Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 50 dokumen yang sesuai dengan query
cover
"Joint sealant is used for concrete pavement joints. To fulfill jpint sealant requirements, laboratory tests have been carried out except weathering test, therefore for this purpose, experiments by simulation on concrete pavement is required in order to conform to all requirements for use in sealing joints in concrete pavements..."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Kulak, Geoffrey L.
New York : John Wiley & Sons, 1987
671.5 KUL g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Gunadi
"ABSTRAK
Artritis gout umumnya disertai hiperurikemia, walaupun pada keadaan akut kadar asam urat dapat normal. Hiperurikemia dapat menyebabkan kerusakan organ tubuh sehingga mengakibatkan penyulit, cacat dan kematian, juga selain itu dianggap sebagai salah satu faktor risiko penyakit jantung koroner (PJK). Terjadinya PJK pada hiperurikemia dianggap antara lain karena degenerasi endotel pembuluh darah sebagai akibat langsung asam urat. Hiperurikemia sering disertai hiperlipidemia dan peningkatan agregasi trombosit yang dikaitkan dengan PJK maupun kelainan pembuluh darah.
Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan prevalensi dan fenotipe hiperlipidemia serta membuktikan hubungan antara hiperurikemia dengan hiperlipidemia dan peningkatan agregasi trombosit pada penderita artritis gout primer.
Telah diteliti 30 orang laki-laki penderita hiperurikemia artritis gout primer dan sebagai kontrol 30 laki-laki artritis non gout yang berobat jalan ke poliklinik Reumatologi RSCM yang memenuhi kriteria.
Pemeriksaan meliputi kadar asam urat serum, standing serum kolesterol total, trigliserida, kolesterol-HDL, kolesterol-LDL, elektroforesis lipoprotein dan agregasi trombosit.
Pada kelompok penderita didapatkan kadar asam urat serum rata-rata 9,94 mg/dL (7,1 - 14,4 mg/dL), sedangkan pada kelompok kontrol 5,5 mg/dL (4,1 - 6,7 mg/dL). Pada kelompok penderita didapatkan 21 orang (70%) dengan obesitas, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hanya 2 orang (6,7%) dengan obesitas. Pada kelompok penderita, 24 orang (80%) menunjukkan kadar trigliserida di atas batas normal, dengan hiperlipoproteinemia tipe IV. Sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan hanya 8 orang (26,4%) dengan hiperlipoproteinemia tipe IV, 1 orang (3,3%) tipe lib dan sisanya normal. Terdapat perbedaan bermakna (p < 0,05) kadar trigliserida kedua kelompok. Didapatkan korelasi yang baik antara kadar asam urat dengan kadar-trigliserida (r = 0,7641). Pada kelompok penderita, 7 orang (23,3%) dengan kadar kolesterol total di atas nilai normal, sedang pada kelompok kontrol hanya 1 orang (3,3%). Perbedaan ini bermakna (p <0,05), tetapi didapatkan korelasi yang kurang balk antara kadar asam urat dengan kadar kolesterol total (r = 0,2307). Radar kolesterol-HDL pada kelompok penderita didapatkan 16 orang {52,8%) lebih rendah dari nilai normal. Sedangkan pada kelompok kontrol hanya 5 orang {16,6%.). Perbedaan ini bermakna (p{0,05) dan didapatkan korelasi yang terbalik antara kadar asam urat dengan kadar kolesterol-HDL (r = - 0,1782). Pada kelompok penderita, 8 orang (26,4%) dengan kadar kolesterol-LDL yang lebih tinggi dari normal, sedangkan pada kelompok kontrol hanya 1 orang (3,3%), perbedaan ini bermakna (p<0,05). Tidak didapatkan korelasi antara kadar asam urat dengan kadar kolesterol-LDL (r = 0,0356). Pada penelitian ini tidak didapatkan adanya perbedaan agregasi trombosit kelompok penderita dan kontrol. Demikian pula tidak didapatkan korelasi antara kadar asam urat dengan agregasi trombosit, kecuali bila kolesterol total > 250 mg/dL dan LDL > 160 mg/dL (r = 0,74 dan r = 0,63).
Delapan puluh persen penderita hiperurikemia artritis gout primer dengan hiperlipoproteinemia tipe IV. Yang menunjukkan hipertrigliseridemia saja dan hipertrigliseridemia dengan hiperkolesterolemia masing- masing 56,7% dan 23,37. Kadar K-HDL penderita yang lebih rendah dari normal lebih banyak daripada kontrol secara bermakna (p < 0,05). Kadar asam urat berkorelasi baik dengan kadar trigliserida (r = 0,7641), sedangkan dengan kadar kolesterol total korelasinya tidak baik (r = 0,2307) dan tidak didapatkan korelasi dengan agregasi trombosit.
Disarankan agar dilakukan pemantauan kelainan kadar lipid pada penderita hiperurikemia artritis gout primer. Diperlukan penelitian lebih lanjut dengan jumlah sampel yang lebih banyak terutama dengan kolesterol total > 250 mg/dl dan kolesterol LDL > 160 mg/dL juga hubungan radikal bebas dengan hipertrigliseridemia. "
1991
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizasjah Daud
"ABSTRAK
Telah banyak disepakati bahwa analisis cairan sendi berperanan penting untuk menegakkan diagnosis kelainan sendi yang berhubungan dengan efusi cairan dalam ruang sendi. Dengan melakukan analisis cairan sendi, dapat diperoleh informasi yang tepat tentang kelainan sendi. Hasii uji serologis atau kimia darah yang abnormal seperti,f aktor reumatoid yang positif, terdapatnya antibodi antinuklir atau peningkatan kadar asam urat darah dapat menimbulkan interpretasi yang salah dan tidak dapat menentukan sifat kelainan yang terjadi di dalam persendian.
Pada beberapa kelainan sendi dengan efusi seperti yang terjadi pada artritis kristal, artritis septik, "systemic lupus erythematosus" serta beberapa kelainan sendi lainnya, diagnosis dan etiologi kelainan sendi dapat ditegakkan dengan analisis cairan sendi dalam waktu yang relatif singkat.
Pada keadaan tertentu, walaupun analisis cairan sendi tidak bersifat diagnostik, akan tetapi pemeriksaan ini dapat digunakan sebagai pemeriksaan penunjang. Analisis cairan sendi dapat digunakan untuk membedakan suatu kelainan sendi degeneratif dari berbagai kelainan sendi inflamatif. Dengan memeriksa cairan sendi, beberapa kemungkinan diagnosis banding ada kelainan sendi yang dihadapi akan dapat disingkirkan, sehingga arah penatalaksanaannya dapat ditentukan dengan lebih seksama. Selain itu aspirasi cairan sendi dapat mengurangi tegangan membran sinovial, sehingga penderita akan segera merasakan perbaikan kelainan sendi yang dideritanya.
Beberapa penelitian cairan sendi yang pernah dilakukan umumnya cenderung untuk mengevaluasi nilai diagnostik suatu parameter cairan sendi tertentu untuk menegakkan diagnosis kelainan sendi tertentu yang spesifik.
Pada pihak lain, sekalipun telah terdapat berbagai standard analisis cairan sendi, masih jarang dilakukan evaluasi nilai diagnostik pemeriksaan ini, walaupun analisis cairan sendi sangat penting untuk menunjang diagnosis klinis efusi sendi, terutama pada keadaan klinis yang meragukan.
Selain itu anggapan yang salah bahwa prosedur analisis cairan sendi merupakan pemeriksaan yang sukar dilakukan serta memerlukan biaya yang tinggi, menyebabkan prosedur yang dapat menghasilkan informasi yang sangat berharga dan mullah dikerjakan ini seringkali tidak dilakukan.
Dengan terdapatnya peningkatan automatisasi laboratorium, sebenarnya pada saat ini pemeriksaan beberapa parameter cairan sendi telah dapat dikerjakan sekaligus dalam waktu yang relatif singkat dengan menggunakan multi channel analyzer. Akan tetapi karena adanya berbagai keterbatasan dalam hal sarana peralatan, reagen, dana dan tenaga yang terlatih, agaknya perlu ditetapkan suatu pemeriksaan cairan sendi rutin yang mudah dilakukan dengan biaya yang terjangkau. "
1988
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Radaj, Dieter
New York: Halsted Press, 1990
671.52 RAD d
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sigit Daru Cahayadi
"Latar belakang
Osteoartritis (OA) adalah penyakit akibat dari pengaruh mekanik dan biologi sehingga menyebabkan gangguan rangkaian normal degradasi dan sintesis dari kondrosit tulang rawan sendi, matrik ekstraseluler dan subkondral. Penyakit OA menyebabkan perubahan pada morfologi, biokimia, molekuler dan biomekanik baik sel maupun matrik yang mengakibatkan perlunakan, fibrilasi, ulserasi, hilangnya tulang rawan sendi, skierosis dan eburnasi dari tulang subkondral, osteofit dan kista subkondral.
Diagnosa OA lutut dapat ditegakkan berdasarkan gambaran klinis dengan gejala utamanya nyeri, kaku, berkurangnya mobilitas sendi, gambaran radiologis clan artroskopi. Sedangkan penatalaksanaan OA lutut meliputi tindakan tanpa pembedahan dan pembedahan. Tnndakan tanpa pembedahan meliputi rehabilitasi, perubahan gaya hidup, bracing, alat Bantu dan pemberian obat bads dengan NSAID maupun kondroprotektif baik oral maupun injeksi. Sedangkan tindakan pembedahan meliputi artroskopi, osteotomi dan artroplasti. Dengan artroskopi lavage akan mengeluarkan fragmen mikroskopi clan makroskopi dari tulang rawan dan `loose bodies' yang dapat menyebabkan sinovitis yang menjadi penyebab nyeri lutut dan mengeluarkan mediator-mediator inflamasi yang dapat menyebabkan kerusakan tulang rawan sendi.
Tujuan
1. Mengevaluasi efektifitas artroskopi lavage dengan anestesi lokal dengan Cara membandingkan sebelum intervensi dan setelah intervensi (1,2 dan 3 bulan) menggunakan The Western Ontario and McMaster University (WOMAC) Osteoarthritis Index.
2. Melakukan predrksi keberhasilan artroskopi lavage.
Metode
Penelitian ini merupakan uji klinis eksperimental before and after dengan cars pengambilan sampel secara konsekutif. SampeI diperoleh dari seluruh pasien osteoartritis lutut yang datang di poliklinik Orthopaedi Rumali Sakit Dr. Cipto Mangunkusumo dan bersedia dilakukan artroskopi lavage pads bulan Januari sampai Juni 2005.
Hasil
Berdasarkan basil analisa statistik dengan menggunakan kriteria indek WOMAC satu persatu (24 variabeI), basil intervensi artroskopi lavage dengan anestesi lokal menunjukkan keberhasilan pads 1 dan 2 bulan post intervensi .
Dari analisa multivariate didapatkan hubungan antara post intervensi 1,2 clan 3 bulan dengan artroskopi diagnostik derajat IV.
Dengan artroskopi diagnostik derajat IV maka basil prediksi keberhasilan post intervensi untuk derajat nyeri lutut 1 bulan 68.2%, 2 bulan 26.4% dan 3 bulan 13.6%, sedangkan untuk derajat kekakuan lutut untuk 1 bulan 68.2%, 2 bulan 54.5% dan 3 bulan 22.7% dan terakhir untuk derajat kesulitan fungsi fist ik untuk 1 bulan 72.7%, 2 bulan 54.5% dan 3 bulan 223%.
Kesimpulan
Tindakan artroskopi lavage dengan anestesi lokal cukup efektif pads pasien osteoartritis lutut. Bila hal tersebut dilakukan pasien dengan artroskopi diagnostik derajat IV maka tingkat keberhasilan mash didapatkan pada 3 bulan post intervensi ± 20 % dari kriteria indek WOMAC."
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2005
T18158
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Faella, C.
Boca Raton: CRC Press, 2000
624.1821 FAE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
cover
Agus Hartono
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1994
S40907
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5   >>