Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Billy Kristiawan
"Kurkumin, senyawa aktif dari rimpang tanaman kunyit (Curcuma domestica), merupakan senyawa multipoten yang memiliki aktivitas luas. Beberapa diantaranya adalah antioksidan, antiinflamasi, antikanker, antimalaria, antibakteri, dan antivirus. Selain itu, kurkumin dianggap aman untuk dikonsumsi dalam jumlah besar. Namun, kurkumin memiliki bioavailabilitas yang rendah. Hal tersebut diduga karena rendahnya kelarutan kurkumin dalam cairan biologis tubuh dan cepatnya metabolisme serta ekskresi kurkumin dari dalam tubuh.
Untuk memperbaiki bioavailabilitas kurkumin yang buruk, dilakukan percobaan sintesis analog kurkumin baru melalui modifikasi hidrazinokurkumin dengan menambahkan gugus basa Mannich dari morfolin. Sintesis dilakukan melalui 2 tahapan. Pertama, sintesis hidrazinokurkumin dengan metode pengadukan selama 48 jam pada temperatur kamar. Tahap kedua adalah penambahan gugus basa Mannich menggunakan larutan formaldehida dan morfolin dalam pelarut etanol dengan metode refluks selama 10 jam. Senyawa produk tahap 1 dan 2 diuji kemurniannya dengan kromatografi lapis tipis dan penentuan jarak lebur serta dilakukan elusidasi struktur dengan menggunakan spektrofotometri FT-IR dan spektrometri 1H-NMR.
Berdasarkan hasil elusidasi, disimpulkan bahwa senyawa tahap 1 adalah hidrazinokurkumin dengan nilai rendemen sebesar 52,25%. Namun, senyawa tahap 2 tidak seperti senyawa yang diinginkan. Senyawa tahap 2 yang terbentuk adalah derivat hidrazinokurkumin dengan substitusi gugus Mannich morfolin pada salah satu atom N cincin pirazol dan pada salah satu cincin benzen. Senyawa tahap 2 memiliki rendemen sebesar 66,86%.

Curcumin the active compound of turmeric Curcuma Curcumin, the active compound of turmeric (Curcuma domestica) rhizome, is a multipotent compound which have broad activity. Activities known are antioxidant, anti-inflammatory, anticancer, antimalarial, antibacterial, and antiviral. In addition, curcumin is considered safe when consumed in large quantities. However, curcumin has low bioavailability. It is caused by the low solubility of curcumin in biological fluids of the body and rapid metabolism and excretion of curcumin from the body.
To improve poor bioavailability of curcumin, new curcumin analogue was synthesized through modification of hydrazinocurcumin by adding a Mannich base of morpholine. Synthesis is done through two phases. First, synthesis of hydrazinocurcumin with stirring for 48 hours at room temperature. The second stage is the addition of the basic groups Mannich using formaldehyde solution and morpholine in ethanol by reflux method for 10 hours. Product compound phase 1 and 2 was tested for purity by thin layer chromatography and melting point determination. The molecular structure is elucidated by using FT-IR spectrophotometry and 1H-NMR spectrometry.
Based on the results of elucidation, it was concluded that compound of stage 1 is hydrazinocurcumin with yield of 52.25%. However, the desired compound for second stage isn?t achieved. Phase 2 compound is a hydrazinocurcumin derivative formed by the Mannich group of morpholine substitution on one of N atom in pyrazole ring and on one of the benzene ring. Compound stage 2 has yield of 66.86%."
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59304
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agnes Yuliana
"[Kurkumin merupakan senyawa multipoten yang terdapat dalam tanaman kunyit. Tanaman kunyit banyak terdapat di Indonesia dan negara Asia lainnya. Kunyit sering digunakan sebagai bahan jamu, bumbu masakan, dan perwarna makanan. Meskipun kurkumin telah menunjukkan banyak manfaat, kurkumin masih belum diakui sebagai senyawa obat. Hal ini disebabkan bioavailabilitas kurkumin buruk. Salah satu alasan buruknya bioavailabilitas kurkumin adalah kelarutan kurkumin pada cairan biologis rendah dan stabilitasnya kurang baik. Usaha untuk meningkatkan bioavailabilitas kurkumin telah dilakukan, salah satunya adalah dengan melakukan sintesis analog kurkumin. Substitusi basa Mannich pada senyawa organik dapat meningkatkan kelarutan senyawa tersebut. Berdasarkan pemikiran tersebut, senyawa derivat Mannich dihidropirimidin-2-on kurkumin dicoba untuk disintesis. Percobaan sintesis ini dilakukan melalui tiga tahap reaksi, yaitu (1) sintesis 4,6-dimetil-2-hidroksipirimidin HCl, (2) sintesis dihidropirimidin-2-on kurkumin, dan (3) Substitusi basa Mannich pada dihidropirimidin-2-on kurkumin. Sintesis tahap (1) dilakukan dengan merefluks urea dan asetil aseton dalam pelarut etanol pada suhu 70oC memperoleh rendemen 77,59%; tahap (2) dilakukan dengan merefluks senyawa 4,6-dimetil-2-hidroksipirimidin HCl dengan vanilin dalam campuran pelarut etanol dan toluena pada suhu 100oC memperoleh rendemen 94,81%; tahap (3) dilakukan dengan mengaduk senyawa dihidropirimidin-2-on kurkumin dalam pelarut asam asetat glasial pada suhu 70oC. Dari hasil elusidasi struktur diketahui bahwa produk senyawa sintesis tahap (3) belum diperoleh.

, Curcumin is a multipotent compound contained in turmeric. Turmeric is widely
available in Indonesia and other Asian countries. Turmeric is often used as a
medicinal, seasoning, and food coloring. Although curcumin has shown many
benefits, curcumin is still not recognized as medicinal compounds. This is due to
poor bioavailability of curcumin. The reasons for poor bioavailability of curcumin
are the low solubility of curcumin in biological fluids and poor stability. Attempts
have been done to improve the bioavailability of curcumin, one of which is to
perform synthesis of curcumin analogues. Mannich base substitution in organic
compounds can increase the solubility. Based on that idea, Mannich derivatives of
compounds dihydropyrimidine-2-one tried to be synthesized. This synthesis
experiments conducted through three reaction steps, namely (1) the synthesis of
4,6-dimethyl-2-hydroxypyrimidine HCl, (2) synthesis of dihydropyrimidine-2-one
curcumin, and (3) substitution Mannich bases on dihydropyrimidine-2-one
curcumin , Synthesis stage (1) conducted by refluxing urea and acetyl acetone in
ethanol at 70°C obtained 77.59% yield; Step (2) is carried out by refluxing the
compound 4,6-dimethyl-2-hydroxypyrimidine HCl with vanilin in a solvent
mixture of ethanol and toluene at 100oC obtained 94.81% yield; Step (3) carried
out by stirring dihydropyrimidine-2-one curcumin compound in glacial acetic acid
solvent at 70°C. From the elucidation results, it is known that the product of
synthesis stage (3) has not been obtained.]
"
Depok: Fakultas Farmasi Universitas Indonesia, 2015
S59207
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library