Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 4 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Elfrida Atzmaryanni
"ABSTRAK
Leptin merupakan polipeptida dari sebuah gen obese,dan disintesis terutama oleh
sel adiposa. Obesitas merupakan penyakit multifaktoral yang disebabkan interaksi
antara faktor genetik dan faktor lingkungan. Leptin merupakan indikator biologis
yang dapat digunakan untuk mengukur tingkat obesitas. Anak obesitas
mempunyai indeks karies yang rendah. Mikroorganisme utama penyebab karies
adalah Streptococcus mutans. Tujuan penelitian melihat perbedaan kadar leptin
saliva dan jumlah koloni S. mutans pada anak obesitas dan anak normal. Kadar
leptin dinilai menggunakan ELISA dan jumlah koloni menggunakan pembiakan
bakteri di TYS20B. Hasil penelitian menunjukkan perbedaan bermakna antara
kadar leptin dan jumlah koloni S. mutans pada anak obesitas dan anak normal

ABSTRACT
Leptin, product of the ob gene, is a peptide hormone and synthesized mainly by
adipose cells Obesity is a multifactoral disease caused by genetic factors and
environmental factors. Leptin as one of biological indicators which can used to
measure the level of obesity. Children with obesity has low caries index. The
main microorganisms that cause caries is Streptococcus mutans. This study aimed
to see differences in salivary leptin levels and the number of S. mutans colonies in
obese children and normal children. Leptin levels assessed using ELISA and total
of colonies using bacterial cultures in TYS20B. The results showed significant
differences between leptin levels and total of colonies of S. mutans in obese
children and normal children."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Cahyaningrum Sekar Ardiasti
"ABSTRAK
Obesitas adalah keadaan patologis akibat penimbunan jaringan lemak berlebih.
Leptin merupakan indikator biologis untuk mengukur obesitas. Streptococcus mutans
merupakan bakteri penyebab karies. Penelitian ini bertujuan mengetahui perbedaan
pembentukan biofilm S. mutans in vitro antara anak obesitas dan anak normal (kajian
kadar leptin saliva). Sampel plak dan saliva didapatkan dari 20 anak obesitas dan
normal, dinilai sampel plak untuk uji biofilm dan ELISA untuk menilai kadar leptin
saliva. Hasil penelitian menunjukkan terdapat perbedaan tidak bermakna
pembentukan biofilm S. mutans in vitro antara anak obesitas dan normal (p=0.14)
dengan kadar leptin saliva yang lebih tinggi secara signifikan pada anak obesitas
dibandingkan anak normal (p=0.003).

ABSTRACT
Obesity is pathological condition caused by accumulation of fatty tissue in excess.
Leptin as biological indicator to measure obesity. Streptococcus mutans is etiology of
dental caries. This study aimed to examine difference of biofilm formation S. mutans
in vitro between obese and normal children (Review by Salivary Leptin Level).
Plaque and saliva samples were collected from 20 obesity and normal children, in
value biofilm formation by biofilm test and ELISA to assess salivary leptin level. The
study showed no significance difference in biofilm formation S. mutans in vitro
between obesity and normal children (p=0.14) with significance difference in salivary
leptin in obese compared normal children (p=0.003)."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Khobir Abdul Karim Taufiqurahman
"Obesitas selalu berkaitan dengan penyakit degeneratif. Prevalensi obesitas tertinggi terdapat di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan obesitas pada umur lebih dari 18 tahun di Provinsi Sulawesi Utara. Penelitian ini merupakan penelitian jenis deskriptif analitik dengan desain cross-sectional. Sampel penelitian ini adalah seluruh penduduk yang berumur lebih dari 18 tahun yang telah di ukur berat badan dan tinggi badan di Provinsi Sulawesi Utara dalam data Riskesdas 2013. Analisis yang digunakan dalam penelitian ini adalah analisis univariat, bivariat menggunakan chi-square, dan multivariat menggunakan regresi logistik ganda dengan model prediksi.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa faktor resiko yang menyebabkan obesitas adalah umur 40-50 tahun, perempuan, tingkat pendidikan minimal SMA atau lebih, telah menikah, tidak merokok, konsumsi tinggi lemak dan cukup serat, aktivitas fisik yang aktif, lama waktu perilaku sedentari minimal 6 jam atau lebih, status ekonomi yang lebih tinggi, serta wilayah tempat tinggal di perkotaan. Selain itu, faktor-faktor yang berpengaruh dengan kejadian obesitas adalah umur, jenis kelamin, status menikah, status merokok, konsumsi serat, perilaku sedentari, status ekonomi, dan wilayah tempat tinggal serta faktor yang paling dominan adalah status menikah. Akses pelayanan kesehatan yang terjangkau berupa sumber informasi mengenai gizi seimbang dan aktivitas fisik yang cukup sebagai upaya promotif dan preventif terhadap kejadian obesitas.

Obesity is always associated with degenerative diseases. The highest prevalence of obesity in North Sulawesi Province. This study aims to determine the factors associated with obesity at the age of over 18 years in North Sulawesi. This study is a descriptive analytic cross-sectional design. The sample was the entire population over the age of 18 years who has been in measuring weight and height in North Sulawesi in the data Riskesdas 2013. The analysis used in this research is univariate analysis, bivariate analysis using chi-square, and multivariate using binary logistic regression with prediction model.
The results showed risk factors that lead to obesity are age 40-50 years old, female, minimum education level of high school or more, have been married, no smoking, high consumption of fat and enough fiber, active physical activity, sedentary behavior a long time at least 6 hours or more, higher economic status, as well as in urban residential areas. In addition, the factors that influence the incidence of obesity are age, sex, married status, smoking status, fiber consumption, sedentary behavior, economic status, and region of residence as well as the most dominant factor is the status of marriage. Access to affordable health care in the form of a source of information on balanced nutrition and sufficient physical activity as promotive and preventive efforts against obesity."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
S60879
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herry Wibisono
"Kelebihan berat badan dan Obesitas adalah suatu masalah kesehatan yang sedang bertumbuh pesat, terutama pada negara-negara berkembang. Indeks Massa Tubuh (IMT) adalah suatu indeks sederhana dari berat badan per tinggi badan yang sering digunakan untuk mengklasifikasi kelebihan berat badan dan obesitas pada orang dewasa. Mahasiswa kedokteran, terutama mahasiswa kedokteran dari Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FMUI) rentan mendapatkan masalah kelebihan berat badan.
Studi ini adalah sebuah cross-sectional study yang membandingkan fungsi faal paru (FVC, FEV1, dan FEV1/FVC) antara individu-individu yang berberat badan normal atau kurang dengan individu-individu yang kelebihan berat badan ataupun obese. Didapatkan jumlah sampel sebesar 40 subjek yang terdiri dari 22 orang laki-laki dan 18 orang perempuan yang menunjukkan nilai FVC dan FEV1 yang lebih tinggi pada orang yang mengalami kelebihan berat badan ataupun obesitas pada laki-laki dan perempuan dibandingkan dengan mereka yang diklasifikasikan sebagai berberat badan normal atau kurang. Namun, persentase FEV1/FVC lebih rendah pada grup laki-laki dan perempuan yang kelebihan berat badan atau obese dibandingkan dengan laki-laki dan perempuan yang berberat badan normal atau kurang.
Perbedaan-perbedaan yang telah dijabarkan di atas tersebut bagaimanapun juga tidak signifikan secara statistic, kecuali pada skor FVC di grup laki-laki antara individu berberat badan normal atau kurang dengan individu-individu yang kelebihan berat badan ataupun obese (p=0.031). Riset lanjutan yang lebih mendalam dalam lingkup efek dari IMT terhadap fungsi faal paru masih sangat dibutuhkan dan riset ini dapat menjadi sebuah studi pendahuluan untuk riset yang lebih baik di masa yang akan datang.

Overweight and obesity is currently a growing health problem, especially in developing countries. Body Mass Index (BMI) is a simple index of weight-for-height that is commonly used to classify overweight and obesity in adults. Medical students, especially student of Faculty of Medicine University of Indonesia (FMUI), are prone to get overweight problems.
This study was a cross-sectional study which compares lung function (FVC, FEV1, and FEV1/FVC) between normal and underweight people with overweight or obese people. Total of 40 subjects which comprised of 22 males and 18 females were obtained, which shows higher FVC and FEV1 score for overweight or obese males and females compared to their counterparts. The FEV1/FVC percentage on the other hand, was lower in overweight or obese group than in normal or underweight group.
The differences however, was not statistically significant, except for FVC score in males group (p=0.031). Further research on the field of BMI effect on lung function is still largely needed and this research might act as a preliminary study for the greater good.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2012
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library