatat bahwa proses adaptasi tersebut berlangsung sejak masa
Kerajaan Sriwijaya dan semakin mengkristal pada masa Kesultanan Palembang.
Segi budaya dan fleksibelitas dalam aspek religi etnis Tionghoa di Palembang
memainkan peran penting, baik sebagai katalisator maupun mempermudah untuk
berdinamika dalam ruang Palembang. Melalui integrasi keagamaan kelompok etnis
Tionghoa membangun sarana/lembaga pernikahan dengan masyarakat lokal sejak
masa Kerajaan Sriwijaya, hingga masa Kesultanan Palembang. Kebudayaan etnis
Tionghoa yang berasal dari negeri leluhur ternyata memiliki sedikit kemiripan
dengan kebudayan Melayu-Islam Palembang milik masyarakat lokal, sehingga
mampu berpadu tanpa terjadi friksi/ konflik. Tradisi Ceng Beng yang berpadu
dengan tradisi ziarah kubur (Kubro) milik etnis Tionghoa Palembang, terserapnya
bahasa Tionghoa ke dalam bahasa Melayu di Palembang, hingga aspek kuliner
(Pempek) yang kemudian menjadi representasi kuliner bersama sebagai identitas
kota Palembang menunjukkan bagaimana kemampuan adaptasi etnis Tionghoa di
Palembang.

This dissertation describes the process of adaptation of Palembang Chinese
ethnicity from the colonial period (1905) to the dissolution of the
Vreemdeoosterlingen Institute in 1950 after the Round Table Conference. The
adaptation approach from W. Bennett is used to see the process of social adaptation
of the Palembang Chinese ethnicity in each different ruling period. This research
found that the Palembang Chinese ethnic group was able to adapt and maintain its
existence in Palembang. It is recorded that this adaptation process took place since
the Sriwijaya Kingdom and became increasingly crystallized during the Palembang
Sultanate. In terms of culture and flexibility in the religious aspects of the ethnic
Chinese in Palembang, they play an important role, both as a catalyst and to
facilitate dynamics in Palembang's space. Through religious integration, the
Chinese ethnic group built marriage facilities/institutions with the local community
from the time of the Sriwijaya Kingdom to the Palembang Sultanate. It turns out
that the culture of the Chinese ethnic originating from their ancestral country has
little resemblance to the Palembang Malay-Islamic culture belonging to the local
community, so that they are able to blend together without friction/conflict. The
Ceng Beng tradition combined with the tradition of pilgrimage to graves (Kubro)
belonging to Palembang Chinese ethnicity, the absorption of Chinese into the
Malay language in Palembang, to the culinary aspect (Pempek) which later became
a joint culinary representation as the identity of the city of Palembang shows how
the Chinese ethnic adaptation ability in Palembang.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library