Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Alvin Hardi Hardjawinata
"Kelebihan berat badan pada saat ini merupakan masalah kesehatan masyarakat di dunia. Prevalensi kelebihan berat badan di Indonesia menurut Riskesdas pada tahun 2007 adalah sebesar 19,1% (8,8% overweight dan 10,3% obese), meningkat menjadi 21,7 % pada tahun 2010. Peningkatan prevalensi ini menyebabkan peningkatan morbiditas dan mortalitas penyakit yang berkaitan dengan kelebihan berat badan seperti hipertensi, diabetes mellitus tipe 2, penyakit kardiovaskuler, hiperlipidemia, osteoartritis dan lain-lain Beberapa metode untuk menurunkan berat badan adalah diet, aktivitas fisik, terapi perilaku, obat-obatan, pembedahan dan akupunktur. Saat ini penanganan kelebihan berat badan dengan Elektroakupunktur (EA) telah banyak diminati.
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui efek EA pada titik akupunktur telinga dan atau tubuh terhadap penurunan berat badan sebesar ≥ 1 % per minggu pada pasien dengan kelebihan berat badan. Desain penelitian ini adalah serial kasus dengan jumlah sampel penelitian sebesar 28. Sampel berasal dari data rekam medik pasien di Poliklinik Akupunktur RSCM yang mendapat terapi akupuntur dan telah memenuhi kriteria inklusi dan tidak memenuhi kriteria eksklusi. Kriteria keberhasilan untuk penurunan berat badan yang bermakna adalah penurunan berat badan sebesar 1-2% per minggu dari berat badan sebelumnya. Hasil penelitian menunjukkan persentase penurunan berat badan pada pasien kelebihan berat badan sebesar 1,11 % per minggu dengan angka keberhasilan sebesar 89,28%.

Excess body weight nowadays is a public health problem in the world. The prevalence of excess body weight in Indonesia according to Riskesdas in 2007 was of 19.1% (8.8% overweight and obese 10.3%), increased to 21.7% in 2010. This has led to an increase in morbidity and mortality of the disease related to excess body weight, such as hypertension, type 2 diabetes mellitus, hyperlipidemia, cardiovascular disease, osteoarthritis, and other misc. Some methods for losing weight are diet, physical activity, behavior therapy, medications, surgery and acupuncture. Currently handling excess body weight with electroacupuncture (EA) has been a lot of interest.
The purpose of this research is to know the effect of EA at acupuncture points ears and or body on body weight loss of ≥ 1% per week in patients with excess body weight. The study design is a case series and the sample size is 28. The sample was taken from medical record data of patients in Clinic Acupuncture RSCM who got the acupuncture therapy and have met the criteria of inclusion and not the exclusion criteria. Success criteria for meaningful body weight loss is a 1-2% of body weight loss per week from the previous body weight. The results showed the percentage of body weight loss in excess body weight patients of 1,11 % per week with the success rate of 89,28 %.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
SP-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Retno Wibawanti
"Latar belakang: Pilot dapat mengalami obes yang berkaitan dengan jam terbang total atau faktor risiko lainnya. Oleh karena itu, perlu diidentifikasi kaitan jam terbang total dan faktor lainnya terhadap risiko obes pada pilot sipil di Indonesia.
Metode: Studi ini memakai metode potong lintang dengan sampel purposif pada pilot yang melakukan pemeriksaan kesehatan berkala di Balai Kesehatan Penerbangan tanggal 14-24 Mei 2013. Data yang dikumpulkan yaitu karakteristik demografi, pekerjaan, kebiasaan makan dan olahraga, tinggi dan berat badan serta lingkar pinggang. Pengambilan data dilakukan dengan wawancara dan pemeriksaan fisik. Analisis menggunakan regresi Cox dengan waktu yang konstan. Subjek dikategorikan menjadi obes (indeks massa tubuh (IMT) 25 atau lebih untuk ras Asia, dan 30 atau lebih untuk ras Kaukasia), dan normal (IMT 18.5-22.9)
Hasil: Di antara 612 pilot yang berusia 18-61 tahun, diperoleh 133 subjek obes dan 41 subjek normal. Faktor-faktor dominan yang berkaitan dengan obes adalah jam terbang total dan lingkar pinggang. Faktor kebiasaan makan makanan berlemak dan cepat saji tidak terbukti mempertinggi risiko obes. Dibandingkan subjek dengan lingkar pinggang normal, subjek dengan lingkar pinggang besar memiliki kemungkinan 77% lebih tinggi untuk obes [risiko relatif suaian (RRa) = 1,77; 95% interval kepercayaan (CI) =1,41-2,14]. Dibandingkan subjek dengan jam terbang kurang dari sama dengan 1000 jam, subjek dengan jam terbang total lebih dari 1000 jam memiliki risiko obes 33% lebih tinggi (RRa = 1,77; 95% CI = 1,11-1,59)
Kesimpulan: Jam terbang total 1001-29831 dan lingkar pinggang besar mempertinggi risiko obes di antara pilot sipil di Indonesia.

Background: Pilot may obese which is related to total flight hours and other risk factors. This study aimed to identify the relationship between total flight hours and other factors related to obese in civil pilots in Indonesia.
Methods: A cross-sectional study with purposive sampling among pilot undergoing periodic medical check up in 14-24 Mei at Aviation Medical Center (Balai Kesehatan Penerbangan). Data collected were demographic and work characteristics, eating habit, exercise habit, height, weight and waist circumference, high fat diet and fast food consumption were not found to increase the risk of obese. Subject were classified into obese (Body Mass Index = BMI) was 25 or more for Asians and 30 or more for Caucasian) and normal (BMI 18.5-22.9).
Results: A number of 612 pilots, aged 18-61 years old, 133 available for this study which consisted of 133 obese pilots and 41 normal body weight. Subjects with large waist circumference than normal waist circumference had 77% increased risk of obese [relative risk adjusted (RRa) = 1.77; 95% confidence interval (CI) = 1.41-2.14]. Total flight hours 1001 or more, than less 1000 hours had 33% increased risk to be obese (RRa = 1.33; 95% CI =1.11-1.59).
Conclusions: Total flight hours of 1001-29831 hours and large waist circumference increased the risk of obese in civil pilots in Indonesia.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2013
SP-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library