Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 10 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nursofianty
"ABSTRAK
Ujung tombak RS adalah sumber daya manusianya. Tenaga perawat di rawat inappaling dibutuhkan keberadaannya di RS karena 24 jam bersentuhan dengan pasien. RSUKota Tangsel merupakan RS kelas C milik Pemerintah. Hasil laporan kinerja tahun2016 menyatakan bahwa pelayanan belum optimal. Keluhan terutama berasal daribangsal rawat inap penyakit dalam seperti perawat dianggap kurang tanggap. Melaluiwawancara yang tidak terstruktur terhadap beberapa perawat didapatkan beberapatemuan. Diantaranya adalah terlalu banyaknya tugas yang harus dikerjakan dalam satuwaktu. Sesuai dengan Rencana Pembangunan, pada tahun 2018 RSU Kota Tangsel akanmelakukan penambahan tempat tidur menjadi 210 tempat tidur.Dengan adanya laporanbelum optimalnya pelayanan perawatan di unit rawat inap RSU Tangerang Selatan,kemudian dengan adanya rencana penambahan kapasitas pelayanan, maka diperlukanadanya perencanaan tenaga perawat sesuai dengan beban kerja dan uraian tugas. Tujuandari penelitian ini diketahuinya jumlah optimal perawat di unit rawat inap RSU KotaTangsel dengan menggunakan metode time and motion study, work sampling dandengan menggunakan metode analisis Beban Kerja sesuai Permenkes Nomor 33 Tahun2015, serta sebagai perbandingan dilakukan penghitungan kebutuhan dengan metodePPNI dan Formula Iljas. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif cross-sectionalyang bersifat kualitatif dan kuantitatif dengan wawancara mendalam, dengan metodeobservasi melalui pengamatan pada perawat di rawat inap RSU Kota Tangsel. Penelitianini menunjukkan baik secara time and motion study dan work sampling aktivitasproduktif tidak langsung lebih besar dari aktivitas produktif langsung. Secara objektifbeban kerja di rata- ratakan termasuk kategori sedang. Hasil dari penghitungankebutuhan perawat di unit rawat inap penyakit dalam dengan metode ABK Kesehatanjumlah perawat yang dibutuhkan kurang 2. Berdasarkan peningkatan jumlah pendudukdi kota Tangerang Selatan yaitu untuk tahun 2018 sebanyak 207 perawat, berturut- turutuntuk 4 tahun berikutnya sebanyak 252, 333, 396 dan 472 perawat. Berdasarkandistribusi penyakit, jumlah terbesar yang dirawat yaitu dengan Diabetes Mellitus DM ,dirawat di unit rawat inap penyakit dalam didapatkan jumlah untuk 5 tahun ke depansebanyak 27, 33, 44, 52 dan 62 perawat. Pengembangan Gedung II III dibutuhkansebanyak 187 perawat.

ABSTRACT
The tip of the spear of hospital is the human resources. Nurses at inpatient most neededpresence in the hospital because 24 hours in contact with patient. Tangerang Selatan Tangsel general hospital is a type C Hospital belonging to the government. Year 2016 Performance report results states that the service has not been optimal. Complaintsmainly from internal disease ward in nurses were considered to be less responsive. Through unstructured interviews with several nurses, several findings were obtained.among them are too many tasks to be shouted in one time. In accordance with thedevelopment plan, in 2018 Tangsel hospital will make the addition of beds to 210 beds.With the report has not optimal treatment of care in inpatient unit of Tangsel hospital,then with the placement of additional service capacity, it is necessary the planning ofnurses in accordance with the load and job descriptions. The purpose of this study is toknow the optimal number of nurses in inpatient unit of Tangsel general hospital byusing time and motion study, work sampling and by using the method of work loadanalysis according to Permenkes No. 33 of 2015, as well as comparative calculation ofneeds by method of PPNI and Iljas Formule. This study uses descriptive cross sectionalmethod that is qualitative and quantitative with in depth interview with observation onthe nurse at inpatient of Tangsel general hospital. This study shows both time andmotion study and work sampling indirect productive activity is greater than directproductive activity. Objectively the workload in the average is classified as mediumcategory. The result of the calculation of nurse needs in the inpatient care unit with themethod of health workload analysis still need 2 more nurses. Based on the populationincrease in South Tangerang City for 2018 it takes 207 nurses, respectively for the nextfour years totaling 252, 333, 396 and 472 nurses. Based on the distribution of thedisease, the largest number treated with Diabetes Mellitus, treated in the inpatient unitwithin the obtained number for the next five years as much 27, 33, 44, 52 and 62 nurses. The development of buildings II and III required 187 nurses."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
T49857
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Astri Sapariah
"Kinerja perawat pelaksana di ruangan sangat menentukan kualitas asuhan keperawatan terhadap pasien. Kemampuan kepala ruangan dalam mengelola manajemen ruangan akan mempengaruhi kinerja perawat pelasana. Remunerasi merupakan salah satu upaya yang dilakukan pihak manajemen rumah sakit untuk meningkatkan kinerja perawat dalam asuhan keperawatan. Penelitian ini mengidentifikasi hubungan persepsi remunerasi,fungsi manajemen kepala ruangan dan motivasi terhadap kinerja perawat dalam melakukan asuhan keperawatan, menggunakan metode pendekatan kuantitatif dengan desain penelitian analitik dan rancangan cross-sectional terhadap 387 perawat. Dari kuesioner didapatkan hasil hubungan yang signifikan antara persepsi remunerasi p value 0,001 dan motivasi (P 0,000) terhadap kinerja perawat, persepsi remunerasi dan motivasi baik dapat meningkatkan kinerja sebanyak 99 %. Rekomendasi penelitian ini adalah mengoptimalkan sistem pengelolaan remunerasi sesuai peraturan pemerintah, meningkatkan fungsi manajemen kepala ruangan dalam membangun motivasi perawat sehingga dapat meningkatkan kinerja perawat pelaksana dalam melakukan asuhan keperawatan

The performance nurses in carrying out nursing care will be influenced by various factors both from within (intrinsic) and from outside (extracurricular) of the nurse itself, what needs will be increase a nurse is motivation to provide quality service and improve safety culture. Patients go through the performance while doing nursing care, remuneration is one of the efforts made by both the government and hospital management to improve the performance of nurses in providing nursing care. This study identifies the relationship between remuneration perspectives, management function of the head of the room and motivation to the performance of nurses in performing nursing care The method uses a quantitative approach with analytical research design and cross-sectional design of 387 nurses using a questionnaire with there is a significant relationship between perceptions of remuneration p value 0.001 and motivation (0.000) on nurse performance, perceptions of good remuneration and motivation can improve performance by as much as 99% government regulations, improve the management function of the head of the room in building nurse motivation so that it can improve the performance of nurses in carrying out nursing care "
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2021
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Dwi Andzani
"Perawat dalam memberikan asuhan keperawatan kepada pasien perlu memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja, karena segala perilaku perawat akan mencerminkan bagaimana gambaran mutu pelayanan kesehatan di fasilitas pelayanan kesehatan tersebut. Di unit kerja manapun perawat akan berhadapan dengan tantangan, risiko dan situasi kerja yang dapat menurunkan motivasi kerja, sehingga diperlukan kompensasi untuk meningkatkan motivasi tersebut. Penelitian deskriptif ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran kompensasi dan motivasi kerja perawat di RSUD Kota Depok. Penelitian ini menunjukkan bahwa 53 orang (48,6%) perawat memiliki motivasi rendah, dan 48 orang (44,0%) perawat mempersepsikan bahwa kompensasinya tidak sesuai. Direkomendasikan untuk selanjutnya dapat dilakukan penelitian terkait hubungan atau faktor-faktor yang memengaruhi rendahnya motivasi kerja dan kompensasi yang tidak sesuai. Penelitian ini juga dapat menjadi pertimbangan bagi rumah sakit untuk dapat mengelola kompensasi secara adil dan proporsional untuk menyesuaikan antara hak dan kewajiban perawat dalam bekerja, guna meningkatkan motivasi kerja pada perawat.

Nurses, in providing nursing care, need to have high work motivation because the nurses behaviors reflect the health services quality. In any work unit, nurses face challenges, risks, and work situations that can reduce work motivation, so that compensation is needed to increase that motivation. This descriptive research aimed to identify the overview of nurses compensation and work motivation in Depok City Public Hospital. This study showed that 53 people (48.6%) nurses had low motivation, and 48 people (44.0%) nurses had inappropriate compensation. It is recommended that further research can be carried out regarding the correlation or factors that influence the low work motivation and inappropriate compensation. This research can also be a consideration for hospitals to be able to manage compensation fairly and proportionally to adjust between the rights and obligations of nurses at work, to increase nurses work motivation."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ershad Nashir
"Tenaga keperawatan dituntut untuk dapat menjalankan kinerjanya dengan baik sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh rumah sakit. Rumah sakit yang memiliki sistem penilaian kinerja tenaga keperawatan tentunya membutuhkan instrumen yang dapat mengukur kinerja. Rumah sakit ibu dan anak Assalam telah memiliki instrumen penilaian kinerja yang didalamnya terdapat indikator dan ukuran kinerja tenaga keperawatan, penelitian ini bertujuan menilai instrumen tersebut. Metode penelitian menggunakan desain potong lintang, dengan pendekatan kuantitatif, data primer didapatkan dengan menyebarkan kuesioner kepada seluruh tenaga keperawatan di RSIA Assalam. Total sampel 56 sama dengan populasi, dengan analisis multivariat menggunakan regresi logistik. Hasil analisis bivariat variabel terukur, relevan, hasil kerja berhubungan secara signifikan (p<0,05) dengan penilaian kinerja. Perilaku paling dominan terhadap penilaian kinerja dengan hasil analisis multivariat ukuran kinerja perilaku (p=0.0001) dan indikator jelas (p=0.039). Kesimpulan dari penelitian ini indikator kinerja yang digunakan sudah jelas tapi kurang terukur, kurang relevan dan kurang terikat waktu. Instrumen yang digunakan dapat mengukur perilaku dengan baik, tapi belum dapat mengukur hasil kerja dan kompetensi dengan baik. Perbaikan indikator kinerja dan ukuran kinerja pada instrumen penilaian kinerja perlu dilakukan demi meningkatkan kinerja tenaga keparawatan.

Nursing staff are required to be able to carry out their performance well in accordance with the standards set by the hospital. Hospitals that have a performance appraisal system for nursing staff certainly need an instrument that can measure performance. Assalam's mother and child hospital has a performance appraisal instrument in which there are indicators and measures of nursing staff performance, this study aims to assess the instrument. The research method used a cross-sectional design, with a quantitative approach, the primary data was obtained by distributing questionnaires to all nursing staff at RSIA Assalam. The total sample of 56 is the same as the population, with multivariate analysis using logistic regression. The results of the bivariate analysis of measurable, relevant variables, work results were significantly associated (p <0.05) with performance appraisal. The most dominant behavior towards performance appraisal with the results of multivariate analysis of behavior performance measures (p = 0.0001) and clear indicators (p = 0.039). The conclusion of this study is that the performance indicators used are clear but less measurable, less relevant and less time-bound. The instrument used can measure behavior well, but has not been able to measure work results and competencies properly. Improvements in performance indicators and performance measures on performance appraisal instruments need to be done to improve staff performance."
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2019
T52770
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Putri Amalaili Setioningtyas
"Perawat merupakan petugas yang memberikan layanan asuhan keperawatan selama 24 jam kepada pasien serta memiliki sistem kerja shift dan hal ini dapat menyebabkan kelelahan. Tujuan penelitian ini untuk mengkaji faktor apa saja yang dapat menyebabkan kelelahan pada perawat yang bekerja shift maupun non shift. Metode penelitian kuantitatif dengan menggunakan desain cross sectional. Tempat penelitian di RSUD dr Slamet Garut, dengan sampel 150 perawat. Pengukuran kelelahan menggunakan International Fatigue Research Committee dan Piitsburg Sleep Quality Index serta Alat Actigraph untuk kualitas dan kuantitas tidur. Analisis data univariat menunjukkan 44.7 responden mengalami kelelahan berat, 80 perawat memiliki kualitas tidur buruk, 66,7 memiliki kuantitas tidur buruk dan mayoritas perawat 70 menjalankan sistem shift kerja.
Hasil bivariat menggunakan pearson correlation yang memiliki hubungan dengan kelelahan yaitu shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur. Shift kerja dan sleep hygiene memiliki hubungan yang signifikan dengan kualitas dan kuantitas tidur. Kesimpulan shift kerja dan sleep hygiene merupakan faktor yang berhubungan dengan kuantitas dan kualitas tidur, serta shift kerja, beban kerja, waktu kerja dan kualitas tidur merupakan faktor yang berhubungan dengan kelelahan perawat di RSUD dr Slamet Garut.

The nurse is an officer who provides nursing care services for 24 hours to the patient and has a shift work system and this can lead to fatigue. The purpose of this study to examine any factors that can cause fatigue in nurses who work both shift and non shift. Quantitative research method using cross sectional design. Place of study in RSUD dr Slamet Garut, with a sample of 150 nurses. Measurement of fatigue using International Fatigue Research Committee and Piitsburg Sleep Quality Index and Actigraph Tool for quality and quantity of sleep. Univariate data analysis showed that 44.7 of respondents had severe fatigue, 80 nurses had bad sleep quality, 66,7 had bad sleeping quantity and majority of 70 nurses were running work shift system.
Bivariate result using pearson correlation which was related to fatigue of shift work, workload, working time and sleep quality. Shift work and sleep hygiene have a significant relationship with the quality and quantity of sleep. The conclusion is work shift and sleep hygiene are factors related to the quantity and quality of sleep, and work shift, workload, working time and sleep quality are factors related to nurse fatigue in RSUD dr Slamet Garut.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2017
S69887
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Irma Erviana
"ABSTRAK
Nyeri punggung bawah NPB pada perawat dapat disebabkan oleh berbagai faktor dan merupakan hazard ergonomi pada perawat dengan insiden yang cukup tinggi. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi determinan kejadian NPB pada perawat pelaksana di rumah sakit. Penelitian ini menggunakan pendekatan desain cross sectional dengan jumlah sampel sebanyak 154 perawat. Instrumen yang digunakan yaitu kuisioner keluhan NPB yang dimodifikasi dari kuisioner Nordic Musculosceletal Questionnaire NMQ , kuisioner beban kerja berisi 9 pertanyaan tentang kegiatan asuhan keperawatan dalam 1 shift kerja berbentuk closed-ended question, untuk mengukur tingkat pajanan ergonomi digunakan kuisioner Quick Exposure Check QEC . Uji statistik menggunakan Chi Square dengan signifikasi ? le; 0,050 determinan nyeri punggung bawah diantaranya beban kerja p=0,014 ; OR=2,4; CI= 1,2-5,1 , tingkat pajanan ergonomi p=0,033 ,riwayat NPB p = 0,000 ; OR = 44,0; CI= 5,8-33,1 . Nyeri punggung bawah pada perawat dapat dicegah dengan menyediakan alat bantu kerja dan menciptakan lingkungan kerja yang aman

ABSTRACT
Low back pain NPB in the nurse can be caused by various factors and is an ergonomic hazard to the nurse with a high incidence. This research is intended to remember the determinant of back pain occurrence at the hospital nurses. This research use cross sectional design approach with 154 sample of nurses. The instrument used was a modified NPB complaint questionnaire from the Nordic Musculoscelet Questionnaire NMQ questionnaire, a questionnaire a. Loading questions about nursing care activities in 1 shift of work with closed questions, to measure the level of ergonomic exposure used by the Quick Exposure Check QEC questionnaire. Statistical test using Chi Square with significance le 0,050 determinant of low back pain medication work p 0,014 OR 2,4 CI 1,2 5,1 , ergonomic exposure level p 0,033 , history of low back pain p 0,000 OR 44.0 CI 5,8 33,1 . Lower back pain in nurses can be prevented by providing work aids and building a safe working environment."
2017
S68344
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta Ayu Anggraini
"ABSTRACT
Penelitian ini mengenai analisis jumlah kebutuhan tenaga perawat di Unit Rawat Inap Sakura RS Ananda tahun 2017. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui jumlah kebutuhan tenaga perawat di Unit Rawat Inap Sakura RS Ananda berdasarkan beban kerjanya. Jenis penelitian ini adalah kuantitatif dan kualitatif dimana data untuk penelitian kuantitatif diperoleh dengan menggunakan teknik work sampling. Sedangkan data untuk penelitian kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dan telaah dokumen. Hasil dari penelitian ini adalah jumlah perawat yang optimal berdasarkan perhitungan WISN adalah 29 perawat. Hal tersebut menunjukkan bahwa jumlah perawat di Unit Rawat Inap Sakura saat ini yang berjumlah 29 perawat sudah mencukupi kebutuhan optimalnya.

ABSTRACT
This research is about analysis the total amount of nurses needs at the Sakura rsquo s inpatient unit of Ananda Hospital in 2017. The purpose of this research is to know the total amount of nurses needs at the Sakura rsquo s inpatient unit of Ananda Hospital based on their workload. This type of research is quantitative and qualitative where data for quantitative research is obtained by using work sampling technique. While data for qualitative research is obtained by indepth interview and document rsquo s review. The result of this research is the optimal amount of nurses based on WISN calculation is 29 nurses. This shows that the total amount of nurses at the Sakura rsquo s inpatient unit current were 29 nurses sufficient the needs optimal."
2017
S68833
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahidah Sumayyah
"ABSTRAK
Jika abstrak terdiri dari beberapa turnover berdampak pada buruknya efektivitas dan efisiensi rumah sakit. Pada tahun 2016 angka turnover perawat RS Kanker Dharmais meningkat menjadi 21,3. Maka dibutuhkan program retensi perawat untuk mempertahankan perawat yang ada. Penelitian ini membahas faktor-faktor yang berhubungan dengan retensi karyawan di Rumah Sakit Kanker Dharmais tahun 2017. Variabel independen dalam penelitian ini di antaranya karakteristik individu, komponen organisasional, rancangan pekerjaan, penghargaan, peluang karir dan hubungan karyawan. Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan desain cross-sectional yang menggunakan uji kai kuadrat chi square . Hasil penelitian ini menyatakan bahwa gambaran retensi perawat RS Kanker Dharmais tahun 2017 adalah sebesar 63. Adapun faktor-faktor yang berhubungan dengan retensi perawat di sana adalah status kerja, komponen organisasi, penghargaan, peluang karir dan hubungan karyawan.

ABSTRACT
Turnover affects the poor effectiveness and efficiency of the hospital. In 2016 the nurse turnover rate of the Dharmais Cancer Hospital increased to 21.3. A nurse 39 s retention program is required to maintain an existing nurse. This study discusses factors related to employee retention at Dharmais Cancer Hospital 2017. Independent variables in this study include individual characteristics, organizational components, job design, rewards, career opportunities and employee relationships. This research is a quantitative research with cross sectional design and using chi square test. The results of this study indicate that nurse retention rate at Dharmais Cancer Hospital in 2017 was 63. The factors associated with nurse retention there are work status, organizational components, rewards, career opportunities and employee relationships."
2017
S69904
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Oksyrana
"Perawat merupakan pekerja yang memiliki risiko tinggi terpapar bahaya ergonomi. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh perawat adalah menerapkan prinsip mekanika tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan karakteristik perawat dengan perilakunya dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo terhadap 81 perawat secara proportional stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku perawat dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh (p=0,377). Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna tingkat pendidikan dengan perilaku perawat dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh (p=0,007) dan area dinas dengan perilaku perawat dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh (p=0,013). Penelitian ini merekomendasikan institusi pelayanan untuk mengadakan upaya pengendalian untuk meminimalisir risiko ergonomi pada perawat.

Nurses are at risk for ergonomic hazards in the workplace. The use of proper body mechanics is critical for nurses to reduce the risk of injury. This study aimed to identify the relationship between knowledge, characteristic, and behaviors of nurses in using the principles of body mechanics. This descriptive study employed cross sectional design, involving 81 nurses of RSUD Pasar Rebo who were selected by using proportional stratified sampling. The study showed there was no significant relationship between knowledge and behaviors of nurses in using the principles of body mechanics (p= .377). This study, in contrast, revealed a significant relationship between educational level (p= .007), workplace (p= .013) and behaviors of nurses in using the principles of body mechanics. The study suggested healthcare leaders to take preventive measures aiming to minimize ergonomicsrelated injuries among nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anggita Oksyrana
"Perawat merupakan pekerja yang memiliki risiko tinggi terpapar bahaya ergonomi. Upaya pencegahan yang dapat dilakukan oleh perawat adalah menerapkan prinsip mekanika tubuh. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif korelasi dengan desain potong lintang yang bertujuan untuk mengidentifikasi hubungan tingkat pengetahuan dan karakteristik perawat dengan perilakunya dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh. Penelitian ini dilakukan di RSUD Pasar Rebo terhadap 81 perawat secara proportional stratified sampling. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan antara pengetahuan dan perilaku perawat dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh (p=0,377). Akan tetapi, hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat hubungan bermakna tingkat pendidikan dengan perilaku perawat dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh (p=0,007) dan area dinas dengan perilaku perawat dalam menerapkan prinsip mekanika tubuh (p=0,013). Penelitian ini merekomendasikan institusi pelayanan untuk mengadakan upaya pengendalian untuk meminimalisir risiko ergonomi pada perawat.

Nurses are at risk for ergonomic hazards in the workplace. The use of proper body mechanics is critical for nurses to reduce the risk of injury. This study aimed to identify the relationship between knowledge, characteristic, and behaviors of nurses in using the principles of body mechanics. This descriptive study employed cross sectional design, involving 81 nurses of RSUD Pasar Rebo who were selected by using proportional stratified sampling. The study showed there was no significant relationship between knowledge and behaviors of nurses in using the principles of body mechanics (p= .377). This study, in contrast, revealed a significant relationship between educational level (p= .007), workplace (p= .013) and behaviors of nurses in using the principles of body mechanics. The study suggested healthcare leaders to take preventive measures aiming to minimize ergonomicsrelated injuries among nurses.
"
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2016
S65374
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library