Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dawson, Terence J.
Sydney: University of New South Wales , 1995
599.222 DAW k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kusmini Suprihatin
"ABSTRAK
Penelitian bertujuan mengetahui pengaruh kontak kulit ke kulit terhadap suhu
tubuh ayah dan BBLR serta menggali pengalaman ayah. Desain penelitian
experiment dengan repeated measured dan fenomenologi. Jumlah responden 15
dan 7 partisipan. Hasil penelitian ada pengaruh PMK dengan suhu tubuh
sebelum-selama dan sebelum-sesudah, sedangkan suhu tubuh selama-sesudah
PMK tidak berpengaruh. Hasil wawancara mendalam diidentifikasi tema: respon
sebelum PMK, persepsi ayah terhadap PMK dan perawat, manfaat selama PMK
bagi bayi dan ayah, respon psikologis setelah PMK dan harapan serta saran
terhadap PMK. Perlunya pelatihan PMK bagi perawat, optimalisasi media video,
penyediaan ruangan PMK dan penerapan PMK bagi BBLR.

Abstract
The aims of study are to determine the influence of skin to skin contact between
father's and his infant with low birth weight on father's and infant's body
temperature as well as to explore the father's experience related to.skin to skin
contact with his infant. This study applies quasi experiment design with repeated
measurement and phenomenological design. The number of respondents are 15
fathers and his infants and 7 participants. The result of temperature measurement
shows that Kangaroo Daddy Care (KDC). influences the temperature of father and
infant before-during and before-after KDC. However KDC does not influence the
infant's and father body temperature during and after it. Themes emerge from
interviews are the response before KDC, the perception of father toward KDC and
the nurse. The psychological response toward KDC and the hopes and suggestions
about KDC. Other themes are KDC trained needed for nurses, the optimum usage
of video, availability room for KDC and application KDC for LBW (Low
Birthweight)."
2012
T31739
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Afiayunda Pramantari
"Faktor keberhasilan perkawinan yang dilakukan jantan dengan betina penting untuk mempertahankan dan meningkatkan jumlah populasi, tetapi pola pengasuhan induk dalam mengasuh anaknya juga penting untuk diperhatikan dalam keberlangsungan perkembangan anak. Perilaku pengasuhan kanguru seperti menyusui, menggendong (di dalam kantung), penyediaan makanan, menjaga, dan grooming. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis perilaku asuh induk (maternal care) kanguru tanah di Taman Margasatwa Ragunan, Jakarta dan pengaruh perilaku maternal care terhadap penurunan populasi kanguru tanah. Subjek penelitian ini, yaitu satu induk kanguru tanah (Desi) dan satu anak kanguru tanah (Septi). Metode pada penelitian ini yaitu focal animal sampling dan ad libitum sampling Berdasarkan hasil penelitian, menunjukkan frekuensi total perilaku asuh induk (maternal care) kanguru tanah terbanyak merupakan perilaku afiliatif, yaitu grooming sebanyak 37 kali, kemudian diikuti dengan perilaku agonistik, yaitu mother aggressions (13 kali), dan perilaku menyusui (8 kali). Activity budget atau durasi aktivitas maternal care tertinggi yang dilakukan oleh induk kanguru tanah terdapat pada perilaku afiliatif, yaitu perilaku menyusui sebesar 75%, dengan durasi 40,15 menit, diikuti dengan grooming sebesar 23% (12,38 menit), dan perilaku agonsitik yaitu, mother aggressions sebesar 1,80% (1 menit). Maternal care dapat memengaruhi penurunan populasi dari adanya kematian pada anak.

The success factor of mating between males and females is important for maintaining and increasing the population, but parenting patterns in raising their children are also important to note in the continuity of child development. Kangaroo parenting behaviors such as breastfeeding, carrying (in the pouch), food provisioning, guarding, and grooming. This study aims to analyze the maternal care behavior of agile wallaby (Macropus agilis Gould, 1841) in Ragunan Wildlife Park, Jakarta and the effect of maternal care behavior on the agile wallaby populations. The subjects of this study were one mother agile wallaby (Desi) and one young agile wallaby (Septi). The methods in this study were focal animal sampling and ad libitum sampling. Based on the results of the study, the highest total frequency of agile wallaby maternal behavior was affiliative behavior, namely grooming 37 times, followed by agonistic behavior, namely mother aggression (13 times), and breastfeeding behavior (8 times). The highest activity budget or duration of maternal care activities carried out by agile wallaby was affiliative behavior, namely breastfeeding behavior was 75%, with a duration of 40.15 minutes, followed by grooming was 23% (12.38 minutes), and agonistic behavior namely, maternal aggression was 1.80% (1 minute). Maternal care can affect population decline due to child mortality."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library