Ditemukan 8 dokumen yang sesuai dengan query
"Klasifikasi citra multispektral dengan resolusi spasial terbatas mempunyai kendala pada penentuan garis batas obyek yang kurang akurat, seperti pada citra multispektral yang dihasilkan Landsat yang mempunyai resolusi 30x30m. Kendala ini dapat diatasi dengan tersedianya kanal pankromatik yang memiliki resolusi 15x15m, misalnya pada Landsat ETM (Enhanced Thematic Mapper) atau IKONOS.
Penggabungan informasi kanal multispektral dan kanal pankromatik dapat dilakukan dengan teknik fusi informasi atau teknik fusi berbasis piksel. Penelitian tugas akhir ini menerapkan dan menguji hasil fusi berbasis piksel pada proses visualisasi dan klasifikasi citra. Teknik fusi yang diterapkan adalah teknik IHS (Intensity Hue Saturation), Brovey, Wavelet dengan fungsi basis Daubechies, serta metode band overlay sebagai pembanding. Citra yang digunakan adalah citra yang didapat dari satelit Landsat dan kanal pankromatik pada Landsat ETM.
Hasil perbandingan menunjukkan bahwa metode fusi citra yang menggunakan input citra multispektral dan pankromatik (yaitu metode IHS) menghasilkan tingkat akurasi yang paling baik untuk proses klasifikasi, sedangkan metodewavelet menghasilkan tingkat akurasi yang paling rendah.
"
Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S38017
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Prasepvianto Estu Broto
"
ABSTRAKIndonesia merupakan negara agraris yang sebagian besar wilayahnya terdapat lahan sawah. Daerah sawah yang luas mengakibatkan susahnya melakukan monitoring untuk pemetaan luas dan kondisi sawah. Melalui foto udara, waktu pengambilan citra dapat dilakukan lebih cepat dan sesuai dengan perencanaan. Dalam penelitian ini pesawat LSA LAPAN Surveillance Aircraft milik LAPAN digunakan sebagai wahana untuk melakukan monitoring lahan sawah dengan muatan kamera multispektral. Kamera multispektral yang digunakan mempunyai 3 band yaitu merah, hijau dan inframerah. Hasil citra dari kamera multispektral kemudian diolah untuk membedakan lahan persawahan atau bukan. Uji akurasi dilakukan untuk memvalidasi hasil citra yang telah diproses. Selanjutnya didapatkan hasil pengolahan citra berupa identifikasi lahan pertanian aktif. Dengan memanfaatkan band merah dan inframerah dekat didapatkan Normalized Difference Vegetation Index NDVI yang dapat digunakan untuk mengetahui kualitas dan kesehatan tanaman. Dengan NDVI hasil dari identifikasi lahan pertanian dapat diklasifikasikan lagi berdasarkan nilai kehijauan tanaman. Hasil penelitian ini berupa identifikasi lahan pertanian aktif dengan tingkat kehijauan tanaman untuk mengetahui kualitas tanaman padi dari persawahan.
ABSTRACTIndonesia is an agricultural country where most of its area is paddy field. Large paddy field areas resulted in the difficulty of monitoring for extensive mapping and paddy field conditions. Using aerial photographs, image acquisition can be completed more quickly and according with the plan. In this study, LSA aircraft LAPAN Surveillance Aircraft belongs to LAPAN used as a vehicle for monitoring agricultural land with a multispectral camera payload. Multispectral cameras used to have three bands of red, green and near infrared. The results of the multispectral images from the camera are then processed to distinguish the rice fields or not. Accuracy test performed to validate the results of the image that has been processed. Furthermore, the image processing results obtained in the form of active agricultural land identification. By utilizing the red and near infrared bands obtained Normalized Difference Vegetation Index NDVI , which can be used to determine the quality and plant health. With NDVI result of the identification of agricultural land can be classified again based on the value of the green plants. The results of this study in the form of identification of active agricultural land with crop greenness levels to determine the quality of paddy rice crops."
2017
T47561
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Ayom Widipaminto
"Identifikasi jenis material atap bangunan sangat dilakukan untuk bermacam pemanfaatan dari pemodelan cuaca mikro hingga analisis resiko bencana. Penelitian identifikasi jenis material atap bangunan telah dilakukan dengan menggunakan data hiperspektral, data lapangan, laboratorium serta data satelit penginderaan jauh masih memerlukan peningkatan akurasi. Penelitian ini bertujuan untuk mengembangkan metode spektroskopi reflektansi menggunakan kombinasi kanal spektral pada fusi data satelit penginderaan jauh resolusi resolusi spasial sangat tinggi (50 cm) dengan menerapkan koreksi spekular, masking vegetasi serta machine learning Random Forest untuk meningkatkan akurasi identifikasi jenis material atap bangunan. Metode yang dikembangkan menghasilkan akurasi untuk material aluminium, asbes, keramik, beton, genteng pasir besi dengan akurasi total 97.48% dengan nilai Kappa 0,958. Fusi data Pleiades dan Landsat-8 dilakukan untuk memperoleh data SWIR dengan panjang gelombang 2107–2294 nm dan resolusi spasial 50 cm untuk analisis spektral, sehingga identifikasi jenis material atap bangunan asbes dapat diidentifikasi dengan akurasi 95%. Koreksi spekular dan masking vegetasi meningkatkan akurasi identifikasi jenis material atap bangunan 8-12% sebagai perbaikan koreksi radiometrik dalam pengolahan data resolusi sangat tinggi.
Identification of the type of building roof material is widely used for various application from micro weather modeling to disaster risk analysis. Research on the identification of the type of building roof material has been carried out using hyperspectral data, field data, laboratories and remote sensing satellite data still requires increased accuracy. This study aims to develop method spectroscopy reflectance using a spectral channel combination on remote sensing satellite data fusion with very high spatial resolution (50 cm) by applying specular correction, vegetation masking and Random Forest machine learning to improve the accuracy of identifying the type of building roof material. The developed method produces accuracy for aluminum, asbestos, ceramic, concrete, iron sand tiles with a total accuracy of 97.48% with a Kappa value of 0.958. Pleiades and Landsat-8 data fusion was carried out to obtain SWIR data with a wavelength of 2107–2294 nm and a spatial resolution of 50 cm for spectral analysis, so that the identification of the type of asbestos roof material can be identified with an accuracy of 95%. Specular correction and vegetation masking increase the accuracy of identifying the type of building roof material by 8-12% as an improvement in radiometric correction in very high spatial resolution (50 cm) data processing."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
D-pdf
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Jason Albert Natanael
"Kopi telah menjadi komoditas ekspor non migas yang memberikan kontribusi terhadap devisa negara dalam jumlah yang tidak sedikit. Nilai ekspor kopi sendiri pada kancah internasional bergantung kepada 2 faktor utama, yaitu jenis atau varietas biji kopi dan tingkat kelayakan atau kualitas dari biji kopi. Upaya untuk mengklasifikasikan kedua faktor tersebut masih cenderung dilakukan secara manual oleh para petani kopi. Atas pertimbangan inilah, penulis hendak menggunakan metode lain, yakni penggunaan model CNN (Convolutional Neural Network) dengan basis masukan berupa citra normal (spektrum RGB) dan citra multispektral (spektrum OCN). Selain itu, penulis juga hendak membandingkan performa dari 2 arsitektur model CNN yang berbeda, yakni ResNet18 terhadap SqueezeNet. Input dari kedua arsitektur ini berupa kombinasi dari citra normal, citra multispektral, atau citra yang telah diregistrasikan (1 citra dengan 6 channel berbeda). Hasil akurasi tertinggi dicapai oleh arsitektur ResNet18 dengan input citra normal (RGB) yang memberikan akurasi sebesar 89% untuk klasifikasi varietas biji kopi hijau, serta 97% untuk klasifikasi tingkatan kualitas biji kopi. Meski demikian, arsitektur ini mampu untuk melakukan klasifikasi multi-output secara bersamaan walaupun terdapat sedikit pengurangan pada tingkat akurasi yang didapatkan.
Coffee has become one of the non-oil and gas export commodity, providing numerous amount of Indonesia’s foreign income. Within the international market, the export value of coffee beans rely on 2 aspects, its variety and its quality. The attempts to classify coffee beans are done manually by the farmers. Therefore, the writer attempts to design a new method, using convolutional neural networks with normal (RGB spectrum image) and multispectral images (OCN spectrum image) as its inputs. The writer also wishes to analyze and compare 2 different CNN architectures performance in this case; ResNet18 towards SqueezeNet. Considering the combination of the inputs; normal images, multispectral images, or the registered images (images with 6 different channels). The highest accuracy acquired from the ResNet18 CNN model architecture using normal images (RGB) is as following: 86% for green coffee beans varieties classification, and 96% for green coffee beans. These architectures are also capable of performing multi-class output classification despite the trade-off in accuracy gained."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Ahmad Arsy
"Indonesia memproduksi lebih dari 700 ribu ton biji kopi, menjadikannya negara keempat terbesar penghasil kopi di dunia. Di dalam biji kopi sendiri, terkandung berbagai zat kimia yang bermanfaat bagi kesehatan seperti kafein, chlorogenic acid (CA), dan trigonelline. Kadar masing-masing zat kimia ini bergantung pada varietas biji kopi serta tingkat penyangraiannya. Sebuah metode terbaru untuk meninjau sifat dari suatu biji kopi secara efisien dan non-destruktif adalah menggunakan Convolutional Neural Network (CNN), yaitu metode pembelajaran mesin (Machine learning) yang meninjau citra dari target yang diberikan. Jenis citra yang diberikan pada suatu model CNN dapat berupa citra multispektral yang terdiri dari banyak panjang gelombang. Citra semacam ini memiliki lebih banyak informasi karena jumlah pita gelombang yang lebih banyak, serta terdapat panjang gelombang yang tidak kasat mata. Penelitian ini bertujuan untuk merancang dan membangun sistem klasifikasi varietas dan tingkat penyangraian biji kopi berbasis citra multispektral dengan menggunakan pemodelan Convolutional Neural Network dengan input citra multispektral dan output majemuk. Citra multispektral yang dipakai menggunakan terdiri atas citra RGB (Red, Green, Blue), dan OCN (Orange, Cyan, NIR). Hasil akurasi pengujian tertinggi dicapai menggunakan arsitektur SqueezeNet, input citra RGB sajam dengan akurasi 95,49% untuk klasifikasi varietas, dan 99,02% untuk tingkat penyangraian. Melalui penelitian ini, perancangan sistem multi output berbasis citra multispektral mampu mengklasifikasikan tingkat penyangraian dan varietas secara bersamaan.
Indonesia produces more than 700 thousand tons of coffee beans, making it the fourth largest coffee producing country in the world. Coffee beans themselves contain various chemicals that are beneficial for health, such as caffeine, chlorogenic acid (CA), and trigonelline. The levels of each of these chemicals depend on the coffee bean variety and the level of roasting. A new method for reviewing the properties of a coffee bean efficiently and non-destructively is using a Convolutional Neural Network (CNN), which is a machine learning method that reviews the image of a given target. The type of image given to a CNN model can be a multispectral image consisting of many wavelengths. This kind of image has more information because there are more wave bands, and there are wavelengths that are not visible to the eye. This research aims to design and build a classification system of varieties and roasting levels of multispectral image-based coffee beans using Convolutional Neural Network modeling with multispectral image input and compound output. The multispectral images used consist of RGB (Red, Green, Blue), and OCN (Orange, Cyan, NIR) images. The highest test accuracy results were achieved using SqueezeNet architecture, input RGB sharp image with 95.49% accuracy for variety classification, and 99.02% for roasting rate. Through this research, the design of a multispectral image-based multi-output system is able to classify roasting level and variety simultaneously."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Boca Raton: CRC Press, Taylor & Francis Group, 2008
577.34 HYP
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Azalea eugenie L
"
ABSTRAK Penyakit kresek daun adalah penyakit yang disebabkan oleh bakteri Xanthomonas campestris pv. Oryzae. Penyakit kresek daun ini sering menyerang tanaman padi. Apabila terserang penyakit kresek daun, apalagi dalam usia tanam yang masih muda akan menyebabkan kematian. Kerugian akibat penyakit kresek daun dapat mencapai 60%. Monitoring untuk mengurangi dampak serangan penyakit kresek daun dilakukan dengan memetakan sebaran padi terdampak kresek daun di Kabupaten Karawang. Pemetaan dilakukan dengan teknologi penginderaan jauh dengan citra multispektral landsat menggunakan metode LSU (Linear Spectral Unmixing) dan pemetaan dengan data luas serangan yang diperoleh dari hasil pengamatan lapangan menggunakan hyperspectral. Pemetaan yang dilakukan adalah untuk melihat pola sebaran setiap bulan pada setiap kecamatan pada kurun waktu 10 tahun yaitu tahun 2005-2014. Analisa dan pemetaan faktor iklim yang merupakan faktor fisik seperti suhu udara, kelembaban udara dan curah hujan dilakukan untuk melihat seberapa besar pengaruh ketiga faktor fisik ini terhadap luas serangan penyakit kresek daun di Kabupaten Karawang.
ABSTRACT Bacterial leaf blight was a disease caused by the bacterium Xanthomonas campestris pv. Oryzae. This disease often attacked the rice plant and could cause the death, especially at the young age. The loss due to this bacterial leaf blight could reach up to 60%. We made spatial distribution of bacterial leaf blight for monitoring and reducing its impacts to the rice plant in Kabupaten Karawang. Mapping processed by technology of remote sensing with landsat image multispectral data using Linear Spectral Unmixing (LSU) method also mapping the attacked area obtained from fields observation using hyperspectral, in having the pattern distribution every months on eachs sub-district during 2005-2014 (10 years). We investigated also the climate influence as the physical factors, such as temperature, humidity and rainfall to affect on these three parameters to the bacterial leaf blight disease in Kabupaten Karawang."
Universitas Indonesia, 2015
T45266
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library