Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 15 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Syaiful Harjanto
"Suhu pengkerutan kulit adalah suhu saat kulit mengkerut maksimum 0,3% dari panjang awal, jika kulit dipanaskan secara perlahan-lahan dalam media pemanas. Alat uji suhu pengkerutan kulit yang menggunakan pembacaan secara visual dengan termometer gelas dan pengamatan pergerakkan jarum mempunyai kelemahan pada akurasi mata penguji. Telah dilakukan Rekayasa Alat Uji Suhu Pengkerutan Kulit Tersamak dengan menggunakan sistem digital.
Bahan yang digunakan terdiri atas rotary encoder sebagai pendeteksi kerutan, sensor suhu RTD sebagai pembaca suhu media pemanas, character LCD 2 baris sebagai penampil, dan modul mikrokontroller berbasis ATMEL328 sebagai pemroses data. Rekayasa telah mengasilkan prototipe alat uji suhu pengkerutan kulit tersaak sistem digital dengan spesifikasi range pengukuraan (0-150)ºC, tingkat ketelitian 0,1ºC, dimensi panjang 30cm, lebar 20cm, dan tinggi 30cm. Alat uji suhu pengkerutan kulit tersamak hasil rekayasa dapat mendeteksi suu pada pengkerutan 0,3% dari panjang semula, suhu, dan pengkerutan kulit ditampilkan secara real time. Alat uji yang dihasilkan telah sesuai dengan SNI 06-7127-2005 Cara Uji Suhi Pengkerutan Kulit Tersamak."
Yogyakarta: Balai Besar Kulit, Karet, dan Plastik, 2016
AJ-Pdf
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Wasiyanto
"Industri kulit berperanan penting dalam perekonomian Indonesia. Industri ini memberikan kontribusi untuk peningkatan kegiatan ekonomi domestik seperti penerimaan devisa dan penyerapan tenaga kerja. Terdapatnya kebijakan pajak ekspor kulit mentah menjadi isu sentral dalam konteks ekonomi politik internasional. Hal ini cukup menarik untuk mencari faktor-faktor yang mempengaruhi penawaran ekspor industri kulit dan produk kulit Indonesia.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menidentifikasi dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi kinerja ekspor industri kulit dan produk kulit, serta untuk mengidentifikasi implikasi dari implementasi peraturan pemerintah terutama pajak ekspor kulit mentah terhadap kinerja ekspor industri kulit dan produk kulit. Faktor-faktor yang akan dianalisis adalah variabel Produk Domestik Bruto riil (sebagai proxy produksi), harga relatif ekspor, nilai tukar nominal, dummy kebijakan pajak ekspor kulit mentah dan dummy krisis ekonomi. Penelitian meliputi periode 1980 - 2008 dan menggunakan Ordinary Least Square (OLS) regresi ganda.
Hasil uji validitas ekonometrik dalam penelitian ini adalah ketiadaan multicollinearity, heteroscedasticity, dan otokorelasi. Dari hasil regresi, koefisien determinasi (adjusted R Squared) adalah 0,85 yang menunjukkan bahwa sekitar 85 persen variasi penawaran ekspor industri kulit dan produk kulit dijelaskan oleh semua variabel independen dalam model. Di sisi lain sekitar 15 persen variasi variabel dependen tidak dapat dijelaskan oleh semua variabel independen dalam model regresi. Variabel seperti harga relatif ekspor, nilai tukar nominal, dan dummy pajak ekspor kulit mentah secara statistik berpengaruh signifikan terhadap kinerja ekspor industri kulit dan produk kulit. Sementara itu, produk domestik bruto riil sebagai pengganti produksi dan dummy krisis tidak berpengaruh signifikan terhadap penawaran ekspor.
Studi ini menemukan bahwa selama periode penelitian kinerja ekspor (penawaran ekspor) industri kulit dan produk kulit lebih dipengaruhi oleh harga relatif eskpor, nilai tukar nominal dan adanya kebijakan pajak ekspor pada kulit mentah. Dengan demikian kebijakan pajak ekspor pada kulit mentah ini dapat mendorong peningkatan ekspor industri kulit dan produk kulit dengan ketersediaan bahan baku di dalam negeri.

Leather industry plays important roles in Indonesian economy. The industries contribute to increase domestic economic activities such as foreign exchange earnings and labor intensive industry. There is export tax policy on raw leather become central issues in the context of international political economy. It is interesting enough to find the determinant factors that affect on export supply of Indonesian leather and leather products industry.
The objective of this research is to identify and analyze determinant factors of export performance of leather and leather products Industry, and also to identify the impact of the implementation of government regulations mainly export tax on raw leather to export performance of leather and leather products industry. The factors that will be analyzed are variables of real Gross Domestic Product (as proxy of output), relative price of export, nominal exchange rate, dummy export tax policy on raw leather and dummy economic crisis. The research covers period of the study during 1980 - 2008 and uses Ordinary Least Square (OLS) multiple regression.
Econometric validity test in this research is absence of multicollinearity, heteroscedasticity, and autocorrelation. From the regression result, the adjusted R Squared coefficient of determination is 0.85 which indicates that about 85 percent variation of export supply of leather and leather products explained by all independent variables in the model, which means that this form is a good fit for the data. On the other hand, around 15 percent variation of dependent variable cannot be explained by all independent variables in the regression model. Variables such as relative price of export, nominal exchange rate, and dummy export tax on raw leather had a statistically significant influence on export supply of leather and leather products industry. Meanwhile, real gross domestic product as proxy output and dummy economic crisis had not a significant influence on export supply.
This research found that over the period of the study, the export performance (export supply) of leather and leather products industry is more influenced by relative price of export, nominal exchange rate and the policy of export tax on raw leather. Thus, the export tax policy on raw leather may encourage the increased export of leather and leather products industry with the availability of raw materials in the country."
Depok: Universitas Indonesia, 2010
T28779
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erwin Nizar
"Kesejagatan ekonomi dunia yang menuntut keunggulan usaha dalam merebut pasar dunia, serta semakin ketatnya persyaratan berkaitan dengan issu lingkungan hidup dan hak-hak azasi manusia menyebabkan banyak faktor harus dipertimbangkan pada setiap produk yang dihasilkan. Sebagaimana diketahui bahwa industri kulit dan produk kulit (KPK) merupakan jenis industri dengan tingkat pencemaran sangat tinggi dan tersebar 70 % di Pulau Jawa menyatu dengan pemukiman penduduk, khususnya yang berskala kecil. Kebijaksanaan pemerintah dalam pengembangan kawasan industri kulit terpadu untuk menyatukan berbagai industri kulit (hulu-hilir), adalah pemecahan terbaik dari tekanan masyarakat.
Pihak pemrakarsa KIKT-PT.Cahaya Timur Indah menangkap peluang bagi penyatuan unit usaha industri KPK dari hulu - ke hilir, dengan keseimbangan sistem produksi, pemasaran, dan penguasaan jaringan distribusi, serta produk yang memenuhi baku mutu lingkungan yang lestari sebagai syarat memasuki pasar global, yang mampu memenangkan keunggulan berkelanjutan ("Sustainable Competitive Advantage").
Penelitian ini dilakukan untuk mengkaji perihal yang terkait dengan daya tarik pengusaha industri KPK untuk masuk dalam kawasan, kinerja manajemen pemrakarsa, potensi pasar KPK, kebijakan pemerintah dalam investasi, serta strategi SCA yang diterapkan. Penelitian didukung datalinformasi primer dan sekunder, yang diolah secara analitis kualitatif dan kuantitatif, serta deskriptif dengan pendekatan deduktif dan induktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ; manajemen perusahaan belum mampu menarik minat investor untuk bergabung dalam kawasan ini. Peluang investasi yang perlu direbut adalah pada bidang pengadaan bahan baku, karena 80 % kulit mentah masih harus diimpor. Oleh karena itu pihak pengelola KIKT-PT. Cahaya Timur Indah harus mampu mengurangi kendala pengadaan bahan baku, dengan jalan meningkatkan pasok bahan baku dalam negeri, dan mampu memberi kemudahan bagi impor bahan baku yang belum dapat dilayani dari dalam , sehingga para pengusahalunit industri tertarik masuk ke dalam kawasan ini. Tantangan lain yang perlu diraih berupa kebutuhan KPK dunia terus meningkat (15,20 %/tahun).
Aliansi strategic sebagai pilihan utama dalam penerapan "SCA" bagi KIKT-PT. Cahaya Timur Indah dengan 40 negara mitra dagang yang telah ada. Ketidak sinkronan kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam perizinan dan pengadaan lahan perlu penyelesaian secara tuntas.
Berdasarkan kajian rantai nilai dan tinjauan kekuatan dan kelemahan pihak MKT- PT.Cahaya Timur Indah, maka dinilai kinerja pemrakarsa mutlak perlu ditingkatkan menyongsong pencerahan ekonomi Indonesia di suasana reformasi pembangunan ini."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Huq, M.M.
Edinburgh, Scottish Academic Press
675 HUQ c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Delima Kharisma Madjori
"The purpose of this internship report is to evaluate the substantive audit procedures conducted by KAP XYZ for the Property, Plant, and Equipment (PPE) account of PT MMM Indonesia, for the period ended on December 31, 2021. PT MMM Indonesia is a manufacturing company which produces leather. The evaluation is based upon Standar Audit (SA), which is adapted from the International Standards of Auditing (ISA), along with other related auditing references. The focus of the substantive procedure that was evaluated is the justification of the existence and valuations assertions. The evaluation result shows that KAP XYZ has abided by the relevant SA standards: SA 520 regarding Substantive Analytical Procedure; SA 230 concerning Audit Documentation; SA 500 pertaining to Audit Evidence; and SA 530 regarding Audit Sampling. KAP XYZ has also performed procedures which responded to PPE account risks accordingly. The intership report also discusses about self-reflection. The result of self-reflection concludes that the writer must improve communication skill, initiative attitude, as well as expanding auditing and accounting knowledge.

Tujuan dari laporan magang ini adalah untuk mengevaluasi prosedur audit substantif yang dilakukan oleh KAP XYZ pada akun aset tetap PT MMM Indonesia, untuk periode yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2021. PT MMM Indonesia adalah perusahaan manufaktur yang memproduksi lembaran kulit. Evaluasi didasarkan pada Standar Audit (SA), yang diadaptasi dari International Standards of Auditing (ISA), bersama dengan referensi audit lainnya. Fokus prosedur substantif yang dievaluasi adalah justifikasi asersi keberadaan dan penilaian. Hasil evaluasi menunjukkan bahwa KAP XYZ telah memenuhi standar SA terkait, termasuk: SA 520 tentang Prosedur Analisis Substantif; SA 230 tentang Dokumentasi Audit; SA 500 tentang Bukti Audit; dan SA 530 tentang Audit Sampling. KAP XYZ juga telah melakukan prosedur audit untuk menanggapi risiko yang relevan terhadap akun PPE. Laporan magang ini juga membahas hasil refleksi diri selama magang. Hasil evaluasi diri menyimpulkan bahwa penulis harus meningkatkan kemampuan berkomunikasi, sikap inisiatif, serta memperluas pengetahuan audit dan akuntansi."
Depok: Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Milano: Electa, 1983
745.53 ALC (1);745.53 ALC (2)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Nur Izzatul Muthi`ah
"Penelitian ini bertujuan untuk melihat hubungan antara sikap terhadap pemimpin perempuan dan aspirasi maupun persepsi aspirasi kepemimpinan perempuan pada mahasiswa perempuan dan laki-laki di Indonesia. Untuk melihat hubungan tersebut, peneliti menyebarkan kuesioner Gender-Authority Measure (GAM) dan Leadership Aspiration Subscale (LAS) dalam jaringan (online) kepada mahasiswa yang sedang menduduki tahun ketiga perkuliahan di perguruan tinggi di Indonesia. Hasil penelitian yang diikuti oleh 369 partisipan menunjukkan terdapat hubungan positif antara sikap mahasiswa laki-laki terhadap pemimpin perempuan dan persepsi tentang aspirasi kepemimpinan perempuan (r = -.218, n = 369, p < .05). Artinya, laki-laki dengan sikap yang lebih negatif terhadap pemimpin perempuan cenderung mempersepsikan perempuan memiliki aspirasi kepemimpinan yang lebih rendah. Di sisi lain, tidak terdapat hubungan yang signifikan antara sikap terhadap pemimpin perempuan dan aspirasi kepemimpinan pada mahasiswa perempuan. Penelitian ini juga menunjukkan bahwa baik laki-laki maupun perempuan memiliki skor rata-rata GAM lebih tinggi dari median yang berarti terdapat sikap negatif terhadap pemimpin perempuan pada kedua kelompok gender. Kemudian, terdapat perbedaan yang signifikan antara skor rata-rata sikap terhadap pemimpin perempuan pada kedua kelompok gender (t = -3.679, n = 369, p < .05).

This study aimed to examine the relationship between attitude toward female leaders and women?s leadership aspirations and perception of women?s leadership aspiration among female and male college students in Indonesia. To examine the relationship, online questionnaire consists of Gender-Authority Measure (GAM) and Leadership Aspiration Subscale (LAS) was distributed to female and male college students in Indonesia. 369 male and female college students participated in this research. Result showed that there is negative relationship between attitude toward female leader and perception of women?s leadership aspiration on male student (r = -.218, n = 369, p < .05). Men whose GAM score were high tend to perceive that women should have lower leadership aspiration. On the other hand, there was no significant relationship showed on female students. This research also shows that both men and women scored higher than median score of GAM, which means there are negative attitude toward female leaders on both male and female participants. Thus, among female and male participants, difference in the average scores of attitude toward female leaders was found (T = -3.679, n = 369, p < .05).
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2016
S65220
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Ariningsih Boedhoyo
"Industri penyamakan kulit (tannery) cukup berkembang di Indonesia. Industri ini merupakan penghasil bahan baku bagi industri yang mengolah kulit menjadi barang jadi seperti koper, tas, sepatu, jaket, kerajinan tangan dll. Industri penyamakan kulit dalam prosus produksinya banyak memakai bahan baku air. Karena itu dalam perkembangannya industri ini harus diimbangi dengan perkembangan teknologi pengolahan limbah, terutama limbah cairnya. Industri penyamakan kulit yang ditinjau adalah daerah sentra industri kulit Sukaregang, Garut, Jawa Barat dengan pengambilan sampel dari unit produksi yang paling mewakili, yang menghasilkan limbah cair dengan kadar pencemar diantaranya 1,8 kg/ton BOD, 3,5 kg/ton COD, 0,56 kg/ton TSS, 0,04 kg/ton krom total, dan 0.03 kg/ton amoniak serta debit limbah cair rata-rata sebesar 30 m3/hari.
Unit pengolahan limbah yang ada sekarang secara umum meliputi pengolahan fisik-kimia-biologi dan telah disesuaikan dengan debit yang direncanakan. Sebagai sumber energi untuk menggerakkan pompa-pompa pada instalasi tersebut digunakan genertator dengan kapasitas 16 HP. Unit pengolahan limbah ini tidak difungsikan sebagaimana mestinya. Beberapa unit produksi hanya melakukan pengendapan awal sebagai proses pengolahannya.
Dari hasil pengamatan selama di lapangan, diketahui bahwa unit pengolahan yang ada saat ini belum memadai. Hal ini karena unit pengolahan awal yang merupakan bak pengendap awal maupun ekualisasi awal belum dimiliki oleh seluruh unit produksi. Dalam sistem pembuangannyapun tidak ada pemisahan saluran untuk limbah yang mengandung Krom dan Sulfida. Selain itu pula tidak terdapat satupun bak presipitasi Krom maupun oksidasi Sulfida pada unit pengolahan yang ada.
Tercemarnya air tanah yang menurut warga sekitar adalah akibat buangan limbah Krom seharusnya memacu keseriusan Pemda setempat akan penanganan masalah ini. Karena itu pada daerah sentra industri tersebut perlu dibangun suatu kesadaran dalam masyarakat akan pentingnya pengolahan limbah cair yang memadai, terutama limbah yang mengandung bahan beracun berbahaya, agar dapat dibuang ke badan air dengan aman dan tidak mencemari lingkungannya."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2002
S34769
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2   >>