Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 9 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Fuad Shukri
"Buku ini menjelaskan sejarah negara Libya pada awal abad 20.
dalam buku ini memeparkan bagaiamna lahirnya negara Libya dari sistem kerajaan menjadi sistem republik"
Kairo : Al-I'timad, 1957
ARA 961.204 SHU m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Sunaiti, Mahmud
"Buku ini menjelaskan mengenai kehidupan bangsa Libya.
Buku ini terbagi menjadi 3 Bab pembahasan."
Kairo: Maktabat al-Nahdat al-Misriyyah, 1951
ARA 961.202 SUN k (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Afifi, Muhammad al-Sadiq
"Buku ini berisi pembahasan tentang sejarah perkembangan puisi di Libya, siapa pelopor kesusastraan di Libya, seperti apa jenis-jenis puisi yang muncul di Libya, serta bentuk-bentuk puisi. Di dalam buku ini juga dicantumkan penyair-penyair di Libya beserta puisinya. "
Kairo : Maktabah al-Anjlu al-Misriyyah, 1957
ARA 892.709 AFI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Zawi, Al-Tahir Ahmad
"Buku ini menjelaskan tentang sejarah LIbya pada abad 8-9 Masehi.
Libya pada saat itu menjadi jalur perdagangan antara benua Asia-Afrika-Eropa.
Buku ini menjelaskan keadaan suku badui yang terdapat di Libya."
Kairo: Dar al-Ma'arif, [date of publication not identified]
ARA 961.202 ZAW t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Shunayti, Mahmud
"Buku ini menjelaskan sejarah dari Libya pada tahun 644 sampai dengan 1911.
Selama masa itu, Libya mengalami peristiwa penting. Masuknya agama Islam ke Libya, berkuasanya dinasti Fatimiyah di Mesir dan Libya, Turki utsmani menguasai Libya."
Kairo: AL-Nahdat al-Misriyyah, 1951
ARA 961.202 SHU q
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Reza Prakasa
"ABSTRAK
Libya merupakan bagian dari benua Afrika yang tidak terlepas dari masalah politik negeri sendiri. Sejarah pernah mencatat bahwa Libya pernah mengalami revolusi. Revolusi di Libya dipimpin oleh seorang kolonel yang bernama Muammar Kaddafi. Tujuan dari penulisan jurnal ini untuk mengkaji lebih dalam bagaimana kondisi dari Negara Libya sebelum Muammar Kaddafi memimpin, biografi dari Muammar Kaddafi, kebijakan-kebijakan dan pemikirannya, serta runtuhnya pemerintahan Muammar Kaddafi di Libya. Penelitian ini menggunakan metode studi pustaka yang dilakukan dengan cara membandingkan beberapa buku dan jurnal terkait, serta beberapa halaman website yang memuat materi yang saya bahas. Muammar Kaddafi adalah seorang pemimpin besar revolusi Libya yang dikenal sebagai pemikir sosialis dan berideologi kerakyatan. Selain itu, ia memiliki pandangan tentang sosialisme Islam, menurut ia sosialisme Islam adalah sebuah bentuk cita-cita yang hendak mewujudkan persamaan dalam kesempatan dan keadilan sosial, namun tetap mengakui adanya pemilikan pribadi yang dalam konsep Arab dan Islam dianggap sebagai suatu hal yang sakral dilindungi , karena Islam telah mengajarkan sosialisme sebelum Lenin dan Marx. Sosialisme Islam ini dijadikan sebagai dasar bagi kemerdekaan sosial dan politik bagi rakyat Libya dalam menghadapi penguasa korup yang tidak memihak pada rakyat.

ABSTRACT
Libya is part of the African continent that is inseparable from the country s own political problems. History noted that Libya has done a revolution. The revolution in Libya was led by a colonel named Muammar Kaddafi. The purpose of this journal is to examine more deeply how the conditions of Libya before Muammar Kaddafi led, the biography of Muammar Kaddafi, his policies and thoughts, as well as the collapse of Muammar Kaddafi s rule in Libya. This research used literature review conducted by comparing several books and related journals, as well as some pages containing the website content that I discussed. Muammar Kaddafi was a great leader of the Libyan revolution known as a socialist thinker and popular ideology. In addition, he has a view of Islamic socialism, according to Islamic socialism is a form of ideals that want to realize equality in opportunity and social justice, but still recognize the existence of private ownership in Arabic and Islamic concept is considered as a sacred thing protected , Because Islam had taught socialism before Lenin and Marx. Islamic socialism is used as the basis for social and political independence for the people of Libya to face the corrupt ruler who is not in favor of the people."
2017
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Faldi Alfadra
"Penelitian ini menjelaskan berakhirnya pemerintahan Khadafi akibat konflik Libia. Rumusan masalah penelitian ini membahas bagaimana konflik di Libia dan bagaimana intervensi pihak asing dalam konflik Libia. Tujuan penelitian ini menjelaskan konflik Libia yang menyebabkan berakhirnya pemerintahaan Khadafi. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif-analitis dengan pendekatan studi pustaka. Penelitian ini menggunakan teori konflik menurut Dahrendorf dan Sarwono. Tinjauan pustaka dalam penelitian menggunakan penelitian dari Muhammad Waffa dan Mohammad Barwen. Kesamaan penelitian penulis dengan penelitian Muhammad Waffa membahas intervensi yang dilakukan Amerika Serikat dalam Konflik Libia. Perbedaannya adalah penulis membahas kejatuhan Khadafi dalam konflik di Libia tahun 2011 sedangkan penelitian Muhammad Waffa membahas perilaku speech art pejabat pemerintahan Amerika Serikat terhadap isu kemanusiaan di Libia. Penelitian Mohammad Barwen memiliki kesamaan dengan penelitian penulis yakni mengenai siasat Khadafi dalam mempertahankan pemerintahannya. Perbedaannya adalah Mohammad Barwen hanya menjelaskan siasat Khadafi dalam pemerintahaan sedangkan penulis membahas kejatuhan pemerintahan Khadafi pada Konflik Libia tahun 2011. Hasil penelitian ini konflik Libia mendapatkan intervensi dari pihak asing. Intervensi didalangi oleh Amerika Serikat dengan tujuan menyelematkan hak asasi manusia rakyat Libia. Intervensi asing inimemiliki kepentingan lain yakni untuk menguasai sektor minyak Libia. Keterlibatan pihak asing membuat rakyat Libia mendapatkan bantuan menurunkan pemerintahan Khadafi. Konflik ini berakhir setelah terbunuhnya Khadafi.

This research explains the end of Gaddafi's government due to the Libian conflict. This research problem formulation discusses how the conflict in Libia and how foreign parties intervene in the Libian conflict. The purpose of this research is to explain the Libian conflict that led to the end of Gaddafi's rule. This research uses descriptive-analytical method with a literature study approach. This research uses conflict theory according to Dahrendorf and Sarwono. Literature review in research using research from Muhammad Waffa and Mohammad Barwen. The similarity of the author's research with Muhammad Waffa's research discusses the United States' intervention in the Libian conflict. The difference is that the author discusses Gaddafi's fall in the conflict in Libia in 2011, while Muhammad Waffa's research discusses the behavior of speech artists of the United States government towards humanitarian issues in Libia. Mohammad Barwen's research has similarities with the author's research, namely regarding Gaddafi's tactics in defending his government. The difference is that Mohammad Barwen only explains Gaddafi's tactics in government, while the author discusses the fall of Gaddafi's government in the Libian Conflict in 2011. The results of this research are that the Libian conflict received intervention from foreign parties. This intervention was orchestrated by the United States with the aim of preserving the human rights of the Libian people. This foreign intervention has other interests, namely to control the Libian oil sector. The involvement of foreign parties to get the Libian people to get help lowering Gaddafi's government. This conflict ended after the killing of Gaddafi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Demille, Nelson
London: Warner Books, 2000
813.54 DEM l
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosyidah Az-Zahra
"Sebagai negara dengan kekuatan media yang besar, Qatar dinilai kerap memanfaatkan media Al-Jazeera dalam mendukung kebijakan luar negerinya, termasuk pada krisis politik yang terjadi di Libya tahun 2011. Tesis ini berusaha untuk menganalisis bagaimana propaganda Qatar melalui agenda setting AL-Jazeera tentang revolusi Libya 2011. Penelitian ini menggunakan pendekatan teori propaganda dan agenda setting dalam pisau analisisnya. selain itu, penelitian ini juga menggunakan metode kualitatif dengan sumber yang didapatkan dari studi dokumentasi. Hasil studi menunjukkan bahwa meskipun Al-Jazeera mengklaim medianya adalah independen dan terbebas dari intervensi Qatar, namun tidak bisa dipungkiri jika ada relasi erat antara pemerintah Qatar dengan media berita ini. Hal tersebut dibuktikan dengan adanya keterlibatan pemerintah Qatar dalam pembentukan dan pendanaan media Al-Jazeera, serta pemberitaan yang bias di mana Al-Jazeera dinilai lebih memihak pada oposisi rezim Gaddafi yang sejalan dengan kebijakan Qatar. Propaganda melalui agenda setting Al-Jazeera dilakukan dengan menggunakan metode name-calling, testimonials, the use of glittering generalities, dan badwagon technique. Al-Jazeera juga terbukti menjalanan perannya sebagai agenda setting-agent dengan melakukan framing terhadap pemberitaannya serta proses priming, yakni menonjolkan isu krisis politik Libya melalui intensitas pemberitaan yang tinggi untuk memengaruhi opini publik.

As a country with a large media power, Qatar is considered to have often used Al-Jazeera media in supporting its foreign policy, including the political crisis that occurred in Libya in 2011. This thesis seeks to analyze how Qatar's propaganda through Al-Jazeera's agenda setting about the Libyan revolution 2011. This research uses a propaganda theory approach and agenda setting in its analytical knife. In addition, this study also uses qualitative methods with sources obtained from documentation studies. The results of the study show that although Al-Jazeera claims its media is independent and free from Qatari intervention, it cannot be denied that there is a close relationship between the Qatari government and this news media. This is evidenced by the involvement of the Qatari government in the formation and funding of Al-Jazeera media, as well as biased reporting in which Al-Jazeera is considered more in favor of the opposition to the Gaddafi regime which is in line with Qatar's policies. Propaganda through Al-Jazeera's agenda setting is carried out using the name-calling method, testimonials, the use of glittering generalities, and the badwagon technique. Al-Jazeera has also been proven to carry out its role as an agenda-setting agent by framing its news coverage and the priming process, namely highlighting the issue of the Libyan political crisis through high-intensity reporting to influence public opinion."
Depok: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library