Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Khoirul Huda
"Infeksi parasit usus di negara berkembang dan tropis masih menjadi masalah kesehatan di komunitas. Di negara berkembang seperti Indonesia, banyak dijumpai kelompok masyarakat dengan ekonomi lemah termasuk mereka yang ada di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah. Karena faktor kemiskinan, anak-anak di sekitar Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampahpun terpaksa bekerja untuk membantu orang tuanya. Tujuan penelitian ini adalah mengetahui prevalensi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi dan hubungannya dengan jenis pekerjaan. Desain yang digunakan dalam penelitian ini adalah cross-sectional. Pada bulan Mei 2012, dilakukan pengambilan data dengan subjek penelitian berjumlah 74 anak. Data diolah dengan program SPSS 17.0 dengan uji chi square dan Fischer’s exact.
Hasil penelitian menunjukkan angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi adalah 83,7% dengan rincian Blastocystis hominis 60,8%, Giardia lamblia 33,8%, Trichuris trichiura 29,7%, Ascaris lumbricoides 5,4%, Entamoeba histolytica 1,4% dan Ancylostoma duodenale 0%. Selain itu, hasil menunjukaan bahwa tidak terdapat hubungan antara jenis pekerjaan dan infeksi parasit usus (p>0,05). Namun, secara proporsi anak yang bekerja sebagai pemulung lebih banyak terinfeksi parasit usus daripada yang tidak terinfeksi walaupun tidak siginifikan. Perlu upaya untuk mencegah penyakit akibat kerja yaitu dengan memberikan penyuluhan, melaksanakan pemeriksaan rutin, menggunakan alat pelindung diri dan tindakan pelarangan bagi anak-anak di bawah 14 tahun untuk bekerja.

Intestinal parasitic infections in tropical and developing countries still become a health problem in the community. In developing country, like Indonesia, it is found low-income societies including those who live around the Garbage Final Disposal. Because of poverty, children around the Garbage Final Disposal forced to work to help their parents. This study aims to determine the prevalence of intestinal parasites among children in TPA Bantar Gebang, Bekasi and their relationship with the type of job. The design used in this study was crosssectional. In May 2012, data collection was carried out with research subjects totaling 74 children. The data were processed using SPSS 17.0 with chi square and Fischer’s exact test.
The result showed that the prevalence of intestinal parasites among children in TPA Bantar Gebang, Bekasi was 83,7% consisted of 60,8% Blastocystis hominis, 33,8% Giardia lamblia, 29,7% Trichuris trichiura, 5,4% Ascaris lumbricoides, 1,4% Entamoeba histolytica, and 0% Ancylostoma duodenale. Besides, result showed that there was no relationship between the type of job and intestinal parasitic infection (p>0.05). But in proportion, children who work as scavengers are more infected with intestinal parasites than those who are not infected although it is not significant. It needs some efforts to prevent occupational disease such as giving counseling, carrying out routine examination, using personal protective equipment and doing prohibition to children under 14 years to become workers.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I Made Ngurah Surya Adi Witama
"Prevalensi parasit usus menjadi masalah di dunia khususnya di negara berkembang seperti Indonesia. Tingginya angka infeksi terutama terjadi pada anak-anak diakibatkan kurangnya pola hidup bersih dan sehat serta kurangnya pengetahuan akan infeksi parasit usus. Pemukiman kumuh, seperti pada Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bantar Gebang, dan kegiatan sehari-hari yang dilakukan juga menjadi faktor tingginya angka infeksi parasit usus. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui angka infeksi parasit usus dan hubungannya antara jenis kelamin dan kelompok umur pada anak-anak di TPA Bantar Gebang. Penelitian ini menggunakan metode potong lintang pada bulan Mei 2012 dengan menggunakan subjek penelitian sebanyak 139 anak. Pengolahan data penelitian menggunakan program SPSS 17.0 dengan uji chi-square, Fischer's exact, dan Kolmogorov-Smirnov.
Hasil penelitian didapatkan sebanyak 72,7% anak mengalami infeksi parasit usus dengan infeksi tertinggi yaitu Blastoycstis hominis (52,5%). Infeksi lain berupa Giardia lamblia 30,9%, Trichuris trichiura 20,9%, Ascaris lumbricoides 4,3%, dan Entamoeba histolytica 1,4%. Hasil lain penelitian juga menunjukan hubungan yang tidak bermakna antar infeksi parasit usus dengan jenis kelamin (p>0,05) dan kelompok umur (p>0,05). Secara proporsi, didapatkan infeksi parasit usus lebih banyak terjadi pada jenis kelamin perempuan dan kelompok umur 6-9 tahun. Perlu adanya intervensi berupa pencegahan seperti penyuluhan pada keluarga dan pada anak di sekolah untuk meningkatkan pengetahuan mereka akan infeksi parasit usus dan pola hidup bersih sehat untuk mengurangi angka infeksi penyakit ini.

The prevalence of intestinal parasites is one big problem in the world, especially in developing countries like Indonesia. The high numbers of infections mainly occur in children due to a lack of a clean and healthy lifestyle as well as a lack of knowledge of intestinal parasitic infections. Slums, such as the Garbage Final Disposal, Bantar Gebang, and daily activities are performed also be a factor in the high rate of intestinal parasitic infections. The purpose of this study was to determine the infection rate of intestinal parasites and the relationship between gender and age groups of children at Bantar Gebang. This study used a cross-sectional in May 2012 using 139 children as research subjects. Processing of research data using SPSS 17.0 program with chi-square test, Fischer's exact, and the Kolmogorov-Smirnov.
The result showed as much as 72.7% of children suffered intestinal parasitic infections with the highest infection Blastoycstis hominis (52.5%). Other infections such as Giardia lamblia 30.9%, Trichuris trichiura 20.9%, Ascaris lumbricoides 4,3%, and Entamoeba histolytica 1.4%. Other results of the study also show no significant relationship between intestinal parasitic infection by gender (p> 0.05) and age groups (p> 0.05). In proportion, obtained intestinal parasitic infections are more prevalent in the female gender and age group of 6-9 years. There needs to be prevention interventions such as counseling to families and children in schools to improve their knowledge of intestinal parasitic infections and a clean healthy lifestyle to reduce the infection rate of this disease.
"
Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Patria Wardana Yuswar
"ABSTRAK
Infeksi parasit usus masih menjadi masalah besar di Indonesia. Warga di TPA Bantar Gebang, Bekasi memiliki faktor risiko yang besar untuk terinfeksi, terutama populasi anak-anak. Higienitas makanan memegang peranan penting dalam proses infeksi ini. Penelitian ini mencari hubungan higienitas makanan dengan infeksi parasit usus. Pemilihan responden dilakukan melalui metode consecutive. Kuesioner dan deteksi spesimen feses dilakukan. Didapatkan data dari responden sebanyak 122 orang. Sebanyak 73% responden terinfeksi oleh parasit usus, yaitu Blastocystis hominis (51,6%), Giardia lamblia (32%), Trichuris trichiura (25,4%), Ascaris lumbricoides (4,9%), dan Entamoeba histolytica (1,6%). Tidak didapatkan hubungan bermakna antara higienitas makanan dengan angka infeksi parasit usus, namun angka infeksi parasit usus pada anak-anak di TPA Bantar Gebang, Bekasi yang didapat tinggi membutuhkan perhatian dinas kesehatan setempat.

ABSTRACT
Intestinal parasites infection still pose as problem in Indonesia. Residents of Bantar Gebang landfill, Bekasi have high risk factors to get infected, especially children. Food hygiene holds key role in the process. This study aims to find the relationship between food hygiene and intestinal parasites infection. Sampling was done through consecutive method. Questionnaire and stool speciment detection was done. Data was obtained from 122 samples. Among the samples, 73% were infected by intestinal parasites, which are Blastocystis hominis (51,6%), Giardia lamblia (32%), Trichuris trichiura (25,4%), Ascaris lumbricoides (4,9%), dan Entamoeba histolytica (1,6%). Statistically unsignificant relationship was found between food hygiene and intestinal parasites infection. However, high number of intestinal parasites infection among children in Bantar Gebang landfill requires attention from local public health services."
2014
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library