Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 64 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Siti Fatimah
"Model Dinamik Nelson Siegel adalah model curve fitting yang digunakan untuk memodelkan yield to maturity dari obligasi-obligasi dengan waktu jatuh tempo yang beragam. Implementasi dilakukan dalam tiga langkah. Pertama, estimasi parameter 𝜆𝑡 dengan metode Newton-Raphson berdasarkan himpunan waktu jatuh tempo yang digunakan. Menentukan 𝜆𝑡 yang meminimumkan rata-rata RMSE dimana estimasi parameter 𝛽1𝑡,𝛽2𝑡,dan 𝛽3𝑡 diperoleh dengan metode OLS periode per periode. Langkah kedua, proses fitting kurva yield menggunakan estimasi parameter pada model Dinamik Nelson Siegel. Terakhir, menggunakan hasil estimasi parameter {𝛽̂1𝑘,𝛽̂2𝑘,𝛽̂3𝑘}𝑘=1𝑡 dan memodelkannya ke model autoregressive orde satu, AR(1), untuk memperoleh peramalan yield to maturity waktu 𝑡+ℎ. Hasil implementasi pada obligasi Bank of Canada menunjukkan, RMSE dan peramalan kurva yield pada model Dinamik Nelson Siegel dengan proses updating memberikan hasil yang cukup baik dalam meramal out of sample yield to maturity untuk waktu jatuh tempo kurang dari 10 tahun.

The dynamic Nelson Siegel model is a curve fitting model to describe yield to maturity of bonds with varying maturities. There are three steps to implement this model. First, is to estimate 𝜆𝑡 by using Newton-Raphson method based on maturities set. Determine 𝜆𝑡 that minimizing the average RMSE, in which the parameter of 𝛽1𝑡,𝛽2𝑡,dan 𝛽3𝑡 are obtained by using OLS for each periods. Second, is to fit the yield curve based on Dynamic Nelson Siegel’s parameter estimations. The last step, is to obtain yield to maturity forecasting at 𝑡+ℎ by using estimations of {𝛽̂1𝑘,𝛽̂2𝑘,𝛽̂3𝑘}𝑘=1𝑡 and model it into the first-ordered autoregressive model, AR (1). The implementation on Bank of Canada bonds show that RMSE and yield curve forecasting on updating method in Dynamic Nelson Siegel model is capable to forecast out of sample yield to maturity, especially for maturities less than 10 years."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2014
S56724
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nuraini Faizal
"Untuk menjadi bangsa yang sejahtera, maju dan mandiri, adalah penting bagi Indonesia untuk meningkatkan kualitas generasi mudanya; mengingat mereka adalah sumber daya manusia Indonesia yang akan memegang peranan dalam pembangunan bangsa pada masa yang akan datang. Namun, kenyataan sebagian besar generasi muda (remaja) kita saat ini. nyaris menempatkan kepercayaan masyarakat akan kemampuan, kualitas dan peran generasi muda di masa depan pada titik nadir. Sebagian dari mereka melakukan kenakalankenakalan seperti minum minuman keras, menonton film biru, tawuran, penggunaan obat terlarang, dan lain-lain (Sutoyo dalam Susiwo, 1995).
Satu hal pokok yang agaknya disepakati adalah bahwa perilaku kenakalan berpangkal dari lemahnya pengendalian diri (Biran, dalam Sanusi, Badri, Syafruddin, 1996). Oleh karena pengendalian diri merupakan komponen dari kematangan emosi, maka perlu dilakukan upaya-upaya yang mendukung pembentukan kematangan emosi secara optimal pada remaja.
Peneliti berasumsi bahwa salah satu wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan kematangan emosi remaja adalah aktivitas waktu luang. Adapun salah satu aktivitas remaja yang dapat digolongkan ke dalam aktivitas waktu luang adalah aktivitas/kegiatan ekstrakurikuler sekolah atau sering disingkat dengan ekskul.
Kegiatan ekstrakurikuler sekolah dipilih sebagai wakil dari aktivitas waktu luang remaja disebabkan karena kegiatan ekstrakurikuler sekolah merupakan bagian dari sekolah sebagai suatu institusi yang memberikan lebih banyak evaluasi pada remaja dibandingkan rumah atau keluarga (Burns. 1993). Di dalamnya remaja dituntut untuk secara dinamis menyesuaikan diri dan belajar menghadapi aneka karakter manusia dan situasi yang pada akhirnya mengarah kepada terbentuknya kematangan diri remaja, khususnya pada aspek emosi.
Oleh karena itu. dalam kesempatan ini akan diteliti hubungan antara partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah dengan kematangan emosi siswa SMU. Selain itu, juga diteliti dimensi manakah dari kematangan emosi yang secara signifikan berhubungan dengan partisipasi siswa SMU dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Kemudian, kegiatan ekstrakurikuler manakah yang secara signifikan berhubungan dengan kematangan emosi siswa SMU, serta memberikan sumbangan terbesar bagi kematangan emosi. Untuk itu selam korelasi Pearson Product Moment. digunakan perhitungan statistik Multiple Regression.
Pelaksanaan penelitian berlangsung selama 3 minggu (25 Mei 2001-14 Juni 2001). Dengan menggunakan metode accidental sampling, peneliti menyebarkan 100 kuesioner kepada penghubung di 4 sekolah di Jakarta Selatan, yaitu SMUN 34, SMUN 28, SMUN 38, SMUN 97; masing-masing 25 buah. Hingga tanggal 14 Juni 2001, terkumpul 100 kuesioner.
Hasil penelitian menunjukan adanya hubungan yang signifikan dan positif antara antara partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah dengan kematangan emosi, terutama pada dimensi Mandiri. Mampu Beradaptasi, dan Mampu Berempati. Ini berarti bahwa makin tinggi level partisipasi siswa SMU dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah, maka makin tinggi pula tingkat kematangan emosinya.
Kemudian dari 4 kegiatan ekstrakurikuler yang diteliti, diperoleh hasil bahwa kegiatan ekstrakurikuler yang secara signifikan dan positif berhubungan dengan kematangan emosi siswa SMU adalah kegiatan ekstrakurikuler ROHIS. Ini berarti bahwa makin tinggi level partisipasi siswa dalam kegiatan ekstrakurikuler ROHIS, makin matang pula ia secara emosi. Mengingat satu-satunya variabel bebas yang layak dimasukan dalam model regresi adalah variabel level partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler ROHIS, maka dapat dikatakan bahwa level partisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler ROHIS memberikan sumbangan terbesar terhadap kematangan emosi.
Sebagai tambahan, hasil pengolahan data kontrol subyek menunjukan bahwa subyek yang berpartisipasi dalam kegiatan luar sekolah lebih matang secara emosi dibandingkan subyek yang tidak berpartisipasi dalam kegiatan luar sekolah.
Untuk penelitian lanjutan, sebaiknya tidak menggunakan metode accidental sampling karena metode ini memungkinkan terjadinya distribusi frekuensi yang scewed sehingga dapat menimbulkan bias dalam melakukan interpretasi hasil penelitian. Bila memungkinkan, sebaiknya sampel diambil dari seluruh kegiatan ekstrakurikuler sekolah dengan proporsi yang seimbang sehingga tidak ada kegiatan ekstrakurikuler yang luput dari perhatian. Agar lebih mendalam, dapat dilakukan penelitian tentang pengaruh dari masing-masing kegiatan ekstrakurikuler sekolah terhadap kematangan emosi. Selain itu, dapat juga diteliti kegiatan di luar sekolah dalam hubungannya dengan kematangan emosi remaja.
Bagi pihak-pihak yang berwenang (Departemen Pendidikan Nasional, kepala sekolah, guru, dan para pendidik) dan para pelaksana kegiatan ekstrakurikuler sekolah, diharapkan untuk lebih menggalakan kegiatan ekstrakurikuler sekolah dengan merancang program-program menarik.sedemikian rupa sehingga seluruh siswa tertarik untuk berpartisipasi dalam kegiatan ekstrakurikuler sekolah. Kepada orang tua dan keluarga, disarankan untuk memberi kebebasan yang seluas-luasnya bagi anak/keluarganya untuk mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada, baik kegiatan ekstrakurikuler sekolah maupun kegiatan luar sekolah, dalam rangka mencapai kematangan emosi yang optimal."
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2001
S3050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdullah Arifianto
"Penelitian ini bertujuan menganalisa kemampuan industri manufaktur mengacu pada pola pengembangan teknologi, yang berkaitan dengan kemampuan (kapabilitas) dan kemapanan (maturitas) Industri. Penelitian ini ditinjau dari tiga perspektif, yakni 1) state of the art dan pola pengembangan teknologi yang berkembang secara global, 2) variabel-variabel teknis yang mempengaruhi kemampuan dan kemapanan Industri yang terjadi pada aktifitas production line, dan 3) kebijakan pemerintah, baik regional, nasional maupun internasional. Penelitian ini dilakukan dengan analisa variabel menggunakan metode teknometrik untuk menghitung index kemapanan industri.

This research aims to analyze the industrial manufacture capability refer to the partern of technology development, which related with industrial capability and maturity. This research take approach from three perspectives, which are: 1) state of the art and the parttern of technology development which exist on the production line activities, 2) technical variables which influence the development of technology globaly, 3) government policy, regional, national and international. This research using technometric method to calculate the index of industrial maturity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
T30554
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nailiu, Christina
"Salah satu masalah yang dihadapi pemerintah dewasa ini adalah mutu pendidikan yang belum merata di Indonesia. Hasil penelitan yang dilakukan oleh Atamimi & Soeranto (1991) menemukan bahwa sekolah- sekolah yang ada di pulau Jawa memiliki kualitas yang lebih baik daripada sekolah-sekolah yang ada di luar pulau Jawa. Hal ini menyebabkan setiap tahun banyak lulusan SLTA dari luar pulau Jawa maupun dari daerah kecil Iainnya di pulau Jawa harus pindah dan tinggal secara terpisah dari orang tuanya untuk mendapatkan pendidikan yang bermutu. Tinggal di tempat yang baru monuntut mereka untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan barunya agar mereka dapat sukses/berhasil. Salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan atau kegagalan seorang mahasiswa selama tinggal terpisah dari orang tua adalah faktor perpisahan dari orang tua (Sullivan & Sullivan, 1980; Moore, 1987; Rice, dkk, 1990).
Perpisahan dari orang tua pada masa remaja merupakan salah satu tugas perkembangan yang panting selama periode transisi dari masa kanak-kanak ke masa dewasa. Dalam perpisahan dari orang tua, yang menjadi sorotan utama adalah hal-hal yang berhubungan dengan kemandirian dan kelekatan pada orang tua, karena selama proses perpisahan terjadi penurunan ketergantungan terhadap keluarga, terutama orang tua (Smolak, 1993) dan remaja dapat lebih jelas mengaktualisasikan kemandirian serta menjadi pribadi yang dewasa. Becker (1992) mengatakan bahwa menurunnya ketergantungan ini merupakan gerbang awal menuju kedewasaan.
Penelitian Murphey (dalam Moore, 1987) tentang reaksi mahasiswa terhadap perpisahan dari orang tua, menemukan bahwa mahasiswa yang sukses dalam penyesuaian dirinya selama tinggal terpisah dari orang tua akan relatif lebih mandiri (misalnya, memiliki kesadaran dan tanggung jawab dalam mengambil keputusan) dan memiliki hubungan yang positif dengan orang tuanya. Kurash (dalam Bloom, 1988) mengatakan bahwa terjadi peningkatan afeksi pada remaja yang tinggal berpisah dari orang tua, yaitu remaja justeru akan merasa lebih erat dengan keluarganya bila tinggal terpisah dari orang tua. Hal ini didukung oleh Sullivan & Sullivan (1980) bahwa ada peningkatan afeksi, komunikasi dan ketidaktergantungan pada anak laki-laki selama tinggal terpisah dari orang tua. Sebaliknya, wanita yang biasanya Iebih dekat pada orang tua akan merasa kehilangan kedekatan dari orang tua karena orang tua memiliki peranan yang lebih besar dalam memberikan dukungan emosi. Kemandirian dan hubungan keluarga yang positif merupakan karakteristik dari perkembangan psikososial remaja yang sehat.
Penelitian ini mencoba untuk melihat berbagai pendapat mahasiswa sehubungan dengan kemandirian dan kedekatannya pada orang tua, selama proses perpisahan dari orang tua. Ada mahasiswa yang menganggap bahwa keterpisahannya dari orang tua adalah suatu kehilangan yang berat, misalnya tidak Iagi mendapat dukungan emosi ketika menghadapi masalah, tidak ada orang yang dapat membuat keputusan bagi dirinya, tetapi ada pula mahasiswa yang menganggap keterpisahannya ini sebagai salah satu cara agar ia menjadi orang yang mandiri.
Peneliti ingin melihat gambaran arti kedewasaan, perbedaan arti kedewasaan serta hubungan antara kondisi dan dukungan orang tua dengan arti kedewasaan pada mahasiswa/mahasiswi UI yang tinggal terpisah dari orang tua.
Subyek dalam penelitian adalah para mahasiswa dan mahasiswi UI yang tinggal terpisah dari orang tua, khususnya mereka yang berasal dari luar wilayah Jabotabek. Data dikumpulkan dengan menggunakan kuesioner, kemudian diolah dengan menggunakan mean, t-test serta chi square.
Dari hasil yang diperoleh diketahui bahwa ada 4 aspek arti kedewasaan yang menonjol pada mahasiswa dan mahasiswi UI yaitu, pertama, kedewasaan yang diartikan sebagai kemampuan mengatur dan mengarahkan diri sendiri (self-governance); kedua, ketidaktergantungan secara finansial pada orang tua (finacial independence); ketiga, hubungan dengan Iingkungan di luar rumah (school affiliation); keempat, mulai membentuk keluarga baru (starting a family). Sementara itu, perbedaan yang signifikan antara kelompok mahasiswa dan kelompok mahasiswi terjadi pada kedewasaan yang diartikan sebagai ketidaklekatan secara emosional (emotional independence) dan kedewasaan sebagai tinggal secara terpisah dari orang tua (separate residence). Dibandingkan dengan kelompok mahasiswi/wanita, kelompok mahasiswa/pria iebih setuju dengan pendapat bahwa seorang dewasa tidak merasa dekat dengan keiuarga, merasa hanya sebagai tamu biia berada di rumah orang tua, merasa tidak lagi menjadi bagian dari anggota keluarga. Dewasa berarti pula memiliki tempat tinggal yang terpisah dari orang tua, tidak pulang ke rumah orang tua terlalu sering, dan tidak kembaii ke rumah orang tua setiap liburan panjang. Selain itu, ditemukan pula adanya hubungan antara arti kedewasaan dengan alasan utama seseorang berpisah, perasaan ketika berpisah, suku bangsa dan asal propinsi.
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan sumbangan bagi literatur Indonesia tentang kemandirian dan kedewasaan pada mahasiswa/i yang tinggal terpisah dari orang tua. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 1997
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ari Kristiawan Subagyo
"Penelitian ini menggunakan pendekatan RIMS Risk Maturity Model 2022 yang bertujuan untuk mengevaluasi tingkat maturitas risiko pada PT X yang merupakan Badan Usaha Milik Negara sektor konstruksi dalam menjalankan penugasan pemerintah proyek investasi Jalan Tol Trans Sumatera. Investasi Proyek Jalan Tol Trans Sumatera dikategorikan dalam risiko tinggi karena dinilai memiliki kelayakan investasi yang rendah. Penelitian ini memiliki kontribusi untuk memahami lebih jauh bagaimana perusahaan dalam mengelola risiko dengan kondisi model bisnis yang berbeda (non-profit). Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif menggunakan metode studi kasus single unit analysis (embedded) dengan metode pengumpulan data triangulasi yang menggunakan instrumen penelitian wawancara, dokumentasi dan observasi. Descriptive Qualitative Analysis digunakan sebagai metode dalam menganalisis data. Hasil penilaian Tingkat Maturitas Risiko secara keseluruhan mendapatkan nilai 3.76 dari skala tertinggi 5, berada pada tingkat Tier-3 yang berarti organisasi memiliki kemampuan dalam proses yang berulang (repeatable) dalam penerapan manajemen risiko. Hasil penelitian ini memberikan rekomendasi yang relevan dalam rangka perbaikan dan peningkatan penerapan manajemen risiko di perusahaan.

This study uses the RIMS Risk Maturity Model 2022 in a bid to evaluate the level of risk maturity at PT X, a state-owned enterprise in the construction sector, in carrying out a government-assigned investment project for the Trans Sumatra Toll Road. The Trans Sumatra Toll Road investment project is categorised as high risk due to its perceived low investment feasibility. This study contributes to a deeper understanding of how the company manages risks under a different business model (non-profit). The qualitative research employs a single unit analysis (embedded) case study method with data triangulation using data collected through research instruments including interviews, documentation, and observation. Descriptive qualitative analysis is employed as the data analysis method. The Risk Maturity Level assessment produced an overall score of 3.76 out of a maximum score of 5. This places the company in Tier 3 and indicates that it has repeatable risk management processes. The findings of this research provide relevant recommendations for the improvement and enhancement of risk management implementation in the company."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizdiani Tri Prastiti
"PT Festival Citra Lestari merupakan salah satu perusahaan yang menyediakan layanan Over-The-Top (OTT) bernama Genflix. Untuk dapat meningkatkan produk yang baik dari segi kualitas dan kepuasan pengguna, divisi Information Technology (IT) di PT Festival Citra Lestari mempunyai target pencapaian kinerja yang diukur dalam ketepatan waktu rilis dan banyaknya masalah kritis yang terjadi di lingkungan produksi Genflix. Namun pada realitanya, terjadi keterlambatan yang disebabkan adanya critical defect yang lolos ke lingkungan produksi. Setelah dianalisis dengan menggunakan diagram ishikawa, akar permasalahan difokuskan pada proses pengujian perangkat lunak yang kurang efektif. Penelitian ingin mengetahui tingkat kematangan dalam melakukan pengujian perangkat lunak dan rekomendasi yang dapat diberikan untuk meningkatkan kematangan proses pengujian perangkat lunak. Evaluasi tingkat kematangan dilakukan dengan kerangka kerja Test Maturity Model integration (TMMi) dengan metode pedoman penilaian TMMi Assesment Method Application Requirement (TAMAR). Penelitian dilakukan dengan metode kualitatif berupa studi kasus dengan applied research, dan pengumpulan data menggunakan metode Delphi dengan empat pemangku kepentingan dalam proses pengujian yaitu Head of Engineering, Engineering Manager, dan dua Quality Assurance sebagai narasumber. Penilaian dilakukan pada area proses di tingkat kematangan tingkat 2 yang menghasilkan rating P (Partially Achieved), sehingga tingkat kematangan proses pengujian perangkat lunak adalah tingkat 1 (Initial). Rekomendasi perbaikan proses disusun dengan metode Siklus Deming atau PDCA (Plan, Do, Act, Check). Rekomendasi disusun berdasarkan specific practices pada area proses Test Planning dan Test Environment agar mencapai tingkat kematangan 2 (Managed). Rekomendasi peningkatan proses pengujian yang diusulkan divalidasi oleh Head of Engineering agar bisa diterapkan pada proses pengujian yang dilakukan perusahaan sehingga pengujian lebih efektif.

PT Festival Citra Lestari is a company that provides an Over-The-Top (OTT) service called Genflix. To be able to improve products that are good in terms of quality and user satisfaction, the Information Technology (IT) division at PT Festival Citra Lestari has a performance achievement target that is measured in timeliness of release and the number of critical issues that occur in the Genflix production environment. But in reality, there is a delay caused by a critical defect that passes into the production environment. After being analyzed using an Ishikawa diagram, the root causes are focused on the ineffective software testing process. This research wants to know the level of maturity in conducting software testing and recommendations that can be given to increase the maturity of the software testing process. Maturity level evaluation is carried out using the Test Maturity Model integration (TMMi) framework using the TMMi Assessment Method Application Requirement (TAMAR) assessment guideline method. The research was conducted using a qualitative method in the form of case studies with applied research, and data collection using the Delphi method with four stakeholders in the testing process, namely the Head of Engineering, Engineering Manager, and two Quality Assurances as resource persons. Assessment is carried out in the process area at the maturity level of level 2 which results in a P (Partially Achieved) rating, so that the maturity level of the software testing process is level 1 (Initial). Process improvement recommendations are prepared using the Deming Cycle or PDCA (Plan, Do, Act, Check) method. Recommendations are prepared based on specific practices in the Test Planning and Test Environment process areas in order to achieve maturity level 2 (Managed). The recommendations for improving the proposed testing process are validated by the Head of Engineering so that they can be applied to the testing process carried out by the company so that the testing is more effective."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Rizky Zein
"Penelitian ini bertujuan menganalisis pengaruh tingkat maturitas utang pemerintah yang diukur dari maturitas Surat Berharga Negara, terhadap tingkat maturitas utang perusahaan swasta, dengan kontrol berupa selisih yield utang jangka panjang pemerintah dan yield utang jangka pendek pemerintah. Penelitian ini menggunakan metode regresi data panel. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa tingkat maturitas utang pmerintah secara signifikan memengaruhi tingkat maturitas utang perusahaan swasta bahkan setelah dikontrol oleh selisih yield utang jangka panjang pemerintah dan yield utang jangka pendek pemerintah

The research was conducted to analyze the impact of Government Debt Maturity Level, measured by Treasury Bond maturity, to Private Sector Debt Maturity, with the control of term spread between Short Term Treasury Yield and Long term Treasury Yield. The research used panel data regression model on its conduct. This research found a statistically significant evidence that Government Debt Maturity Level had impact on Private Sector Debt Maturity even after the control of the control of term spread between Short Term Treasury Yield and Long term Treasury Yield"
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2017
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lathana Larissa Adrine
"Latar Belakang: Penentuan usia dental dan skeletal sangat penting dalam perawatan ortodonti. Salah satu metode yang dapat digunakan adalah metode Demirjian dan Baccetti. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kalsifikasi gigi dapat menjadi salah satu evaluasi usia skeletal. Tujuan: Mengetahui korelasi antara usia dental berdasarkan maturasi gigi dengan usia skeletal berdasarkan maturasi tulang servikal. Metode: Penelitian ini menggunakan metode potong lintang dengan 96 sampel berupa radiograf panoramik dan sefalometri lateral dari satu pasien yang memenuhi kriteria inklusi. Metode Demirjian dan metode Baccetti digunakan untuk mengevaluasi usia dental dan skeletal. Uji korelasi Spearman dilakukan untuk mengetahui korelasi antara usia dental dan skeletal. Hasil: Terdapat korelasi sangat kuat antara skor maturasi gigi dengan maturasi tulang servikal pada laki-laki (r = 0,858, p = 0,000) dan perempuan (r = 0,807, p = 0,000). Korelasi paling kuat pada laki-laki terlihat pada kalsifikasi gigi molar 2 (r = 0,850, p = 0,000), sementara pada perempuan terlihat pada kalsifikasi gigi kaninus (r = 0,805, p = 0,000). Kesimpulan: Korelasi sangat kuat antara usia dental berdasarkan maturasi gigi dan usia skeletal berdasarkan maturasi tulang servikal menunjukkan potensi penggunaan usia dental untuk memperkirakan usia skeletal. Namun, terdapat variasi kekuatan korelasi antar kalsifikasi gigi dengan usia skeletal.

Background: Determining dental and skeletal age is critical in orthodontic treatment. The Demirjian and Baccetti method is one of various approaches to evaluate dental and skeletal age. Related research indicates that tooth calcification can serve as a primary diagnostic tool to determine skeletal age. Objective: To assess the correlation between dental age based on tooth maturation and skeletal age based on cervical vertebrae maturation. Methods: This study involved 96 panoramic and lateral cephalometric radiographs from patients who met inclusion criteria. The Demirjian method was used to assess dental age, while the Baccetti method was used for skeletal age, spearman correlation tests were conducted to evaluate the correlation. Results: A strong correlation was found between tooth maturation scores and cervical vertebrae maturation in males (r = 0,858, p = 0,000) and females (r = 0,807, p = 0,000). In males, the strongest correlation occurred in the second molar (r = 0,850, p = 0,000), while in females it occurred in the canine (r = 0,805, p = 0,000). Conclusion: Dental age based on tooth maturation strongly correlates with skeletal age based on cervical vertebral maturation, suggesting its potential use to estimate skeletal age, but variability exists among tooth types."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Basic Dirgantara Bayu Aji Pamungkas
"Perusahaan penyedia layanan TI yang fokus pada pengembangan produk (perangkat lunak), tentu akan memperhatikan sekali proses atau metode pengembangan perangkat lunak yang diterapkan. Dengan memodifikasi platform/produk yang sudah tersedia, tidak semata-mata menjadikannya mudah. Perusahaan harus jeli dalam menyusun strategi untuk mengubahnya demi memenuhi permintaan klien yang berbanding lurus dengan kebutuhan pasar. Untuk itu kelincahan (agile) tim akan perubahan kebutuhan sangat dibutuhkan. Scrum merupakan salah satu metode agile yang dapat mengakomodasi kelincahan tersebut. Penelitian ini dilakukan untuk mengukur tingkat kematangan penerapan scrum di PT Kemana Teknologi Solusi, sebuah perusahaan TI yang mengembangkan B2B dan B2C e-commerce untuk kliennya. Selain itu juga disusun langkah peningkatan metodologi penerapan scrum sebagai usulan perbaikan yang diajukan kepada perusahaan. Dengan tujuan untuk memberikan pedoman berisi langkah-langkah yang lebih tepat dalam memperbaiki penerapan scrum di Kemana. Kematangan penerapan scrum diukur dengan menggunakan Scrum Maturity Model (SMM). Dengan data yang didapat dari instrumen berupa kuesioner, diisi oleh seluruh anggota tim pengembang TI yang ada di perusahaan. Sedangkan usulan perbaikan disusun dengan mengacu pada Scrum Body of Knowledge (SBoK) dan Scrum Guide. Hasilnya, diketahui tingkat kematangan penerapan Scrum berada pada level 1, tidak memenuhi harapan yang ditargetkan oleh manajemen perusahaan. Faktor-faktor yang menjadi penyebabnya adalah tidak terpenuhinya penerapan 7 subgoals level 2 & 5 subgoals level 3. Maka dari itu peneliti memberikan 12 usulan yang perlu dilakukan perusahaan untuk memperbaiki proses pengembangan produk menggunakan metode Scrum.

An an IT services provider company that focuses on product (software) development, will surely pay attention to the applied software development process or method. By modifying existing platforms/products, it doesn't mean that everything goes easy. Companies must be observant in devising strategies to change them in order to meet client demands that are directly proportional to market needs. For this reason, the agility of the team regarding changing needs is very much needed. Scrum is an agile method that can accommodate this agility. This research was conducted to measure the maturity level of Scrum implementation at Kemana, an IT company that develops B2B and B2C e-commerce for its clients. In addition, steps are made to improve the methodology for implementing Scrum as recommendations submitted to the company. With the aim of providing guidelines containing more precise steps in improving the application of Scrum at Kemana. The maturity of the scrum application is measured using the Scrum Maturity Model (SMM). With the data obtained from the instrument in the form of a questionnaire, all members of the IT development team in the company are filled in. Meanwhile, recommendations are prepared by referring to the Scrum Body of Knowledge (SBoK) and Scrum Guide. As a result, it is known that the maturity level of the application of Scrum is at level 1, not meeting the expectations according to company management. The factors that cause the implementation of 7 subgoals level 2 & 5 subgoals level 3 are not fulfilled. Therefore, the researcher provides 12 changes that the company needs to make to improve the product development process using the Scrum method."
Jakarta: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7   >>