Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 5 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Istasius Angger Anindito
"Indonesia adalah negara penghasil kelapa sawit terbesar kedua di dunia. Dalam periode yang dianalisis (1998-2006), pertumbuhan industri kelapa sawit menunjukkan angka yang sangat tinggi. Namun ternyata angka kenaikan produksi kelapa sawit ini diikuti dengan
angka pertumbuhan ekspor yang jauh lebih besar daripada konsumsi domestiknya. Implikasinya ialah hilangnya potensi nilai tambah yang dapat diperoleh masyatakat Indonesia. Apabila kelapa sawit tersebut tidak diekspor dalam bentuk mentah (CPO) tetapi diekspor dalam bentuk produk industri hilirnya (seperti minyak goreng) maka industri ini akan lebih banyak memberikan sumbangan nilai tambah bagi masyarakat Indonesia. Penelitian ini menguji pertama: apakah kenaikan proporsi ekspor terhadap konsumsi dalam negeri tersebut dikarenakan industri hilirnya lamban; dan kedua: melihat faktor-faktor apa sajakah yang dapat mempengaruhi pertumbuhan industri hilir CPO tersebut. Dalam penelitian ini industri hilir CPO yang digunakan ialah industri minyak goreng sawit dan menggunakan teori pertumbuhan perusahaan (Firm Growth dan Firm Survival). Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa industri minyak goreng sawit benar relatif lamban
dibandingkan dengan industri CPO; dan faktor-faktor yang terbukti secara signifikan mempengaruhi pertumbuhan perusahaan ialah umur perusahaan, ukuran perusahaan, dan besar pangsa output perusahaan."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Adi Nugroho
"Penelitian ini bertujuan melihat pengaruh dampak kebijakan yang dilakukan oleh pemerintah untuk membuka kembali ekspor kayu bulat terhadap pertumbuhan dan kemampuan bertahan perusahaan di industri penggergajian kayu. Kemudian apa sajakah faktor-faktor baik internal maupu eksternal yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampuan untuk bertahan suatu perusahaan dalam industri pengergajian kayu. Adapun variabel yang digunakan oleh penulis untuk sebagai variabel yang mempengaruhi pertumbuhan dan kemampuan bertahan perusahaan adalah variabel variabel umur perusahaan, ukuran perusahaan, nilai input perusahaan, produktifitas perusahaan, dan lokasi dari perusahaan.
The aim of this research is analyzing the impact of banned export log to firms growth and survival in sawmill industry. The research also analyze internal and external factor that influence the firm growth and survival in sawmill industry. The author uses various variables such as age, size, input, productivity, and location as an internal and external factor that influence firm growth and survival."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Elisabeth Sandra Dewi O.
"Industri mebel kayu merupakan salah satu industri yang sangat berkembang dan diunggulkan Indonesia. Namun pada kenyataannya, banyak permasalahan yang dihadapi oleh industri mebel kayu indonesia. Walaupun begitu, perkembangan perusahaan mebel kayu Indonesia selalu bertambah setiap tahunnya. Oleh karena itu, penelitian ini ingin melihat performa dinamis perusahaan-perusahaan dalam industri mebel kayu berdasarkankarakteristik yang dimiliki industri ini. Dan untuk melihat performa perusahaan tersebut, penelitian ini menggunakan pendekatan analisis pertumbuhan perusahaan dan kemampuannya bertahan dalam industri mebel kayu Indonesia. Berdasarkan hasil analisis mengenai pertumbuhan perusahaan di industri mebel kayu Indonesia, yang mempengaruhi pertumbuhan perusahaan secara signifikan adalah variabel usia perusahaan (negatif), ukuran perusahaan (negatif), pangsa pasar perusahaan (positif), dan ekspor perusahaan (positif). Sedangkan hasil analisis mengenai kemampuan perusahaan dalam bertahan di industri mebel kayu Indonesia menunjukkan bahwa variabel yang mempengaruhi probabilitas perusahaan dapat bertahan secara signifikan adalah variabel usia perusahaan (positif), ukuran perusahaan (positif), pangsa pasar perusahaan (negatif), dan roduktivitas tenaga kerja perusahaan (positif)."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
S6174
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 1985
S17564
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustiano Rossy Hassan
"ABSTRAK
Indonesia saat ini memiliki 17.598 pulau, dengan garis pantai sepanjang 81.000 km
dan 5,8 juta km2 laut atau sebesar 70 % dan luas total indonesia. Dengan demikian
potensi yang dimiliki dalam bidang kelautan sangat besar, utamanya antara lain perikanan
(tangkap) laut dan biota laut, budidaya perikanan pantai dan laut serta pariwisata bahari.
Letak geografi Indonesia yang merupakan lintasan kapal laut internasional yang ramai,
menyebabkan potensi jasa perhubungan Iaut juga besar.
Potensi kelautan yang besar tersebut baru dimanfaatkan sebagian kecil saja, di
mana produksi perikanan (tangkap) laut lestari sekitar 9,258 juta ton pertahun, namun
baru dimanfaatkan sekitar 61 %. Potensi budidaya perikanan pantai (tambak), laut
(marineculture), pariwisata baharí dan biota latit untuk pengembangan industri pangan,
kosmetika dan farmasi baru sebagian kecil dimanfaatkan.
Pada waktu krisis moneter melanda Indonesia yang hingga saat ¡ni masih belum
berakhir, ketika sebagian besar industri di Indonesia mengalami kehancuran, industri
perikanan merupakan salah satu sektor yang dapat bertahan selama knsis ekonomi, salah
sam alasannya adalab karena sektor industri ¡ni tidak tergantung pada bahan impor
sehingga masih diminati oleb investor termasuk investor asing.
Untuk itulah penulis mencoba untuk melihat kemampuan dan suatu perusahaan,
yang berada dalarn sektor industi perikanan, yang berdomisili serta beroperasi di
Indonesia dalam mensiasati keadaan yang kurang menguntungkan ini. Adapun
perusahaan yang penulis pilih adalah PT. Dharma Samudra Fishing Indonesia, Tbk., yang
mana perusahaan ini adalah salah satu dan beberapa perusahaan di sektor industri
perikanan yang dapat bertahan setama krisis ini berlangsung.
Penilalan baik buruknya kinerja suatu perusahaan salah satunya dapat dilihat dari
kemampuannya dalam melunasi pinjaman jangka pendek dan jangka panjang. Investor
dapat menganalisa dengan menggunakan dua indikator utama yaitu tíngkat resiko
keuangan/financial risk dan tingkat resiko bisnis, yang dibandingkan dengan kondisi
industri di mana perusahaan itu berada secara umum dan kinerja perusahaan tersebut di
masa-masa sebelumnya.
Dari hasil analisis dapat ditarik kesimpulan bahwa kinerja perusahaan sangat
tergantung dan fluktuasi nilai tukar rupiah. Apabila nilal tukar rupiah menguat terhadap
mata uang asing terutama Dollar Amenika Serikat maka keuntungan yang diperoleh
perusahaan akan berkurang dan bahkan perusahaan bisa merugi. Demikian juga
sebaliknya perusahaan akan mendapatkan keuntungan yang cukup besar apabila nilai
tukar rupiah melemah. Hal ini dikarenakan +1- 70 % penjualan perusahaan untuk pasar
ekspor.
"
2002
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library